Kelompok 8
KELOMPOK 8
030.11.187
030.11.209
030.11.212
030.12.015
030.12.016
030.12.017
030.12.064
030.12.065
030.12.068
030.12.121
030.12.122
030.12.123
030.12.145
TERMINOLOGI
- Jiwa = Sesuatu yang konkrit dan kesatuan yang fungsional yaitu
perasaan, pikiran, perbuatan. Dan disebut juga sebagai koordinat
psikiatri.
IDENTIFIKASI MASALAH
Amir : Karyawan dikjar =
komplotan yg ingin mrusak hari
depannya dg merekayasa agar
dikeluarkan dr FK.
Menyerang &
melukai seorang
karyawan dikjar
RPS
Amir, 20 th
Mhswa FK
swasta di Jkt
Mekanisme pertahanan:
PROYEKSI
Tilikan 1
waham
Halusinasi
auditorik
Ditahan polisi
RPD
Alasan akademis
memenuhi syarat }
inkoherensi
Akan di DO
Di bawa ke RSJ utk di
evaluasi kondisi kejiwaanya.
Mnrt keluarga, Amir mennunjukan perubahan
perilaku :
1. Sering marah tanpa alasan
2. Setiap mlm bisa tdr
3. Merasa semuanya berubah ( diri & lingk.)
4. Mendengar suara2 aneh yg mengomentari
dirinya.
dysthym
anxietas
Depersonalisasi
& derealisasi
Halusinasi auditorik
HIPOTESIS
Skizofrenia
Gangguan skizotipal
Gangguan skizoafektif
Secondary psychotic disorder
- gangguan mental organik
- Organik terinduksi zat
Epidemiologi Skizofrenia
Puncak onset pria 18-25 tahun
Puncak onset wanita 26-45 tahun
Bunuh diri sebanyak 10% pasien skizofrenia
TILIKAN
Kemampuan seseorang untuk memahami sebab
sesungguhnya dan arti dari suatu situasi:
- Tilikan I : Penyangkalan total terhadap
penyakitnya sama sekali bila dirinya ada gangguan
jiwa.
- Tilikan II : Pasien menerima sekaligus menolak.
- Tilikan III : Pasien menerima tetapi menyalahkan
faktor lingkungan sebagai penyebab penyakit.
- Tilikan IV : Pasien menerima tetapi menyalahkan
diri sendiri.
- Tilikan V : Pasien menerima dan menyadari dirinya
sakit tetapi tak tahu cara menangani penyakitnya.
- Tilikan VI : Pasien menerima dan menyadari
seluruhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan.
Metode Pendekatan
Pendekatan Psikopatologi
Pendekatan Psikodinamis
Metode :
1. Observasi
o Penampilan umum
o Perasaan Dysthym
o Perilaku kasar
2. Wawancara
Gangguan persepsi : depersonalisasi, derealisasi,halusinasi
Gangguan isi pikir : waham
Gangguan bentuk pikiran : inkoherensi
Ventrikel
Cairan serebrospinal
Sistem limbik
Ganglia basalis
Neurokimia
Neurotransmitter (dopamin, serotonin, NE, dll)
Genetik
Infeksi
Trauma
Intoksikasi (mis. bromida)
Konflik mental
Intelegensi
Pengalaman kehilangan
Persaingan keluarga
Sosiogenik
Diagnosis multiaksial
I : Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
II : Gangguan Kepribadian
Retardasi Mental
Mekanisme pertahanan
Fantasi --> memuaskan keinginan dengan berkhayal
Penyangkalan(denial) --> menolak menghadapi
kenyataan
Rasionalisasi--> membuktikan bahwa perilakunya
masuk akal dan dapat diterima
Identifikasi --> menyamakan diri dengan orang lain
Introyeksi --> menyatukan nilai dan norma luar
dengan struktur ego nya
Represi --> mencegah pikiran yang
menyakitkan/berbahaya masuk ke alam sadar
PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
I.
II.
Wawancara Psikiatri
Pemeriksaan
Fisik diagnostik
Status mentalis
Laboratorium, radiologi, evaluasi psikologi
ANAMNESIS
Alloanamnesis, untuk mendapatkan informasi tentang:
Identitas penderita
Identitas sumber informasi (keluarga, saudara, teman dekat, dll)
Keluhan utama
Riwayat gangguan sekarang
Riwayat gangguan dahulu
Riwayat penyakit dalam keluarga
Riwayat kehidupan pribadi
Taraf dapat dipercaya ( Baik auto maupun alloanamnesis )
STATUS MENTALIS
Diperoleh dari observasi dan wawancara langsung kepada
pasien (Autoanamnesis)
I.
Deskripsi umum
A.
B.
C.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
Penampilan
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sikap terhadap pemeriksa
Mood
Ekspresi afektif
Gangguan Persepsi
Bentuk pikir
Arus pikir
Proses pikir
Isi pikir
Fungsi intelektual
FISIK DIAGNOSTIK
Stastus interne
Status neurologi
Laboratorium rutin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Radiologi
Evaluasi psikologi
DIAGNOSTIC MULTIAKSIAL
Tatalaksana
Hospitalization
Tujuan diagnosis
Stabilisasi pengobatan
Keamanan pasien
Biological therapies
Dopamine Receptor Antagonists
Serotonin-Dopamine Antagonists
Psychososial Therapies
Vocational Therapy
PROGNOSIS
Secara umum prognosis skizofrenia tergantung pada:
1. Usia pertama kali timbul ( onset): makin muda makin buruk.
2. Mula timbulnya akut atau kronik: bila akut lebih baik.
3. Tipe skizofrenia: episode skizofrenia akut dan katatonik lebih
baik.
4. Cepat, tepat serta teraturnya pengobatan yang didapat.
5. Ada atau tidaknya faktor pencetusnya: jika ada lebih baik.
6. Ada atau tidaknya faktor keturunan: jika ada lebih jelek.
7. Kepribadian prepsikotik: jika skizoid, skizotim atau introvred
lebih jelek.
8. Keadaan sosial ekonomi: bila rendah lebih jelek.
Thank You