Anda di halaman 1dari 28

PNEUMOTORAKS

Lusitania Ayu Widyastuti


1061050062
KEPANITERAAN RADIOLOGI
PERIODE 6 OKTOBER 8 NOVEMBER 2014
GFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

Keadaan terdapatnya udara atau gas dalam


rongga pleura yang menyebabkan penekanan
terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat
mengembang dengan maksimal ketika bernapas.
Pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan
maupun traumatik. Pneumotoraks spontan itu
sendiri dapat bersifat primer dan sekunder.
Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat
iatrogenik dan non iatrogenik.

Bayangan udara dalam rongga toraks


bayangan radiolusen tanpa struktur
jaringan paru (avascular pattern)

batas paru berupa garis radiopak tipis


yang berasal dari pleura viseralis.

Sejumlah penelitian menunjukkan pneumotoraks lebih


sering terjadi pada penderita dewasa yang berumur sekitar
40 tahun.
Laki-laki : wanita = 5 : 1.
Pneumotoraks spontan primer 20 30 thn
Pneumotoraks spontan sekunder 60 65 thn

Pneumotoraks Parsialis
pneumotoraks yang
menekan pada
sebagian kecil paru
(< 50% volume paru)

Pneumotoraks totalis
pneumotoraks yang
mengenai sebagian
besar paru (> 50%
volume paru)

Gambaran hiperlusen avaskular pada hemitoraks yang


mengalami pneumotoraks.
Paru yang kolaps memberikan gambaran radioopak

Bagian paru yang kolaps dan yang mengalami


pneumotoraks dipisahkan oleh batas paru kolaps berupa
garis radioopak tipis yang berasal dari pleura visceralis,
yang biasa dikenal sebagai pleural white line

Pneumotoraks line

Tanda panah menunjukan paru colaps

Pneumotoraks pada saat inspirasi

Pneumotoraks pada saat ekspirasi

Pneumotoraks pada foto toraks posisi


lateral

Foto dada posisi supine pada orang dewasa maka


tanda yang dicari adalah adanya deep sulcus sign.
Jika terdapat udara pada rongga pleura, maka sudut
kostofrenikus menjadi lebih dalam daripada biasanya.
Jika hal ini terjadtegaki maka pasien sebaiknya difoto
ulang dengan posisi. Selain deep sulcus sign, terdapat
tanda lain pneumotoraks berupa tepi jantung yang
terlihat lebih tajam. Keadaan ini biasanya terjadi pada
posisi supine di mana udara berkumpul di daerah
anterior tubuh utamanya daerah medial.

Deep sulcus sign (kiri) dan tension pneumotoraks


kiri disertai deviasi mediastinum kanan dan deep
sulcus sign (kanan).

Jika pneumotoraks luas maka akan menekan


jaringan paru ke arah hilus atau paru menjadi
kolaps di daerah hilus dan mendorong
mediastinum ke arah kontralateral. Jika
pneumotoraks semakin memberat, akan
mendorong jantung yang dapat menyebabkan
gagal sirkulasi. Jika keadaan ini terlambat
ditangani akan menyebabkan kematian pada
penderita pneumotoraks tersebut. Selain itu,
sela iga menjadi lebih lebar.

Pneumotoraks kanan (kiri) dan tension


pneumotoraks (kanan).

Besarnya kolaps paru bergantung pada banyaknya udara


yang dapat masuk ke dalam rongga pleura. Pada pasien
dengan adhesif pleura (menempelnya pleura parietalis dan
pleura viseralis) akibat adanya reaksi inflamasi sebelumnya
maka kolaps paru komplit tidak dapat terjadi. Hal yang
sama juga terjadi pada pasien dengan penyakit paru difus
di mana paru menjadi kaku sehingga tidak memungkinkan
kolaps paru komplit. Pada kedua pasien ini perlu
diwaspadai terjadinya loculated pneumothorax atau
encysted pneumothorax. Keadaan ini terjadi karena udara
tidak dapat bergerak bebas akibat adanya adhesif pleura.
Tanda terjadinya loculated pneumothorax adalah adanya
daerah hiperlusen di daerah tepi paru yang berbentuk
seperti cangkang telur.

Foto dada pada pasien pneumotoraks posisi


tegak. Selain itu, foto dada juga diambil
dalam keadaan ekspirasi penuh.
Ekspirasi penuh menyebabkan volume paru
berkurang dan relatif menjadi lebih padat
sementara udara dalam rongga pleura tetap
konstan sehingga lebih mudah untuk
mendeteksi adanya pneumotoraks utamanya
yang berukuran lebih kecil.

Bila ada cairan di


dalam rongga pleura,
maka akan tampak
permukaan cairan
sebagai garis datar di
atas diafragma; yang
biasa ditemui pada
kasus
Hidropneumotoraks.

CT-scan toraks lebih spesifik untuk


membedakan antara emfisema bullosa
dengan pneumotoraks, batas antara udara
dengan cairan intea dan ekstrapulmoner dan
untuk membedakan antara pneumotoraks
spontan primer dan sekunder.

Potongan sagital pada


CT-scan paru
menunjukkan
pneumothorax dengan
paru di bagian
posterior dari
hemitoraks yang
terkait dengan
ipsilateral efusi pleura.

Gambaran patah tulang. Potongan aksial CTscan pada pasien dengan trauma pada dinding
dada di sebelah kanan, sehingga terdapat
udara di dalam rongga. Sebuah pneumotoraks
kiri kecil (panah biru) hadir. Posterior kiri paruparu dan rongga pleura yang opacifier karena
kombinasi dari hemothorax kiri dan memar
paru kiri.

Bab III
KESIMPULAN
Pneumotoraks merupakan suatu keadaan dimana rongga pleura terisi oleh udara,
sehingga menyebabkan pendesakan terhadap jaringan paru yang menimbulkan
gangguan dalam pengembangannya terhadap rongga dada saat proses respirasi. Oleh
karena itu, pasien dengan pneumotarks sering mengeluhkan adanya sesak napas dan
nyeri dada.
Berdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan
maupun traumatik. Pneumotoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan
sekunder. Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non
iatrogenik. Dan menurut fistel yang terbentuk, maka pneumotoraks dapat bersifat
terbuka, tertutup dan ventil (tension).
Dalam menentukan diagnosa pneumotoraks seringkali didasarkan pada hasil foto
rontgen berupa gambaran radiolusen tanpa adanya corakan bronkovaskuler pada
lapang paru yang terkena, disertai adanya garis putih yang merupakan batas paru
(deep sulcus sign). Dari hasil rontgen juga dapat diketahui seberapa berat proses yang
terjadi melalui luas area paru yang terkena pendesakan serta kondisi jantung dan
trakea.
Pada prinsipnya, penanganan pneumotoraks berupa observasi dan pemberian O2
yang dilanjutkan dengan dekompresi. Untuk pneumotoraks yang berat dapat dilakukan
tindakan pembedahan. Sedangkan untuk proses medikasi disesuaikan dengan
penyakit yang mendasarinya. Tahap rehabilitasi juga perlu diperhatikan agar
pneumotoraks tidak terjadi lagi

Anda mungkin juga menyukai