Anda di halaman 1dari 24

BAB VII

BIOLISTRIK

TINGKAT 1A PRODI S1 KEPERAWATAN


STIKES YARSI BUKITTINGGI
TA 2013/2014

Anggota kelompok

1.SAHMIDAR
2. RINI PUSPITA SARI
3. RIZKA AGUSNY

BAB VII
BIOLISTRIK
A. Pendahuluan
Kelistrikan merupakan sesuatu yang bisa digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya kita tidak terlalu
banyak memikirkan hal tersebut.Walaupun pemakaian praktis
dari kelistrikan telah dikembangkan khususnya pada abat
keduapuluh dan mempunyai sejarah yang
panjang.Pengamatan terhadap gaya tarik listrik dapat
ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno .Orang-orang
Yunani kuno telah mengamati bahwa setelah batu amber
digosok,batutersebut akan menarik
benda kecil seperti jerami atau bulu.Kata listrik berasal dari
yunani untuk amber yaitu electrom.

B. Hukum dalam Biolistrik


Hukum-hukum Biolistrik terbagi atas dua bagian
1.Hukum Ohm
Perbedaan potensial anatara ujung konduktor berbanding
langsung dengan arus yang melewati,dan berbanding terbalik
dengan tahanan dari konduktor.

Rumus.
R =

R = hambatan
I = kuat arus (Ampere)
V = tegangan(Volt)

2.Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan
beda potensial (V),
dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.
Rumus
Q=VIt
Q = energi panas yang ditimbulkan (Joule)
V = tegangan (A)
I = Arus (A)
t = waktu lamanya arus mengalir (second)

C. Kelistrikan dan Kemaknetan yang Timbul di Dalam Tubuh


Sistim Saraf dan Neuron
Sistim saraf dibagi menjadi dua bagian
a.Sistem Saraf Pusat
Terdiri dari otak,medulla spinalis dan saraf perifer .
Sarafperifer adalah serat saraf yang mengirim informasi
sensoris ke otak atau ke medulla spenalis,disebut saraf
afferent.
Sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi
dari otak
Atau medulla spenalis ke otot dan kelenjer disebut
saraf Efferent.
b.Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh,minsalnya
jantung,Usus,dan kelenjer-kelenjer.

2. Neuron
Suatu sel yang merupakan bagian terkecil dalam suatu
skema saraf
Dan berfungsi menerima,menginter pretasikan(memaknai)dan
menghantarkan aliran listrik/informasi.Sel saraf terdiri dari tubuh
serta serabut yang menyerupai ranting.
Serabut terdiri dari dua macam

1.Dendrit
Bersama dengan tubuh sel berfungsi menerima informasi berupa
rangsangan dan sensor penerima maupun dari sel saraf yang
lainnya.
2.Akson
Suatu salinan panjang yang tipis dan pada ujungnya terbungkus
oleh suatu membran yang berisi cairan dengan nama aksoplasma.

D. Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung (miokardium) sangat
berbeda dengan saraf dan otot bergaris.
Pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial
membran istirahat dilakukan ransangan maka ion-ion Na+
akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang
akan timbul depolarisasi.
Membran sel otot jantung tanpa rangsangan dari luar akan
mencapai nilai ambang dan menghasilkan potensialaksi pada
suatu rate/kecepatan yang teratur. Yang disebut dengan
Natural Rate.

Untuk menentukan natural rate dari bebrbagai sel otot


jantung yaitu waktu antara terhitung mulai depolarisasi
spontan sampai mencapai nilai ambang setelah terjadinya
repolarisasi.
Interval waktu ini bisa bervariasi oleh karena
perubahan dalam hal:
a. Potensial membran istirahat
b. Tingkat dari nilai ambang
c. Slope dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang.

Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung

Ada 3 hal penting perbedaan antara sel otot jantung


dengan sel otot bergaris, yaitu sel otot jantung mempunyai:
a. High speed conductive pathways ( konduksi berjalan
dengan kecepatan tinggi), merupakan keistimewaan pada otot
jantung di mana konduksi gelombang depolarisasi
berlangsung secara tepat.
b. Long refractory period ( periode refrakter yang panjang),
lamanya selama 100 kali lebih lama dari pada otot bergaris.
c. Automatisasi (otomatisasi), yaitu tidak menghendaki
rangsangan dari luar untuk mencapai nilai ambang, melainkan
mempunyai kemampuan sendiri.

E. Isyarat Magnet Jantung dan Otak


Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan
magnet. Magnet sekitar jantung disebabkan adanya arus listrik
jantung yang mengalami depolarisasi dan repolarisasi. Besar
medan magnnet sekitar jantung adalah sekitar 5x1010 tesla
atau sekitar 10x108 medan magnet bumi.
Untuk menghitung medan magnet dari suatu besaran
benda diperlukan suatu ruang yang terlindung magnet dan
sangat peka terhadap detector medan magnet
(magnetometer). Detector yang digunakan yaitu SQUID, dan
dapat mendeteksi medan magnet yang disebabkan arus
searah atau arus bolak balik.

