Anda di halaman 1dari 21

Dr. Eka Dian Safitri, Sp.

THT
Lutfi Malefo
2009730028

Uji keseimbangan
Pemeriksaan fungsi keseimbangan dapat di
lakukan mulai dari pemeriksaan yang
sederhana yaitu :
Uji romberg
Past pointing test
Uji berjalan ( stepping test )
Tandem gait

Uji romberg
Penderita

berdiri dengan kedua kaki


dirapatkan, mula-mula dengan kedua
mata terbuka kemudian tertutup.
Biarkan pada posisi demikian selama 2030 detik.
Pada orang normal dapat berdiri lebih
dari 30 detik

Stepping test
Berjalan

di tempat dengan mata terbuka


dan lalu tertutup sebanyak 50 langkah.
Test dianggap abnormal ada kelainan
vestibuler jika pasien berjalan beranjak
miring sejauh 1 meter atau badan
berputar lebih 30 derajat

Past pointing test

Tes jari hidung, dilakukan dalam posisi duduk,


Pemeriksaan
dilakukan
dengan
pasien diminta menunjuk
hidung dengan
jari
merentangkan
tangan
dalam keadaan mata
terbuka diangkat
dan tertutuptinggi,

kemudian telunjuk menyentuh telunjuk


Bila
terdapat
gangguan
terdapat
salah tunjuk.
yang
lain dengan
mata
tertutup.

Tandem gait
Kaki

pasien saling menyilang dan tangan


menyilang didada. Penderita berjalan
lurus dengan tumit kaki kiri atau kanan
diletakkan pada ujung jari kaki kanan
atau kiri ganti berganti.
Pada kelainan vestibular perjalanannya
akan menyimpang dan pada kelainan
serebeler penderita akan cenderung
jatuh.

Test kalori yang biasa dipraktekkan di klinik


saat ini terdiri dari dua cara yaitu :

cara Kobrak

test kalori
bitermal

Digunakan

spuit 5 atau 10 mL, ujung jarum


disambung dengan kateter.
Perangsangan
dilakukan
dengan
mengalirkan air es (0C), sebanyak 5 mL
selama 20 detik ke dalam liang telinga.
Nilai dihitung dengan mengukur lama
nistagmus, sejak air mulai dialirkan sampai
nistagmus berhenti.
Harga normal 120-150 detik.

Pada cara ini dipakai 2 macam air, dingin ( 30C ) dan panas ( 44C).

Volume air yang dialirkan ke dalam liang telinga masing-masing 250 mL,
dalam waktu 40 detik.

Catat lama nistagmus yang timbul.

Pada tiap pemeriksaan pasien di istirahatkan 5 menit

Tes kalori biternal


Tabel

Langkah

tes kalori
Telinga

Suhu air

Arah Nistagmus

Waktu
Nistagmus

Pertama

Kiri

30C

Kanan

Kanan

a. . Detik

Kedua

Kanan

30C

Kanan

Kanan

b. . Detik

Ketiga

Kiri

44 C

Kanan

Kanan

c. . Detik

44 C

Kanan

Kanan

d. . Detik

Keempat Kanan

Hasil tes kalori dihitung dengan menggunakan rumus:


Sensitifitas

L R : (a+c) (b+d) = 40 s

Tes nistagmus spontan


Kriteria

nylen :

Nistagmus muncul ketika mata melirik ke arah


nistagmusnya, kekuatan nistagmus nylen
Nistagmus muncul ketika mata melihat kedepan,
kekuatan nistagmus nylen 2
Nistagmus tetap ada saat mata melirik ke arah
berlawanan nistagmus, kekuatan nistagmus nylen 3.

Bila

terdapat nistagmus spontan harus dilakukan tes


hiperventilasi dan tes valsava

Tes hiperventilasi :
pasien diminta mengambil nafas cepat dan
dalam selama satu menit, dan sejak mulai
setengah menit terakhir direkam.
Bila terdapat perbedaan 7 per detik maka
berarti tes hiperventilasi positif.
Tes Valsava :
menahan nafas selama 30 detik, dan sejak
mulai menahan nafas itu direkam, dan
interpretasi sama dengan hiperventilasi

Tes nistagmus posisi


Tes nistagmus posisi ini dianjurkan oleh Hallpike dan
cara ini disebut Perasat Hallpike.

