Anda di halaman 1dari 44

Laju reaksi dan orde reaksi

Kemolaran
Laju reaksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
Teori tumbukan
Penerapan konsep laju reaksi
Pembahasan
RUMUS:
V
n
M
V
x
Mr
m
M
1000

Mr
xPx
M
10

2 2 1 1
xM V xM V
...
... ) ( ) (
2 1
2 2 1 1

V V
xM V xM V
M
camp
KET:
M = Kemolaran
n = jumlah mol zat
P = Persen fase larutan (%)
V = Volume larutan
Mr = massa molekul relatif
= massa jenis larutan
m = massa zat terlarut
Lanjutan Kemolaran
Contoh Soal:
Sebanyak 16,4 g Ca(NO
3
)
2
dilarutkan dalam air hingga volumenya
menjadi 250 mL. Jika diketahui Ar; Ca=40, N=14 dan O=16,
konsentrasi larutan tersebut adalah
Jawab:
Mr Ca(NO
3
)
2
= (Ar Ca) + 2(Ar N) + 6(ArO)
= 40 + 2(14)+ 6(16) = 164
V
x
Mr
m
M
1000

M x
gmol
g
M 4 , 0
250
1000
164
4 , 16
1


5
Laju reaksi (r)
Perubahan konsentrasi reaktan atau produk
terhadap waktu
Pengurangan konsentrasi reaktan
Penambahan konsentrasi produk

Secara matematis, untuk reaksi:
A B
Laju reaksi = r = -d[A]/dt = d[B]/dt
Dengan
berjalannya
waktu
Lanjutan laju reaksi
Persamaan laju reaksi:
pA + qB rC + sD
V = k [A]
x
[B]
y

Reaksi:
Ket :
v = laju reaksi (Ms
-1
)
[A] = konsentrasi zat A (M)
[B] = konsentrasi zat B (M)
k = konstanta laju reaksi
x = orde reaksi zat A
y = orde reaksi zat B
7
Laju Reaksi & Stoikiometri
a A + b B c C + d D
Laju reaksi = laju hilangnya reaktan
=
[C]
t
1
c
=
[D]
t
1
d
[A]
t
1
a
= -
[B]
t
1
b
= -
= laju munculnya produk
8
Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju: Hukum
Laju
a A + b B
.
g G + h H
.
Laju reaksi = k [A]
m
[B]
n .

Tetapan laju reaksi = k
Orde/tingkat reaksi total = m + n +
.

Orde/tingkat reaksi terhadap A = m
Orde/tingkat reaksi terhadap B = n
9
Orde reaksi (m)
Menunjukkan tingkat pengaruh konsentrasi reaktan
terhadap laju.
r = k [A]
m
; [A] = konsentrasi reaktan

Harus ditentukan melalui eksperimen, tidak terkait
dengan stoikiometri reaksi.

Pengetahuan mengenai orde reaksi memungkinkan kita
memperkirakan mekanisme reaksi.
10
Orde reaksi (m) - Secara intuitif ...
Reaksi orde 0:
menaikkan/menurunkan konsentrasi tidak
mempengaruhi laju reaksi
Reaksi orde 1:
menaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi
1x & sebaliknya.
Reaksi orde 2:
menaikkan konsentrasi 1 x akan menaikkan laju
reaksi 2x & sebaliknya.
11
Orde Reaksi Pengertian Intuitif
Desain Eksperimen
Penentuan Orde Reaksi
Metode Laju Reaksi Awal
(Initial rate method)
12
Metode Laju Reaksi Awal
(Initial rate method)
Variasi konsentrasi
awal reaktan tertentu
Periksa pengaruhnya
terhadap laju awal
Lakukan untuk semua
reaktan
Ingat prinsip desain
eksperimen:
variasi 1 faktor
jaga faktor lain
tetap
13
F
2
(g) + 2ClO
2
(g) 2FClO
2
(g)
laju = k [F
2
]
x
[ClO
2
]
y

