Anda di halaman 1dari 17

Keracunan Arsen

OLEH:
HERI MARDIANTO (09310309)
RISKI AMANDA (09310323)
ZAHROTUN NIMAH (09310346)

PEMBIMBING:
dr. RAINHARD J.D, Sp.F.SH

Tinjauan Pustaka
Definisi:
Arsen merupakan logam berat dengan valensi
3 atau 5, dan berwarna metal (steel-grey).

Arsen (As) merupakan salah satu bahan


berbahaya dan beracun (B3) merupakan
bahan yang karena sifat atau kosentrasi, serta
jumlah nya tinggi akan berbahaya, bila di
temukan di dalam lingkungan, baik di dalam
air, tanah dan udara, baik sacara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemari
atau merusak lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain nya.

Penggunaan arsen
senyawa arsen pada awal nya digunakan
sebagai peptisida atau hibrisida, sebelum
senyawa organic di temukan dan sebagai
pengawet kayu copper chromate arsenic
(CCA).

Tinjauan Pustaka...
Arsen (As) adalah suatu logam toksik yang
sering di klsifikasikan sebagai logam, tetapi
bersifat lebih non logam, tidak seperti logam
lain yang membentuk kation, arsen (As) di
alam berbentuk anion, seperti H2AsO4. Arsen
(As) tidak rusak oleh lingkungan, hanya
berpindah menuju air atau tanah yang di
bawa oleh debu, hujan, atau awan.

Arsen (As) berasal dari kerak bumi yang bila


delepaskan ke udara sebagai hasil sampingan dari
aktifitas peleburan bijih baruan, Arsen (As) dalam
tahan berupa bijih yaitu arsenopirit, orpiment, yang
akhir nya bisa mencemari air tanah. Arsen (As)
merupakan unsur kerak bumi yang berjumlah besar
yaitu menempati urutan kedua puluh dari unsur kerak
bumi, sehingga sangat besar kemungkinan nya
mencemari air tanah dan air minum, jutaan manusia
bisa terpapar Arsen (As), seperti yang pernah terjadi di
bangladesh india, cina. Semua batuan mengandung
Arsen (As) 1-5 ppm. Kosentrasi yang lebih tinggi di
temukan pada batuan beku dan sedimen. Tanah hasil
pelapukan batuan biasa nya mengandung Arsen (As)
sebesar 0,1-40 ppm dengan rata-rata 5-6 ppm.

Pengertian...
Arsen merupakan logam berat dengan valensi 3 atau 5,
dan berwarna metal (steel-grey). Senyawa arsen
didalam alam berada dalam 3 bentuk: Arsen
trichlorida (AsCl3) berupa cairan berminyak, Arsen
trioksida (As2O3, arsen putih) berupa kristal putih dan
berupa gas arsine (AsH3). Lewisite, yang sering disebut
sebagai gas perang, merupakan salah satu turunan gas
arsine. Pada umumnya arsen tidak berbau, tetapi
beberapa senyawanya dapat mengeluarkan bau
bawang putih. Racun arsen pada umumnya mudah
larut dalam air, khususnya dalam air panas

Jenis jenis Arsen


Bermacam-macam bentuk senyawa kimia dari arsen ini yaitu
sebagai berikut ;
1. Arsen triokasida (As2O3), ialah bentuk garam inorganic dan bentuk
trivial dari asam arsenat (H4AsO4) berwarna putih dan padat
seperti gula.
2. Arsen pentaoksida (As2O5)
3. Arsenat (misalnya : PbHAsO4), ialah bentuk garam dari asam
arsenat, merupakan senyawa arsen yang banyak dijumpai di alam
dan bersifat kurang toksik.
4. Arsen organic, arsen berikatan kovalen dengan rantai karbon
alifatik atau struktur cincin, dimana arsen terikat dalam bentuk
trivalent ataupun pentavalen. Bentuk senyawa arsen ini kurang
toksin dibandingkan dengan bentuk senyawa arsen inorganic
trivalent.

