Anda di halaman 1dari 37

COMMON COLD

RINITIS AKUT
Dr.Susilaningrum Sp.THT
Departemen THT
RSPAD Gatot Soebroto

PENDAHULUAN
Kelainan rongga hidung yang paling
sering ditemukan adalah akibat dari
infeksi
Common cold merupakan salah satu
jenis dari rinitis akut
. Rinitis simpleks, Pilek, selesma,
coryza merupakan beberapa nama lain
dari common cold

PENDAHULUAN
Common cold diakibatkan oleh
berbagai macam organisme, 90 % oleh
virus.
Tersering karena rhinovirus, pada
orang dewasa sekitar 20-40% kasus,
Coronavirus10-15%
Pada bayi dan anak-anak, virus
parainfluenza, Respiratory syncytial
viruses (RSV), influenza, adenovirus,
enterovirus tertentu

PENDAHULUAN
Common cold tersebar di seluruh
dunia
Di daerah beriklim subtropis, insidens
penyakit di musim gugur, musim dingin
dan musim semi
Di daerah tropis, insidens penyakit
tinggi pada musim hujan
Cara Penularan dapat kontak
langsung dan tidak langsung

ANATOMI

Hidung terdiri dari hidung bagian luar


( piramid hidung ), dan rongga hidung
dengan perdarahan dan persarafannya
Struktur hidung luar tdr atas tiga
bagian:paling atas, kubah tulang,
dibawahnya terdapat kubah kartilago,
dan yang paling bawah adalah lobulus
hidung

ANATOMI

hidung luar berbentuk piramida dengan


bagian-bagiannya dari atas ke bawah:
.Pangkal hidung (bridge)
.Dorsum nasi
.Puncak hidung
.Ala nasi
.Kolumela, dan
.Lubang hidung (nares anterior)

ANATOMI

Hidung luar dibentuk oleh kerangka


tulang dan tulang rawan yang dilapisi
oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa
otot kecil

ANATOMI

Rongga hidung (kavum nasi) atau


hidung dalam, berbentuk terowongan
Septum nasi mrp struktur tulang di
garis tengah,membagi organ mjd dua
bag. hidung, yakni kavum nasi kanan
dan kavum nasi kiri.

ANATOMI

Pintu atau lubang masuk kavum nasi


bagian depan disebut nares anterior,
dan lubang belakang disebut nares
posterior (koana).
Tepat dibelakang nares anterior
terdapat vestibulum, yang memp.
banyak kelenjar sebasea dan rambutrambut panjang (vibrise).

ANATOMI

Tiap kavum nasi mempunyai 4 buah


dinding, yaitu dinding medial, lateral,
inferior dan superior
Pada dinding lateral terdapat 4 buah
konka, yakni konka inferior,konka
media, konka superior dan konka
suprema

ANATOMI

Diantara konka dan dinding lateral


hidung terdapat rongga sempit yang
disebut meatus
Terdapat 3 meatus,yakni meatus
inferior,meatus media dan meatus
superior

ANATOMI

Bag.atas rongga hidung diperdarahi o/


a.etmoid ant. dan post.(cab.a.oftalmika,
a.oftalmika berasal dari a.karotis
interna).
Bag.bwh rongga hidung mdpt prdrhn
dari cab.a.maksilaris interna, yakni
a.palatina mayor dan a.sfenopalatina
Bag.dpn rongga hidung mdpt prdrhn
dari cab. a.fasialis

ANATOMI

Bag.dpn septum tdpt anastomosis dari


cab.-cab. a.sfenopalatina, a.etmoid
anterior, a.labilais superior dan a.palatina
mayor, disebut pleksus Kiesselbach
Bag.dpn dan atas rongga hidung mndpt
persarafan sensoris dari n.etmoidalis
anterior, cab.dari n.nasosiliaris yg
merup.cab. n.oftalmikus.
lainnya mdpt persarafan sensoris dari
n.maksila mel.gangglion sfenopalatinum

ANATOMI

persarafan vasomotor atau otonom


untuk mukosa hidung yang berasal
dari
n.petrosus
superfisilais,
persarafan simpatis dari n.petrosus
profundus.

