Anda di halaman 1dari 22

PENELITIAN SEJARAH

PENELITIAN SEJARAH
 Sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa
yang telah terjadi. Sejarah adalah deskrispsi yang terpadu
dari kedaan- keadaan atau fakta- fakta masa lampau yang
ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk
mencari kebenaran ( Nevins, 1933)
 penelitian dengan menggunakan metode sejarah
penyelidikan yang kritis terhadap keadaan – keadaan,
perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan
menimbang secara cukup teliti dan hati- hati bukti
validitas dari sumber sejarah serta interpretasi dari
sumber- sumber keterangan tersebut.
 Penelitian sejarah menggunakan catatan observasi atau
pengamatan catatan observasi atau pengematan orang
lain yang tidak dapat diulang-ulang kembali
Penelitian sejarah
 Penelitian sejarah merupakan suatu usaha untuk
memberikan interpretasi dari bagian trend yang naik
turun dari suatu status keadaan dimasa yang lampau
untuk memproleh sesuatu generalisasi yang berguna
untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan
dengan keadaan sekarang dan dapat meramalkan dan
keadaan yang akan datang.
 Dengan demikian, tujuan dari penelitian sejarah adalah
untuk membuat rekontruksi masa lampau secara objektif
dan sistematis dengan mengumpulkan,
mengevaluasikan serta menjelaskan dan mensintesiskan
bukti-bukti untuk menegakan fakta dan menarik
kesimpulan secara tepat.
Ciri-ciri penelitian
Sejarah
 Penelitian sejarah lebih banyak menggantungkan diri
pada data yang diamati orang lain di masa-masa lampau.
 Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data
primer dibandingkan dengan data sekunder. Bobot data
harus dikritik, baik secara internal maupun secara
eksternal.
 Peneltian sejarah mencari data secara lebih tuntas serta
menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan
ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan yang
standar.
 Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama
pengarang, tempat dan waktu. Sumber tersebut harus
diuji kebenaran dan ketulenannya. Fakta harus
dibenarkan oleh sekurang-kurangnya dua saksi yang
tidak pernah berhubungan.
 Sumber dari sejarah yang
merupakan data yang digunakan
dalam penelitian sejarah dapat
diklasifikasikan secara bermacam-
macam. Antara lain : remain,
dokumen, sumber primer, sumber
sekunder, materi fisik, materi tulisan
dan sebagainya.
Remain dan dokumen

 Jika sumber sejarah ditinjau dari sengaja atau


tidak sengajanya bahan atau sember data
tersebut ditinggalkan, maka sumber sejarah
dapat dibagi dua yaitu: remain dan dokumen.
Remain adalah peninggalan-peninggalan yang
tidak disengaja baik berupa barang fisik
ataupun peninggalan rohani. Di lain pihak
terdapat juga catatan-catatan yang sengaja
ditinggalkan, dan disebut dokumen.
Remain dan Dokumen
 Remain atau Relics, yaitu bahan-bahan fisis atau
tulisan yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang
terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya
untuk suatu keperluan pembuktian sejarah.
Peninggalan materi termasuk: alat perkakas,
perhiasan-perhiasan kuno, bangunan seperti piramida,
candi, senjata-senjata, sendok, benda budaya, dan
sebagainya.
 Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang
berisi pandangan serta pemikiran-pemikiran manusia
di masa yang lalu. Dokumen tersebut, secara sadar
ditulis untuk tujuan komunikasi dan transmisi
keterangan. Contoh dari dokumen antara lain buku
harian, batu bertulis, daun-daun lontar, relief-relief
pada candi, surat-surat kabar, dan sebagainya.
Remain dokumen
 Keterangan ditinggalkan secara sadar:
 Sumber tertulis: catatan harian, memoir, biografi, dan sebagainya
Karangan tradisional: Balada, cerita-cerita tradisional, anekdot-anekdot dan
sebagainya.

Hasil-hasil artistik: Potret, gambar, lukisan, patung dan sebagainya.

 Relic atau tertimoni tanpa sadar: Pakaian, bahan makanan, alat rumah
tangga, mesin-mesin, buku, makam-makam, dan sebagainya.

 Inskripsi, dokumen, monumen: Memorial, kuburan, candi, dan sebagainya.


