Anda di halaman 1dari 65

INFEKSI MENULAR SEX

Irene Dwiyanti
405080053

Definisi IMS
infeksi yang sebagian besar menular lewat
hubungan seksual dengan pasangan yang sudah
tertular. Hubungan seks ini termasuk hubungan
seks lewat liang senggama, lewat mulut (oral) atau
lewat dubur (anal).

Gejala IMS
rasa gatal,
nyeri & panas pada alat kelamin dan waktu buang
air kecil
kadang mengeluarkan cairan Pus atau nanah
yang berbau dan berwarna
timbul benjolan (bintil) dan
luka pada alat kelamin & pembekakan sekitar
daerah pangkal paha.

BAHAYA IMS
IMS membuat kita sakit-sakitan
IMS membuat kita mandul
IMS bisa merusak penglihatan, otak dan hati
IMS bisa ditularkan pada bayi
IMS bisa menyebabkan kita mudah tertular HIV
IMS tertentu seperti HIV dan Hepatitis B, bisa
menyebabkan kematian.

KLASIFIKASI
Jenis-jenis IMS
GO atau kencing nanah
Klamidia
Herpes kelamin
Sifilis atau raja singa
Jengger ayam
Hepatitis
HIV/AIDS

Kalau terkena IMS atau curiga terkena IMS :


Cepat ke dokter !
Jangan melakukan hubungan seks selama
dalam pengobatan IMS.
Beberapa IMS meskipun diobati, tidak bisa
disembuhkan dan sifatnya kumat-kumatan.
Tes IMS tidak selalu dilakukan kecuali kalau
perlu.

PENCEGAHAN
Pencegahan Penularan lewat seks :
A. Absen dari seks

B. Berlaku saling setia, atau berhubungan hanya


dengan seseorang yang dapat dipastikan hanya
berhubungan seks dengan kita
C. Cegah infeksi dengan menggunakan kondom
sewaktu berhubungan seks.

Pencegahan Penularan Cara lainnya :


1. Mencegah masuknya transfusi darah tambahan yang
belum diperiksa kebersihannya dari IMS ke dalam tubuh
kita.
2. Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar
oleh darah segar.
3. Mencegah pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak
suci hama atau tidak steril terhadap diri kita. Misalnya
Jarum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang
bekas dipakai orang lain. Jarum suntik yang abru biasanya
masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita.

PENULARAN
*Hubungan seks lewat liang senggama tanpa kondom (zakar masuk ke
vagina atau liang senggama)
* Hubungan seks lewat dubur tanpa kondom (zakar masuk ke dubur)
* Seks oral (zakar dimasukkan ke mulut tanpa zakar ditutupi kondom)
Tidak benar kalau IMS ditularkan lewat cara-cara berikut :
Duduk di samping orang yang terkena IMS
Menggunakan WC Umum Bekerja terlalu keras
Menggunakan kolam renang umum Memegang gagang pintu Salaman

TABEL IMS
Nama IMS

Gejala umum

Gejala khusus

Tes

Chlamidya
(klamidia)

Nyeri saat Kencing

Keluar cairan lendir & Pemeriksaan


bening dari
cairan atau lendir
kemaluan, terasa
gatal berwarna
kuning atau
kehijauan dan bau.

Raja singa (sifilis)

Bintil-bintil berair
seperti cacar
disertai timbulnya
luka yang terasa
nyeri di sekitar
kelamin

Pada stadium lanjut


akan nampak
kelamin kulit seperti
koreng berwarna
merah
(luka terbuka)

Tes darah

Kencing Nanah
(GO)

Nyeri yang sangat


saat kencing

Tampak cairan
berupa nanah kental
pada kemaluan.
Cairan juga bisa
keluar dari dubur

Pemeriksaan
Nanah

Nama IMS

Gejala umum

Gejala khusus

Pemeriksaan

Herpes genital

Badan lemes, nyeri


sendi pada daerah
terinfeksi, demam

Tampak kelainan kulit yang Tes darah


berbenjol-benjol, bulat
atau lonjong kecil sebesar
2-5 mm

Kutil kelamin/Jengger
Ayam

Timbul kutil pada


daerah terinfeksi

Dalam kasus lanjut, kutil


Pemeriksaan
bergerombol seperti
jaringan
jengger ayam di daerah
tes darah
kemaluan dan daerah anus

Hepatitis

Badan lemes, kurang


gairah dan kadang
demam

Pada kasus parah, tampak


kulit selaput mata
berwarna kuning

Tes darah

HIV / AIDS

Virus walaupun sudah


ada di dalam darah
tidak menunjukkan
gejala sama sekali

Penderita yang sudah


menunjukkan gejala AIDS,
nampak gejala yang sangat
kompleks, yang sulit
dibedakan dengan
penderita kanker stadium
lanjut.

Tes darah untuk


mendeteksi
virus HIV : Elisa
dan Western
Blood

Gonorrhea
Gonorrhea is caused by Neisseria gonorrhoeae
Gonore merupakan penyakit kelamin yang
bersifat akut yang pada permulaan keluar
nanah dari orifisium uretra eksternum
sesudah melakukan hubungan kelamin
The bacterium can also grow in the mouth,
throat, eyes, and anus.

Epidemiologi
Gonorrhea is a very common infectious disease
more than 700,000 persons in the U.S. get new gonorrheal
infections each year. I
n 2006, 358,366 cases of gonorrhea were reported to CDC.
In the period from 1975 to 1997, the national gonorrhea
rate declined, following the implementation of the national
gonorrhea control program in the mid-1970s.
After several years of stable gonorrhea rates, however, the
national gonorrhea rate increased for the second
consecutive year. I
n 2006, the rate of reported gonorrheal infections was 120
per 100,000 persons.

Etiology
Neisseria gonorrhoeae adalah kuman gram
negatif bentuk diplokokus yang merupakan
penyebab infeksi saluran urogenitalis. Kuman
ini bersifat fastidious dan untuk tumbuhnya
perlu media yang lengkap serta baik. Akan
tetapi, ia juga rentan terhadap kepanasan dan
kekeringan sehingga tidak dapat bertahan
hidup lama di luar host-nya. Penularan
umumnya terjadi secara kontak seksual dan
masa inkubasi terjadi sekitar 25 hari.

Kuman tersebut termasuk dalam grup


Neisseria dan dikenal ada 4 spesies yaitu
Neisseria gonorrhoeae
Neisseria meningitides
Neisseria pharyngis
Neisseria catarrhalis

N.gonorrhoeaea dan N.meningitidis bersifat


pathogen sedangkan yang dua lainnya bersifat
komensalisme.

Neisseria merupakan cocus gram negatif yang


biasanya berpasangan. Secara umum ciri-ciri
neisseriae adalah bakteri gram negatif,
diplokokus non motil, berdiameter mendekati
0,8 m. Masing-masing cocci berbentuk ginjal;
ketika organisme berpasangan sisi yang
cekung akan berdekatan. Bakteri ini adalah
patogen pada manusia dan biasanya
ditemukan bergabung atau di dalam sel
polimorfonuklear.

PATOGENESIS
Gonococci menyerang membran selaput lendir dari saluran
genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan,
menghasilkan nanah akut yang mengarah ke invasi jaringan;
hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis.
Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra, nanah
berwarna kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika
kencing. Infeksi urethral pada pria dapat menjadi penyakit
tanpa gejala.
Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan
menyebar ke urethra dan vagina, meningkatkan sekresi
cairan mukopurulen. Ini dapat berkembang ke tuba uterina,
menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba.

bakterimia yang disebabkan oleh gonococci


mengarah pada lesi kulit (terutama Papula dan
Pustula yang hemoragis) yang terdapat pada
tangan, lengan, kaki dan tenosynovitis dan
arthritis bernanah yang biasanya terjadi pada
lutut, pergelangan kaki dan tangan.
Endocarditis yang disebabkan oleh gonococci
kurang dikenal namun merupakan infeksi yang
cukup parah.

Gonococci yang menyebabkan infeksi lokal


sering peka terhadap serum tetapi relatif
resisten terhadap obat antimikroba.
Sebaliknya, gonococci yang masuk ke dalam
aliran darah dan menyebabkan infeksi yang
menyebar biasanya resisten terhadap serum
tetapi peka terhadap penisilin dan obat
antimikroba lainnya serta berasal dari
auksotipe yang memerlukan arginin,
hipoxantin, dan urasil untuk pertumbuhannya

MANIFESTASI KLINIS
Secara umum gejala yang biasanya timbul adalah sebagai
berikut:
Keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina
Demam
Muntah-muntah
Rasa gatal dan sakit pada anus serta sakit ketika buang air
besar, umumnya terjadi pada wanita dan homoseksual yang
melakukan anal seks dengan pasangan yang terinfeksi
Rasa sakit pada sendi
Munculnya ruam pada telapak tangan
Sakit pada tenggorokan (pada orang yang melakukan oral
seks dengan pasangan yang terinfeksi)

Masa tunas sangat singkat, pada pria


umumnya bervariasi antara 2-5 hari,
Gejala dan tanda pada pasien laki-laki dapat
muncul 2 hari setelah pajanan dan mulai
dengan
uretritis,
secret purulen,
disuria dan sering berkemih serta malese.

Pada perempuan, gejala dan tanda timbul dalam 7-21 hari, dimulai
dengan sekret vagina.
Pada pemeriksaan, serviks yang terinfeksi tampak edematosa dan
rapuh dengan drainase mukopurulen dari ostium.
Apabila tidak diobati maka tanda-tanda infeksi meluas biasanya
mulai timbul dalam 10-14 hari.
tempat penyebaran tersering pada perempuan adalah pada uretra
dengan gejala uretritis, disuria, dan sering berkemih.
Pada kelenjar bartholin dan skene menyebabkan pembengkakan
dan nyeri.
Infeksi yang menyebar ke daerah endometrium dan tuba falopii
menyebabkan perdarahan abnormal vagina, nyeri panggul dan
abdomen dan gejala-gejala PID progresif apabila tidak diobati.

Infeksi ekstragenital yang bersifat primer atau


sekunder lebih sering ditemukan karena
perubahan perilaku seks. Infeksi gonore di faring
sering asimtomatik tetapi dapat juga
menyebabkan faringitis dengan eksudat
mukopurulen, demam, dan limfadenopati leher.
Infeksi gonore pada perianus biasanya
menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal
ringan atau menimbulkan ekskoriasi dan nyeri
perianus serta sekret mukopurulen yang
melapisi tinja dan dinding rektum.

Komplikasi
Women: Pelvic inflammatory disease is a
serious medical condition that can lead to
infertility. Fever, abdominal pain, and vaginal
discharge can be symptoms of this disease.
Men: Fever, discharge from the penis, and
painful urination may signal an infection,
especially involving inflammation of the
testicles that may lead to infertility if left
untreated.

DIAGNOSA
Physical examination
Tenderness for women in the area of the sex organs,
a pus-filled discharge from the vagina or penis, along with a high
white-blood-cell count and fever could indicate an infection.
A sample of the discharge will be sent to the laboratory. The
laboratory will put the specimen on a special bacteria plate to
see if it will grow the gonorrhea bacteria.
This usually takes at least 2 days to detect.
The doctor may also order diagnostic tests to examine samples
of the discharge under a microscope.
Most hospitals and clinics now have urine kits that will screen
for gonorrhea. These tests are not as sensitive as genital
cultures but are good tests for screening.

TERAPI
a class of antibiotics known as the fluoroquinolones
(examples are ciprofloxacin [Cipro, Cipro XR], ofloxacin
[Floxin], and levofloxacin [Levaquin]) was widely used in
the treatment of gonorrheal infection. Because of
increasing resistance of many tested samples of N.
gonorrhoeae to the fluoroquinolone drugs, t
he CDC now recommends that only one class of antibiotics,
the cephalosporins, be used to treat gonorrheal infections.
The health care practitioner may prescribe a single-dose
injection of an antibiotic such as ceftriaxone (Rocephin) or
a single-dose pill such as cefixime (Suprax).
If you are pregnant or younger than 18 years of age, the
doctor will usually prescribe the shot instead of a pill.

Gonore merupakan penyakit yang mempunyai


insiden yang tinggi di antara penyakit menular
seksual lainnya. Pada pengobatannya terjadi
pula perubahan karena sebagian disebabkan
oleh Neisseria gonorrhoeae yang telah
resisiten terhadap penisilin dan disebut
Penicilinase Producing Neisseria gonorrhoeae.

PENCEGAHAN
Use latex condoms when having sexual
intercourse.
Avoid sexual contact with high-risk partners.
Treat infected sexual partners or have them
tested before having sexual relations.
Other sexually transmitted diseases include
syphilis, chlamydia, and HIV AIDS

SIFILIS
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Treponema pallidum bersifat
kronis dan menahun. Bakteri ini masuk ke
dalam tubuh manusia melalui selaput lendir
(misalnya di vagina atau mulut) atau melalui
kulit.

PATOGENESIS
Sifilis masuk ke dalam tubuh lewat selaput
lendir (cairan vagina, mulut) atau melalui kulit.
Bakteri kemudian menyebar ke kelenjar getah
bening terdekat. Selanjutnya menyebar ke
seluruh tubuh melalui aliran darah.

