Identitas pasien
I. Identitas Pasien
Nama
: Bayi Re
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur
: 1 hari
BBL
: 2000 gram
AS
: 7-8
Tanggal Lahir : 24 Agustus 2014 Jam 12.00 Wib
Keluhan Utama :
Demam
Riwayat Persalinan
Bayi lahir spontan letak belakang kepala
dengan indikasi ketuban pecah dini, BBL 2000
gram. Apgar skor 7-8. tangis (+), sianosis (-).
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Ballard score
SpO2
Penampakan Umum :
Aktivitas
: menurun
Warna Kulit : kemerahan
Cacat Bawaan Yang Tampak : (-)
4. Kepala
Bentuk kepala
: simetris, lonjong, lecet (-), ubun ubun
besar terpisah, teraba datar, sutura normal, craniosynostosis (-),
molding (-), caput sucendaneum (-), dan cephal hematom (-)
5. Leher
Rooting refleks (+), pembesaran kel. Tiroid (-), leher pendek (-).
6. Muka
Mata : katarak kongenital (-), conjunctivitis (-).
Hidung : atresia choana (-/-), napas cuping hidung (-/-), rhinore (-/-)
Mulut : palatoschizis (-), frenulum pendek (-), makroglossia (-).
Thoraks
Auskultasi
: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/
Penilaian pernapasan : napas teratur (+), tachypnea (-), stridor
(-), tarikan dinding dada (-/-) subcostal, sianosis (-).
8. Jantung
9. Abdomen
Inspeksi
: distensi (-), organomegali (-), kelainan
congenital (-)
Auskultasi
: bising usus Normal
umbilicus
Tampak basah dan mulai mengering, warna kuning kehijauan (-),
edema (-), kemerahan (-) pada pangkal umbilicus.
11. Genitalia
13. Ekstremitas
14. Tulang belakang, pinggul dan system syaraf dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
10 tts/menit (mikro)
2x110 mg
Hari/ tgl
Minum (+),
RR: 40 x/m
BBLR + prematur
25/09/2014
Aktifitas (+)
N: 120 x/m
murni.
ASI 8x10cc
Respon (+).
SpO2: 100%
Obs.Febris
Cefotaxime 2x110mg
T :38,00C
Rawat inkubator
Retraksi (-).
Sianosis (-)
BB: 2000 g
D10% 10 tts/m
II
RR: 42 x/m
BBLR + prematur
26/09/2014
Aktifitas (+)
N: 124 x/m
murni
ASI 8x20-30cc
Menangis
Obs.Febris
Off infus
kuat.
T :37,2oC
Supralysin 1x0,3cc
Respon (+).
Retraksi (-) .
Rawat boks
BB: 2030 g
III
RR: 32 x/m.
BBLR +
Boleh pulang
27/09/2014
Aktifitas (+).
N: 130 x/m.
premature murni
Respon (+).
Retraksi (+) .
Menangis (+).
BB: 2070 g.
rumah
Diskusi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir
adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1
(satu) jam setelah lahir.
Klasifikasi
BBLR dapat digolongkan sebagai
berikut :
Prematuritas murni
Adalah masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan
berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan
sesuai untuk masa kehamilan.
Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit dan
komplikasi akibat kurang matangnya organ karena
masa gestasi yang kurang.
Dismaturitas
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.
Hal ini disebabkan oleh terganggunya sirkulasi dan
efisiensi plasenta, kurang baiknya keadaan umum ibu
atau gizi ibu, atau hambatan pertumbuhan dari bayinya
sendiri.
Etiologi
Faktor ibu
Penyakit ibu
Komplikasi pada kehamilan
Usia ibu dan paritas
Faktor kebiasaan ibu
Faktor janin
Faktor lingkungan
Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain :
Hipotermia
Hipoglikemia
Gangguan cairan dan elektrolit
Hiperbilirubinemia
Sindroma gawat nafas
Paten duktus arteriosus
Infeksi
Perdarahan intraventrikuler
Apnea of Prematurity
Anemia
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR) antara lain :
Gangguan perkembangan
Gangguan pertumbuhan
Gangguan penglihatan (Retinopati)
Gangguan pendengaran
Penyakit paru kronis
Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
Pencegahan
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4
kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan
muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko
yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan,
dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang
lebih mampu
Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan
perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga
kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik
Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun
umur reproduksi sehat (20-34 tahun)
Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan
dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga
agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan
pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil.
5+
>1500
60
80
100
120
150
<1500
80
100
120
140
150