Anda di halaman 1dari 32

HIDROLIKA

Hidrolika adalah bagian dari hidromekanika


(hydro mechanics) yang berhubungan dengan
gerak
air.

PRAKTIKUM MEKANIKA
FLUIDA
1.

2.
3.
4.

Hidrolika Saluran Terbuka


Obsorne Reynolds
Teori Bernoully
Bendung Dasar

HIDROLIKA SALURAN
TERBUKA

Perbedaan open channel flow


dengan pipe flow
Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua
macam aliran yaitu aliran saluran tertutup
dan aliran saluran terbuka. Dua macam
aliran tersebut dalam banyak hal mempunyai
kesamaan tetapi berbeda dalam satu
ketentuan penting. Perbedaan tersebut adalah
pada keberadaan permukaan bebas; aliran
saluran terbuka mempunyai permukaan
bebas, sedang aliran saluran tertutup tidak
mempunyai permukaan bebas karena air
mengisi seluruh penampang saluran.

Tendensi/kecenderungan ini ditunjukkan oleh


aliran di saluran alam yaitu sungai. Perjalanan
air dapat juga ditambah oleh bangunanbangunan yang dibuat oleh manusia, seperti :
saluran irigasi
pipa
gorong - gorong (culvert), dan
saluran buatan yang lain atau kanal (canal).

Parameter geometri open channel


flow

Luas penampang (area)


Lebar Permukaan (top width)
Keliling Basah (Wetted Parimeter) dan
Jari-jari Hydraulik (Hydraulic Radius).
Yang dimaksud dengan penampang saluran
(channel cross section) adalah penampang
yang diambil tegak lurus arah aliran, sedang
penampang yang diambil vertical disebut
penampang vertikal (vertical section).

Elemen geometri penampang memanjang


saluran terbuka dapat dilihat pada berikut ini:

Bentuk2 saluran terbuka

Trapesium
Persegi panjang
Segitiga
Lingkaran
parabola

Unsur-unsur geometris
penampang Saluran

Percobaan Open Flow di Lab

Jika aliran seragam bertabrakan dengan


hambatan selama alirannya maka kecepatan
partikel sekitar hambatan tidak sama, kondisi
ini akan mengubah karakteristik aliran dari
seragam ke aliran tidak seragam atau dari
laminar ke aliran turbulen .

Kondisi aliran fluida di lapangan

mekanika fluida\Open Channel Flow.mp4

OBSORNE REYNOLDS

OBSORNE REYNOLDS

Untuk mengetahui tentang karakteristik aliran,


telah ada suatu standarisasi yang diberikan oleh
yang menemukan yaitu Obsorne Reynolds,
dimana sangat tergantung pada zat cair atau
sifat dari zat cair itu sendiri sehingga dalam
menentukan bilangan Reynolds tersebut, kita
gunakan besarnya debit yang kita alirkan,
kecepatan yang diberikan serta besarnya
diameter pipa. Faktor-faktor ini yang disebabkan
oleh adanya aliran, juga mengenai gaya gesek
dan tegangan ikut pula mempengaruhi akan
karakteristik suatu aliran sehingga bilangan
Reynolds dapat kita ketahui.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menghitung besarnya bilangan Reynolds
2. Mengamati hal-hal yang terjadi pada aliran
transisi
3. Mengamati profil parabolik dari kecepatan
4. Menghitung koefisien geser

Teori Percobaan

Bilangan Reynolds ( Re ) adalah suatu kriteria


tertentu yang digunakan dalam menentukan
aliran fluida. Kriteria tersebut merupakan
perbandingan antara parameter-parameter
sebagai berikut :
kecepatan aliran rata-rata
diameter pipa
kekentalan kinematika fluida
Dengan adanya kriteria diatas menunjukan
bahwa disini tidak tergantung pada keadaan
tekanan.

