BADAN DIKLAT ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI Jalan Cisitu Lama No. 37 Bandung Yudi Rahayudin, (Maluku Utara, 2012) Pernahkah Anda berjalan melintasi daerah yang dihiasi oleh beragam jenis batuan, bentukan pegunungan, pebukitan dan lembah? Apakah Anda mempunyai kenangan yang tak terlupakan ketika menatap panorama indah mulai dari puncak gunung hingga lautan, atau pengalaman mendaki pegunungan bersalju ? Tidakkah Anda tergoda untuk mengetahui kapan dan bagaimana unsur-unsur alam itu terbentuk?
Oktariadi,2012 Pertanyaan lain.
Pernahkah Anda memungut batu dari pegunungan atau di pantai, lalu bertanya dalam hati bagaimana batu itu terbentuk?
Apakah Anda menemukan jawabannya? Oktariadi,2012 Jika belum, kunjungilah objek GEOWISATA atau istilah sekarang disebut Taman Bumi (GEOPARK).
Di tempat ini Anda akan memperoleh jawaban atas pertanyaan yang masih tersimpan. Mengapa?
Karena geopark merupakan warisan geologi yang akan menjawab semua pertanyaan dengan benar dan dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. Oktariadi,2012 Di beberapa tempat di Eropa terdapat batuan atau bentangalam yang menjadi kunci sejarah bumi. Hal tersebut tentunya akan lebih meningkatkan nilai warisan geologi yang terkemas dalam geopark. Di Eropa, geopark telah tersebar di banyak negara yang akan memuaskan keingintahuan orang akan alam yang indah ini. Keingintahuan itupun menjadi semakin lebar, karena mereka juga ingin memahami sejarah terbentuknya Grand Canyon, Iceland, G. Etna, Giant's Causeway, atau Pegunungan Alpina. Tentu saja meraka akan terus haus dengan pengetahuan fenomena geologi tersebut dan mungkin merekapun berkehendak mengunjungi Indonesia untukmembandingkannya. Oktariadi,2012 Jika Anda pernah berjalan-jalan di daerah di sebelah timur Yogyakartaantara Wonosari dan Pacitan fenomena alam apa yang Anda lihat? Ribuan bukitbukit kecil berpuncak membulat, dengan lekuk lekuk topografi atau lembah di antaranya? Itu adalah kawasan kars, lengkap dengan fenomena bentangalamnya yang berkembang di bawah tanah, yang disebut gua. Anda pasti bertanya-tanya, mengapa fenomena alam di kawasan Gunung Sewu itu berbeda dengan Gunung Merapi atau Gunung Lawu di utaranya. Apakah Anda tertarik untuk mengetahui sejarah pembentukannya, yang dimulai sejak satu juta tahun lalu? Oktariadi,2012 Sebagian orang mungkin menyimpan pertanyaan yang belum terjawab. Mengapa gunungapi (aktif) hanya ada di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, di pulau-pulau kecil di Busur Banda Dalam, serta di Sulawesi bagian barat dan utara saja? Mengapa di Kalimantan dan di Papua tidak ada gunungapi? Mengapa Sulawesi bagian utara banyak gunung apinya, sedangkan Sulawesi bagian selatan tidak ada Gunung apinya ? Mengapa pula gunungapi dapat muncul dari dasar laut yang dalam? Oktariadi,2012 Jika Anda tertarik dengan fosil yang menyisip di dalam lapisan batuan sedimen? Pernah Anda membayangkan, bahwa hanya karena temuan sebuah fosil maka daratan yang Anda pijak sekarang sebenarnya jutaan tahun lalu adalah dasar laut? Selain untuk keperluan penentuan umur nisbi batuan, fosil juga memberi petunjuk tentang keadaan iklim, suhu, lingkungan, dan ekosistem di masa lalu. Fosil-pun akhirnya menjadi salah satu warisan bumi penting. Fosil tertua di Indonesiaberupa koraldijumpai di Pegunungan Tengah Papua. Fosil yang terkandung pada batugamping yang menyisip di antara batuan gunungapi-malih itu berumur lebih dari 650 juta tahun (pra- Kambrium, atau Paleozoikum Awal). Oktariadi,2012 Jika Anda mempunyai perhiasan yang terbuat dari emas atau berlian, tahukah