Failure
Penatalaksanaan Faramkologi
pada CHF
Penatalaksanaan Keperawatan
pada CHF
Pengkajian CHF
Kalsifikasi
Etiologi
Disritmia
Malfungsi katup
Patosisiologi
Nungguin WOC kelar dulu teh
Golongan Inotropik
ACE Inhibitor (Angiotensin
Converting Enzyme)
Vasodilator
Golongan Diuretik
Golongan Inotropik
ACE Inhibitor
(Angiotensin Converting Enzyme)
Vasodilator
Medication
review
Diet
Exercise
Data sosial
Psikologis
Hypertension
Arrhythmias
Valve disease
Rheumatic fever
Merokok
Hipertensi
Diabetes mellitus
Cholesterol tinggi
Diet
Obesitas
Riwayat sosial
Alkohol
Pekerjaan
Pendapatan
Auskultasi
Paru: crackles
Jantung: Gallop
Ronki basah (crackles), bunyi S3 atau
gallop ventrikel (akibat dilatasi jantung dan
ketidaklenturan ventrikel waktu pengisian
cepat) dan bunyi S4 atau gallop atrium
(resistensi ventrikel terhadap pengisian
atrium meningkat karena peregangan
dinding ventrikel atau peningkatan volume
ventrikel).
mEq/L
mEq/L
Anemia
Hemotokrit normal:
Female: 37-47 ml/100 ml (%)
Male: 40-54 ml/100 ml (%)
Hemoglobin normal:
Male: 13.5-18.0 gram/dL
Female: 12-16 gram/dL
Peningkatan BUN
BUN normal: 10 to 20 mg/dL
Echocardiogram
Chest X-Ray
Hypertrophy or
pericardial effusion
Cardiothoracic ratio >
50%
Efusi pulmonal
Kasus
Tn. M, 61 thn, sudah 5 hari dirawat dengan masalah
CHF (congestive heart failure). Saat ini klien aktivitas di
tempat tidur saja, karena untuk ke kamar mandi klien
akan mengalami sesak berat. Terdapat edema
ekstremitas bawah +2, ada distensi vena jugular, TD=
140/90 mmHg, N= 98 x/mnt, RR= 20 x/mnt. Auskultasi
paru: crackles (+/+), bunyi jantung: gallop (+). Klien
mendapat terapi inotropik, antihipertensi, dan diuretik.
Pagi hari klien mengalami sesak berat yang mendadak
dan memerlukan terapi oksigenasi. Sehubungan
dengan itu, maka Klien diambil sampel darah dan
urinnya untuk dilakukan pemeriksaan lab untuk
mengevaluasi masalah fungsi jantung dan masalah
overloadnya. Hasil lab yang teridentifikasi: Na= 155
meq/l. K= 5.8 meq/l., AGD= pH= 7,1 pCO2= 50; HCO3=
28 pO2= 80 Sat= 92%
Penatalaksanaan Hipervolemia
Hipervolemia
Klien mengalami
edema ekstremitas
bawah +2
Retriksi Natrium
Retriksi natrium
Jenis diet retriksi
natrium
diet
restriksi
natrium
ringan
4-5 gr
natrium
diet
retriksi
natrium
sedang
2 gr
natrium
diet
retriksi
natrium
berat
0,5 gr
natrium
usulkan
penyedap
alternative
lemon
Bawang
putih
lada
(<50 mg/sajian)
Roti
Sereal:
besar
Keripik
Oatmeal, dimasak
Nasi puffed
ini
Retriksi Cairan
Timbang berat badan klien tiap hari
Bandingkan asupan dan keluaran tiap
4-8 jam
Ukur area edema setiap sif dan
bandingkan datanya
Gunakan air dalam jumlah terbatas (510 ml) untuk melarutkan obat-obatan
yang perlu diberikan melalui selang
makanan.
Cairan yang dingin dapat menurunkan
sensasi haus dibandingkan hangat /
panas
konsumsi obat-obatan oral bersamaan
dengan waktu makan
Berikan potongan es jika diperbolehkan
Berikan perawatan oral
Ajari klien untuk menahan air di mulut
sesaat
Gunakan pompa IV utk memberikan
cairan isotonik/hipotonik
Memobilisasi Cairan
Klien edema
tungkai dependen
Klien edema
ringan & sedang
Menghindari berdiri
dalam waktu lama
duduk dengan tungkai
dielevasikan
Kaki boleh
dielevasikan
Jangan
elevasikan
kaki
Kembalinya darah
dg cepat dr tungkai
dapat membebani
kerja jantung
Mengurangi
Komplikasi
Elevasikan kepala
tempat tidur ke posisi 3045
untuk menurunkan
aliran balik vena, sgh
menurunkan beban
kerja jantung
memperbaiki drainase
vena jugularis, yang
akan memperbaiki
perfusi serebral
Hipernatremia
Kadar Na klien 155
mEq/L
Klien mengalami
HIPERNATREMIA
Hipernatremia =
keadaan kadar Na
plasma > 145
mEq/L
Hipernatremia
Hipernatremia
hipovolemik
TBW menurun
hebat relative
terhadap natrium
(hilangnya cairan
hipotonik)
Hipernatremia
euvolemik
TBW menurun
relative terhadap
natrium tubuh total
Hipernatremia
hipervolemik
larutan elektrolit
hipoosmolar (NaCl 0,45%
atau 0,2%)
TBW meningkat
namun akumulasi
natrium melebih
akumulasi air
Hiperkalemia
Kadar K klien
5,8mEq/L
Klien mengalami
HIPERKALEMIA
Hipernatremia =
keadaan kadar K
plasma > 5 mEq/L
Hiperkalemia
Hiperkalemia
ringan sampai
sedang
Hiperkalemia
berat
Kalium
mencapai 6
mEq/L
Kalium
mencapai 7
mEq/L
Pemberian salin
IV atau diuretic
tinggi kalium
infuse kalsium
glukonase
infuse insulin
dan glukosa
atau natrium
bikarbonat
penggunaan
agonis-beta
albuterol
(salbutamol) (0,5
mgIV)
Terapi oksigen
hipoksemia
dengan kadar
PCO2 rendah,
Rebreathing
Mask (RM)
hipoksemia
dengan kadar
PO2 rendah
NonRebreathing
Mask (NRM)
PaO2 tidak
mengalami
peningkatan
sampai 60
mmHg
Intubasi dan
manajemen
ventilasi
Manajemen Aktivitas
& Istirahat
Gagal jantung
kelas fungsional
I)
gagal jantung
kelas fungsional
II dan III
kegiatan fisiknya
hanya ringan dan
teratur
Manajemen Stres
Berikan
kenyamanan
fisik
Hindari situasi yang
menyebabkan kecemasan
pada klien agar dapat rileks
Ajarkan klien teknik
relaksasi
Anjurkan untuk istirahat
yang cukup
Libatkan juga keluarga
untuk memberikan
dukungan positif kepada
klien.
Referensi
Beckerman, J. (2014). Heart disease and congestive heart
Referensi
Arief Mansjoer. (2001). Kapita Selekta Kedokteran