Sebuah makam atau kuburan dapat dimasukkan dalam dua kategori di
atas. Jika sebuah maka ditemukan dan pada makam tersebut hanya ada
nama saja yang tertulis, maka makam tersebut adalah relic. Tetapi jika di
bawah nama tersebut terdapat lagi berbagai keterangan, seperti jabatan,
kelahiran, serta tugas-tugas lain, maka makam tersebut merupakan
dokumen yang sengaja ditinggalkan.
Oleh Nevins (1938), sumber
sejarah dibagi sebagai berikut
 Pertinggal fisis: Tempat-tempat bersejarah, piramida, pot-
pot, senjata-senjata, gedung-gedung, dan sebagainya.
 Cerita secara oral: Yaitu materi yang dipindahkan dari
mulut ke mulut seperti balada, cerita rakyat, tradisi-
tradisi, legenda, dan sebagainya.
 Materi inskripsi: Yaitu materi-materi dengan tulisan tidak
seperti biasa seperti tulisan pada pot-pot, pada piring,
pada patung, dan sebagainya.
 Materi tulisan tangan: Papirus, hiroglif, dokumen-
dokumen modern, dan sebagainya.
 Buku dan cetakan: Bahan-bahan yang tercetak.
 Bahan audio-visual: Film-film, televisi, mikrofilm, kaset-
kaset, radio, dan sebagainya.
 Observasi langsung: Hasil pengamatan penulis atau
pengamatan oleh orang-orang yang diwawancarai.
Sumber primer dan sekunder

 Selain pembagian sumber seperti di atas, sumber


sejarah dapat juga dibedakan antara sumber
primer dan sumber sekunder. Sumber primer
adalah tempat atau gudang penyimpan yang
orisinal dari data sejarah. Data primer merupakan
sumber-sumber dasar, yang merupakan bukti
atau saksi utama dari kejadian yang lalu.
 Contoh dari data atau sumber primer adalah:
catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau
upacara, suatu keterangan oleh saksi mata,
keputusan-keputusan rapat, foto-foto, dan
sebagainya.
Kritik terhadap Keaslian
Sumber
 Kritik eksternal adalah menyelidiki keadaan “luar” dari
sumber. Melihat autentik tidaknya suatu tulisan, meneliti
bentuk kertasnya, menyelidiki bentuk papirus, meneliti
bahan-bahan bakunya, formatnya. Juga diselidiki usia dari
sumber serta rupa dari sumber tersebut. Dalam penelitian
atau kritik eksternal ini dapat digunakan alat-alat mutakhir
seperti sinar ultra violet, radiasi, dan sebagainya.

 Kritik internal terhadap sumber sejarah adalah melihat dan


menyelidiki isi dari bahan sejarah dan dokumen sejarah.
Apakah pernyataan yang dibuat benar-benar merupakan
fakta historis. Apakah isinya cocok dengan sejarah. Kritik
internal termasuk: Isi, bahasa yang digunakan, tata bahasa,
situasi di saat penulisan, style, ide, dan sebagainya.
Peranan Hipotesa pada
Penelitian Sejarah
 Penelitian sejarah juga memerlukan adanya hipotesa
sebagai jawaban sementara dalam memecahkan masalah.
Memang, jika kerja hanya untuk memperoleh catatan-
catatan masa lampau untuk kebutuhan masa sekarang,
hipotesa tikda diperlukan. Tetapi penelitian yang hanya
sekedar mengumpulkan catatan-catatan dan fakta-fakta
masa lampau saja, bukanlah penelitian dalam arti yang
sesungguhnya, tetapi hanya merupakan sebagian kecil
prosedur atau step-step metode ilmiah dalam penelitian-
penelitian sejarah. Seperti halnya penelitian-penelitian lain,
 penelitian sejarah juga bermaksud untuk menemukan suatu
generalisasi yang akan menemukan pengertian-pengertian
tentang fenomena-fenomena dengan dimensi waktu, yang
mana generalisasi itu mencakup bukan saja masa lampau,
tetapi juga tentang masa sekarang dan masa yang akan
datang. Karena itu, hipotesa dalam metode sejarah
diperlukan sebagai titik tolak dalam memfokuskan serta
memandui kerja.
Jenis-jenis Penelitian
Sejarah

 Penelitian
historis banyak sekali
secara umum, dapat dibagi atas
empat jenis, yaitu:
Penelitian Sejarah Komparatif.
Penelitian Yuridis atau Legal.
Penelitian Biografis.
Penelitian Bibliografis.
Penelitian Sejarah Komparatif

 Jika penelitian dengan metode sejarah


dikerjakan untuk membandingkan faktor-
faktor dari fenomena-fenomena sejenis
pada suatu periode masa lampau, maka
penelitian tersebut dinamakan penelitian
sejarah komparatif. Misalnya, ingin
diperbandingkan sistem pengajaran di
Cina dan Jawa, dan pada masa kerajaan
Majapahit. Dalam hal ini, si peneliti ingin
memperlihatkan unsur-unsur perbedaan
dan persamaan dari fenomena-fenomena
sejenis.
Penelitian Yuridis atau Legal
.
 Jika dalam metode sejarah diinginkan untuk
menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan
hukum, baik hukum formal ataupun hukum
nonformal dalam masa yang lalu, maka penelitian
sejarah tersebut digolongkan dalam penelitian
yuridis. Misalnya peneliti ingin mengetahui dan
menganalisa tentang keputusan-keputusan
pengadilan akibat-akibat hukum adat serta
pengaruhnyha terhadap suatu masyarakat pada
masa lampau, serta ingin membuat generalisasi
tentang pengaruh-pengaruh hukum tersebut atas
masyarakat, maka penelitian sejarah tersebut
termasuk dalam penelitian yuridis.
3 Penelitian Biografis

 Metode sejarah yang digunakan untuk meneliti


kehidupan seseorang dan hubungannya dengan
masyarakat dinamakan penelitian biografis. Dalam
penelitian ini, diteliti sifat-sifat, watak, pengaruh,
baik pengaruh lingkungan maupun pengaruh
pemikiran dan ide dari subjek penelitian dalam
masa hidupnya, serta pembentukan watak figur
yang diterima selama hayatnya. Sumber-sumber
data sejarah untuk penelitian biografis antara lain:
surat-surat pribadi, buku harian, hasil karya
seseorang, karangan-karangan seseorang tentang
figur yang diselidiki ataupun catatan-catatan teman
dari orang yang diteliti tersebut.
Penelitian Bibliografis

 Penelitian dengan metode sejarah untuk mencari,


menganalisa, membuat interpretasi serta generalisasi
dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli
dalam suatu masalah atau suatu organisasi
dikelompokkan dalam Penelitian Bibliografis. Penelitian
ini mencakup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis
oleh pemikir-pemikir dan ahli-ahli. Kerja penelitian ini
termasuk menghimpun karya-karya tertentu dari
seorang penulis atau seorang filosof dan menerbitkan
kembali dokumen-dokumen unik yang dianggap hilang
dan tersembunyi seraya memberikan interpretasi serta
generalisasi yang tepat terhadap karya-karya tersebut.
Langkah-langkah Pokok
 Definisikan masalah.
 Dalam mendifinisikan serta merumuskan
masalah, maka tanyalah pada diri sendiri
pertanyaan berikut:
 - Apakah dalam menjawab masalah
tersebut, penelitian sejarah adalah yang
terbaik?
 - Apakah data-data yang diperlukan cukup
tersedia dan dapat diperoleh?
 - Apakah hasil penelitian cukup berguna?
 (2)Rumuskan tujuan penelitian.
 Dari masalah yang telah diformulasikan, maka
rumuskan tujuan-tujuan dari penelitian. Dalam
merumuskan tujuan ini maka hubungkan dia
dengan teori, jika ada dan kaitkan dengan
hipotesa yang ingin dibentuk.
 (3) Rumuskan hipotesa.
 Rumuskan hipotesa sebagai keterangan
sementara yang akan diuji kebenarannya.
Hipotesa tersebut amat berguna untuk memberi
arah dan fokus bagi kegiatan penelitian.

 (4) Kumpulkan data.
 Kumpulkan data dengan selalu mengingat sumber-sumber.
Tujukan pengumpulan data terhadap data primer lebih dahulu,
dan baru ditunjang dengan data sekunder.

 (5) Evaluasi data.


 Data yang dikumpulkan perlu dievaluasi dengan melakukan kritis
eksternal maupun internal.

 (6) Interpretasi dan generalisasi


 Analisa data serta buat interpretasi dan generalisasi dari
fenomena-fenomena yang diselidiki. Buat kesimpulan-kesimpulan.

 (7) Laporan.
 Penulisan laporan penelitian.
kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai