Anda di halaman 1dari 24

VIRAL PNEUMONIA

OLEH:
ERIZA SEPTIA P

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAMIS

Pneumonia
Pneumonia adalah suatu peradangan pada
paru-paru yang disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme dan sebagian kecil
disebabkan oleh noninfeksi

Patofisiologi
Mikroorganisme (virus, bakteri, jamur)

Masuk alveolus, berkembang, menyebarkan toksin


Peradangan pada jaringan paru
Kerusakan membran mukus alveolus
gambaran radiologi

gejala klinis

Viral Pneumonia
Tanda klinis: Sesak, Demam (biasanya lebih
rendah dari infeksi bakteri), gejala infeksi saluran
nafas atas (faringitis, rhinorrhea dengan sekret
serosa), diare.
RSV : wheezing, tanda-tanda emfisema.
Gambaran radiologis : corakan interstitial
bertambah, peribronkial cuffing, nodul-nodul
yang tidak begitu jelas, infiltrat perihilar.

Terdapat nodul-nodul yg tidak begitu jelas

Peribronchial cuffing

Varicella Pneumonia
Vricella pneumonia merupakan penyebab
umum dari beberapa lesi kalsifikasi paru kecil
bulat. Virus varicella-zoster (VZV) paling sering
menyebabkan penyakit cacar air pada anakanak. Namun, pada orang dewasa cenderung
menimbulkan komplikasi yang signifikan
seperti VZV pneumonia.

VZV pneumonia adalah komplikasi yang paling


serius disebarluaskan infeksi virus varicellazoster dengan tingkat kematian dari 9-50%.
Lebih dari 90% kasus varicella-zoster virus
pneumonia pada orang dewasa terjadi pada
pasien dengan limfoma dan pasien
immunocompromised. Gambaran histologis
varicella-zoster virus pneumonia adalah dari
kerusakan alveolar difus. terlihat nodul bulat,
tersebar secara acak di seluruh parenkim paru.

Film Plain
beberapa nodul berukuran 5-10 mm yang tidak
jelas dan sekilas kecil, nodul bulat biasanya hilang
dalam waktu seminggu setelah hilangnya lesi
kulit, tetapi dapat bertahan selama berbulanbulan
Lesi dapat mengapur atau memudar dan atau
dapat bertahan atau bertambah banyak, tersebar
secara acak.
kalsifikasi padat berukuran 2-3 mm .

Pneumonia Influenza
perubahan radiografi dada pada pneumonia
influenza terdapat infiltrat interstitial bilateral
berkisar dari ringan sampai berat, 1 sampai 2- cm
daerah tambal sulam konsolidasi, bisa terdapat
edema paru karena perdarahan. Pada alveolar
dapat terlihat nodul centrilobular kecil . efusi
pleura jarang dan biasanya merupakan infeksi
bakteri. pembentukan rongga menunjukkan
superinfeksi bakteri dengan organisme
staphylococcus.

temuan radiografi di paru-paru dengan


pneumonia influenza tidak spesifik, infiltrat
terlihat pada 36% pasien yang terinfeksi

Respiratory syncytial virus (RSV) pneumonia


pola radiologis RSV pneumonia adalah
gambaran dari nekrosis mukosa dan
peradangan interstitial yang berhubungan
dengan penyempitan bronkus dan oklusi serta
penebalan dinding bronkus. penampilan
radiologis khas infeksi pernafasan bagian
bawah RSV belum didefinisikan dengan baik.
temuan khas masih dianggap nonspesifik.

Temuan lain dalam pola interstisial dapat


mencakup cairan dalam fisura, dan atelektasis.

X ray dari anak dengan RSV menunjukkan khas


kepenuhan perihilar bilateral

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
leukositosis, anemia, albumin serum
Pemeriksaan bakteriologis
Bakteri yang predominan pada sputum yang
disertai Polimorfonuklear (PMN)

Pemeriksaan khusus
titer antibodi terhadap virus, legionella, dan
mikoplasma

Differential diagnoses

Bronkiektasis

Abses paru

Bronkitis

TB paru

COPD

Penatalaksanaan
1. Antibiotik
Skenario klinis
Pasien rawat jalan

Pedoman penatalaksanaan

Makrolida atau doksisiklin atau fluoroquinolon


antipneumokokus (FQ)
CAP, bangsal perawatan
(sefalosporin generasi 2/3 makrolida) atau
FQ spektrum luas
CAP, bangsal perawatan, ICU (makrolida + sefalosporin generasi 3) atau FQ
spektrum luas
HAP
(penisilin antipseudomonas atau sefalosporin
generasi 3)+(aminoglikosida antipneumokokus
(AG) atau FQ) +makrolid jika curiga
Legionella + vankomisin jika curiga Methicilin
resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

Gangguan kekebalan

Seperti di atas + trimetoprim-sulfametoksazol


(TMP-SMX) steroid untuk melawan
Pneumosistis Carinii Pneumonia (PCP)

Aspirasi, pasien rawat jalan

Klindamisin atau (penisilin + metronidazol)

Aspirasi, rawat inap

Klindamisin + FQ

Rute terapi

Pasien rawat inap sebaiknya diawali dengan


antibiotik intravena.
Penggantian rute pemberian obat dari intravena
menjadi peroral dilakukan bila ada respon
secara klinis dan pasien mampu menelan
(biasanya dalam 3 hari)

2. Terapi suportif
oksigen

Drainase empiema
bila ada

Humidifikasi
dengan nebulizer

Ventilasi
mekanis

ionotropik

fisioterapi

Kortikosteroid
pd sepsis berat

Pengaturan
cairan
Nutrisi
cukup kalori

Anda mungkin juga menyukai