Anda di halaman 1dari 18

NAMA KELOMPOK 3 :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alifia Budi Rosalina


Avifatul Latifah
Dias Aryati Kemuningtias
Hilda Rosa Nilasari
Lucky Pranatha Putra
Mega Hardyanti
Riska Arini
Siti Fatimatur Rizkiyah

(121.0008)
(121.0018)
(121.0026)
(121.0044)
(121.0056)
(121.0064)
(121.0088)
(121.0098)

Istilah berat badan digunakan dalam bahasa sehari-hari, dalam ilmu


biologis dan medis untuk merujuk kepada massa atau berat badan
seseorang. Berat badan di ukur dalam kilogram, suatu penilaian massa
di seluruh dunia, meskipun di beberapa negara seperti Amerika Serikat
di ukur dalam pound. Pada kebanyakan rumah sakit, sekarang
menggunakan kilogram untuk penghitungan berat badan tetapi
menggunakan kilogram dan pound bersamaan untuk tujuan lainnya.
Sebenarnya berat badan adalah berat dari seseorang tanpa diikuti
dengan suatu apapun, akan tetapi berat badan hampir selalu diikuti
dengan berat pakaian, sepatu dan aksesoris berat seperti ponsel dan
dompet karena pada saat orang mengukur berat badan mereka sering
tidak menanggalkan semua barang-barang tersebut. Berat badan juga
adalah salah satu cara untuk menentukan kesehatan seseorang.

Berat badan ideal atau ideal body weight (IBW)


awalnya diperkenalkan oleh dr. Devine pada tahun
1974 untuk memungkinkan penilaian dosis obat
pada pasien obesitas, peneliti menunjukkan bahwa
metabolisme obat-obatan tertentu lebih berhubungan
dengan berat badan ideal seseorang.

Pengukuran yang paling sering dari IBW adalah


dengan menggunakan rumus Devine. Metode lain
yang digunakan dalam memperkirakan berat badan
yang ideal adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) dan
metode Hamwi.

Rumus Devine

Berat Badan Ideal (Laki-laki) =


50kg+2.3kg(Tinggi(inchi)-60)

Berat Badan Ideal (Perempuan) =


45.5kg+2.3kg(Tinggi(inchi)-60)

Rumus ini diaplikasikan untuk orang dengan tinggi


lebih dari 60 inchi (5 kaki), 1 inchi = 2.54cm, 1 kaki
= 30.48cm. Rumus Devine banyak digunakan di
internet untuk membuat kalkulator online untuk
menghitung berat badan ideal seseorang.

Rumus Hamwi

Metode Hamwi (juga dikenal sebagai persamaan


Hamwi atau formula Hamwi) digunakan untuk
menghitung berat badan ideal dari orang dewasa.

Pria

Wanita

: [106+(610)], Tambahkan 6 untuk


setiap inchi jika tinggi lebih dari 5
kaki.
: [100+(510)], Tambahkan 5 untuk
setiap inchi jika tinggi lebih dari 5
kaki.

Contoh :
Berat badan ideal laki-laki yang tingginya 5 kaki 10
inchi [106+(610)]=166
Rumus Hamwi hanya digunakan untuk orang dewasa.

Tabel berat badan ideal pada pria.

Tabel berat badan ideal pada wanita.

Penentuan Status Nutrisi berdasarkan


Kurva NCHS dan IMT

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok


masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh
manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian
untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk
indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan
penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil
penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi
tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderungan untuk
memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh
sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat.
Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari.
Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur
dalam hari tidak diperhitungkan (Depkes, 2004).

2. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran
massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap
perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi
makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks
BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam
melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang
dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan
paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya
saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan
kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias
Abunain, 1990).

3. Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari
keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk
melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan
berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan
dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U (Tinggi Badan Menurut Umur), atau
juga indeks BB/TB (Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan
karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan
setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran
keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat
yang menahun (Depkes RI, 2004).

Tabel 1. Penilaian Status Gizi berdasarkan


Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku
Antropometeri WHO-NCHS

Tabel 1. Penilaian Status Gizi


berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB
Standart Baku Antropometeri WHONCHS

Indeks Massa Tubuh atau Body Massa Index (BMI)


adalah jumlah berat badan ideal yang dihitung dari
berat dan tinggi badan seseorang. IMT merupakan
indikator yang cukup handal untuk kegemukan tubuh
bagi kebanyakan orang. BMI tidak mengukur lemak
tubuh secara langsung, namun penelitian telah
menunjukkan bahwa BMI berkolerasi dengan lemak
tubuh, seperti berat air dan duai energy x-ray
absrorptiometry (DXA). IMT dapat dianggap sebagai
alternatif untuk langkah-langkah langsung mengukur
lemak tubuh. Selain itu, metode IMT yang mudah,
murah dan skrining untuk kategori berat yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan.