ETIOLOGI
Sifilis atau yang disebut
dengan raja singa
disebabkan oleh sejenis
bakteri yang bernama
treponema pallidum.
Bakteri yang berasal dari
famili spirochaetaceae
Bakteri ini berbentuk spiral

menginfeksi melalui kontak seksual langsung,


masuk ke dalam tubuh inang melalui celah di
antara sel epitel. Organisme ini juga dapat
ditularkan kepada janin melalui jalur
transplasental selama masa-masa akhir
kehamilan.
Struktur tubuhnya yang berupa heliks
memungkinkan Treponema pallidum pallidum
bergerak dengan pola gerakan yang khas untuk
bergerak di dalam medium kental seperti lendir
(mucus).

GEJALA KLINIS
Stadium satu.
Stadium ini ditandai oleh munculnya
luka yang kemerahan dan basah di
daerah vagina, poros usus atau mulut.
Luka ini disebut dengan chancre, dan
muncul di tempat spirochaeta masuk
ke tubuh seseorang untuk pertama
kalinya. Pembengkakan kelenjar getah
bening juga ditemukan selama
stadium ini. Setelah beberapa minggu,
chancre tersebut akan menghilang.
Stadium ini merupakan stadium yang
sangat menular.

STADIUM 2
Kalau sifilis stadium satu tidak
diobati, biasanya para penderita
akan mengalami ruam, khususnya
di telapak kaki dan tangan. Mereka
juga dapat menemukan adanya
luka-luka di bibir, mulut,
tenggorokan, vagina dan dubur.
Gejala-gejala yang mirip dengan flu,
seperti demam dan pegal-pegal,
mungkin juga dialami pada stadium
ini. Stadium ini biasanya
berlangsung selama satu sampai
dua minggu.

Stadium 3
Kalau sifilis stadium dua masih juga belum
diobati, para penderitanya akan mengalami apa
yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti
bahwa semua gejala penyakit akan menghilang,
namun penyakit tersebut sesungguhnya masih
bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya
pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten
ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun
lamanya.

STADIUM 4
Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis
tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah
menyebar ke seluruh tubuh dan dapat
merusak otak, jantung, batang otak dan
tulang.

PENGOBATAN
Penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat
(procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit);
dosis harus diberikan setengah di setiap pantat
karena bila dijadikan satu dosis akan
menyebabkan rasa sakit.
kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi
yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin
gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal
terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus
terjadi pada tahun 2004

PEMERIKSAAN
A blood test is another way to determine
whether someone has syphilis. Shortly after
infection occurs, the body produces syphilis
antibodies that can be detected by an
accurate, safe, and inexpensive blood test. A
low level of antibodies will likely stay in the
blood for months or years even after the
disease has been successfully treated

VAGINITIS
vaginitis adalah suatu peradangan pada
lapisan vagina.

ETIOLOGI

1. Infeksi
o Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus)
o Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita hamil dan
pemakai antibiotik
o Protozoa (misalnya trichomonas vaginalis)
o Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes)
2. Zat atau benda yang bersifat iritatif
o Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons
o Sabun cuci dan pelembut pakaian
o Deodoran
o Zat di dalam air mandi
o Pembilas vagina
o Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap
keringat
3. Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya
4. Terapi penyinaran obat-obatan
5. Perubahan hormonal

MANFES
keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Dikatakan abnormal jika :
jumlahnya sangat banyak,
baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan
nyeri.
Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental
dibandingkan cairan yang normal dan warnanya
bermacam-macam. misalnya bisa seperti keju,
atau kuning kehijauan atau kemerahan.

Infeksi vagina karena bakteri


mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu
atau keruh kekuningan dan berbau amis.
Setelah melakukan hubungan seksual atau
mencuci vagina dengan sabun, bau cairannya
semakin menyengat karena terjadi penurunan
keasaman vagina sehingga bakteri semakin
banyak yang tumbuh.
Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi.

Infeksi jamur
gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa
terbakar pada vulva dan vagina.
Kulit tampak merah dan terasa kasar.
Dari vagina keluar cairan kental seperti keju.
Infeksi ini cenderung berulang pada wanita
penderita diabetes dan wanita yang
mengkonsumsi antibiotik.