[F
2
] meningkat dua kali dan [ClO
2
] konstan
Laju meningkat dua kali
x = 1
[ClO
2
] meningkat empat kali dan [F
2
] konstan
Laju meningkat empat kali
y = 1
laju = k [F
2
][ClO
2
]
14
Metode Laju Reaksi Awal
(Initial rate method)
Berdasarkan data eksperimen berikut, tentu orde reaksi
terhadap HgCl
2
maupun C
2
O
4

2-
15
4 2 2 2
4
4 2
2
[ ]
[ ] [ ]
n m
NH NO N H O
d NH
k NH NO
dt




Experiments Initial Rate
1 0.1M 0.005M 1.35X10
-7
2 0.1M 0.01M 2.70X10
-7

2 0.2M 0.01M 5.40X10
-7

4
NH

2
NO

Tentukan m dan n!
Contoh soal:
[P]-awal (M) [Q]-awal (M) Laju reaksi
(M/s)
a
2a
3a
a
a
b
b
b
2b
3b
v
4v
9v
v
v
Tabel di bawah ini merupakan data dari reaksi P + Q R + S
Tentukan:
Orde reaksi P
Orde reaksi Q
Persamaan laju reaksi
17
Jika m = 0,
bagaimana bentuk integral pers.
laju?
c kt A ] [

dt k A d ] [
) ( ] [ ] [
1 2 1 2
t t k A A
) ( ] [ ] [
1 2 2 1
t t k A A
18
Orde 0: [A] vs t; garis lurus
Menentukan k:
k = - slope
Pers. Garis:
[A] = - kt + c
Intersep c = [A]
o
19
Jika m = 1,
bagaimana bentuk integral pers.
laju?
C t k A ] [ ln
C t k A ] [ ln
) (
] [
] [
ln
1 2
1
2
t t k
A
A


dt k
A
A d ] [
) (
] [
] [
ln
1 2
2
1
t t k
A
A

20
Orde 1: ln [A] vs t; garis lurus
Pers. Garis:
ln [A] = - kt + c
Menentukan k:
k = - slope
Intersep c = ln [A]
o
21
Jika m = 2,
bagaimana bentuk integral pers.
laju?

dt k
A
A d
2
] [
] [
c kt
A

] [
1
) (
] [
1
] [
1
1 2
1 2
t t k
A A

22
Orde 2: 1/[A] vs t; garis lurus
Menentukan k:
k = slope
Pers. Garis:
1/[A] = kt + c
Intersep c = 1/[A]
o
23
Orde reaksi (m) = 0
Laju reaksi tidak tergantung pada konsentrasi reaktan:
A B
- d[A]/dt = k [A]
0
= k
[A] = -kt + C

Umumnya terjadi pada dekomposisi termal.

Contoh:
Dekomposisi HI menjadi H
2
dan I
2
pada permukaan emas
merupakan reaksi orde 0 terhadap HI.
24
Orde reaksi (m) = 1
Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi
reaktan:
A B
- d[A]/dt = k [A]
1
= k [A]
ln [A] = -kt + C

Contoh:
Pembentukan butil alkohol dari butil klorida dan air
merupakan reaksi orde 1 terhadap butil klorida.
C
4
H
9
Cl + H
2
O -> C
4
H
9
OH + HCl
25
Orde reaksi (m) = 2
Laju reaksi berbanding lurus dengan pangkat dua
konsentrasi reaktan:
A B
- d[A]/dt = k [A]
2

1 / [A] = kt

Contoh:
Dekomposisi NO
2
merupakan reaksi orde dua
terhadap NO
2
.
2 NO
2
(g) 2 NO (g) + O
2
(g)
26
Orde reaksi negatif
Konversi ozone menjadi oksigen; O
3
O
2



