Anda di halaman 1dari 11

Filariasis

Pendahuluan
Filariasis merupakan penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh tiga nematoda jaringan yaitu:
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori
Merupakan salah satu penyakit parasit yang
paling penting terjadi pada manusia

KASUS
Seorang laki-laki, umur 38 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan utama demam disertai bengkak di tungkai
kanan atas. Demam terjadi terutama pada malam hari dan
pada saat demam dirasakan ada bengkak di daerah lipatan
paha dan ketiaknya. Pasien sering mengalami demam dan
demam sering dirasakan setelah bekerja berat di sawah.
Demam dan bengkak disertai rasa nyeri yang dirasakn
selama 3-5 hari. Pada saat serangan sering pasien tidak
dapat bekerja selama beberapa hari. Menurut pasien
serangannya hilang timbul dan terjadi beberpa kali dalam
setahun. Pasien sering minum obat demam dan penghilang
rasa nyeri, sembuh tetapi sering berulang. Pasien juga
pernah batuk dan sesak nafas, malam hari dengan
mengeluarkan dahak kental. Pasien adalah seorang petani.

Tinjauan Pustaka
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular
yang banyak ditemukan di wilayah tropika
seluruh dunia. Penyebabnya adalah infeksi
oleh sekelompok cacing nematoda parasit
yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea

Etiologi
Filariasis disebabkan karena infeksi oleh
sekelompok cacing nematoda yang termasuk
superfamilial Filariodea. Jenis cacing ini adalah
Wuchereria bancrofti, Brugia Malayi, dan
Brugia Timori.
Masa inkubasi penyakit ini cukup lama lebih
kurang 1 tahun

Patofisiologi

Tanda dan Gejala


Manifestasi dini penyakit ini adalah
peradangan, sedangkan bila sudah lanjut akan
menimbulkan gejala obstruktif . mikrofilaria
yang tampak dalam darah pada stadium akut
akan menimbulkan peradangan yang nyata,
seperti limfangitis, limfadenitis, funikulitis,
epididimitis, dan orkitis

Diagnosis

Gejala klinis
Hipereosinofilia
Peningkatan kadar IgE yang tinggi
Peningkatan zar anti terhadap mikrofilaria
Gambaran roentgen paru

Konfirmasi diagnosis tersebut adalah dengan


menemukan benda Meyers Kouwenaar pada
sediaan biopsi, atau dengan melihat perbaikan
gejala setelah pengobatan dengan DEC.

Penatalaksanaan
Pengobatan infeksi individu ditujukan untuk
menghancurkan parasitdan mengeleminasi,
mengurangi atau mencegah kesakitan. Hingga
saat ini WHO menetapkan Dietilcarbamazine
(DEC) sebagai obat yang efektif, aman, dan relatif
murah. Pengobatan dilakukan dengan pemberian
DEC 6 mg/KgBB/hari selama 12 hari dan diulangi
1 hingga 6 bulan kemudianbila perlu, atau DEC
selama 2 hari perbulan (6-8 mg/KgBB). Efek
samping DEC dibagi dalam 2 jenis, yaitu bersifat
farmakolgis , tergantung dosisnya dan respon dari
hospes yang terinfeksi terhadap kematian parasit.

Prognosis
Pada kasus-kasus dini dan sedang, prognosis
baik terutama bila pasien pindah dari daerah
endemik. Pengawasan daerah endemik dapat
dilakukan dengan pemberian obat dan
pemberantasan vektor. Pada kasus-kasus
lanjut terutama dengan edema tungkai,
prognosis lebih buruk.

Kesimpulan
Filariasis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh tiga
nematoda jaringan yaitu: Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori
Manifestasi dini penyakit ini adalah peradangan, sedangkan bila
sudah lanjut akan menimbulkan gejala obstruktif
Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan deteksi parasit dengan
menemukan mikrofilaria di dalam darah, cairan hidrokel atau cairan
chyluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal
Pengobatan infeksi individu ditujukan untuk menghancurkan
parasitdan mengeleminasi, mengurangi atau mencegah kesakitan.
Hingga saat ini WHO menetapkan Dietilcarbamazine (DEC) sebagai
obat yang efektif, aman, dan relatif murah.

Anda mungkin juga menyukai