Infeksi karena trichomonas vaginalis


menghasilkan cairan berbusa yang berwarna
putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau
yang tidak sedap. Gatal-gatalnya sangat hebat.
Cairan yang encer dan terutama jika mengandung
darah, bisa disebakan oleh kanker vagina, serviks
(leher rahim) atau endometrium.
Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan
vagina setelah melakukan hubungan seksual

Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa


disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia
maupun karsinoma in situ (kanker stadium awal
yang belum menyebar ke daerah lain).
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva
bisa disebabkan oleh infeksi herpes atau abses.
Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan
ole kanker atau sifilis.
Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa
menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva.

DIAGNOSA
cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan
dibiakkan untuk mengetahui organisme
penyebabnya. Untuk mengetahui adanya
keganasan, dilakukan pemeriksaan pap smear.

PENGOBATAN
1.

Jamur Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau terconazole (krim, tablet vagina atau
supositoria)
2. Fluconazole atau ketoconazole (tablet)
3. Bakteri Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet vagina) atau metronidazole (tablet).
4. Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan suntikan ceftriaxon & tablet doxicyclin
5. Klamidia Doxicyclin atau azithromycin (tablet)
6. Trikomonas Metronidazole (tablet)
7. Virus papiloma manusia (kutil genitalis) Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg
berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil (dioleskan ke kutil)
8. Virus herpes Acyclovir (tablet atau salep)
9 Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva atau
berendam dalam air dingin.
10. Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim atau salep
corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet).
11. Krim atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya infeksi
herpes.

PENCEGAHAN
penderita sebaiknya memakai pakaian dalam
yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringat
sehingga sirkulasi udara tetap terjaga
(misalnya terbuat dari katun) serta menjaga
kebersihan vulva (sebaiknya gunakan sabun
gliserin).

HERPES
Genital herpes, juga umumnya disebut
"herpes" adalah infeksi virus oleh herpes
simplex virus (HSV) yang ditularkan melalui
kontak intim dengan lapisan-lapisan yang
ditutupi lendir dari mulut atau vagina atau
kulit genital.

ETIOLOGI
Dua tipe-tipe dari virus-virus herpes
berhubungan dengan luka-luka genital:
1. herpes simplex virus-1 (HSV-1) HSV-1 lebih sering
menyebabkan blisters dari area mulut
2. dan herpes simplex virus-2 (HSV-2). HSV-2 lebih
sering menyebabkan luka-luka genital pada area
sekitar anus. Infeksi HSV-2 sering ditularkan
melalui hubungan seks dan dapat menyebabkan
rekurensi dan ulserasi genital yang nyeri

tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama


sekitar mulut
tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
perantara : manusia, bahan yang tercemar virus
tempat virus keluar : penis, vagina, anus, mulut
cara penularan : kontak langsung
tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut

PERJALANAN PENYAKIT
Pada wanita
penyakit ini biasanya tanpa gejala, tapi dapat menularkan
penyakit. Penularan hampir selalu terjadi melalui hubungan
seksual. masa inkubasi 3-5 hari, kemudian pada daerah
kemaluan timbul gerombolan vesikel, di atas kulit kemerahan
dan dirasakan nyeri, bila pecah meninggalkan bekas. Sering
disertai pembesaran kelenjar yang nyeri. Penyakit sembuh
dalam 2-3 minggu.
Penyakit sering kumat, timbul pada tempat yang sama dan
biasanya lebih ringan dari gejala infeksi pertama. Faktor yang
mempengaruhi kekambuhan biasanya adalah kelelahan fisik
dan stress mental, atau infeksi sistemik lainnya. Hubungan
seksual yang berlebihan dengan banyak pasangan
meningkatkan kemungkinan berhubungan dengan orang yang
sudah kena.

Herpes genital primer


Infeksi primer biasanya terjadi seminggu setelah
hubungan seksual (termasuk hubungan oral atau anal).
Erupsi dapat didahului dengan gejala prodormal, yang
menyebabkan salah diagnosis sebagai influenza.
Lesi berupa papul kecil dengan dasar eritem dan
berkembang menjadi vesikel dan cepat membentuk
erosi superfisial atau ulkus yang tidak nyeri, lebih
sering pada glans penis, preputium, dan frenulum,
korpus penis lebih jarang terlihat.

Herpes genital rekuren


Setelah terjadinya infeksi primer klinis atau subklinis, pada
suatu waktu bila ada faktor pencetus, virus akan menjalani
reaktivasi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah lagi
rekuren,
pada saat itu di dalam hospes sudah ada antibodi spesifik
sehingga kelainan yang timbul dan gejala tidak seberat
infeksi primer.
Faktor pencetus antara lain: trauma, koitus yang
berlebihan, demam, gangguan pencernaan, kelelahan,
makanan yang merangsang, alkohol, dan beberapa kasus
sukar diketahui penyebabnya.

MANFES
PADA WANITA
Gejala awalnya mulai timbul hari ke 4-7 setelah terinfeksi.
Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan
muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan
lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung
membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya
menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng.
Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika
berjalan akan timbul nyeri.
Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan
jaringan parut.
Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas
dibandingkan gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan
demam dan tidak enak badan.

MANIFESTASI
Nyeri dan disuria
- Uretral dan vaginal discharge
- Gejala sistemik (malaise, demam, mialgia, sakit
kepala)
- Limfadenopati yang nyeri pada daerah inguinal
- Nyeri pada rektum, tenesmus
Tanda :
- Eritem, vesikel, pustul, ulserasi multipel, erosi, lesi
dengan krusta tergantung pada tingkat infeksi.
- Limfadenopati inguinal
- Faringitis
- Cervisitis

KOMPLIKASI
wanita hamil dapat ditularkan melalui ari-ari
atau pada saat melahirkan, dapat
menyebabkan keguguran, kematian janin atau
cacad permanen
kanker serviks

PEMERIKSAAN
1. ELISA mendeteksi adanya antibodi HSV-1 dan
HSV-2.
2. Tes POCK untuk HSV-2 yang sekarang
mempunyai sensitivitas yang tinggi
3. Kultur virus
Kultur virus yang diperoleh dari spesimen
pada lesi yang dicurigai masih merupakan
prosedur pilihan yang merupakan gold
standard pada stadium awal infeksi.

PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan yang dapat
menyembuhkan herpes genitalis, tetapi
pengobatan bisa memperpendek lamanya
serangan.
Obat-obatan untuk menangani herpes genital
adalah
- Asiklovir (Zovirus)
- Famsiklovir
- Valasiklovir (Valtres)

Asiklovir
Pada infeksi HVS genitalis primer, asiklovir intravena (5 mg/kg BB/8 jam
selama 5 hari), asiklovir oral 200 mg (5 kali/hari saelama 10-14 hari) dan
asiklovir topikal (5% dalam salf propilen glikol) dsapat mengurangi
lamanya gejala dan ekskresi virus serta mempercepat penyembuhan.
Valasiklovir
Valasiklovir adalah suatu ester dari asiklovir yang secara cepat dan hampir
lengkap berubah menjadi asiklovir oleh enzim hepar dan meningkatkan
bioavaibilitas asiklovir sampai 54%.oleh karena itu dosis oral 1000 mg
valasiklovir menghasilkan kadar obat dalam darah yang sama dengan
asiklovir intravena. Valasiklovir 1000 mg telah dibandingkan asiklovir 200
mg 5 kali sehari selama 10 hari untuk terapi herpes genitalis episode awal.
Famsiklovir
Adalah jenis pensiklovir, suatu analog nukleosida yang efektif
menghambat replikasi HSV-1 dan HSV-2. Sama dengan asiklovir,
pensiklovir memerlukan timidin kinase virus untuk fosforilase menjadi
monofosfat dan sering terjadi resistensi silang dengan asiklovir. Waktu
paruh intrasel pensiklovir lebih panjang daripada asiklovir (>10 jam)
sehingga memiliki potensi pemberian dosis satu kali sehari.
Absorbsi peroral 70% dan dimetabolisme dengan cepat menjadi
pensiklovir. Obat ini di metabolisme dengan baik.

Yaws
Penyakit infeksi dari kulit, tulang, dan sendi
yang disebabkan oleh spirochete bakteri
Treponema pallidum pertenue

Epidemiologi
Ditemukan di daerah tropis lembab (Ameriksa
Selatan, Afrika, Asia, Oseania)

Penularan : kontak kulit-ke-kulit dengan lesi


infeksi (luka, lecet)

Diagnosis
Mikroskopis
sampel yang diambil dari lesi awal (lesi ulseratif)
menunjukkan organisme penyebab

Tes darah
VDRL, RPR ( Rapid Plasma Reagin), TPHA (+)
tidak ada tes darah saat ini yang membedakan
antara empat treponematoses

Terapi
Dosis tunggal penisilin intramuskular
Penisilin, eritromisin, tablet tetrasiklin
Tahap lesi primer dan sekunder dapat
sembuh, tetapi perubahan destruktif yaws
sebagian besar ireversibel

Anda mungkin juga menyukai