Anda di halaman 1dari 8

Diagnosis

Anamnesis
Riwayat penyakit terdahulu
Konsumsi alkohol yang berlebihan
Terpapar oleh bahan-bahan yang bersifat
heptotoksik
Penggunaan obat obat yang bersifat hepatotoksik
( Wiegand & Berg, 2013 )

Pemeriksaan fisik
Kriteria Suharyono Subandrio

Spider Naevi
Eritema Palmaris
Kolateral Vein
Ascites
Splenomegali
Invers albumin
Hematemesis / Melena

Menurut Nurdjanah (2009), temuan klinis


sirosis hepatis meliputi :
Spider angio maspiderangiomata
Eritema palmaris
Perubahan kuku-kuku Muchrche
Ginekomasti
Atrofi testis hipogonadism
Perubahan ukuran hati
Splenomegali
Ascites
Fetor hepatikum
Ikterus

Pemeriksaan Laboratorium
Urin
Terdapat urobilinogen dan bilirubin

Tinja
Peningkatan kadar sterkobilinogen

Darah rutin
Normositik normokromik, bisa berbentuk makrositer akibat
kekurangan B12 dan asam folat yang menyebabkan splenomegali

Tes faal hati

AST/SGOT meningkat
ALT/SGPT meningkat
AST lebih meningkat dibanding ALT
GGT meningkat pada penyakit alkoholik kronik
PT memanjang

pencitraan

Radiologi
Ultrasonografi
CT Scan & MRI
Biopsi

Komplikasi
Ascites dan
edema

SBP
(spontaneus
bacterial
peritonitis)

Varises
esofagus

Sindroma
hepatorenal

Sirosis
hepatis

Ensefalopati
hepatik

Kanker hati

Pendarahan
saluran
cerna

Prognosis
Prognosis sirosis sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
diantaranya etiologi, beratnya kerusakan hati, komplikasi, dan penyakit
yang menyertai. Beberapa tahun terakhir, metode prognostik yang paling
umum dipakai pada pasien dengan sirosis adalah sistem klasifikasi ChildTurcotte-Pugh. Child dan Turcotte pertama kali memperkenalkan sistem
skoring ini pada tahun 1964 sebagai cara memprediksi angka kematian
selama operasi portocaval shunt. Pugh kemudian merevisi sistem ini pada
1973 dengan memasukkan albumin sebagai pengganti variabel lain yang
kurang spesifik dalam menilai status nutrisi. Beberapa revisi juga dilakukan
dengan menggunakan INR selain waktu protrombin dalam menilai
kemampuan pembekuan darah. Sistem klasifikasi Child-Turcotte-Pugh
dapat dilihat pada tabel 3. Sistem klasifikasi Child-Turcotte-Pugh dapa
memprediksi angka kelangsungan hidup pasien dengan sirosis tahap
lanjut. Dimana angka kelangsungan hidup selama setahun untuk pasien
dengan kriteria Child-Pugh A adalah 100%, Child-Pugh B adalah 80%, dan
Child-Pugh C adalah 45%.

Dimana :
Grade A : 5-6 poin : prognosis baik; angka kelangsungan hidup 100%
Grade B : 7-9 poin : prognosis sedang; angka kelangusngan hidup 80%
Grade C : 10-15 poin : prognosis buruk; angka kelangsungan hidup 40%
(Garcia-Tsao et al, 2007)

Anda mungkin juga menyukai