Klasifikasi
Tumor
Jinak
- Tumbuhnya ekspansif
(mendesak) pada jaringan
sekelilingnya
- Mempunyai simpai
(kapsul)
Histologik
Kemampuan
bermetastasis
Proses pertumbuhan :
Dalam keadaan normal
terdapat keseimbangan
antara pembentukan dan
hancurnya sel.
Kemampuan
pertumbuhan
infiltratif Salah satu sifat
karakteristik dari sel kanker
adalah kemampuannya
untuk menembus jaringan
normal dan penetrasi ke
dalam pembuluh darah
dan saluran limfe
Residif (kekambuhan)
1. Adanya sel-sel kanker
yang tertinggal
2. Adanya pertumbuhan
yang baru dari sel yang
sama
Intrinsik
Hormon
Status
imunologik
Reaksi
humoral
Reaksi seluler
Ektrinsik
Bahan kimia
Tenaga sinar :
sinar X,
gamma
Virus
Diagnosis kanker
Pengobatan
kanker
Keadaan klinik dan biologi
tumor
Gambaran patologik
anatomi dan sitologi
Pemeriksaan dengan
radioimaging
Pembedahan
Radioterapi
Kemoerapi
KANKER PAYUDARA
EPIDEMIOLOGI
Tinggi pada :
Umur 45 49 thn
(Indonesia)
Umur > 50 th
(Negara maju)
Laki laki : 1%
Herediter : 5%
Indonesia
No. 1 Kanker Serviks
No. 2 Kanker Payudara
Negara maju :
No. 1 Kanker Payudara
No. 2 Kanker Serviks
Etiologi
Genetika
Radiasi
daerah
dada
Pengaruh
hormon
Virogen
Kanker
Payudara
Makanan
FAKTOR
RISIKO
FAKTOR
RISIKO TINGGI
DIAGNOSA PASTI
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA PASTI
PEMERIKSAAN
HISTOPATOLOGIS
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Inspeksi
Palpasi
Posisi Duduk dan baring
Periksa dengan Jari-jari
Periksa seluruh payudara
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Inspeksi :
Bentuk payudara
Simetris
Kelainan di areola
Retraksi papilla
Peau dorange
Dimpling
Warna kulit
PEMERIKSAAN PAYUDARA
Palpasi :
Lokalisasi Tumor
Ukuran Tumor
Konsistensi Tumor
Permukaan Tumor
Perlekatan dengan jaringan
sekitar
Suhu raba
Pembesaran kel. limfe regional
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
Foto Thorax
Bone Survey / bone scanning
USG
Mammografi
DD
???
FAM
Fibrocystic of the breast
Galaktokel
Mastitis
FAM
FIBROKISTIK
Dipengaruhi faktor hormonal
Ukuran membesar saat haid
dan sakit dan setelah haid
sakit menghilang/berkurang
Tidak berbatas tegas
Konsistensi padat kenyal,
kistik
Multipel/bilateral
Terapi : medikamentosa
(simtomatis)
MASTITIS
GALAKTOKEL
SISTEM TNM
Tx
To
Tis
T1
T2
T3
T4
= tumor primer
tidak bisa
diketahui
= tumor primer
tidak teraba
= carcinoma
insitu
= < 2 cm
= >2 - < 5 cm
= > 5 cm
= tumor melekat
pada kulit
atau otot
pectoralis
T =Tumor
N = Node/(kelenjar )
M = Metastasis jauh
M = Metastasis jauh
Mx = Metastasis jauh
belum dapat
dibuktikan
Mo = Tidak ada
metastsaia jauh
M1 = Ada metastasis
jauh (termasuk
metastasis ke
kel.supraclavicular
ipsilateral )
STADIUM I
T1a
STADIUM II
T0T1a T1b
N1b
STADIUM IIIa
T3a T3b
N0, N1
STADIUM IIIb
T1a,b
N3
T2a,b
T3a,b
T4a,b
STADIUM IV
N apa
saja
STAGING
S
T
A
G
E
I
IIA
IIB
IIIA
IIIB
IV
Stadium
Dini
Stadium
Lanjut
PENGOBATAN
PROGNOSIS
KETAHANAN HIDUP
S
T
A
G
E
5 tahun
10 tahun
85%
70%
II
66%
50%
III
41%
IV
10%
TUMOR
DAERAH
LEHER
Histopatologi
- berisi unsur seperti koloid.
- epitel skuamos atau kolumnar berisiko.
Terapi
Operasi ekstirpasi, tract diikuti sampai os
hyoid dengan memotong os hyoid.
KISTA BRONKIOGENIK
Usia 2-7 tahun dpt pula pada org dewasa
Kegagalan pertumbuhan normal dari celah insang I dan II,
akn menimbulkan sisa sepanjang bag anterior
m.sternokledomastoideus , berupa sisa tulang rawan, kista
atau sinus atau kombinasi ketiganya.
Gejala klinisnya berupa kista yang terdapat unilateral
dengan lokasi anterior dari m. Sternokleidomastoideus.
Bentuk bulat lonjong yang terdapat dapat diikuti sampai
daerah setinggi orofaring. kadang-kadang disertai infeksi.
Histopatologi
- Epitel berlapis gepeng
- Epitel berlapis kolumnar
=> Unsur-unsur tulang rawan kunci diagnostik.
=> Unsur limfoid dibawah epitel folikel
Terapi
Ekstirpasi
Limfangioma =
Hygroma Sistika
Tumor jinak dari sistem
limfatik.
Umur 1-2 tahun
Berlokasi di seluruh
tubuh leher & aksila.
Secara klinis ditemukan
massa yang lunak,kistik
yng berasal dari kantong
limfatik dari massa
embrional.
Secara Histopatologis
Jenis simplek
sel kapiler limfatik yang kecil
kavernosa
Sel kapiler limfatik yang lebih
besar
Kistik
Merupakan higroma yang
klasik
Secara klinis
Massa lunak, fluktuasi dan berlobus-lobus
Transluminasi pd pemeriksaan diafanoskopi
batas tidak tegas
Terapi : Pembedahan
KARSINOMA
TIROID
Epidemiologi
Insiden karsinoma tiroid di Indonesia belum
diketahui hingga sekarang.
Berdasarkan distribusi seks,di dapatkan
wanita lebih banyak dari laki-laki = 9 : 2
Berdasarkan distribusi umur, kasus di RSCM
Jakarta tersering berkisar pada umur
40 60 tahun.
Etiologi
Kenaikan sekresi hormon TSH dari
kelenjar hipofise anterior.
Radiasi ion pada leher.
Faktor genetik.
Well differented
carcinoma
Adenokarsinoma folikuler
Ca Tiroid
Adenokarsinoma
Papiler
Tumbuh lambat dan
berdifferensiasi baik.
Biasanya terdapat pada
usia < 40 tahun.
Gambaran
histopatologiknya
ditemukan struktur papiler
dari sel-sel ganas
uniform,baik ukuran
maupun intinya.
Kadang disertai adanya
struktur folikuler atau
psamoma bodies di tengah
struktur yang papiler.
Adenokarsinoma
Folikuler
Dapat ditemukan pada
semua umur, tapi lebih
banyak pada usia > 40
tahun.
Lebih sering unilateral
daripada bilateral.
Histopatologik
memperlihatkan struktur
sel tiroid yang merupakan
folikel-folikel.
Penyebaran terutama
melalui hematogen
Karsinoma Anaplastik
Perjalanan penyakit cepat
dan fatal.
Keluhan akbt penekanan
dan invasi tumor.
Keadaan umum cepat
menurun dan tumor cepat
mengadakan metastasis
jauh.
Histopatologik terdiri dari
anaplastic spindle yang
giant cell atau small cell
Karsinoma
Meduler
Sering ditemukan pada usia tua
950 60 tahun).
Karsinoma berasal dari sel C
atau parafolikuler kel.tiroid
yang banyak mengandung
amyloid.
Di sebut juga sel APUD (amine
precursor up take and
decarboxylation cell) dan
karsinoma solidum.
Tipe ini bersifat familial dan
herditer.
Penyebaran melalui sistem
kelenjar getah bening.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ultrasonogrfi
2. Scanning tyroid
3. Fine Needle Aspiration Biopsy
(FNAB)
4. Biopsy
T = tumor primer
To = tidak jelas tumor primer
T1 = tumor sampai 1 cm
terbatas dalam kelenjar
tiroid
T2 = tumor sampai 1 4 cm
terbatas dalam kelenjar
tiroid
T3 = tumor sampai > 4 cm
terbatas dalam kelenjar
tiroid
T4 = tumor setiap ukuran
tapi sudah menembus
kapsul tiroid
T1a = tumor 1 cm solitary
tumor
T1b = tumor 1 4 cm
multifokal
Terapi
Pembedahan
Non Pembedahan
- Radiasi internal dengan J (131)
- Radiasi eksternal dengan Co 60 dengan
dosis total 4000 5000 rad
- Kemoterapi
- Hormonal
- Lobektomi
PROGNOSIS
Tipe histopatologi
stadium klinik patologi
Lamanya penyakit hingga
terdiagnosa dan diberikan
pengobatan
Usia penderita
Epidemiologi
Keganasan rongga mulut untuk daerah yang
berbeda,insidennya juga berbeda.
Keganasan rongga mulut 2 5 % dari
seluruh keganasan pada manusia atau 40 %
dari seluruh keganasan kepala leher.
Faktor
Entrinsik
Merokok,minum
alkohol,mengunyah sirih
atau tembakau,sinar
matahari,kebersihan
mulut,dll.
Faktor
Intrinsik
Genetik,imunosupresi,
kekurangan
gizi,siphilis,dll.
DIAGNOSIS
Gejala
Nyeri
Foetor ex ore
Hipersalivasi
Disfagia
Benjolan di leher
Gambaran Klinis
Tipe Ulseratif
Tipe Fisura
Ulkus,dasar
dan sekitarnya
padat,tepi lebih
tinggi.
Lesi berupa
celah yang
dalam dengan
sekitarnya yang
padat.
Benjolan
Infiltrat
Berlobus
dengan mukosa
tampak normal
dengan abses
kecil kecil
Tipe Eksofitik
Benjolan lebih
tinggi dari
permukaan
lidah dan
ditutupi keratin
putih.
Pemeriksaan Lain
SISTEM TNM
T1 = tumor lebih kecil
atau = 2 cm
T2 = tumor 2 4 cm
T3 = tumor > 4 cm
T4 = tumor < 4 cm
atau menginvasi
ke otot, tulang
dan kulit
N1 = pembesaran kelenjar
limfe homolateral dan
mobile
N2 = pembesaran kelenjar
limfe kontralateral dan
mobile atau kelenjar
limfe bilateral
N3 = kelenjar limfe terfiksir
M0 = Tidak ada metastasis
jauh
M1 = Adanya metastasis
jauh
Prognosis
Letak tumor
Stadium pada saat diagnosis
Derajat differensiasi sel tumor
Terapi
1.
2.
3.
4.
Operasi
Radioterapi
Kemoterapi
Kombinasi
Radang
Peny. Miculicz kelainan sistemik yg disertai dg pembesaran
parotis, xerostomia, dan kerotoconjungtivitis sicca
Tumor Epitelial
1. Adenoma
- Monomorfik
- Adenolymphoma (tumor warthin)
- Adenoma oksifilik
2. Tumor mucoepidermoid
3. Tumor sel asinik
4. Karsinoma
- Adenoid cystic carsinoma
- Mucoepidermoid carcinoma
- Adenocarcinoma
- Undifferentiated carcinoma
- Malignant mixed tumor
Ganas
Stop
Parotidektomi total +
Sampling KGB subdigastrikus
Potong beku
Meta k.g.b (-)
Stop
Lebih sering ditemukan pada orang kulit putih terutama yang bermata
biru, ramput putih atau merah dan kulit pucat daripada orang kulit
berwarna dan bagian yang terkana paparan sinar matahari.
