Definisi (1)
Rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan
penyakit (outcome) dengan cara
membandingkan kelompok kasus dan kelompok
kontrol berdasarkan status paparannya
(Murti, 1997).
Definisi (2)
The case control study followa a paradigm that
proceeds from effect to cause. Individuals with a
particular condition or disease (the cases) are
selected for comparison with a series of
individuals in whom the condition or disease is
absent (the controls)
(Schlesselman, 1982)
Definisi (3)
Studi observasional yg menilai hub paparanpenyakit dg cara menentukan sekelompok
orang yg berpenyakit (disebut kasus ) dan
sekelompok orang tidak berpenyakit (disebut
kontrol), lalu membandingkan frekuensi paparan
(kuantitatif, level paparan) pd kedua kelompok
(Last, 2001; Gordis, 2000; Moy,1998 dalam Murti,2003)
Ingat
Rancangan Kasus Kontrol
Yang disebut KASUS tidak hanya PENYAKIT
mis. status imunisasi, kecelakaan kerja,
cidera kepala , dll.
Populasi Kasus
Sampel Kasus
Terpapar
Tidak Terpapar
Populasi Kontrol
Sampel Kontrol
Terpapar
Tidak Terpapar
Contoh :
Smoker
Non Smoker
Diabetes
Mellitus (+)
Smoker
Non Smoker
Diabetes
Mellitus(-)
Kekuatan
Kekuatan
Kelemahan
Kelemahan
Memilih kasus
Kriteria yang perlu diperhatikan :
1. Kriteria Diagnosis / Penentuan Kasus
2. Populasi Sumber kasus
3. Jenis data penyakit
Memilih Kontrol
Kriteria yang perlu diperhatikan :
1. Karakteristik populasi sumber kasus
2. Keserupaan antara kontrol dan kasus
3. Pertimbangan praktis dan ekonomis
Penting ! Kontrol harus dipilih dari populasi
individu-individu yang memiliki karakteristik
serupa dengan populasi asal kasus
Besar Sampel
(p0q0 + p1q1) ( Z1-/2 + Z1-)2
n (tiap kelp) = -----------------------------------------(p1 p0) 2
p0 = proporsi paparan pd pop kontrol
p1= proporsi paparan pd pop kasus
p0 ( OR )
= ----------------------1 + p0 (OR 1 )
Contoh :
Jika kasus:kontrol = 1 : 1
(0.09 + 0.1476) ( 1.96 + 1.28)2
n = ------------------------------------------ = 389.7234
(0.18 0.10) 2
p0 = proporsi E pd pop kontrol = 10% = 0.10 , q0 = 1-0.10=0.90
p1= proporsi E pd pop kasus
q1 = 1 0.18 = 0.82
p0 ( OR )
0.10 ( 2.0)
= ----------------------- = ---------------------- = 0.18
1 + p0 (OR 1 ) 1 + 0.10 (2 1)
Jika kasus:kontrol = 1 : 3
( 1 + 1/3 ) 0.14 0.86 ( 1.96 + 1.28)2
n = ------------------------------------------------- = 263.3
(0.18 0.10) 2
p1 + p0 0.18 + 0.10
p = ------------- = ----------------- = 0.14 q = 0.86
2
2
Odds Ratio ( OR )
Ukuran yang menunjukkan berapa kali (lebih
besar / lebih kecil) risiko untuk mengalami
penyakit pada kelompok terpapar relatif
dibandingkan lelompok tidak terpapar
a/b
OR =
ad
=
c/d
bc
Contoh :
Pengaruh kebiasaan minum minuman
beralkohol sebanyak 1-2 minuman per hari
terhadap Ca Oesophagus.
Contoh :
Pengaruh kebiasaan minum minuman beralkohol sebanyak 1-2
minuman per hari terhadap Ca Oesophagus.
Kasus
Minuman beralkohol
>3 x / hari
1-2 x / hari
Tdk /
Jarang
Ca Oesophagus
71
17
12
Kontrol
26
26
48
71(48)
OR=
= 10.92
12(26)
17(48)
71(26)
OR=
= 2.62 OR=
=4,18
12(26)
17(26)
Arti :
Mis. OR= 10,92 Orang yang minum alkohol 3 X atau
lebih mempunyai risiko terkena Ca Oesophagus 10.92 X
dibandingkan orang yang tidak pernah / jarang minum
alkohol.
OR = 1 Mempunyai Risiko yang sama
Terima Kasih