Anda di halaman 1dari 26

Bronkiektasis merupakan kelainan

anatomik, yakni dilatasi bronkus yang


kronik dan menetap.
Secara klinis bronkiektasis akan berarti
bila terjadi infeksi dan batuk darah

Penyebab bronkiektasis yang pasti belum


diketahui, namun banyak faktor yang dapat
mengakibatkan terjadinya bronkiektasis,

Sindrom kartagener.
20% penderita dengan dextrocardia menderita
bronkiektasis. Gejala jelas bila kena infeksi :
pertusis, influensa dan morbili .
Fibrosis kistik paru
Hypogammaglobulinemia

Obstruksi
Sebagian besar cabang bronkus yang kecil .
Akibat aspirasi mukus ke dalam lumen bronkus
kolaps bagian distal
tekanan intraluminer
proksimal
dilatasi bronkus
bila infeksi
destruksi
Dinding bronkhus

Infeksi
Infeksi saluran
nafas akut misalnya
bronkopneumonie
destruksi jaringan
peribronkhial
penarikan dinding bronkhus
dilatasi bronkhus

Klasifikasi Reid tahun 1950 membagi


bronkiektasis atas 3 tipe (5):

Sumbatan bronkus
Tumor endobronkial
Bronkolitiasis (Occupational Lung Disease) dan
gangguan inflamasi seperti tuberkulosis dan
aspirasi benda asing.

Infeksi
Infeksi paru nekrotik yang tidak diobati
Disebabkan oleh klebsiella, stafilokokkus,
tuberculosis, M.non tuberkulosis, Mikoplasma
pneumonie, dll.

Inflamasi
Ulserasi asam lambung

aspirasi

bronkiektasis

Aspergilosis Bronkopulmoner Alergi


Ditandai dengan bronkospasme, bronkiektasis dan sekret
yang mengandung aspergillosis
Reaksi hypersensitif thd antigen yang terhirup di tra
keobronkhial.
Bronkiektasis terjadi akibat sumbatan sekret yang
mengandung hipa dan aspergilus.

Defisiensi Imun
Terjadi pada penderita defisiensi imun
kongenital maupun didapat.
Limfosit B yang abnormal.
Hipogammaglobulinemia
kongenital
atau didapat
penurunan hilangnya
IgG

Defisiensi Alfa-1 Antitripsin


Diskinesia Silia Primer
pada kartagener syndrom ( situs inversus total,
bronkiektasis , sinusitis )

Fibrosis Kistik
Gangguan transportasi klorida
klorida dlm sel
membatu

sel kering
iritasi kronik

penumpukan
sekret kental
infeksi berulang

Batuk kronis yang produktif terutama


pagi hari,
sputum banyak, sepanjang
hari .
Sputum putih dan kadang-kadang warna
kuning infeksi berat 400 - 500 cc/hari .
Batuk darah 50 -70% kasus
masif.
Demam berulang.
Nyeri dada .
Sesak napas.

Jari tabuh
Ronki basah

Gambaran foto toraks bisa normal ,Corakan


bronkovaskuler bertambah
Atelektasis / Kolaps paru
Rongga2 Kistik (Honeycomb appearence)
dengan atau tanpa airfluid level
anjuran tomogram ( CT Scan ).
Diagnosa pasti : bronkografi
masukkan
zat kontras ke saluran nafas ( Daonosil,
Lipiodol )

Sputum
3 lapisan : lapisan atas
jernih ,lapisan tengah serous dan lapis
bawah keruh ( pus
dan
cellular
debris).
Sebaiknya sputum diambil dari aspirasi
transtrakeal
pulasan gram, biakan
serta uji resistensi.

Anemia
Lekositosis

Diagnosis sering sudah dapat ditegakkan


dari riwayat batuk berulang, demam
berulang, batuk darah
Foto dada gambaran kistik dengan atau
tanpa airfluid level .
Pemeriksaan bronkografi menentukan
diagnosis definitif .

Penatalaksanaan penderita bronkiektasis


pada dasarnya terdiri dari 4 hal :
Pemberian obat-obatan
Fisioterapi
Pembedahan
Usaha pencegahan.

1. Antibiotika
Diberi bila terjadi perubahan sifat sputum
dari mukoid
purulen
Sesuai dengan hasil uji resistensi
2. Bronkodilator
Diberi pada pasien dengan gambaran
bronkitis kronis dan obstruksi jalan nafas.

3.Mukolitik dan Ekspektoran


Mengencerkan sekret
Merangsang sekresi
napas

dahak

dari

saluran

4.Steroid
Bila ditemukan aspergilus bronkopulmonal
alergi dan fibrosis kistik

Mengeluarkan sekret dalam saluran


napas
memperbaiki fungsi paru
Cara : latihan napas dan drainase
postural

Posisi drainase postural tergantung


dari lokasi segmen yang terkena

Pengobatan konservatif yang


adekuat tetap ada keluhan.
Infeksi berulang
Batuk darah berulang
masif
Operasi : segmentektomi,
lobektomi atau pneumonektomi.

Imunisasi
Pengobatan
adekwat
pada
pneumonie, pertusis , morbili.
Menghindari
dari bahan-bahan
yang dapat merangsang produksi
sekret yang berlebihan

Anda mungkin juga menyukai