Kewaspadaan
Universal
Kewaspadaan Universal
Salah satu dari upaya pengendalian
infeksi di sarana kesehatan
Upaya pencegahan dasar atau
standar pada semua kondisi, waktu
dan semua pasien
12/12/2014
Cuci Tangan
Air mengalir
Penggunaan sabun
selama 10 detik atau
Penggunaan Antiseptik
dengan benar
Lap tangan kering atau
sekali pakai
12/12/2014
Terhadap Mikroorganisme
Antiseptik
Kerja
Keterangan
Gr+
Gr-
Tb
Jm En
Vir
Alkohol
70%
+++
+++
++
++
++
Cepat
Murah, menguap,
terbakar
Klorheksedin
2-4%
+++
++
Cepat
Mahal, efek
persisten, sabun -
Heksaklorofen
3%
++
--
Iodin tinctura
3%
+++
+++
++
++
++
Povidon Iodin
12/12/2014
7,5%
+++
+++Griya ++
++Kota -Semarang
++
ASA PKBI
Berulang, alk -,
Lambat rebound
Cepat
Sedang
Murah, iritatif
diserap kulit
Tidak iritatif,
bukan
5
disinfekstan
Gaun/Jubah/Apron
Pelindung Kaki
12/12/2014
Terhadap pasien
Sarung tangan
Masker
Kacamata pelndung
-
Tutup kepala
Sepatu Pelindung
12/12/2014
Gloves Mask
Washing
Eye
Cap
Apron
Gown
Boots
glasses
Blood drawing
IV injection
Wound dressing/
Urine catheterization +
Endoscopy
+/-
Gastroscopy
+/-
Venesection
Minor operation/
Bone operation
LP/Pleural or
peritoneal aspiration
12/12/2014
Griya ASA PKBI Kota Semarang
( Pikul Moolasart MD. Recommendations
for Prevention the Transmission
Gloves Mask
Washing
Eye
Cap
Apron
Gown
Boots
glasses
PV examination
Delivery
at birth
Oral examination
Tooth extraction/
+/-
+/ -
Lab. Procedure
+/-
+/-
+/ -
Autopsy
Ward cleaning
+/-
+/-
Washing dish
+/-
Laundry
+/-
+/-
+/-
+/-
cavity preparation
Tidak
TANPA SARUNG
TANGAN
Tidak
Ya
Apakah kontak
dengan pasien?
Ya
Apakah kontak
dengan jaringan
di bawah kulit?
Tidak
Ya
12/12/2014
10
Cuci bersih
Sterilisasi
Disinfeksi Tingkat
Tinggi
12/12/2014
11
Sterilisasi
Uap
Bertekanan
Tinggi
Autoclaf
121o C
106 kPa (1
atm)
20 30 menit
Pemanasan
Kering
170o C
selama 60
menit
Uap
Rebus
rendam dalam
larutan
disinfektan 20
menit
Tutup dalam
uap air
mendidih
selama 20
menit
diamkan
mendidih
selama 20
menit
Kimiawi
Rendam
dalam larutan
disinfektan 10
- 24 jam
Atau
Gas ETO
Catatan:
12/12/2014
12
Dekontaminasi
dengan lar klorin 0,5% - 10
12/12/2014
13
12/12/2014
14
12/12/2014
15
Pemilihan Cara
Derajat
Risiko
Cara penggunaan
alat
Cara
Risiko tinggi
Menembus kulit
Sterilisasi, atau
sekali pakai
Risiko
sedang
Sterilisasi, disinfeksi
tingkat tinggi (DTT),
disinfeksi kimiawi
Disinfektan
Keunggulan
Kekurangan
Povidon Iodin
Alkohol
Konsentrasi , inaktif
oleh bahan organik,
karet mengeras
Klorin
Formaldehid
Terbatas, dekontaminasi
biosafety cab lab, fumigasi
Karsinogeni, toksik,
iritan, bau menyengat
Glutaraldehid
12/12/2014
Pemakaian
18
12/12/2014
19
Limbah cair
Sampah medis
Sampah basah
Insinerasi
Penguburan
Disinfeksi permukaan
12/12/2014
20
12/12/2014
21
Bahan Pajanan
Perlukaan kulit
Pajanan pada
selaput mukosa
Pajanan
melalui kulit
yang luka
Gigitan yang
berdarah
12/12/2014
Darah
Cairan bercampur darah
