Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PD (K)
OLEH :
I Gede Wahyu Dwi Pradita
09700325
Patofisiologi
Pankreatitis Akut
Faktor Penyebab
Aktifasi Enzim
Tripsin
1. Aktifasi
Kalikreinkinin
2. Aktifasi
Kimotripsin
Kerusakan Sel
Asinus Pankreas
4. Aktifasi Fosflipase
A
3. Aktifasi Elastase
4.1 Krogulasi
Nekrosis
2.1 Edema ,
Kerusakan vaskuler
3.1 Kerusakan
Vaskuler, Perdarahan
Lipase
Nekrosis lemah
1.
Pankreatitis
Nekrotikan
Edema intertisial
Nekroese
lemak peri
pankreas
proses peradangan
2.
Pankreatitis
Nekrotikan
Adanya
nekrose
dan
koagulasi
3. Pankreatitis
Hemorihagik
Perdarahan samar
/ kumpulan darah
3. PANKREATITIS
HEMOHIRAGIK
Dapat timbul echymosis yang terlihat berwarna
biru agak keunguan di daerah pinggang (Great
Turner Sign) dan sekitar umbilikus (Cullen Sign).
Kelainan lain yang ditemukan ialah efusi pleura
(terutama sisi kiri) pneumonitis, atelectasis, dan
nekrosis perlemakan subkutan yang menyerupai
eritema nodusum. Walaupun jarang, dapat terjadi
tetani karena hipokalsemia
Keluhan :
Nyeri perut hebat, timbul mendadak, di daerah
epigastrium, kuadran kiri atas dan
pemriumbilikal, menjalar ke punggung disertai
mual dan muntah. Rasa nyeri menetap sampai
beberapa hari, bahkan bisa sampai 1 minggu,
dan berkurang bila duduk agak membungkuk
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik ditemukan penderita
tampak gelisah, demam, takhikardi, takipnea,
hipertensi atau hipotensi sampai shock,
mungkin terjadi distensi perut sebagai akibat
ileus, pseudokista, atau phlegmon.
PEMERIKSAAN LAB
1. Peningkatan amilase dan atau lipase serum,
terjadi pada 80% - 85% kasus.
2. Amilase urine meningkat, tetap tinggi 7 10
hari setelah kadar serum kembali normal.
3. Pemeriksaan lainnya :
Leukositosis, peningkatan hematokrit,
hiperglikemia, hipokalasemia, peningkatan
bilirubin serum, alkali fosfatase, SGOT, SGPT,
dan hipokesemia arterial
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
1. Foto polos abdomen
2. Thoraks
3. Ultrasonografi
4. CT-Scan abdomen.
1.
2.
3.
kalsifikasi difus
kelenjar pada pemeriksaan radiologis
bentuk paling
sering, dihubungkan dengan alkoholisme.
2. Chronic obstruction pancreatitis
terjadi oleh karena
sumbatan duktus pancretikus ( akibat peradangan atau
strikutr traumatik saluran pankreas )
3. Chronic inflamatory pancreatitis
hanya menyerang
jaringan asinus dan duktus yang kecil.
ETIOLOGI
PENYEBAB PANKREATITIS KRONIK yaituTIGAR O
Obstruktif
autoimun
Genetik
idiopatik
Toxic
metabolic
Recurrent
and severe
AP
Toxic metabolic
- Alkohol, Tembakau, Hiperkalsemia
- Gagal ginjal kronik
- Racun
Idiopatik
- Onset awal dan Onset lanjut Tropis
Genetik
- Pankreatitis herediter (cationictrypsinogen
mutation)Mutasi CFTR, Mutasi SPINK-1 Defisiensi
Alfa-1 antitripsin
Autoimun
- Isolated Autoimmune CPSyndromic autoimmune
CP (PSC, Sjogren associated)
Recurrent and severe AP
- Post nekrotikPankreatitis akut rekuren Iskemik/
vaskuler
Obstruktif
-Pankreas divisum Tumor musinous intrapapilari ,
Adenokarsinoma duktal
Familial pankreatitis
Cystic fibrosis
Hyperlipidemia
PEMERIKSAAN DARAH
Serum amylase dan lipase dapat sedikit
meningkat atau tidak melebihi 3x batas normal
pada pankratitis kronik, nilai yang tinggi
ditemukan hanya pada serangan akut pankreatits.
Pada stadium lanjut pankreatitis kronik,
atrofi parenkim pankreas menyebabkan enzim
serum dalam batas normal karena fibrosis pada
pankreas yang berdampak pada konsentrasi
enzim-enzim ini dalam pankreas.
PENGUJIAN FESES
Steatorea, jika dicurigai, dapat dinilai secara
kualitatif dengan pewarnaan Sudan. Karena uji
kualitatif tidak cukup peka, test perlu dilakukan
dengan diet tinggi lemak pada pasien. Steatorea juga
bisa dinilai secara kuantitatif dengan menentukan
ekskresi lemak tinja dalam 24 jam setelah pasien
memperoleh diet lemak 100-g.
PEMERIKSAAN BARIUM
Pada traktus gastrointestinal dapat memberikan
informasi yang penting pada penanganan pasien
pankreatitis kronik. Keterlibatan esophagus dan
obstruksi biasanya disebabkabkan oleh ekstensi
mediastinal oleh pseudokista. Pembesaran pankreas
dapat menekan gaster. Varises gaster sebagai dampak
sekunder thrombosis vena splenika dapat
memberikan gambaran yang sama
PEMERIKSAAN USG
Digunakan sebagai modalitas awal pada pasien
dengan gambaran nyeri perut atas, dapat menentukan
penyebab pankreatitis kronik ( penyakit hati
alkoholik, penyakit kalkuli) dan menilai komplikasi
penyakit (mis. pseudokista, ascites, obstruksi vena
portal/splenika)
PEMERIKSAAN CTSCAN
CT sangat baik untuk pencitraan
retroperitoneum, dan bermanfaat membedakan
pankreatitis kronik dengan karsinoma pankreas.
Perubahan yang dapat ditampilkan pada CT Scan
berupa dilatasi duktus pankreatikus mayor,
kalsifikasi, perubahan ukuran, bentuk, dan kontur,
pseudokista, dan perubahan pada duktus bilier.
1. Antidepresan
2. Menghentikan konsumsi alkohol dan tembakau
3. Denervasi (blok nervus seliak, transthoracic
splanchnicectomy
4. Insulin (untuk diabetes)
A. Konservatif :
1. Insufisiensi eksokrin & endokrin
* Bila disebabkan alkohol stop
* Diet tinggi protein (24%), rendah lemak (30%)
rendah karbohidrat (40%)
* Berikan vitamin yg larut dlm lemak
* Suplemantasi enzim eksokrin pankreas
* Pemberian insulin & diet bila terdapat DM
2. Mengatasi nyeri
* Analgetik non narkotik
* Jangka panjang kombinasi paracetamol, codein
& aspirin
* Pada nyeri hebat blok flexus celiac dgn
novokain 1 %