Reaksi orde:
2 thd ozone
-1 thd oksigen)
27
Bentuk
Diferensial:
-d[A]/dt = [A]
m
Pers. Laju Reaksi
Bentuk
Integral:
mis. Orde 1:
ln [A] = -kt + ln [A
0
]
Konsentrasi
sebagai
fungsi waktu
Laju sesaat
sebagai fungsi
konsentrasi
28
Ikhtisar Pers. Laju Reaksi
Orde 0 1 2
Hukum Laju
(Diferensial)
Hukum Laju
(Integral)
Plot Garis
Lurus
[A] vs t ln [A] vs t 1/[A] vs t
k - slope - slope slope
Satuan k M/s 1/s 1/(M.s)
29
Bentuk diferensial = -d[A]/dt
Laju sesaat
sebagai fungsi
konsentrasi
Kemiringan
kurva [A] v t
pada t tertentu
30
Bentuk Integral:
untuk menentukan m & k
1 2 3
Lakukan
reaksi
dengan [A]
o
tertentu.
Cek [A]
t

tiap selang
waktu
tertentu

Buat plot:
1. [A] vs t
2. ln [A] vs t
3. 1/[A] vs t
31
Bentuk Integral:
untuk menentukan m & k
4 5 6
Cek
kelurusan
ketiga grafik
(koefisien
korelasi
~ +/-1)

Garis lurus
menunjukkan
orde reaksi
(m) yang
sesuai

Hitung k

32
Laju sesaat:
dapat dihitung jika m & k diketahui
- d[A]/dt = k [A]
m
Laju sesaat
Konstanta
laju
Orde reaksi
Plot garis lurus
bentuk integral yang sesuai
33
Tentukan orde reaksi thd butil klorida
34
Waktu paruh (half-life); t
1/2
Waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan
menjadi setengah dari konsentrasi awal.
[A]
t1/2
= [A]
o
Untuk reaksi orde 1:
ln [A]
t1/2
= ln [A]
o
kt
1/2

ln [A]
o
= ln [A]
o
kt
1/2
k t
1/2
= ln 2
t
1/2
= ln 2 / k t
1/2
reaksi orde 1 tetap
ln 2 = 0,693
35
t
1/2
untuk orde 0, 1, dan 2
Orde
t
1/2

0 [A]
0
/ 2 k
1 ln 2 / k
2 1 /( [A]
0
. k)

Dideduksi dari pers. Laju
reaksi
36
Contoh Plot N
2
O
5
vs waktu
t
1/2
konstan;
m = 1
37
A produk
Reaksi orde-pertama
jumlah
waktu-paruh
[A] = [A]
0
/n
1
2
3
4
2
4
8
16
14.3
38
Penggunaan waktu paruh
Peluruhan radioaktif
Umumnya orde 1
Waktu paruh reaksi
orde 1 tetap
t
1/2
f(konsentrasi)
Digunakan untuk
Menentukan usia bahan
Yang mengandung radioaktif
39
Benda purbakala dari makhluk hidup: Isotop C-14
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LAJU REAKSI
Konsentrasi
semakin besar [], semakin cepat laju reaksi.
semakin kecil [], semakin lambat laju reaksi.
Suhu
semakin tinggi suhu, semakin cepat laju reaksi.
semakin rendah suhu, semakin lambat laju reaksi.
Luas permukaan
semakin besar luas permukaan, semakin cepat laju
reaksi.
semakin kecil luas permukaan, semakin lambat laju
reaksi
Katalis


TEORI TUMBUKAN
Energi Aktivasi
Energi kinetik minimum yang diperlukan oleh partikel-pertikel
pereaksi agar dapat bereaksi membentuk kompleks teraktivasi.
Lanjutan Teori Tumbukan
Konsentrasi
konsentrasi besar, molekulnya akan tersusun lebih rapat sehingga
mudah terjadi tumbukan, laju reaksi akan semakin cepat.
Suhu
suhu tinggi, molekul bergerak cepat, sehingga energi kinetik
bertambah menyebabkan energi aktivasi cepat terlampaui, laju
reaksi akan semakin cepat.
Luas permukaan
semakin kecil ukuran suatu zat, dalam jumlah massa yang sama,
luas bidang sentuhnya semakin besar dan semakin besar luas
permukaan pereaksi, laju reaksi semakin besar.
katalis
Hubungan antara teori tumbukan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
Lanjutan Teori Tumbukan
KATALIS
Penerapan konsep laju reaksi
Industri pembuatan amonia
Industri roti

Anda mungkin juga menyukai