Cairan yang potensial
terinfeksi: semen, cairan
vagina, cairan serebrospinal,
cairan sinovia, cairan pleura,
c airan peritoneal, cairan
perikardial, cairan amnion
22
Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
12/12/2014
23
Segera
Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun /
antiseptik
Pajanan mukosa mulut ludahkan dan kumur
Pajanan mukosa mata irigasi dg air / garam
fisiologis
Pajanan mukosa hidung hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air
Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu:
- Povidon iodin 2.5% selama 5 menit
- Alkohol 70% selama 3 menit
- Chlorhexidine /cetrimide bekerja melawan HIV tetapi
bukan HBV
12/12/2014
24
Laporkan
Catat dan laporkan
Atasan langsung
Agar secepat mungkin diberi PPP
Perlakukan sebagai keadaan darurat Obat PPP
harus diberikan sesegera mungkin bila diperlukan
(dalam 1-2 jam)
PPP setelah 72 jam tidak efektif
Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi meski
hingga satu minggu setelahnya (maksimal)
Pantau sesuai dengan protokol pengobatan ART
Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan
12/12/2014
25
Infeksi HIV
Kelenjar Limfe
Viremia
Penyebaran ke
organ lain
Otak
Limpa
Usus
dalam
beberapa hari
12/12/2014
Walker et al 1998
26
27
Tidak
Ya
Darah atau cairan berdarah
OPIM
Tak perlu
PPP
Volume?
Pajanan perkutaneus
Seberapa berat?
Sedikit
Banyak
12/12/2014
KP 1
Tidak berat
Lebih berat
Griya
KP
2 ASA PKBI Kota Semarang
KP 2
KP 3 28
HIV (-)
HIV (+)
Tak diketahui
Tak diketahui
sumbernya
KS HIV 1
12/12/2014
KS HIV 2
KS HIV
tidak tahu
Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
kasus per kasus
29
Kategori
Pajanan (KP)
Kategori Sumber
pajanan (KS HIV)
1 (rendah)
2 (tinggi)
1 (rendah)
2
3
2
1 atau 2
Rekomendasi Pengobatan
30
Tatalaksana PPP
Konseling pra tes untuk petugas kesehatan
yang terpajan
Lakukan pemeriksaan awal
HIV
Hep B and C
31
CATAT
32
Informasi kepada
orang yang terpajan
Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah =
0.3% jika sumber pasien adalah HIV positif
Risiko transmisi sesuai dengan jenis
kecelakaan
PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan
status HIV dari sumber pasien
PPP tidak 100% efektif
Minum ARV dapat menimbulkan efek samping
Hindari hubungan seks yang tak aman sampai
konfirmasi setelah
3PKBI
bulan
12/12/2014
Griya ASA
Kota Semarang
33
INGAT!
HIV dan virus-virus lebih cenderung
ditularkan melalui
HUBUNGAN SEKSUAL YANG TAK AMAN
atau
TRANSFUSI DARAH ATAU PENGGUNAAN
JARUM SUNTIK yang terkontaminasi
34
Cara pajanan
Resiko infeksi
HBV
Perkutaneus
30 %
HCV
Perkutaneus
3%
HIV
Perkutaneus
0.3 %
HIV
Mukokutaneus
0.03 %
12/12/2014
35
Pemantauan klinis
Amati tanda-tanda yang menunjukan
serokonversi HIV (dalam 50-70%)
dalam waktu 3 sampai 6 minggu
Demam,
Limfadenopati,
Erupsi kulit,
Tonsilo-faringitis,
Gejala-gejala flu non-spesifik
12/12/2014
36
12/12/2014
37