C11109403
Liya sari Astuti
C11109767
Nurul Arsita
C111099311
Pupu Ayu Wandira
C11109297
Yusri Asri
C11109327
SUPERVISOR :
Prof.Dr.dr.Muhammad Ilyas,Sp.Rad (K)
PEMBIMBING :
dr. Ferawati
Nama
Jenis kelamin
Umur
RM
Tanggal MRS
Perawatan Bagian
: Ny. N
: Perempuan
: 30 tahun
: 629779
: 3 Oktober 2013
: Palem Atas
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 3 tahun yll, memberat dalam 1 bulan
terakhir. Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri pinggang
terlokalisir di pinggang kiri dan tidak menjalar. BAK
keluar sedikit sedikit berwarna keruh dan berpasir
dan pasien merasa tidak puas saat BAK.
Anamnesis sistematis : Demam (-) Nyeri kepala (-)
Kejang (-) Batuk (-) Lendir (-) Sesak (-) Mual (-)
Muntah (-) Nyeri ulu hati (-) Nyeri perut (-) Nyeri
supra pubis (-)
Keadaan umum
/Compos Mentis
Tanda Vital :
T : 120/80 mmHg
P : 20 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36.5 C
Status Generalis
:
Kepala
: Konjungtiva anemis (-/-),
Sklera ikterik (-/-), DVS R-2 cm H2O
Mulut
: Hiperemis (-), Stomatitis (-),
Lidah
: Hiperemis (-)
Thoraks
: Rh -/-, Wh -/BJ I/II murni reguler
Abdomen
: Peristaltik (+) Kesan Normal
Ekstremitas : Edema Pretibial (-/-)
Status Urologi :
Costovertebra dextra
I : Tampak alignment tulang baik, gibbus (-), hematom (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-), ballotement ginjal (-)
P : Nyeri ketuk (-)
Costovertebra sinistra
Suprapubik
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI RUJUKAN
Darah Rutin
Leukosit
7.400/mm3
4.000/mm3 10.000/mm3
Eritrosit
5,14 x 106/mm3
Hb
14 g/dL
Trombosit
259.000/mm3
150.000/mm3 500.000/mm3
Warna
Kuning Muda
Kuning muda
pH
8,5
4,5 8,0
Bj
1,015
1,005 1,035
Protein
Negatif
Negatif
Eritrosit
Negatif
Negatif
Leukosit
Negatif
Negatif
Sedimen Leukosit
8/Lpb
<5 lpb
Sedimen Eritrosit
2/Lpb
<5 lpb
Sedimen Kristal
Ca Oxalat
Urin Rutin
Pankreas
: Bentuk dan ukuran dalam batas normal, tidak tampak SOL.
Ductus panckreaticus tidak dilatasi.
Lien
: Tidak membesar, echo parenkim dalam batas normal, tidak
tampak SOL.
Ginjal kanan : Ukuran dan echo parenkim dalam batas normal, tidak
tampak echo batu maupun SOL Pelvyocalyceal system tidak dilatasi.
Ginjal kiri : Ukuran dalam batas normal, tidak tampak echo batu
maupun SOL, Pelvyocalyceal system dilatasi disertai penipisan kortex.
VU
: Mukosa regular dan tidak menebal, tidak tampak echo batu
maupun mass.
Kesan:
Hydronefrosis grade III-IV disertai Hydroureter sinistra
Ureterolith Sinistra
Hidronefrosis derajat 1.
Calices berbentuk
blunting, tumpul.
Hidronefrosis derajat 2.
Calices berbentuk
flattening, mendatar.
Hidronefrosis derajat 3.
Calices berbentuk
clubbing, menonjol.
Hidronefrosis derajat
4. Calices berbentuk
ballooning,menggemb
ung.
IVFD RL 24 tpm
Ketorolac amp 1 gr/ 8 jam/ IV
Ranitidin amp/ 8 jam/IV
Kalnex 2 gr/ 24 Jam / IV
1.
Sja'bani M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. II J, editor. Jakarta Pusat: Interna Publishing;
2009.
2.
3.
4.
Mos C, Holt G, Iuhasz S. The Sensitivity of Transabdominal Ultrasound in the Diagnosis of
Uretherolithiasis. Journal of Medical Ultrasonography. 2010;Vol.12:188-97.
5.
Henry K.Pancoast M, Sidney Lange M. Diagnosis and Management of Acute Ureterolithiasis.
American Roentgen Ray Society Journal. 2000.
6.
7.
8.
Paula Ed. Case Report : Acute onset of Renal Colic from Bilateral Ureterolithiasis Cases Journal.
2009.
Faktor ekstrinsik
Geografi : daerah yang mengandung banyak kapur akan
mempertinggi insiden terjadinya batu saluran kemih
Iklim dan temperature
Asupan air yang kurang
Diet tinggi Purin (kacang-kacangan), Oksalat, dan Kalsium
Pekerjaan yang banyak duduk dan kurang aktifitas
Asam urat
Batu kalsium : kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran keduanya
Sistin
Xantin
Magnesium Ammonium Phosfat (MAP)
Batu di ginjal
Terbentuk di tubuli ginjal, kemudian dapat berada di
kaliks, infundibulum. Batu yang mengisi pielum dan
lebih dari 2 kaliks ginjal memberikan gambaran
menyerupai tanduk rusa sehingga disebut batu
staghorn. Umumnya gejala batu saluran kemih
muncul akibat obstruksi aliran kemih sehingga
menimbulkan hidronefrosis dan jika terinfeksi dapat
menyebabkan pyonefrosis (nyeri hebat terusmenerus) atau pielonefritis. Keadaan-keadaan ini
dapat menyebabkan nyeri kolik, nyeri tumpul atau
nyeri ketok pada sudut kostovertebra.
Batu ureter
Pada umunya berasal dari batu ginjal yang turun
ke ureter. Gerakan peristaltis ureter akan
mendorong batu ke distal. Hal ini menimbulkan
kontraksi kuat dan akan terjadi nyeri kolik, yakni
nyeri hebat yang hilang timbul disertai rasa mual
dengan atau tanpa muntah. Nyeri ini dapat
kearah perut bagian depan, perut sebelah
bawah, daerah inguinal dan bahkan sampai
kemaluan.
Batu prostate
Pada umumnya berasal dari air kemih yang
secara retrograde terdorong kedalam saluran
prostate dan mengendap, yang akhirnya
akan terbentuk batu kecil. Pada umumnya
batu ini tidak memberikan gejala sama sekali
karena tidak menimbulkan gangguan aliran
air kemih.
Batu urethra
Umumnya berasal dari batu ureter atau batu
vesika urinaria yang oleh aliran kemih sewaktu
miksi terbawa ke urethra, dan tersangkut di
tempat yang agak lebar. Tempat urethtra yang
agak lebar adalah di pars prostatika, bagian
permulaan pars bulbosa, dan di fossa navikulare.
Gejala yang ditimbulkan umumnya sewaktu
miksi tiba-tiba berhenti, menjadi menetes dan
nyeri. Penyulitnya dapat berupa diverikel,
abcess, fistel proksimal, dan uremia karena
obstruksi urin.
Ginjal
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas,
dibelakang peritonium,di depan dua kosta
terakhir dan tiga otot-otot besar transversus
abdominalis,quadratus lumborum dan psoas
mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi
tersebut oleh bantalan lemak yang tebal.
Disebelah posterior dilindungi oleh kosta dan
otot-otot yang meliputi kosta, sedangkan di
anterior dilindungi oleh bantaan usus.
Tanda dan gejala batu saluran kemih ditentukan oleh letak, besar, morfologinya
dan penyulit yang telah terjadi. Gejala umumnya adalah hematuria.
Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik mungkin didapatkan :
Nyeri sudut kostovertebra
Nausea, vomitus
Urinary frequency/urgency yang meningkat
Hematuria atau warna urin tidak normal
Nyeri perut
Nyeri saat berkemih
Rasa tidak nyaman saat berkemih
Nyeri testis
Demam
Menggigil
Batu kalsium
: Opaque
Batu MAP
: Semi opaque
Batu Urat/ Sistin : Non opaque/ luscent
USG
Dilakukan pada pasien yang tidak mungkin
menjalani pemeriksaan IVP maupun
pielografi retrograde yaitu keadaan-keadaan
alergi terhadap bahan kontras, wanita hamil.
Penilaian ini dapat melihat adanya batu di
ginjal atau di buli-buli, hidronefrosis,
pionefrosis, atau pengerutan ginjal.
Diferential Diagnosis
Jika dijumpai kolik abdomen, maka harus dipikirkan :
Kolik saluran cerna
Kolik kandung empedu
Appendisitis akut
Idiopatik
Gangguan Aliran Urine
Gangguan Metabolik
Fimosis
Striktur meatus
Hipertrofi prostate
Refluks vesikourethral
Uretrocele
Konstriksi hubungan ureteropelvik
Hiperparatiroidisme
Hiperuricemia
Hiperkalsiuri
Teori nukleasi
Batu terbentuk didalam urin karena adanya inti batu (nucleus).
Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh
akan mengendap dalam nucleus itu sehingga akhirnya terbentuk
batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asing.
Teori matriks
Matriks organik terdiri dari serum/protein urin (albumin, globulin,
dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat diendapkannya
kristal-kristal batu.
Penghambat kristalisasi yang kurang
Pada urin orang normal mengandung zat penghambat pembentuk
kristal antara lain : Magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein,
dan beberapa peptide. Jika salah satu atau beberapa zat ini
berkurang maka akan mempermudah terjadinya batu.
Medikamentosa
Dianjurkan untuk batu yang ukurannya < 5mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang
diberikan adalah :
Endourologi
Merupakan tindakan invasive minimal untuk
mengeluarkanbatu saluran kemih yang terdiri
dari : memecah batu dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui
alat yang dimasukkan langsung ke dalam
saluran kemih.
Bedah laparoskopi
Bedah terbuka
Pielotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu
disaluran ginjal, ureterolitotomi untuk mengambil
batu disaluran ureter, vesikolitotomi untuk
mengambil batu di vesika urinaria,, dan
urethrolitotomi untuk mengambil batu disaluran
urethra).
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
Angka kekambuhan batu saluran kemih ratarata 7% pertahun atau 50 dalam 10 tahun.
Penegahan yang dapat dilakukan dapat
berupa
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup