Nitrimetri
Oleh kelompok 6:
Aulia dwi rahmi, Apriantika sari, Efendy sigalingging, Fatmawati
Fadlin, Kalonica kusumawardani, Yulietta kembaren
Titrasi Redoks
Titrasi Redoks
Metode
penentuan
kuantitatif reaksi
redoks sebagai reaksi
utama.
Reakasi
hanya
dapat
berlansung jika terjadi
interaksi
senyawa/unsur/ion bersifat
oksidator
DASAR
redoks
perlu
penentuan
permanganate,
kalium dikromat
penentuan
oksalat
alkohol
dengan
dengan
jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang
ditangkap oleh oksidator.
Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu metode bilangan
oksidasi dan metode setengah reaksi (metode ion elektron).
Reaksi redoks dapat digunakan dalam analisis volumetri bila memenuhi syarat.
Titrasi redoks adalah titrasi suatu larutan standar oksidator dengan suatu reduktor atau
sebaliknya, dasarnya adalah reaksi oksidasi-reduksi antara analit dengan titran (Steven,
2012).
Titrasi Nitrimetri
Prosedur
Timbang saksama lebih kurang 500 mg sulfonamida
dan dimasukkan ke dalam gelas piala yang sesuai.
Penetapan
Penetapan dilakukan secara elektrometrik,
menggunakan elektroda yang sesuai (platina-kalomel
atau platina-platina).
Contoh Aplikasi
Penetapan kadar tablet sulfonamida
Tidak kurang 20 tablet diserbukhaluskan lalu ditimbang
sebanyak 500 mg. Dan diikuti dengan prosedur titrasi.
Bromatometri
uap yang tinggi dan mudah menguap, oleh karena itu penetapan
harus dilakukan pada suhu serendah mungkin, serta labu yang
digunakan untuk titrasi harus ditutup.
Condt
Titrasi ini dilakukan dengan cara :
Titrasi langsung
Ditimbang seksama 250mg sulfadiazin, dilarutkan dalam HCL
BROMOMETRI
Merupakan salah satu metode oksidimetri dengan dasar reaksi dari ion bromat
(BrO3-).
Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini menunjukkan bahwa kalium
bromat adalah oksidator kuat.
Untuk menaikkan kecepatan, titrasi dilakukan dalam keadaan panas dan dalam
lingkungan asam kuat.
Adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion
bromida bereaksi dengan ion bromat.
Bromin yang dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat,
warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir.
cont
Bromin yang dibebaskan tidak stabil, karena
mempunyai tekanan uap yang tinggi dan
mudah menguap, karena itu penetapan
harus dilakukan pada suhu terendah
mungkin, serta labu yang dipakai untuk titrasi
harus ditutup.
cont
Metode bromometri dan bromatometri
terutama digunakan untuk menetapkan
senyawa-senyawa organik aromatis dengan
membentuk tribrom substitusi. Metode ini
dapat juga digunakan untuk menetapkan
senyawa arsen dan stibium.
Timbang bahan 10 mg
Tambahkan KBr 5 gr
Dititrasi dengan
natrium triosionat
hingga berwarna
kuning kemudian
tidak berwarna
Tambahkan KI 10 % b/v
Selesai
Timbang bahan 30 mg
Tambahkan 5 ml kloroform
Dititrasi dengan
natrium triosionat
hingga berwarna
kuning kemudian
tidak berwarna
Selesai
Timbang bahan 30 mg
Dititrasi dengan
natrium triosionat
hingga berwarna
kuning kemudian
tidak berwarna
Selesai
Referensi
Rivai, H., (1995), Asas Pemeriksaan Kimia, Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Wunas, J., Said, S., (1986), Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif< UNHAS,
Makassar, 122-123
Underwood, A.L., day, RA., (1993), Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi V,
Alih Bahasa : R. Soedonro, Erlangga, Surabaya, 302-304
Roth, J., Blaschke, G., (1988), Analisa Farmasi, UGM Press, Yogyakarta,
271-279.
Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, edisi III, Departemen
Kesehatan RI., Jakarta, 143, 581, 587, 714
Dirjen POM, (1994), Farmakope Indonesia, edisi IV, Depatemen
Kesehatan RI., Jakarta, 649