Anda kalau barangbarang berharga itu adalah mineral yang berasal dari perut bumi? Tambang emas di Indonesia yang pernah menjadi terbesar di dunia terdapat di Papua. Kelak, jika tambang itu sudah tidak aktif lagi, kawasan bekas-tambang itu dapat dikembangkan menjadi geopark. Secara kebetulan, wilayahnya berdekatan dengan Taman Nasional Lorentz, yang teridentifikasi menjadi kawasan mega- biodiversity dunia. Gletser atau salju katulistiwa menutupi sebagian puncak gunung Jayawijaya, yang merupakan tempat tertinggi di kawasan Pasifik Barat. Oktariadi,2012 Kejadian bencana alam tsunami yang melanda Indonesia secara berturut-turut sejak beberapa tahun lalu dikatakan oleh para ahli dipicu oleh sesar yang berada di dasar laut. Pengaktifannya secara tiba-tiba merupakan manifestasi dari gerakan penunjaman lempeng kulitbumi. Pernahkah Anda melihat sesar atau struktur geologi lainnya seperti lipatan di lapangan? Jika belum, datanglah ke geopark yang menawarkan fenomena struktur geologi seperti itu. Oktariadi,2012 Definisi Geowisata Geowisata (geotourism) adalah kosakata yang relatif baru dalam kepariwisataan nasional. Istilah itu kurang populer dibanding ekowisata (ecotourism), atau agrowisata misalnya. Namun demikian, di dalam UU No. 9/1990 tentang Kepariwisataan, selain wisata agro, baik ekowisata maupun geowisata memang tidak disebut-sebut. Oktariadi,2012 Geowisata merupakan pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, sehingga diperlukan peningkatan pengayaan wawasan dan pemahaman proses fenomena fisik alam. Contoh objek geowisata adalah gunung berapi, danau, air panas, pantai, sungai, dan lain-lain wikipedia.org Kapan kegiatan wisata yang berkaitan dengan kebumian di rintis ? Sejak para ilmuwan menjelajah berbagai tempat di atas Bumi ini, terutama di Abad ke-18, para ahli geologi sudah terbiasa menggabungkan bussiness and leisure secara bersamaan. Dalam ekskursi geologi ke lapangan, rombongan geologiawan telah terbiasa menikmati indahnya pemandangan, keunikan bentang alam dan batuan, asyiknya menyusuri sungai dan pantai, atau mendaki perbukitan, di samping pekerjaan utamanya mencatat proses-proses geologis. Tetapi untuk konsumsi umum, mungkin dapat diperkirakan bahwa kegiatan geowisata mulai berkembang sejak maraknya para turis beransel (back-pack tourists) pada 1980-an. Oktariadi,2012 Satu makalah yang ditulis oleh Jane James 1993 di sebuah konferensi bertema Memasyarakatkan Ilmu Kebumian di Southampton, Inggris, misalnya, masih menggunakan istilah pariwisata geologis (geological tourism) alih-alih geotourism. Tom Hose yang diikuti kawan-kawan geologiawan lainnya di Eropa jelas-jelas mendasarkan geowisata berbasis kepada geologi. Mulai dari Eropalah itulah kemudian muncul istilah taman bumi (geopark), yaitu kawasan konservasi yang melindungi peninggalan alamiah objek geologis yang unik, langka, berharga, menarik, dan penting.
Oktariadi,2012 Di bawah jaringan UNESCO, di Eropa sudah terbentuk 21 taman bumi yang menjadi daya tarik dan tujuan geowisata utama. Di Asia sudah dirintis oleh Cina yang telah mengembangkan 122 GEOPARK, 22 diantaranya termasuk jejaring UNESCO. Kemudian diikuti Malaysia GEOPARK Pulau Langkawi, Malaysia, sejak 2006 resmi menjadi GEOPARK pertama di Asia Tenggara di bawah jaringan UNESCO. Saat ini Malaysia sedang mengembangkan GEOPARK lainnya di Wilayah Kalimantan Utara. Indonesia yang memiliki banyak keunikan fenomena geologis, tertinggal jauh dari negeri jiran itu. Padahal daya tarik GEOPARK Indonesia terentang mulai dari laut, pantai, rawa, sungai, perbukitan hingga puncak pegunungan.