Karakteristik Arsen
Arsen berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di
lingkungan. Arsen di air di temukan dalam bentuk senyawa
dengan satu atau lebih elemen lain.

Arsen secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa


dengan fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai
pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga
beracun. Ketika dipanaskan, arsen akan cepat teroksidasi
menjadi oksida arsen, yang berbau seperti bau bawang
putih. Arsen dan beberapa senyawa arsen juga dapat
langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas
tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsen
ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning
dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Sifat Kimia Arsen

Epidemiologi
Di dunia, lebih dari 100 juta orang berisiko terpapar
arsenik dari minuman air yang mengandung arsenic
dengan kadar tinggi. Di Bangladesh, lebih dari 95%
persedian air untuk lebih dari 138 juta berpotensi
terkontaminasi arsenic. Menurut American Association
of Poisioning Control Centres (AAPCC) National
Poisioning Data System (NPDS), tiga orang meninggal
akibat terpapar arsenic di tahun 2011. Berdasarkan
jenis kelamin, laki laki lebih sering terpapar arsenic
peptisida lebih dominan (274 dari 379 menurut data
NPDS 2007). Sedangkan arsenic non peptisida
didominasi usia lebih dari 19 tahun (645 dari 1165).

Sumber Pencemaran Oleh Arsen


1. Keberadaan Arsen di Alam
Batuan (Tanah) dan Sedimen
Udara
Air
Biota

2. Produksi dalam Industri


Berdasarkan data yang digunakan dari Biro
Pertambangan Amerika Serikat (Nelson, 1977), dapat
diperkirakan bahwa total produksi senyawa arsen di
dunia mulai tahun 1975 sekitar 600.000 ton. Negaranegara produser utama adalah: China, Peru, Swedia,
USA dan USSR. Negara-negara tersebut mampu
mencukupi sampai 90% produk dunia. Arsen trivalen
adalah basis utama industri kimia arsen dan
merupakan produk samping dalam pelelehan bijih
tembaga dan timah hitam.

3. Penggunaan senyawa arsen

Arsen banyak digunakan dalam berbagai bidang,


yaitu salah satunya dalam bidang pertanian. Di dalam
pertanian, senyawa timah arsenat, tembaga
acetoarsenit, natrium arsenit, kalsium arsenat dan
senyawa arsen organik digunakan sebagai pestisida.

Sebagian tembakau yang tumbuh di Amerika


Serikat, perlu diberi pestisida yang mengandung arsen
untuk mengendalikan serangga yang menjadi hama
tanaman tersebut selama masa pertumbuhannya.
Tembakau ini akan digunakan sebagai bahan baku
pembuatan rokok.

Toksisitas
Toksisitas senyawa arsenik dan sangat bervariasi. Bentuk organik
tampaknya memiliki toksisitas yang lebih rendah daripada bentuk arsenik
anorganik.. Penelitian telah menunjukkan bahwa arsenites (trivalen
bentuk) memiliki toksisitas akut yang lebih tinggi daripada arsenates
(pentavalent bentuk). Minimal dosis akut arsenik yang mematikan pada
orang dewasa diperkirakan 70-200 mg atau 1 mg/kg/hari. Sebagian besar
melaporkan keracunan arsenik tidak disebabkan oleh unsur arsenik, tapi
oleh salah satu senyawa arsen, terutama arsenik trioksida, yang sekitar
500 kali lebih beracun daripada arsenikum murni. Gejalanya antara lain:
sakit di daerah perut, produksi air liur berlebihan, muntah, rasa haus dan
kekakuan di tenggorokan, suara serak dan kesulitan berbicara, masalah
muntah (kehijauan atau kekuningan, kadang-kadang bernoda darah),
diare, tenesmus, sakit pada organ kemih, kejang-kejang dan kram, keringat
basah, lividity dari ekstremitas, wajah pucat, mata merah dan berair.

Gejala keracunan arsenik ringan mulai dengan sakit kepala dan dapat
berkembang menjadi ringan dan biasanya, jika tidak diobati, akan
mengakibatkan kematian

Mekanisme terjadinya tooksisitas

Anda mungkin juga menyukai