Macam2 kondisi aliran fluida


1. Aliran laminar
Aliran ini menunjukan kondisi atau keadaan aliran yang mantap dimana garis
arusnya pada jalur yang sejajar karena tidak terjadi interaksi antara bidang-bidang
geser.
2. Aliran turbulen
Aliran ini menunjukan kondisi aliran yang tidak seragam dimana garis arusnya saling
berpotongan, sehingga menyebabkan terganggunya bidang geser serta terjadinya
pencampuran fluida.
Klasifikasi Aliran
Untuk membedakan jenis aliran, tergantung dari besarnya bilangan Reynolds, namun
untuk lebih jelasnya dituliskan sebagai berikut :

Jika bilangan Reynolds ( Re ) < 2300, maka aliran tersebut kita namakan aliran
laminer

Jika bilangan Reynolds ( Re ) 2300 , maka aliran tersebut kita namakan aliran
transisi

Jika bilangan Reynolds ( Re ) > 2300, maka aliran tersebut kita namakan aliran
turbulen

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai gambaran sekaligus melihat perbedaan setiap
aliran :

Alat yang digunakan

Seperangkat alat obsorn reynold


Stopwatch
Thermometer
Zat pewarna

Analisa Data

mekanika fluida\analisa data mekanika fluida


excel\obsorne reynold.xlsx

TEORI BERNOULLY

Teory Bernoully

Hukum bernoully aliran


Jumlah tinggi tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan pada setiap titik dari suatu aliran
zat cair ideal selalu mempunyai harga yang
konstan

Tujuan dari praktikum Hydraulic Gradient kali


ini adalah
Menghitung tekanan air, kecepatan aliran air,
dan sudut elevasi
Mengetahui hubungan antara tekanan air dan
kecepatan aliran air terhadap perubahan
elevasi
Membuktikan teori hukum Bernoulli

Hydraulic Line dan Energy Line

BENDUNG DASAR

Bendung Dasar

Bendung selain digunakan sebagai peninggi


elevasi muka air, juga dapat digunakan
sebagai alat ukur debit air. Bendung dan
bendungan masing-masing memiliki fungsi
yang berbeda.

Maksud dan tujuan praktikum bendung dasar


Menghitung debit, koefisien debit, dan volume
rata-rata.

Debit yang mengalir diatas bendung dapat


dihitung dengan rumus berikut :
Dengan (Yo - P) adalah jarak vertikal
antara
muka air hulu bendung dengan puncak
bendung
dan B adalah lebar bendung.

Loncatan Hidrolik pada


bendung

Aliran air yang melewati bendung akan


mengalami loncatan hidrolik akibat terjadinya
pelepasan energi karena berubahnya kondisi
aliran dari super kritik menjadi aliran sub
kritik
loncatan hidrolik dipakai sebagai peredam
energi pada hilir bendung, saluran irigasi atau
struktur hidrolik lainnya serta untuk mencegah
pengikisan struktur dibagian hilir.

Suatu loncatan hidrolik dapat terbentuk pada saluran


apabila memenuhi persamaan sebagai berikut :

Panjang Loncatan hidrolis dihitung dengan menggunakan


rumus
L = 5 s/d 7 (Yo-Yc)

Prosedur pelaksanaan

Memasang model bendung pada saluran terbuka.


Mengalirkan air kedalam saluran terbuka.
Menghitung debit yang terjadi.
Mencatat harga Yo.
Menentukan besarnya koefisien debit yang melalui
bendung dengan menggunakan rumus di atas.
Mengamati loncatan hidrolik yang terjadi pada aliran
di hilir bendung, ukur Y1, Yo dan tentukan kecepatan
yang terjadi pada aliran di hulu loncatan hidrolik,
bandingkan panjang loncatan hidrolik tersebut dengan
rumus.
Mengulangi percobaan diatas dengan debit yang lain.

Percobaan Bendung Dasar

mekanika fluida\Perhitungan Data


Segiempat2.xls

mekanika fluida\Perhitungan Data


Segitiga2.xls

Anda mungkin juga menyukai