Induksi Vs Augmentasi
Induksi
suatu usaha untuk menstimulasi terjadinya
Kematangan serviks
Penilaian imbang feto pelvik
Monitoring kesejahteraan janin
abnormal)
Penyakit hipertensif dalam kehamilan
Kondisi penyakit medis ib
persalinan.
Dinilai dengan Skor Bishop
Semakin rendah nilai skor dari Bishop, keberhasilan
induksi pun akan semakin rendah.
Skor Bishop 4 cerviks belum matang
pematangan serviks terlebih dahulu sebelum induksi
persalinan.
Skor Bishop
Skor
Dilatasi
Penipisan
Station
(cm)
(Persen)
(3 to
Cervical
Cervical
Consistenc Position
+2)
Closed
030
Firm
Posterior
12
4050
Medium
Midposition
34
6070
Soft
Anterior
80
+1, +2
Mekanik
Foley kateter dengan atau tanpa EASI
Dilator Higroskopik cervical (Laminaria)
Striping Membran
Amniotomi
PROSTAGLANDIN E2
(Dinoprostone)
Prepidil
Sediaan
bentuk gel (Prepidil)
syringe 2,5ml mengandung
0,5 mg untuk pemberian
intraservikal.)
Pemberian
Dengan posisi supinasi,
dikeluarkan tepat dibawah
ostium uteri internum.
tetap pada posisi tersebut
hingga 30 menit.
Dosis dapat diulangi setiap 6
jam, dengan maks 3 dosis
dalam 24 jam.
PROSTAGLANDIN E2
(Dinoprostone)
Cervidil
Sediaan
Alat tersebut dapat
melepaskan prostaglandin
E2 secara lambat-0,3
mg/jam
Pemberian
dosis tunggal pada posisi
tranversal pada fornix
posterior vagina.
Pasien posisi terlentang 2
jam. Alat tersebut dapat
dilepaskan setelah 12 jam
atau ketika inpartu.
Protaglandine
Perlu pemantauan denyut jantung janin dan
Efek Samping
Brindley dan Sokol (1988) bahwa takisistole
menit.
Uterus hipertonus sebuah kontraksi yang
bertahan selama lebih dari 2 menit
Uterus hiperstimulasi keadaan yang berimbas
pada pola denyut jantung janin yang nonreassuring
PROSTAGLANDIN E1
Sediaan
tablet 100g dan 200g
Pemberian
The American College of Obstetricians and Gynecologists
TEKNIK MEKANIK
Foley kateter dengan atau tanpa EASI
bawah yang
diciptakan melalui
tempelan kateter ke
paha dapat
menunjang
pematangan serviks.
kateter dengan atau
tanpa infuse salin
kontinyu
kematangan serviks +
stimulasi kontraksi
DILATOR HIGROSKOPIK
CERVICAL
Gilson dkk (1996) dilator higroskopik dapat
Membrane Stripping
McColgin dkk (1990)
Dosis Oksitosin
1 mL ampul yang terdiri dari 10 unit diencerkan ke
persalinan.
Regimen
Low-Dose
Dosis awal
Peningkatan
Interval (min)
(mU/min)
dosis (mU/min)
0.51.5
1540
4, 8, 12, 16, 20
15
25, 30
High-Dose
aWith
15
4.5
4.5
1530
6a
2040b
dengan 6 mU/min
waktu persalinan lebih
singkat,
kegagalan induksi
lebih sedikit
kasus sepsis
neonatal tidak ada.
persalinan, perempuan
dengan oksitosin 6 mU/min
waktu persalinan lebih
singkat
persalinan forsep lebih
sedikit
SC akibat distosia lebih
sedikit
kasus korioamnionitis
intrapartum sepsis
neonatal turun.
Dosis Maksimal
Dosis efektif maksimal oksitosin untuk mencapai
Resiko Vs Keuntungan
oksitosin memiliki efek antidiuretik
pada pemberian 20 mU/min renal free water
Amniotomi
Untuk meminimalisasi risiko prolaps tali pusat
TERIMA KASIH