ANATOMI

ANATOMI

FISIOLOGI
Sebagai saluran nafas terdepan, fungsi
dari hidung adalah :
.Jalan nafas
.Alat pengatur kondisi udara
.Penyaring udara
.Indera penghidu
.Resonansi suara
.Membantu proses bicara, dan
.Refleks nasal

ETIOLOGI
Penyebab

Serotype

Jenis Asam Nukleat

Tahun Ditemukan

Myxovirus
-

Influenza

A, B, C

RNA

1933 1949

Parainfluenza

1, 2, 3, 4

RNA

1953

RNA

1965

> 100 type

RNA

1960

virus

24

RNA

1948

virus

RNA

1948

31

RNA

1950

Adenovirus

34

DNA

1953

Mycoplasma Pneumonia

DNA dan RNA

1944

Coronavirus
Picornavirus
-

Rhinovirus

Coxsackie
type A

Coxsackie
type B

Echovirus

PATOFISIOLOGI
Virus menginfeksi manusia apabila sistem imun
dalam keadaan lemah.
Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui droplet, udara, berjabat tangan, barang
barang yang terkontaminasi oleh kotoran hidung
dan mulut dari orang yang terinfeksi.
Periode inkubasi untuk rhinovirus adalah 8 10
jam dengan gejala awal terjadi pada hari ke 1
3. Sedangkan Periode inkubasi untuk
coronavirus adalah 3 hari. Kemudian pada hari
ke 2 -3, terjadi prosee inflamasi

PATOFISIOLOGI
Virus hidung reseptor ICAM I ( Intracelluler
Adhesion mollecule I ).
virus bereplikasi, sel tubuh mengaktifkan
respon di mukosa hidung berupa lisozim
membran sel pernafasan juga memberikan
imunitas induksi seluler.
Namun sel yang teinfeksi oleh virus
membentuk mediator kimia yang disebut
cytokine ( interferon gamma dan interleukin 8 ),
mengikat sel imun dengan membentuk
cytokine cascade, selanjutnya melebarkan
penyebaran dari virus

PATOFISIOLOGI

Fungsi silia terganggu, menyebabkan


banyak sekret terkumpul dan timbul
keluhan hidung tersumbat
Pada proses inflamasi, terjadi edema dan
pembengkakan mukosa hidung serta
peningkatan volume sekret cairan hidung
Edema mukosa hidung mengakibatkan
cavum nasi menjadi sempit, khususnya
meatus nasi. Hal ini membuat ostium
sinus tersumbat sehingga drainase sinus
terganggu

PATOFISIOLOGI

Pada rhinovirus, pembentukan cytokine


mengalami penurunan pada hari ke 10
14
coronavirus terjadi penurunan
pembentukan cytokine pada hari ke 6 -7.
hal ini dipengaruhi oleh sistem imun
tubuh kembali normal dengan membuat
antibodi baru

PATOFISIOLOGI
Gambaran Proses Terinfeksinya Sel Epitel Bersilia oleh Rhinovirus

PATOFISIOLOGI

Grafik Immunopatogenesa Infeksi Coronavirus

GEJALA KLINIS

Terdapat 3 gejala tersering dari common


cold,yaitu :
Hidung berlendir / basah
Bersin
Hidung tersumbat

stadium prodormal,berlangsung bbrp jam,


rasa panas, kering dan gatal didlm hidung.
Kmd timbul bersin berulang-ulang, hidung
tersumbat dan ingus encer,biasanya
disertai demam dan nyeri kepala

GEJALA KLINIS

bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri,


sekret akan menjadi kental dan
sumbatan di hidung menjadi bertambah
Tgt dari jenis virus yang
menyebabkannya,dapat juga terjadi :
Nyeri tenggorokan
Batuk
Nyeri otot

Sakit kepala
Postnasal drip

GEJALA KLINIS

PERBEDAAN COMMON COLD dan INFLUENZA

Gejala common cold


Demam subfebril atau tanpa demam
Sakit kepala (kadang-kadang)
Hidung basah
Bersin
Batuk (kering,ringan)
Badan terasa pegal (ringan)
Nyeri tenggorok
Stamina normal

Gejala Influenza
Demam tinggi
Selalu sakit kepala
Hidung tidak basah
Bersin (kadang-kadang)
Batuk (kadang memberat)
Pegal-pegal selama beberapa minggu
Nyeri tenggorok (kadang-kadang)
Mudah sangat lelah

DIAGNOSIS

Pada anamnesis,bersin bersin yang


berulang, demam, sakit kepala, rasa
panas serta kering pada rongga hidung
dan gatal dalam hidung.
Pada rhinoskopi anterior,mukosa hidung
hiperemis dan edema, konka inferior
hidung kadang tampak sedikit hipertrofi,
terdapat banyak sekret hidung yang
bersifat serous

DIAGNOSIS

Pada rhinoskopi posterior, ditemukan


post nasal drip, ujung posterior dari konka
media dan superior dapat eutrofi atau
sekit hipertrofi
Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk
diagnosa spesik jenis kuman yaitu dgn :
1. Laboratorium
2. Kultur Virus

PENATALAKSANAAN

Terapi terbaik untuk common cold tanpa


komplikasi adalah istirahat tirah baring
dan isolasi sekitar 2 hari, hidrasi yang
memadai dan pemberian tetes hidung
salin steril.
Minum air yang cukup sangat dianjurkan
Hindari mengkonsumsi kopi, teh atau
minuman soda, serta minuman beralkohol
Hentikan merokok ataupun hindari asap
rokok

PENATALAKSANAAN

terapi medikamentosa dapat diberikan


obat tetes hidung
Antibiotik hanya bermanfaat bila sudah
terjadi infeksi sekunder.
Dekongestan oral dapat mengurangi
sekret hidung yang banyak, tetapi tidak
menyembuhkan
vasokonstriktor topikal seperti fenilefin
atau oksimetazolin akan melegakan
sekret hidung yang encer

PENATALAKSANAAN

Gejala batuk dan pilek dapat diobati


dengan dekongestan, antihistamin
ataupun kombinasi keduanya
Bila diperlukan antipiretik, maka dapat
dipilih asetaminofen atau ibuprofen
belum mungkin untuk mengembangkan
suatu vaksin yang dapat mencakup
infeksi-infeksi yang paling mungkin
sekalipun

DIAGNOSIS BANDING

Rinitis alergi
Influenza
Manifestasi penyakit-penyakit
eksantem
seperti
morbili,
variola, varicella dan pertusis

KOMPLIKASI
bila kondisi daya tahan tubuh seseorang sedang
turun ataupun terdapat keadaan lainnya,maka
akan timbul komplikasi
Gejala infeksi sekunder atau komplikasi dapat
kita ketahui, bila terdapat keluhan seperti berikut :
Demam tinggi
Nyeri telinga
Nyeri kepala
Batuk yang bertambah berat
Timbulnya keluhan penyakit lain, seperti pada
penderita asma akan timbul sesak nafas.

KOMPLIKASI

Bbrp komplikasi yang sering terjadi:

- Sinusitis
- Tubar katar
- Otitis Media
- Faringitis,Bronkitis,Pneumonia

PENCEGAHAN
Lakukan penyuluhan atau beri informasi
kepada masyarakat mengenai upaya kebersihan
perorangan
Hindari kontak dengan penderita
hindari jangan sampai terlalu padat atau
berdesakan di ruang keluarga, tempat tidur,
sediakan ventilasi yang cukup.
Vaksin adenovirus oral
Hindari merokok
berikan ASI
Tidur yang cukup
Mengkonsumsi vitamin

PROGNOSIS

Bila tidak terdapat komplikasi,


gejala kemudian akan berkurang
dan
pasien
akan
sembuh
sesudah 5-10 hari

Anda mungkin juga menyukai