Rumus Indeks Massa Tubuh

Dalam pengukuran meter, Indeks Massa Tubuh didapatkan


dari hasil pembagian antara berat badan dan kuadrat tinggi
badan dalam meter.

Indeks Massa Tubuh = Berat Badan/Tinggi Badan (meter)2

Contoh : Berat Badan = 68kg, Tinggi=165cm (1.65m)


IMT=68/(1.65)2 =24.98
Untuk orang dewasa berusia 20 tahun dan lebih tua, IMT
ditafsirkan menggunakan kategori status berat badan standar
yang sama untuk semua usia, pria dan wanita. Untuk anakanak dan remaja, interpretasi BMI berdasarkan usia dan jenis
kelamin tertentu.

Status Penilaian IMT dikategorikan dalam beberapa


kelompok sebagai berikut :

Dibawah 18.5 = Berat badan kurang


(Underweight)

18.5-24.9 = Berat badan normal (Normal)

25.0-29.9 = Berat badanberlebih


(Overweight)

lebih = Kegemukan (Obesitas)

Pengukuran Berat Badan

1.
2.
3.

4.

Mengukur berat/massa badan yang dinyatakan dalam kilogram


dengan menggunakan timbangan berat badan. Berat badan
merupakan indikator sederhana yang digunakan di lapangan
maupun puskesmas untuk menentukan status gizi seseorang.
Berikut merupakan prosedur pengukuran berat badan :
Pastikan jarum penunjuk pada timbangan menunjuk angka nol.
Minta pasien melepas alas kaki dan berdiri di atas timbangan.
Baca angka yang ditunjukkan jarum penunjuk pada timbangan.
Catat hasil pengukuran di buku catatan (KMS) dalam satuan
kilogram (kg).

Pengukuran Berat Badan

1.
2.
3.
4.

Mengukur berat/massa badan yang dinyatakan dalam


kilogram dengan menggunakan timbangan berat badan.
Berat badan merupakan indikator sederhana yang
digunakan di lapangan maupun puskesmas untuk
menentukan status gizi seseorang. Berikut merupakan
prosedur pengukuran berat badan :

Pastikan jarum penunjuk pada timbangan menunjuk angka


nol.
Minta pasien melepas alas kaki dan berdiri di atas
timbangan.
Baca angka yang ditunjukkan jarum penunjuk pada
timbangan.
Catat hasil pengukuran di buku catatan (KMS) dalam
satuan kilogram (kg).

Pengukuran LLA (Lingkar Lengan Atas)

Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memang merupakan salah satu pilihan
untuk penentuan status gizi karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan
alat-alat yang sulit diperoleh dengan harga yang lebih murah. Akan tetapi ada
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, terutama jika digunakan sebagai
pilihan tunggal untuk indeks status gizi.

A.

Baku lingkar lengan atas yang sekarang digunakan belum mendapat


pengujian yang memadahi untuk digunakan di Indonesia. Hal ini didasarkan
pada hasil-hasil penelitian yang umumnya menunjukkan perbedaan angka
prevalensi KEP yang cukup berarti antar penggunaan LLA disatu pihak
dengan berat badan menurut umur atau berat badan menurut tinggi badan
maupun indeks-indeks lain dipihak lain, sekalipun terdapat korelasi statistik
yang berarti antara indeks-indeks tersebut dengan LLA.

B.

Kesalahan pengukuran pada LLA (pada berbagai tingkat ketrampilan


pengukur) relative lebih besa dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat
batas antara baku dengan gizi kurang, lebih sempit pada LLAdari pada tinggi
badan. Ini berarti kesalahan yang sama besar jauh lebih berarti pada LLA
dibandingkan dengan tinggi badan.

C.

Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah),


tetapi kurang sensitif pada golongan lain terutama orang dewasa. Alat yang
digunakan merupakan suatu pita pengukur yang terbuat dari fiberglass atau
jenis kertas tertentu berlapis plastik.

1.

2.
3.

Berikut merupakan prosedur pengukuran LLA :


Yang di ukur ialah pertengahan lengan atas
sebelah kiri. Pertengahan ini di hitung jarak dari
siku sampai batas lengaan. dan kemudian dibagi
dua.
Lengan dalam keadaan bergantung bebas tidak
tertutup kain/pakaian.
Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan
tersebut sampai cukup terukur keliling lingkar
lengan, tetapi pita jangan terlalu kuat ditarik
atau terlalu longgar.

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT !!!

Anda mungkin juga menyukai