SHIFT KERJA
Disusun Oleh:
Okta Sulistia Sari ( 172 111 011 )
LATAR BELAKANG
Palmer et
al, 1996
Harrison &
Horne, 2000
Suardi,
2005
SHIFT KERJA
Oxord Advanced
Learners
Dictionary(2005)
Bhattacharya dan
Mc Glothlin (1996)
shift kerja yang mendasar adalah waktu dari sehari seorang pekerja
harus berada di tempat kerja. Dengan definisi ini, semua pekerja
yang dijadwalkan berada di tempat kerja secara teratur, termasuk
pekerja siang hari, adalah pekerja shift.
BENTUK
Shift berputar (rotation)
Shift tetap (permanent)
Dalam merancang perputaran shift harus
diperhatikan:
- Kekurangan istirahat harus ditekan sekecil
mungkin untuk meminimumkan kelelahan
- Ketersediaan waktu untuk kehidupan keluarga
dan sosial
a. Tipe pekerjaan.
Pekerjaaan yang menuntut secara mental (seperti inspeksi dan kontrol kualitas)
memerlukan kesabaran dan kehati-hatian. Pekerja shift mungkin akan kekurangan
dua hal tersebut.
b. Tipe sistem shift.
Gangguan irama tubuh (circadian rhythms) dapat menimbulkan kerugian terhadap
kemampuan fisik dan mental pekerja shift, khususnya ketika perubahan shift kerja
dan shift malam.
c. Tipe pekerja.
Untuk contoh, pekerja yang telah berusia tua memiliki kemampuan yang minimal
untuk untuk menstabilkan irama tubuh ketika perubahan shift kerja.
LANJUTAN
2.Kinerja shift malam yang rendah dapat dikaitkan dengan;
a) ritme tubuh yang terganggu
b) adaptasi yang lambat terhadap kerja shift malam
c) pekerja lebih produktif pada shift siang daripada shift malam
d) pekerja membuat sedikit kesalahan dan kecelakaan pada shift siang daripada shift
malam.
e) kehati-hatian pekerja menurun selama kerja shift malam, khususnya ketika pagipagi sekali. Hal ini mungkin penting diperhatikan terutama untuk tugas-tugas yang
memerlukan pengawasan yang terus-menerus (seperti operator mesin)
f) jika pekerja tidak mendapatkan tidur yang cukup untuk shift kerja, kinerja dapat
dipengaruhi secara buruk khususnya pekerjaan yang memerlukan tingkat kehatihatian yang tinggi.
Lanjutan
Shift kerja akan memiliki resiko dan mempengaruhi pekerja pada:
1. Aspek Fisiologis Circadian rhythms
2. Aspek Psikologis
3. Aspek Kinerja
4. Domestik dan social
ada kecenderungan meningkatnya kecemasan dan agresivitas pada akhir suatu shift.
Aspek demografi seperti umur dan jenis kelamin banyak menyita perhatian peneliti
terutama dalam pengaruhnya pada shift kerja.
Harma
dkk(2006)
Gustafsson
(2002)
Lanjutan.
(Henning et
al,1998).
Dan(Lack &
Chamonux,2004)
Kostreva et. al
(2002)
Wu dan Wang
(2002) dan
(Dongen, 2006).
Penentuan kecepatan rotasi shift kerja juga berpengaruh terhadap aspek fisik
maupun mental pekerja , karena adanya korelasi antara circadian rhythms dan ritme
waktu tidur
Mengkaji secara numeris circadian rhythms dalam penyusunan shift kerja dan
mendukung hasil czeisler(1992) yang menyatakan bahwa perubahan shift kerja harus
perlahan, dan pola rotasi maju dengan waktu rotasi 2 minggu dengan waktu libur
rata-rata 2 hari/minggu
Menyediakan fasilitas
kegiatan olah raga
seperti permainan bola
baskket, khususnya
untuk pekerja shift
malam.
Memungkinkan adanya
interaksi sosial dengan
teman kerja.
Lanjutan.
Memberikan makanan dan minuman bergizi
Pengusaha yang
mempekerjakan
pekerja/buruh perempuan
antara pukul 23.00 sampai
dengan pukul 07.00 wajib :
Lanjutan.
Pasal 2, ayat (1) huruf b : Periode kerja maksimal 10 (sepuluh)
minggu berturut-turut bekerja, dengan 2 (dua) minggu berturutturut istirahat dan setiap 2 (dua) minggu dalam periode kerja
diberikan 1 (satu) hari istirahat.
Ayat 2, Dalam hal perusahaan menerapkan periode kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b maka waktu kerja
paling lama 12 (dua belas) jam sehari tidak termasuk waktu
istirahat selama 1 (satu) jam.
TUJUAN
KESIMPULAN
1.Terdapat dua golongan penyebab kecelakaan
yaitu tindakan/perbuatan manusia dan keadaan
lingkungan. Faktor manusia menempati posisi yang
sangat penting terhadap terjadinya kecelakaan kerja
yaitu antara 80-85% dan kelelahan kerja memberi
kontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan
kerja.
KESIMPULAN
3.Penggantian shift kerja sebaiknya dengan pola rotasi
maju dengan waktu rotasi kurang dari 2 minggu dan
dengan waktu libur rata-rata 2hari/minggu
4.Lama shift kerja sebaiknya tidak lebih dari 8 jam, jika
lebih dari jam tersebut beban kerja sebaiknya dikurangi
5.Pada pekerja dengan shift malam dianjurkan ada waktu
tidur siang sebelumnya dan bila melaksanakan pekerjaan
dengan pertimbangan khusus sebaiknya dilaksanakan
sebelum jam 4 pagi agar kesalahan dapat dikurangi
6.Aspek demografis seperti jenis kelamin dan umur perlu
diperhatikan dalam penyusunan shift kerja
7. Penentuan model penjadwalan kerja shift, perlu
dipertimbangankan tingkat fleksibilitasnya.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH