Anda di halaman 1dari 10

STRESS OKSIDATIF

FAISAL RAMDANI

1313015039

STRESS OKSIDATIF
Stress oksidatif merupakan suatu kondisi saat peningkatan ROS
(reactive oxygen species) lebih besar dibandingkan yang dapat dibuang
oleh mekanisme pertahan sel.
Peningkatan tersebut menyebabkan kerusakan sel yang disebabkan
radikal bebas bereaksi dengan molekul dalam tubuh.

Bahaya
Reaksi yang terjadi antara radikal bebas dengan molekul dalam tubuh
menyebabkan molekul tidak stabil sehingga terjadi kerusakan sel baik
pada lipid, protein maupun DNA sehingga dapat menyebabkan
penyakit.

Radikal bebas
Radikal bebas yang dimaksud tersebut adalah ROS (reactive oxygen
species). Merupakan radikal oksigen yang disebabkan reduksi yang
bertahap memperlambat penggabungan langsung oksigen dengan
senyawa organik.
Metabolit oksigen yang termasuk dalam ROS adalah superoksida (O2),
radikal bebal hidroksil (OH+) dan hydrogen peroksida (H2O2).

Langkah reduksi satu-satu elektron


oksigen
Langkah reduksi satu elektron pada oksigen
menghasilkan superoksida, hydrogen peroksida dan
radikal hidroksil. Superoksida merupakan radikal
bebas. H2O2 adalah bentuk tereduksi separuh dari
oksigen dan telah menerima 2 elektron sehingga
bukan merupakan radikal oksigen. Namun tetap
dianggap ROS karena dapat dengan cepat diubah
menjadi radikal hidroksil.

Penyakit
Stress oksidatif penyebab utama penuaan dini, lalu penyakit kronis
seperti kanker, jantung, alzheimer serta penyakit autoimun.

Penanggulangan
Radikal bebas merupakan penyebab dari stress oksidatif. Radikal bebas
yang terdapat dalam tubuh dapat dinetralkan dengan antioksidan.
Antioksidan adalah senyawa yang bertindak membersihkan radikal
bebas dari dalam tubuh dengan cara memberi salah satu elektron
atomnya untuk menetralkan radikal bebas sehingga radikal bebas yang
stabil tidak berbahaya lagi untuk tubuh.
Antioksidan bisa didapatkan dari makanan. Antioksidan yang umum
ada pada makanan adalah vitamin A, vitamin E, dan vitamin C.

Vitamin E

Vitamin C

Vitamin A (-karoten)

Anda mungkin juga menyukai