Pada setiap posisi nistagmus diperhatikan, terutama pada posisi


mula-mula pasien duduk, kemudian tidur terlentang sampai
akhir. Nistagmus yang terjadi dicatat masa laten, dan
kepala menggantung di pinggir meja periksa, lalu kepala diputar
intensitasnya. Juga ditanyakan kekuatan vertigonya secara
ke kiri, dan setelah itu kepala diputar ke kanan.
subyektif.

Macam macam nistagmus


Tanda yang kita

Kelainan sentral

Kelainan perifer

Vertikal

Horizontal/rotatoir

Tidak ada

Ada kelelahan

ketahui
1. Nistagmus

spontan
2. Nistagmus posisi

kelelahan
3. Nistagmus kalori

Normal/
Preponderance

Paresis

Posturografi
Adalah

pemeriksaan keseimbangan yang


dapat menilai secara obyektif dan kuantitatif
kemampuan
keseimbangan
postural
seseorang.

Pemeriksaan

Posturografi dilakukan dengan


menggunakan alat yang terdiri dari alas
sebagai dasar tumpuan yang disebut Force
platform, komputer graficoder, busa dengan
ketebalan 10 cm,

Posturografi
Teknik pemeriksaan :
Pasien diminta berdiri tenang dengan tumit sejajar di
atas alat, mata memandang ke satu titik di muka,
kemudian dilakukan perekaman pada empat kondisi,
masing-masing selama 60 detik
3. Berdiri
1.
2.
Berdiri
Berdirididi
diatas
atas
atas
alas
alas
alas
dengan
dengan
busamata
10
mata
tertutup,
cmterbuka
dengan
dalam
memandang
mata
keadaan
terbuka,
titik
ini
4. Berdiri tenang di atas alas busa 10 cm dengan mata tertutup.
input
memandang
tertentu.
visual diganggu.
titik tertentu.

bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti terjadi


gangguan keseimbangan.

Elektronistagmografi (ENG)
ENG berguna untuk memonitor gerakan bola
mata.
Prinsipnya :
bahwa kornea mata itu bermuatan positif.
Muatan positif ini sifatnya sama dengan muatan
positif listrik atau magnit yang selalu mengimbas
daerah sekitarnya. Begitu pula muatan positif
kornea ini mengimbas kulit sekitar bola mata

Elektronistagmografi (ENG)
Cara kerjanya :

meletakkan elektroda pada kulit kantus lateral


mata kanan dan kiri, maka kekuatan muatan
kornea kanan dan kiri bisa direkam. Rekaman
muatan ini disalurkan pada sebuah galvanometer.

2. Bila mata bergerak ke kanan, maka elektroda kanan akan


1. Bila muatan kornea mata kanan dan kiri sama, maka
bertambah muatannya, sedangkan elektroda kiri akan
galvanometer akan meninjukkan angka nol (di tengah).
berkurang, dan sebaliknya.

Dalam ENG yang menjadi pegangan utama adalah


kecepatan fase lambat dari nistagmus yang dapat
dihitung di dalam derajat perdetik.

Elektronistagmografi (ENG)
Rumus perhitungan yang dipakai sama dengan rumus
yang dianjurkan Dick dan Hallpike, hanya parameter
yang dipakai adalah kecepatan fase lambat yang
dihitung dengan derajat perdetik.
Rumus I :
Sensitivitas L-R : (a+c) (b+d) x 100% =< 20%

Interpretasi :
Bila kurang dari 20 % maka kedua fungsi vestibuler
dalam keadaan seimbang.
Bila hasilnya lebih besar dari 20%, maka vestibular
yang hasilnya kecil berarti mengalami paresis kanal.

Elektronistagmografi (ENG)
Rumus II
Kuat Nist. R-L : (a+d) (b+c) x 100% = < 20%
Bila hasil rumus lebih besar dari 20%, maka
nistagmus
berat
ke
kanan
(directional
preponderance to the right) , berarti kemungkinan
terdapat lesi sentral di sebelah kanan, atau ada
fokus iritatif sentral di sebelah kiri.

Anda mungkin juga menyukai