Neoplasma
Muskuloskeletal
Oleh:
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca/peserta didik
diharapkan mampu:
menjelaskan konsep umum dari neoplasma;
mengenal jenis neoplasma yang bersifat
osteogenik, kondrogenik, fibrogenik, angiogenik,
mielogenik, osteoklastoma, dan hemangioma;
mampu membedakan klinis dari tumor jinak dan
tumor ganas;
mendeskripsikan sistem staging dalam penilaian
neoplasma;
menjelaskan penatalaksanaan yang umum
dilakukan pada kondisi neoplasma
muskuloskeletal.
2
KONSEP NEOPLASMA
MUSKULOSKELETAL
Deskripsi
Neoplasma merupakan massa jaringan yang
abnormal, tumbuh berlebihan, tidak
terkoordinasi dengan jaringan normal dan
proliferasi berlangsung terus meskipun
rangsang yang memulainya telah hilang.
Pada neoplasma, proliferasi demikian
disebut proliferasi neoplastik, yang
mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan,
tidak memedulikan jaringan sekitarnya,
tidak ada hubungan dengan kebutuhan
tubuh dan bersifat parasitik.
4
Etiologi
Secara umum penyebab neoplasma
muskuloskeletal tidak diketahui, tetapi ada
beberapa faktor yang berhubungan dan
memungkinkan menjadi faktor penyebab
terjadinya neoplasma muskuloskeletal,
meliputi:
genetik;
radiasi;
bahan kimia;
trauma;
limphedema kronik;
infeksi.
Osteoid Osteoma
Osteoid osteoma
adalah suatu tumor
osteoblastik jinak.
Tumor ini memiliki
frekuensi sekitar 5%
dari seluruh tumor
primer tulang.
Osteoblastoma
Osteoblastoma merupakan
tumor primer tulang yang
jarang terjadi. Osteoblastoma
merupakan tumor jinak,
walaupun mempunyai
kemampuan untuk agresif
menjadi osteosarkoma.
Secara umum osteoblastoma
hampir mirip dengan osteoid
osteoma, perbedaannya
hanya pada kemampuan
pertumbuhan yang melebihi
diameter 2 cm.
9
Osteosarkoma
Osteosarkoma disebut
juga osteogenik sarkoma
adalah tumor maligna
yang berada pada tulang
dan merupakan tumor
tulang primer maligna
yang paling sering dan
paling fatal.
Tumor ini merupakan
tumor yang sangat ganas,
menyebar secara cepat
pada periosteum dan
jaringan ikat di luarnya.
10
Radiodiagnosis
11
Penatalaksanaan
Konservatif.
Kemoterapi.
Radioterapi.
Intervensi bedah.
12
Kondroblastoma
Kondroblastoma adalah
tumor jinak pada tulang.
Estimasi kejadian dari
kondroblastoma adalah
1% dari kejadian tumor
tulang.
13
Fibroma Kondromiksoid
Fibroma Kondromiksoid
adalah suatu tumor
jinak dengan
pertumbuhan yang
lambat dan merupakan
jenis keganasan yang
jarang terjadi.
14
Kondromatosis Sinovia
Kondromatosis sinovia
merupakan suatu kondisi
yang jarang terjadi di
mana terjadi
perkembangan dari
kartilago, membran
sinovia, bursa, dan tendon
oleh suatu metaplasia
jaringan konektif
subsinovia.
Kondisi ektopik pada
kartilago ini memberikan
manifestasi nyeri, efusi
sendi, dan degenerasi.
15
Displasia Osteofibrosa
Displasia osteofibrosa
merupakan kondisi
adanya lesi
nonneoplastik pada
tulang yang
penyebabnya tidak
diketahui dan jarang
terjadi. Sebagian besar
lesi memengaruhi
korteks tulang panjang
terutama tibia.
16
Non-Osteogenik Fibroma
Non-Ossifying
Fibroma/Non-Osteogenik
Fibroma adalah suatu lesi
jinak yang oleh sebagian
ahli dianggap sebagai
suatu lesi reaktif, bukan
neoplasma sejati.
Lesi yang besar
mencakup sebagian dari
diameter tulang yang
ditunjukkan dengan
adanya fraktur patologis.
17
Fibrosarkoma
Fibrosarkoma adalah tumor
dari sel mesenkimal primitif
yang berisikan fibroblast ganas
di dalam jaringan kolagen.
