DASAR TEORI
A. Obat yang digunakan
Stesolid
Kandungan :
diazepam 10mg / 5 ml inj, 2 mg / 5 ml sirop,
5mg/2,5 ml, 10 mg/ 2,5 ml, 10 mg /
2,5 ml
dalam tube (ISO 2012-2013 hal 405)
Diazepam
Golongan Benzodiazepine
2mg/tab,
Penggunaan :
Pada umumnya benzodiazepin menimbulkan
hasrat tidur bila diberikan dalam dosis tinggi
pada malam hari dan memberikan efek menenangkan
(sedasi) dan mengurangi kecemasan pada pemberian dalam
dosis rendah pada
siang hari.
-
Farmakokinetik :
Berkat sifat lipofiliknya resorpsinya di usus
berlangsung baik (80-90%) dan cepat, sedangkan
kadar maksimal dalam plasma tercapai dalam waktu 30
menit sampai 2 jam. Distribusinya dalam
tubuh juga baik
terutama di otak, hati, otot jantung,
dan lemak. PP-nya tinggi
dan beberaoa
diabtaranya mengalami siklus enterohepatik
misalnya diazepam, nitrazepam dan bromazepam.
Farmakodinamik
:
Farmakologi molecular reseptor GABA: benzodiazepine
terikat pada saluran molekul klorida yang fungsinya
sebagai reseptor GABA
Neurofarmakologi: asam gama-aminobutirat (GABA)
adalah penghambat nerutransmiter yang utama pada
SSP. Benzodiazepine menguatkan nurotransmisi GABA
pada semua tingkat neuroaksis.
Ligan resptor benzodiazepin: interaksi tiga macam ligan
resptor ligan benzodiazepine telah dilaporkan yaitu
agonist, antagonis, inverse agonist.
B. ED50 (Effective
Dose 50)
METODE PENELITIAN
CARA KERJA
1
tikus 3
7,5 mg
/BB
Menit
10
15
30
60
Nomor
Postur
Aktivitas
Eksperimen
Tubuh
Motor
Ataxia
Righting
Test
Analgesia
Ptosis
Mati
Reflex
Kasa
++
++
++
++
++
++
++
+++
+++
++
+++
+++
+++
++
+++
++
+++
++++
+++
+++
++++
++
+++
++
++++
+++
+++
++++
++
++
+++
++++
+++
++++
++++
++
+++
POSTUR TUBUH
AKTIVITAS MOTOR
RIGHTING REFLEX
Pada tikus ke-1 tidak menunjukkan hasil yang positif dari test rightin
reflex. Sedangkan pada tikus ke-2 pada menit ke-60 mengalami
diam pada saat terlentang. Pada tikus ke-3 mengalami diam pada
saat terlentang pada menit ke-30.
TES KASA
o
Onset obat pada test kasa terjadi pada menit ke 5 pada tikus 3.hal ini dibuktikan pada
saat kasa dibalik tikus 3 tidak dapat menahan tubuhnya dan langsung jatuh.
Sedangkan pada tikus 1 dan 2 belum terjadi jatuh perubahan yang signifikan karena
tikus tidak jatuh pada saat kasa dibalik.
Pada menit ke 10 tikus 3 jatuh apabila posisi kasa 90. Hal ini dapat disebabkan
karena obat sudah memasuki onset kerjanya. Sedangkan pada tikus 1 dan 2 tidak
memberikan efek yang signifikan karena ketika kasa dibalik reflek yang ditunjukkan
sama seperti reflek pada menit ke 5
Pada menit ke 60 tikus 1 tidak jatuh apabila kasa dibalik. Sedangkan pada tikus ke
2dan 3 pada menit ke 60 tikus jatuh pada posisi 40.
ANALGESIA
Pada tikus ke-2 onset of action terjadi pada menit ke-10 yang
ditunjukkan dengan respon berkurang pada sat telapak kaki
dijepit. Pada tikus ke-3 onset of action terjadi pada menit ke-5.
Sedangkan pada tikus ke-1 menunjukkan hasil negatif
PTOSIS
PENENTUAN ED50
Dosis
1mg
16.67%
2.5mg
33.33%
7.5mg
83.33%
PERHITUNGAN REGRESI
y = bx+a
a = 7,0760
b = 10,1911
r = 0,9998
persamaan :
y = bx+a
50 = 10,1911x + (7,0760)
x = 4.2119
jadi ED50 = 4,2119 mg
Maka ED50 dari praktikum ini adalah 4,2119mg/kg BB ,yang
berarti efek terapi diazepam yang dapat menimbulkan efek
pada 50% populasi adalah 4,2119mg/kgBB
KESIMPULAN