I. PENDAHULUAN
Fungsi kosmetik:
memelihara atau memperbaiki penampilan luar
dari tubuh.
Di masyarakat, prevalensi kerusakan gigi dan
penyakit mulut yang terjadi dianggap sebagai
hal yang biasa oleh karena itu sediaan
mulut lebih diutamakan untuk pencegahan
dan pengontrolan penyakit mulut seperti
caries dan penyakit gusi.
mahkota gigi
dentin
neck
pulpa
akar gigi
Dentin
Hardness
Knoops scale
Mohs scale
55 60
2
250 300
4
Spesific gravity
2 - 14
2.9 3.0
Inorganic matter (
68
96
Phosphorus (
11.5
16.5
Calcium (
24
35
Fluorine (ppm
240
100
Protein (
20
Protein type
Collagen
Keratin
Saliva
Saliva atau air liur adalah bagian dari lingkungan gigi dan
merupakan faktor utama dalam pemeliharaan kesehatan
mulut.
Air liur diproduksi oleh tiga pasang kelenjar besar dan
kelenjar-kelenjar kecil dari mukosa mulut (labial, lingual,
buccal, dan palatal).
Pengeluarannya berbeda satu dengan yang lainnya, juga
dalam hal komposisinya dan mungkin rata-rata kecepatan
mengalirnya dalam sehari juga berbeda
Saliva mengandung bakteri, mucopolysaccharides, protein,
enzim, dan zat-zat inorganik seperti kalsium, natrium,
kalium, ion klorit dan fosfat.
Plaque
Calculus
Merupakan timbunan mineral yang diubah pada gigi yang
tidak terawat, terdeposit pada permukaan gigi.
MASALAH-MASALAH UTAMA
KESEHATAN GIGI
Caries Gigi
Proses perusakan yang menyebabkan dekalsifikasi
enamel gigi dan berlanjut menjadi kerusakan enamel
serta dentin, dan pembentukan lubang pada gigi.
Kontrol Caries
Beberapa metode untuk mengontrol caries:
Reduksi/pengurangan
asupan karbohidrat
dapat difermentasi.
Penghilangan debris yang dapat difermentasi
Pengurangan aktivitas bakteri
Campur tangan dalam sistem enzim
Memperkuat gigi terhadap serangan m.o
Fluoridasi suplai air
Periodontal Disease
yang
ABRASIVE
Memiliki kemampuan untuk membersihkan dan
menghindari kerusakan pada permukaan gigi.
Kemampuan sbg abrasive tgt pada ukuran, bentuk,
kerapuhan dan kekerasan bahan tsb.
DETERGEN
JENIS-JENIS DETERGENT
Sodium Lauryl Sulphate (SLS)
Sodium N-lauroyl Sarcosinate:
R.CO.N(Me)CH2COONa
Sodium Ricinoleate dan Sodium
Sulphoricinoleate
Detergen lain: sodium lauryl eter sulphate,
coco monoglyceride sulphate, alkane
sulphonate, alkyl polyeter carboxylates
HUMECTANTS
Berfungsi untuk mencegah keringnya pasta gigi
Contoh Humectant yang umum digunakan
dalam pasta gigi :
Gliserin
Sorbitol
Propilenglikol
GELLING AGENTS
FLAVOUR (PERASA)
a. Pengawet
b.Penghambat korosi
Beberapa bahan penghambat korosi yang umum
dipakai:
Sodium silikat pada pasta gigi dengan pH
tinggi utk mencegah korosi dari aluminium pada
tube pasta gigi.
Beberapa fosfat mengurangi resiko korosi pada
pasta gigi yang berbasis alumina
Gliserin mengurangi resiko korosi karena
adanya kloroform dan elektrolit dalam kadar
tinggi
3.
MOUTHWASHES
fenol
thymol
salol
asam tannic
chlorinated thymol
hexachlorophene
campuran quartenary ammonium
Flavouring mouthwashes
TERIMA KASIH