KETEBALAN TUMOR MM
Menurut Clark dkk (1965)
Menurut Breslow
Tingkat 1 : terbatas pd
epidermis (insitu)
Tingkat 2 : menginvasi papila
dermis
Tingkat 3 mengisi papila
dermis & mencapai
perbatasan papila dermis bag
bawah (dermis retikular)
Tingkat 4 : menginvasi dermis
retikular
Tingkat 5 : menginvasi
jaringan lunak subkutis
PENTAHAPAN PASCABEDAH
Didasarkan atas dua kriteria histologik :
1. Menurut Breslow : ketebalan tumor, sesuai dengan
ukuran terpanjang dari diameter vertikal tummor
dalam milimeter.
2. Menurut Clark : kedalaman infiltrasi tumor ke
lapisan-lapisan kulit, Clarks levels.
Catatan : bila tidak ada ketidak-cocokan antara kedua
kriteria ini, maka pT diambil yang terburuk
ukurannya.
DIAGNOSIS
Gambaran Tipikal secara Klinis
dan Histopatologis
Diagnosis Pasti
Dengan pemeriksaan
histopatopogis
Pemeriksaan Penunjang
Foto thoraks
CT Scan
USG
dll
Border irregularity
Garis batas yang tidak teratur
Colour Variation
Dalam satu lesi warnanya dapat bervariasi
Diameter
Diameter tumor lebih besar dari 6 mm
Evolution
Terdapat perubahan lesi yang dapat diperhatikan sendiri oleh penderita dan
keluarganya
PENGOBATAN
Eksisi
Luas
En bloc
Prophylactic
node
dissection
Obat
sitostatika
DTIC
(Dacarbazine)
400 mg/m2
i.v. Hari ke-1
sampai 3,
diulangi tiap
3 minggu
Regional
Isolated
Perfusion
(RIP)
Melphalan
Imunoterapi
Bacillus
Calmette
Giurin (BCG)
Intra
Arterial
Infusion
PROGNOSIS
Tergantung dari :
Lokasi tumor
Stadium klinis dan derajat invasi
Jenis kelamin
Basalioma
Subtipe :
Kornifikans : berdiferensiasi
baik, mutiara tanduk
Non kornifikans :
diferensiasi sel mulai buruk,
asal usul sel tumor dapat
dikenali.
Undifferentiated atau
anaplastik : differensiasi selsel tumor buruk, asal usul
sel tumor tdk dpt dikenali,
metastasis ke kelenjar limfe
yg besar.
Terapi
Pembedahan : eksisi luas
Radioterapi apabila
kontra indikasi operasi
Kemoterapi : indikasi =
sebagai ajuvan terapi
pada radiasi maupun
pembedahan dan terapi
primer, bila ada
metastase jauh
Prinsip Pengobatan
Kenali tumor sedini mungkin
Biopsi dengan narkosa umum atau regional bila curiga adanya
keganasan
Eksisi luas jika terbukti secara histologik tumor ganas
Diseksi KGB regional metastasis ke KGB yg mengandung anak
sebar tumor
Diseksi elektif KGB tidak mengandung anak sebar tumor
Kelainan prakanker diobati secara tepat dan teliti
Cryosurgery, chemo surgery dari MOHS dapat dipakai untuk
tumor kulit yang kecil
Kemoterapi dengan sitostatika dapat dipergunakan dengan
topikal (misalnya salp 5FU) dan lokal (misalnya intra-anterial
infusion dan perfusi regional) atau sistemik