Oktariadi,2012 Pengelolaan dan promosi wisata yang proaktif telah banyak dilakukan, tetapi dilakukan tanpa interpretasi, yang ada memang hanya suatu wisata alam, pasif, dan kering tak bermakna. Yang diperlukan adalah nilai edukasi dari suatu fenomena geologi yang dapat menimbulkan kepekaan dan perhatian terhadap masalah lingkungan. Di masyarakat Barat/Eropa dan Asia saat ini menjadi pegangan dalam mengelola GEOPARK (ekowisata-geowisata). Ketika kesan bahwa Geopark Indonesia dikelola secara baik itu tertangkap dan masuk jejaring geopark UNESCO, informasi langsung tersebar dan selanjutnya kita tinggal menunggu kedatangan kunjungan berikutnya. Baru Kars Pacitan, Gunung Batur dan Gunung Rinjani yang didaftarkan untuk menjadi Geopark UNESCO. Oktariadi,2012 Geowisata Karangsambung Karangsambung merupakan sebuah desa yang terletak di utara kota Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini dapat dicapai sekitar 45 menit dengan kendaraan melalui jalan Kabupaten beraspal. Kawasan ini memang cukup luas, dengan radius sekitar 300 kilometer persegi. Tempat ini berbeda dari objek wisata lain yang sering kita kunjungi. Daerah ini lebih tepat disebut sebagai daerah wisata ilmiah atau yang banyak dikenal dengan sebutan geowisata. Taman batuan alam yang konon merupakan taman geologi yang terlengkap di Asia Pasifik memiliki beberapa keunikan. Di sini kita dapat melihat contoh batuan, proses pembuatan kerajinan batu mulia, preparasi batuan dan analisa atau uji mutu serta pemaduan ke beberapa lokasi batuan yang sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan yang tersingkap di lapangan. Perbukitan batu itulah yang sering dijadikan tempat penelitian atau praktek lapangan para ilmuwan maupun mahasiswa. Oktariadi,2012 Kawasan Karangsambung, bisa dikatakan laksana suatu monumen atau taman batuan hasil evolusi bumi mulai Zaman Kapur (sekitar 120 juta hutan yang lalu) sampai sekarang. Pada kawasan ini bisa dijumpai bukti-bukti batuan hasil tumbukan Lempeng Samudera Hindia Australia dengan Lempeng Benua Eurasia. Zona tumbukan ini sekarang telah bergeser kurang lebih 312 km ke arah selatan di dasar Samudera Indonesia. Di taman geologi ini bisa kita jumpai aneka ragam batuan, baik batuan beku, sedimen dan metamorf, yang terbentuk pada dasar samudera sampai tepi benua yang terbentuk, kesemuanya tercampur aduk dengan 'deformasi' yang kuat. 'Morfologi' nya merupakan hasil interaksi antara batuan, struktur geologi dan proses erosi, yang mencerminkan suatu 'pembalikan topografi', sehingga membentuk rangkaian gunung melingkar dengan lembah memanjang di tengahnya, menyerupai tapak kuda.
Oktariadi,2012 Memahami Geopark Oktariadi,2012 Oktariadi,2012 Pengertian Geopark Pengertian geopark dapat dipahami melalui arti, fungsi dan implementasinya sebagai komponen yang berkaitan dengan bumi. Setidaknya, geopark memiliki tiga pengertian dasar, yaitu: 1. Geopark adalah kawasan yang memiliki arti sebagai suatu warisan geologi, dan menjadi tempat implementasi strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dilakukan melalui struktur menejemen yang baik dan realistis. 2. Geopark berimplementasi memberi peluang bagi penciptaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat dalam hal memperoleh keuntungan ekonomi secara nyata; biasanya melalui industri pariwisata yang berkelanjutan. 3. Di dalam kerangka geopark, objek warisan geologi dan pengetahuan geologi berbagi dengan masyarakat umum. Unsur geologi dan bentangalam berhubungan dengan aspek lingkungan alam dan budaya.
Oktariadi,2012 Pengertian geopark-pun dapat dipahami melalui beberapa aspek seperti: 1. Sebagai suatu kawasan Geopark merupakan sebuah kawasan yang berisi aneka jenis unsur geologi sebagai warisan alam. Di kawasan itu dapat diimplementasikan dan diaplikasikan aneka strategi pengembangan wilayah, yang dalam hal ini promosinya harus didukung oleh program pemerintah. Sebagai kawasan, geopark harus memiliki batas yang tegas dan nyata. Luas permukaan geopark-pun harus cukup, dalam artian dapat mendukung penerapan kegiatan rencana aksi pengembangannya.
Oktariadi,2012 2. Sebagai sarana pengenalan warisan bumi Geopark mengandung sejumlah situs geologi (geosite) yang memiliki makna dari sisi ilmu pengetahuan, kelangkaan, keindahan (estetika), dan pendidikan. Kegiatan di dalam geopark-pun tidak terbatas pada aspek geologi saja, tetapi juga aspek lain seperti arkeologi, ekologi, sejarah dan budaya. 3. Sebagai kawasan lindung warisan bumi situs geologi penyusun geopark adalah bagian dari warisan bumi. Berdasarkan arti, fungsi dan peluang pemanfaatannya, keberadaan situs-situs tersebut perlu dilindungi. Oktariadi,2012 TIES (The International Ecoturism Society) Oktariadi,2012 4. Sebagai kawasan pengembangan geowisata Objek warisan bumi di dalam geopark berpeluang menciptakan nilai ekonomi, dan pengembangan ekonomi lokal melalui penyelenggaraan pariwisata berbasis alam (geologi) atau geowisata merupakan sebuah pilihan. Pengelolaan geopark berkelanjutan mempunyai pengertian menyeimbangkan kegiatan ekonomi di dalam kawasan (melalui pariwisata) dengan usaha konservasi. Oktariadi,2012 5. Sebagai sarana kerjasama dengan masyarakat Setempat Pengembangan geopark di suatu kawasan berpengaruh langsung pada manusia yang berada di dalamnya dan lingkungan di sekitarnya. Konsep geopark memperbolehkan masyarakat setempat untuk tetap tinggal di dalam kawasan, yaitu dalam rangka menghubungkan kembali nilai warisan bumi. Masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam revitalisasi kawasan secara keseluruhan.
6. Sebagai tempat uji-coba ilmu pengetahuan dan teknologi Dalam kegiatan melindungi objek warisan alam dari kerusakan atau penurunan mutu lingkungan, kawasan geopark menjadi tempat percobaan dan peningkatan metoda perlindungan yang diberlakukan. Oktariadi,2012 Terminologi Geopark Geopark merupakan warisan geologi yang mempunyai nilai ilmiah (pengetahuan), jarang memiliki pembanding di tempat lain, serta mempunyai nilai estetika dalam berbagai skala. Nilai-nilai itu menyatu membentuk kawasan yang unik. Selain menjadi tempat kunjungan dan objek rekreasi alam-budaya, geopark juga berfungsi sebagai kawasan warisan geologi yang mempunyai arti lindung dan sebagai situs pengembangan ilmu pengetahuan kebumian.
Oktariadi,2012 Terminologi Geopark Beberapa sumberdaya geologi sebagai warisan alam dijumpai di kawasan di mana telah terjadi urbanisasi dan kegiatan ekonomi. Di daerah itu upaya pemanfaatan potensinya sebagai warisan geologi menjadi tidak mungkin, atau tidak direkomendasikan, sehingga harus diupayakan integrasi antara konservasi sumberdaya geologi sebagai warisan alam dengan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Oktariadi,2012 Pendekatan yang sifatnya inovatif terhadap daerah yang berkarakteristik seperti itu dipromosikan oleh UNESCO menjadi apa yang dinamakan sebagai Geological Parkdisingkat Geoparkdan di dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Taman Geologi. 1. Konsep geopark UNESCO menawarkan peluang untuk mengenal, melindungi dan mengembangkan situs warisan bumi di tingkat global. 2. Geopark akan mengenali hubungan antara manusia dengan geologi, selain mengenali kemampuan situs tersebut sebagai pusat pengembangan ekonomi. 3. Konsep geopark sangat dekat dengan paradigma penyatuan antara ilmu pengetahuan dengan budaya, yaitu melalui pengenalan keadaan fisik alam yang penting dan unik.
Oktariadi,2012 Peran Geopark Geopark merupakan daerah lindung berdasarkan makna khusus geologi, kelangkaan dan keindahan. Fenomena itu mewakili sejarah, kejadian dan proses bumi. Seperti Taman Nasional, geopark berada di bawah pengelolaan pemerintah di mana situs itu berada. Selain membuka peluang untuk penelitian dan pendidikan, geopark berpotensi besar dapat mengembangkan ekonomi setempat. Keadaan itu akan menciptakan lapangan kerja dan penumbuhan ekonomi baru. Geopark dapat dikembangkan menjadi objek dan daya-tarik wisata (geotourism), selain menjadi tempat kegiatan perdagangan dan pembuatan barang kerajinan (geoproducts) seperti cetakan fosil dan cinderamata.
Oktariadi,2012 Monumen Geologi Monumen geologi dipahami sebagai daerah lindung yang memiliki informasi bentukan geologi atau proses penting yang tidak dijumpai di setiap tempat. Monumen geologi merupakan bagian dari warisan geologi, dan dapat merupakan sebuah penampang tipe satuan batuan. Perlindungannya diproyeksikan untuk manfaat pendidikan, acuan ilmiah, penelitian, dan rekreasi karena kelangkaan, keunikan dan estetika yang dimilikinya.
Oktariadi,2012 Geologi dalam Pengelolaan Geopark Geologi menjadi faktor penentu utama bagi topografi, air, kimiawi tanah, kesuburan tanah, stabilitas lereng, serta aliran air permukan dan air tanah. Sebaliknya, komponen itu akan menentukan di mana dan kapan proses fisika, kimia dan biologi terjadi. Meskipun lingkungan fisik penting bagi ekosistem geopark, ilmu pengetahuan kebumian tradisional tidak dimasukkan dalam pengelolaan lahan. Secara tradisional, bentangalam sering dipahami sebagai jaringan dari proses biologi yang bekerja selama jenjang geologi tertentu.
Oktariadi,2012 Pada pendekatan yang sifatnya lebih moderen bentangalam dimaknai sebaliknya. Bentangalam diartikan sebagai sekumpulan proses biologi, geologi, sosial yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Perubahan filosofi itu akan menumbuhkan perhatian orang terhadap ilmu kebumian, terutama masalah interaksi antara sistem geologi dengan sistem biologi. Untuk itu International Union of Geological Sciences membentuk Komisi Ilmu Pengetahuan Geologi untuk Perencanaan Lingkungan, yang mengusulkan ditetapkannya metoda baku untuk mengukur proses geokimia, geofisika dan geomorfologi (Berger & Lams, 1996; Gouide et al, 1990). Sasarannya adalah membuat sintesa terhadap semua perubahan geologi di setiap daerah yang memiliki arti bagi penilaian lingkungan. Oktariadi,2012 Diagram segitiga berikut menggambarkan secara konseptual bagaimana ilmu pengetahuan dasar ekosistem berperan dalam pemahaman dan pengembangan suatu model ekosistem. Oktariadi,2012 Pengertian Keragaman Geologi dan Warisan Geologi Meskipun memiliki beberapa hubungan, pengertian keragaman geologi (geodiversity) dan warisan geologi (geological heritage) masing-masing mempunyai konsep yang berbeda. Kawasan warisan geologi yang bernilai tinggi biasanya mempunyai keragaman geologi yang rendah.
Oktariadi,2012 Warisan Bumi Banyak orang peduli dengan kegiatan perlindungan dan konservasi alam. Perubahan iklim, polusi, bertambah sempitnya kawasan hutan, kebakaran hutan, serta punahnya beberapa spesies binatang menguatkan keinginan banyak orang untuk melindungi lingkungan alam. Batuan, mineral, fosil, tanah dan bentangalam adalah bagian integral dari alam. Penyebaran tumbuhan, binatang dan habitatnya sangat tergantung pada iklimselain geologi dan bentangalam. Geologi dan bentangalam juga teridentifikasi mempengaruhi tatanan sosial penduduk setempat dan ragam budaya yang dihasilkannya.
Oktariadi,2012 Meskipun orang peduli pada lingkungan, apresiasi terhadap situs warisan bumi yang memiliki makna geologi karena pengecualian yang dilakukan oleh alam itu sendiri masih kurang. Peraturan yang mengatur masalah itupun sangat sedikit. Dalam usahanya manusia memahami bumi, keberadaan bentangalam dan singkapan asli batuan, atau singkapan buatan yang disebabkan oleh kegiatan penambangan, penggalian dan pekerjaan teknik, adalah sangat penting. Penelitian di masa mendatang akan membantu pemahaman tersebut, sepanjang situs geologi yang diperlukan tersedia. Memahami proses yang terjadi di masa laluseperti pembentukan tanah dan erosi, penggurunan, gempabumi, evolusi, punahnya tumbuhan dan binatang tertentuakan membantu menyelesaikan masalah yang terjadi sekarang.
Oktariadi,2012 Situs warisan bumi penting untuk pendidikan, aplikasi aneka prinsip geologi, dan visualisasi proses evolusi bentangalam. Unsur-unsur geologi dan geomorfologi teridentifikasi menyumbang nilai estetika bumi dan mutu ekologi di dalamnya. Adanya pusat informasi, museum, gua, dan bekas tambang yang dibuka untuk umum terbukti dapat meningkatkan apresiasi orang terhadap warisan bumi. Inisiatif UNESCO mendukung pengembangan geopark ditanggapi oleh banyak negara dengan meningkatkan perhatian pada unsur-unsur warisan alam di daerahnya. Perhatian lebih akan diberikan pada warisan bumi yang memiliki makna sebagai kunci sejarah pembentukan bumi dan kehidupan di dalamnya.
Oktariadi,2012 Perlindungan dan pengembangan berkelanjutan kepada warisan bumi yang beragam melalui geopark mendukung sasaran Agenda 21. Agenda 21 adalah agenda ilmu pengetahuan untuk lingkungan yang dicetuskan oleh UNCED (United Nations Conference on Enviroment and Development) di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Ide itu dikonfirmasikan lagi pada pertemuan World Summit on Sustainable Development 2002 di Johannesburg. Inisiatif pembentukan GEOPARK-pun menjadi dimensi baru bagi usaha perlindungan terhadap warisan alam dan budaya. Kegiatan itu menekankan pada potensi interaksi antara pengembangan sosio-ekonomi dan budaya dengan konservasi lingkungan alam. Oktariadi,2012 Pada saat ini isu bentangalam mulai banyak diperhatikan oleh negara-negara di Eropa. Salah satunya adalah dengan menerapkan hasil Konvensi Eropa tentang bentangalam, seperti yang dilakukan oleh Dewan Eropa pada tahun 2000 di Florence. Dalam konteks ini geomorfologi dianggap sebagai komponen utama bentangalam. Didukung oleh JGE, International Association of Geomorphology (IAG), International Union of Geological Sciences (IUGS), International Geographical Union (IGU) dan organisasi internasional lainnya Uni Eropa-pun banyak mengadopsi semangat yang tersurat dan tersirat di dalam Manifesto on Earth Heritage and Geodiversity. Oktariadi,2012 Penilaian Warisan Geologi Penilaian suatu warisan geologi di suatu daerah didasarkan pada gabungan aneka nilai yang dimilikinya. Dibandingkan dengan penilaian yang hanya menggunakan satu nilai saja, maka penggabungan nilai akan mempertinggi tantangan terhadap peluang yang ada. Penilaian tersebut harus dilakukan oleh ahlinya. 1. Aspek geologi atau geomorfologi dinilai oleh ahli geologi. 2. Nilai estetika memerlukan masukan dari arsitek, seniman dan psikolog. 3. Penilaian aspek rekreasi dan budaya memerlukan keikutsertaan olahragawan, ahli sejarah dan ahli arkeologi.
Oktariadi,2012 Penilaian Bentang Alam Geologi Sebagaimana disebutkan sebelumnya, nilai bentangalam geologi sebagai warisan alam dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu: 1. Nilai ilmiah (rekaman evolusi bumi) 2. Nilai estetika (keunikan dan keindahan alam) 3. Nilai rekreasi (potensi unsur rekreasi) 4. Nilai budaya (arti sejarah dan budaya) Dari empat jenis nilai warisan alam sebagaimana dikelompokkan di atas, bentangalam geologi dapat memiliki satu atau beberapa nilai sekaligus. Menurut maknanya, komponen karakterisasi geologi dapat diklasterkan menjadi empat (Komoo, 2003) yaitu:
Oktariadi,2012 1. Sebagai rekaman kunci geomorfologi dan geologi yang menggambarkan sejarah bumi, di mana informasi geologi dan kontribusinya terhadap rekaman sejarah bumi menjadi penting ketika informasi itu menjadi dasar bagi eksplorasi mineral ekonomis, pengelolaan sumberdaya, dan prediksi terhadap kejadian di masa mendatang. Rekaman yang melekat pada batuan dapat dianggap sebagai artefak sejarah bumi. 2. Sebagai bentangalam khusus, di mana fenomena ini biasanya menunjukkan kesan dari nilai estetika geologi. Pada kenyataannya, keadaan geologi menjadi dasar keunikan dan kelangkaan suatu bentangalam. Informasi rincinya akan memberi pemahaman akan nilai bentangalam yang ada.