F. Penggunaan Listrik dan Magnet pada


permukaan Tubuh
1.Penggunaan Arus Listrik berfrekuensi Rendah
2.Penggunaan Arus Listrik Berfrekuensi Tinggi

Frekuensi tinggi ini mempunyai sifat memanaskan


sehingga dapat digunakan untuk diatermi yang dapat dibagi
menjadi 2 tipe :

Short wav diathermy (Diatermi Gelombang pendek)

Terdapat 2 metode :

1. Metode capacitance (metode kondensor), dengan cara


elektroda diletakan pada masing-masing sisi yang akan di
obati dan dipisahkan dari kulit dengan bahan isolator.
2. Metode induksi (metode kabel), ini dapat menimbulkan efek
medan listrik dan medan magnet secara bersamaan.

Efek diatermi gelombang pendek adalah :


a. Menghasilkan panas dan efek fisiologis akibat
dari peningkatan temperatur, yaitu :
1. Meningkatkan metabolisme, yang disebabkan kenaikan
temperatur.
2. Suplai darah meningkat, akibat meningkatnya metabolisme.
3. Efek pada saraf, mengurangi eksitasi saraf
4. Mengurangi relaksasi otot dan meningkatkan efesiensi
usaha otot.
5. Terjadi koagulasi, sehingga terjadi destruksi jaringan.
6. Penurunan tekanan darah.
7. Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat.

b. Mempunyai efek terapeutik (pengobatan )


1. Pada daerah peradangan, akan terjadi pelebaran pembuluh
darah.
2. Efek terhadap infeksi bakteri, terjadi peningkatan
konsentrasi sel darah puti dan antibodi pada daerah infeksi.
3. Menghilangkan rasa sakit, panas menyebabkan saraf
sensoris mengalami sedaktif.

Mikro wave diatermy ( diatermi gelombang mikro)

Adalah gelombang dengan panjang gelombang 1 cm sampai 1


meter. Efek yang ditimbulkan tergantung jumlah energi radiasi
yang diserap. Besar absorbsi dapat dinyatakan dalam rumus
eksponensial :
I = I0e-x d
(7.5)
I : intensitas radiasi yang diserap (I=37% dari I0) (w/m2)
X
: kedalaman radiasi dalam jaringan (m)
I0
: intensitas radiasi pada permukaan kulit (w/m2)
d
: tebal jaringan (m)
e
: koefisien absorbsi
Efek yang ditimbulkan adalah efek fisiologis dan
pengobatan. Efek fisiologis: menimbulkan panas, efek
pengobatan: dapat mengobati penderita yang mengalami ruda
paksa(trauma).

Syok Listrik (Kejutan Listrik)


Syok listrik (kejutan listrik adalah suatu nyeri pada saraf
sensoris yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara
tiba-tiba melalui tubuh. Dalam bidang kedokteran, syok listrik
dibagi menjadi dua:
syok dengan tujuan tertentu dan syok tanpa tujuan.
1. Syok dengan tujuan tertentu dikenal dengan nama electric
syok.
2. Syok tanpa tujuan tertentu dikenal dengan Earth syok.

Berdasarkan besar kecilnya tegangan, earth syok


dibagi menjadi 2:
1. Loew tension shock (syok tegangan rendah),
terjadi dengan pemakaian generator arus listrik
dengan tegangan rendah.
2.High tension shock (syok tegangan tinggi),
berkaitan dengan tegangan pemakaian generator
tegangan tinggi.

Earth syok dibagi menjadi mikro syok dan makro


syok :
1. Mikro syok, terjadi karena adanya aliran listrik
langsung mengikuti arteri ke jantung
2. Makro syok, terjadi apabila salah satu elektroda
menyentuh tangan sedangkan elektroda lain
menyentuh kulit bagian lain sehingga timbul aliran
listrik melalui tubuh.

Parameter-parameter yang Mempengaruhi Syok Listrik


syok semakin serius apabila arus yang melewati tubuh
semakin besar. Menurut hukum ohm, intensitas arus listrik
tergantung kepada tegangan dan tahanan yang ada.
Dari sudut parameter parameter yang lain :
1. Jenis Kelamin)
2. Frekuensi AC
3. Duration
4. Berat badan
5. Jalan yang ditempuh arus

Pengaruh Syok Listrik terhadap Tubuh

Pada mikro syok tidak diperlukan arus yang

besar, dalam skala mikro Amper saja dapat


menyebabkan fibrilasi ventrikel. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena tahanan dalam tubuh sangat kecil.
Ditambah pula adanya kateter merupakan konduktor
yang baik bagi arus listrik.

Pertolongan terhadap Syok Listrik


Apabila terjadi syok listrik, AC switching segera
dimatikan dan semua elektroda harus dijauhkan dari
penderita. Penderita dipindahkan dengan
menggunakan bahan-bahan isolator agar petugas
terhindar dari bahaya syok listrik. Pertolongan yang
diberikan tergantung dari berat atau ringannya syok
listrik.

Syok Listrik ringan :


Penderita diistirahatkan
Diberi minum dengan air dingin dengan tujuan agar
tidak menyebabkan vasodilatasi/pelebaran pembuluh
darah.

Anda mungkin juga menyukai