% dari luas
(juta ha)
seluruh lahan
Bercocok tanam
1.507
11,3
Rerumputan
3.044
22,7
Vegetasi hutan
4.053
30,3
Penggunaan lain-lain
4.788
35,7
Jumlah seluruh
13.392
100,0
Penggunaan
Penggunaan lahan
Luas
lahan
(juta ha) Th. 1985 Th. 2000 Th. 2025 Th. 2100
Bercocok tanam
1.507
0,31
0,25
0,18
0,15
Rerumputan
3.044
0,63
0,50
0,37
0,30
Vegetasi hutan
4.053
0,84
0,66
0,49
0,40
Penggunaan lain-lain
4.788
0,99
0,78
0,58
0,47
Jumlah seluruh
13.392
2,77
2,19
1,62
1,32
Perkiraan luas lahan dengan kemiringan lereng 0-15% yang dapat dikembangkan
menjadi areal pemukiman/pertanian (ribuan ha) (dari Muljadi, 1977)
Dataran kering berdasarkan kemiringan
lereng (%)
Pulau
Jumlah
0-3
3-8
8-15
Sumatera
6.037
3.314
1.458
10.809
Kalimantan
3.143
4.649
3.180
10.972
333
371
623
1.327
Irian Jaya
3.606
1.288
844
5.738
Sub jumlah
13.119
9.622
6.105
28.846
Sulawesi
pedologi dan edafologi. Pedologi mempelajari prosesproses dan reaksi-reaksi bio-fisika-kimia yang berperan,
kandungan dan jenis serta penyebarannya. Edafologi
mempelajari tanah sebagi tempat tumbuh-tumbuhan dan
penyedia unsur hara.
Edafologi mampu mengidentifikasi dan menerangkan
adanya perbedaan produktivitas dan kemampuan
penggunaan tanah, mengembangkan cara-cara
meningkatkan produktivitas tanah, memelihara
kelestarian fungsi tanah dan memperbaiki tanah-tanah
yang rusak.
Untuk pertanian, tanah mempunyai fungsi : (1) sebagai
sumber unsur hara bagi tumbuhan, dan (2) sebagai
pendukung tanaman, atau matrik tempat akar tumbuhan
berjangkar sehingga tumbuhan tetap dapat tumbuh keatas,
dan air tanah tersimpan, dan tempat unsur-unsur hara dan
air ditambahkan.
KERUSAKAN TANAH
Adalah hilangnya atau menurunnya fungsi tanah.
Hilangnya fungsi yang pertama dapat diperbaharui dengan
KERUSAKAN AIR
Dapat berupa timpangnya distribusi air secara