Oktariadi,2012 3. Makna kejadian atau penyebaran, di mana informasi pembentukan dan penyebaran batuan, mineral, fosil, struktur, dan bentangalam akan menguak perkembangan dan asal atau mulajadinya. Informasi itu sekaligus menjadi dasar pencirian apakah unsur yang membentuk bentangalam, atau menunjukkan proses geologi, dinilai langka apa tidak. 4. Sebagai fungsi ekologi, di mana secara beragam keadaan biologi menyatu dengan geologi sehingga acuan komponen biologi menjadi diperlukan. Tinggi tempat, keadaan soil, dan keadaan suatu ranah (terrain) berpengaruh besar pada habitus, dan akan memberi ruang tertentu bagi ekologi.
Oktariadi,2012 National Geographic Society has also drawn up a "Geotourism" based on 13 principles 1. Integrity of place: Enhance geographical character by developing and improving it in ways distinctive to the local, reflective of its natural and cultural heritage, so as to encourage market differentiation and cultural pride. 2. International codes: Adhere to the principles embodied in the World Tourism Organizations Global Code of Ethics for Tourism and the Principles of the Cultural Tourism Charter established by the International Council on Monuments and Sites (ICOMOS).
3. Market selectivity: Encourage growth in tourism market segments most likely to appreciate, respect, and disseminate information about the distinctive assets of the locale. 4. Market diversity: Encourage a full range of appropriate food and lodging facilities, so as to appeal to the entire demographic spectrum of the geotourism market and so maximize economic resiliency over both the short and long term. 5. Tourist satisfaction: Ensure that satisfied, excited geotourists bring new vacation stories home and encourage friends to experience the same thing, thus providing continuing demand for the destination.
6. Community involvement: Base tourism on community resources to the extent possible, encouraging local small businesses and civic groups to build partnerships to promote and provide a distinctive, honest visitor experience and market their locales effectively. Help businesses develop approaches to tourism that build on the areas nature, history and culture, including food and drink, artisanry, performance arts, etc. 7. Community benefit: Encourage micro- to medium-size enterprises and tourism business strategies that emphasize economic and social benefits to involved communities, especially poverty alleviation, with clear communication of the destination stewardship policies required to maintain those benefits. 8. Protection and enhancement of destination appeal: Encourage businesses to sustain natural habitats, heritage sites, aesthetic appeal, and local culture. Prevent degradation by keeping volumes of tourists within maximum acceptable limits. Seek business models that can operate profitably within those limits. Use persuasion, incentives, and legal enforcement as needed. 9. Land use: Anticipate development pressures and apply techniques to prevent undesired overdevelopment and degradation. Contain resort and vacation-home sprawl, especially on coasts and islands, so as to retain a diversity of natural and scenic environments and ensure continued resident access to waterfronts. Encourage major self-contained tourism attractions, such as large-scale theme parks and convention centers unrelated to character of place, to be sited in needier locations with no significant ecological, scenic, or cultural assets. 10. Conservation of resources: Encourage businesses to minimize water pollution, solid waste, energy consumption, water usage, landscaping chemicals, and overly bright nighttime lighting. Advertise these measures in a way that attracts the large, environmentally sympathetic tourist market.
11. Planning: Recognize and respect immediate economic needs without sacrificing long-term character and the geotourism potential of the destination. Where tourism attracts in-migration of workers, develop new communities that themselves constitute a destination enhancement. Strive to diversify the economy and limit population influx to sustainable levels. Adopt public strategies for mitigating practices that are incompatible with geotourism and damaging to the image of the destination. 12. Interactive interpretation: Engage both visitors and hosts in learning about the place. Encourage residents to promote the natural and cultural heritage of their communities so tourists gain a richer experience and residents develop pride in their locales. 13. Evaluation: Establish an evaluation process to be conducted on a regular basis by an independent panel representing all stakeholder interests, and publicize evaluation results.