KLKK 2009
Surahma Asti Mulasari
Katagori Sampah RS
Umum (80%)
Barbahaya (15 %) infeksius, patologis,
jaringan
Sangat Berbahaya benda tajam, infeksi
tinggi, kultur mikrobia, jaringan tubuh
infeksius, bahan kimia kadaluwarsa,
genotoksis, radioaktif
Pembagian Sampah
RS/Puskesmas
1. Sampah Medis
sampah/limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
limbah sitotoksis, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah
penekan kontainer bertekanan, dan limbah dengan
kandungan logam berat yang tinggi.
2. Sampah Non Medis
sampah yang dihasilkan dari kegiatan di Rumah
Sakit/Puskesmas di luar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.
Langkah-Langkah Dasar
Pengelolaan Sampah RS
Perkiraan produksi sampah
(kualitas/kuantitas)
Kemungkinan pengolahan dan
pembuangan
Pemilahan (Yankes dan Umum)
Penetapan Peraturan
Pemilihan penggung jawab
Penetapan pengolahan dan pembuangan
Lanjutan .
Lanjutan .
Tabel 1. Metode Sterilisasi Untuk Limbah yang
Dimanfaatkan Kembali
Metode Sterilisasi
Suhu
(oC)
Waktu Kotak
(menit)
160 oC
170 oC
121 oC
120 menit
60 menit
30 menit
Lanjutan ..
Pewadahan limbah medis padat harus
memenuhi persyaratan dengan penggunaan
wadah dan label seperti pada Tabel 2.
Daur ulang tidak bisa dilakukan oleh Rumah
Sakit kecuali untuk pemulihan perak yang
dihasilkan dari proses film sinar X.
Limbah sitotoksis dikumpulkan dalam wadah
yang kuat, anti bocor, dan diberi label
bertuliskan Limbah Sitotoksis.
Lanjutan ..
Pengumpulan sampah/limbah medis padat
dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan troli khusus yang tertutup.
Penyimpanan limbah medis padat harus
sesuai iklim tropis, yaitu pada musim hujan
paling lama 48 jam dan musim kemarau
paling lama 24 jam.
Pengelola harus mengumpulkan dan
mengemas pada tempat yang kuat.
No.
Kategori
Warna kontainer/
Kantong plastik
Lambang
Keterangan
1.
Radioaktif
Merah
2.
Sangat
Infeksius
Kuning
3.
Limbah
Infeksius,
patologi
dan
anatomi
Kuning
4.
Sitotoksis
Ungu
5.
Limbah kimia
dan
farmasi
Coklat
Lanjutan .
Limbah medis padat tidak diperolehkan
dibuang langsung ke tempat pembuangan
akhir limbah domestik sebelum aman bagi
kesehatan.
Cara dan teknologi pengolahan atau
pemusnahan limbah medis padat sesuai
dengan kemampuan Rumah
Sakit/Puskesmas dan jenis limbah medis
padat yang ada, dengan pemanasan
menggunakann otoklaf atau dengan
pembakaran menggunakan insinerator.
LAnjutan .
Bila di tempat pengumpulan sementara
tingkat kepadatan lalat lebih dari 20 ekor per
fly grill, atau tikus terlihat pada siang hari,
harus dilakukan pengendalian.
Dalam keadaan normal harus dilakukan
pengendalian serangga dan binatang
pengganggu yang lain, minimal satu bulan
sekali.
Pengolahan dan pemusnahan limbah padat
non medis harus dilakukan sesuai
persyaratan kesehatan.
Sampah kimia
1. Incenerator
2. Pengembalian kesuplayer
3. Kirim ke negara lain
4. Hindari pencampuran
5. Hindari pembuangan bersama air kotor
6. Hindari penguburan
7. Hindari pembungkusan
Sampah cytotoksit
1. Kembali kesuplayer
2. Incenerator
3. Degradasi secara kimia
4. Hindari pembuangan ke badan air
5. Hindari pencampuran dengan sampah
obat
Sampah Radioaktif
1. Pengujian dan pembersihan
2. Pemanfaatan kembali
3. Pengembalian ke suplayer
4. Penyimpanan
5. Pengolahan
6. Pembuangan
Wadah bertekanan
1. Kembalikan ke suplayer
2. Dkubur tekanan dibuang
3. Hindari pembakaran
Baterai dan termomether bekas
1. Didaur ulang logam berat
2. Pembungkusan landfill
3. Hindari penguburan langsung
Benda tajam
harus diolah dengan insinerator bila
memungkinkan dan dapat diolah
bersama dengan limbah infeksius yang
lainnya.
Kapsulisasi juga cocok untuk benda tajam.
Limbah sitotoksis
kontainer bertekanan
Kegiatan Pendukung
Pengolahan Sampah Medis
Gangguan estetika,
Menimbulkan bau,
Sumber penyakit,
Pencemaran udara, tanah atau air tanah,
Pencemaran air permukaan,
Media penyebaran mikroba pathogen,
Tempat berkumpulnya lalat,
Tempat mencari makanan tikus
Sumber penularan penyakit infeksi kepada
penderita, karyawan dan pengunjung.
Permasalahan Pengolahan
Sampah medis
Teknologi pengelolaan limbah medis yang
sekarang jamak dioperasikan, hanya
berkisar antara masalah tangki septik dan
insenerator.
Sampah medis
Tangki septik banyak dipersoalkan
lantaran rembesan air dari tangki yang
dikhawatirkan dapat mencemari tanah.
Dan kadang ada beberapa rumah sakit
yang membuang hasil akhir dari tangki
septik tersebut langsung ke sungai-sungai.
Sehingga dapat dipastikan sungai tersebut
mulai mengandung polusi zat medis.
PEmbakaran Dengan UV
Hal menarik dalam masalah ini adalah
ditemukannya teknik pembakaran baru
dengan menggunakan sinar matahari.
Selain menutup kemungkinan timbulnya
asap penyebab dioksin, juga menghemat
ongkos operasi yang perlu dikeluarkan.
Terima Kasih