Kondisi ini sering terjadi pada
massa primer jaringan lunak
atau sekunder dari tumor
tulang.
Fibrosarkoma memiliki
kecenderungan untuk
bertumbuh secara lambat pada
awalnya, di dalam mulut dapat
terlihat sebagai massa
submukosa yang tidak
berbahaya dengan batas tegas,
warna normal, dan tidak sakit.
18
Sarkoma Ewing
James Ewing pertama kali
mendeskripsikan sarkoma Ewing pada
tahun 1921, setelah mengobservasi
sensitivitas radiografi di dalam suatu
subkelompok tumor tulang.
Sarkoma Ewing dan tumor
neuroektodermal perifer primitif keduanya
mempunyai kesamaan pada translokasi
resiprokal antara 11 dan 22, pola biokimia
dan ekspresi onkogenik.
19
Manifestasi Klinis
Keluhan pasien yang paling
umum adanya pembesaran
dan nyeri. Manifestasi tumor
bisa memberikan nyeri
neuropatik, di mana
didapatkan adanya
kelemahan asimetris, atau
nyeri lokal yang berat.
Pada pemeriksaan fisik,
tumor bisa tumbuh di bagian
tubuh manapun, lokasi yang
paling sering terletak pada
tulang panjang anggota
gerak, panggul, atau dada.
20
Penatalaksanaan
Kemoterapi, dengan menggunakan (1)
vincristine, doxorubicin, dan
cyclophosphamide, serta (2) ifosfamide
dan etoposide.
Bedah pengangkatan tumor primer
disertai radioterapi.
21
Mieloma Multipel
Mieloma multipel adalah suatu keganasan
sel plasma (monoclonal paraprotein)
dengan karekteristik sel plasma yang
abnormal, dan membentuk tumor di
sumsum tulang.
Penyakit ini menyerang pria dan wanita,
dan biasanya ditemukan pada usia di atas
40 tahun.
Keganasan sel plasma (plasmasitoma)
paling banyak ditemukan di tulang femur,
tulang panggul, tulang belakang, tulang
rusuk, dan tulang tengkorak.
22
Manifestasi Klinis
Mieloma multipel sering kali menyebabkan nyeri
tulang (terutama pada tulang belakang atau tulang
rusuk) dan pengeroposan tulang sehingga tulang
mudah patah. Nyeri tulang biasanya merupakan
gejala awal, tetapi kadang penyakit ini terdiagnosis
setelah penderita mengalami:
anemia;
infeksi bakteri berulang;
gagal ginjal.
Gejala kompresi korda spina, seperti nyeri
punggung, kelemahan, atau disestesia pada
ekstremitas. Keluhan ini perlu dipertimbangkan
sebagai tujuan terapi untuk mencegah terjadinya
paralisis permanen.
Gejala perdarahan akibat trombositopenia.
23
Radiodiagnostik
24
Penatalaksanaan
Terapi fisik.
Terapi obat.
Terapi cairan untuk mencegah gagal ginjal
akut.
Manajemen hiperkalsemia.
Tranfusi darah dan zat besi pada pasien
anemia.
Kemoterapi.
Kortikosteroid.
Terapi interferon alfa.
Transplantasi.
Terapi radiasi.
Terapi bedah.
25
Limfoma Maligna
Limfoma maligna (LM) adalah proliferasi
abnormal sistem limfoid dan struktur yang
membentuknya, terutama menyerang
kelenjar getah bening. Limfoma merupakan
penyakit keganasan yang sering ditemukan
pada anak sepertiga leukemia dan
keganasan susunan saraf pusat.
26
Osteoklastoma
(Giant Cells Tumor)
Osteoklastoma (giant cell tumor = tumor
sel raksasa) merupakan tumor tulang yang
berada pada tulang dan mempunyai sifat
dan kecenderungan untuk berubah menjadi
ganas dan agresif sehingga tumor ini
dikategorikan sebagai suatu tumor ganas.
Seperti pada setiap keganasan, penyebab
pasti dari Giant Cell Tumor (GCT) sampai
saat ini belum diketahui.
27
Klinis
28
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan bergantung
pada staging operasi tumor. Tumor yang
berbatas tegas pertumbuhannya lambat serta
mempunyai sifat-sifat histologis yang jinak,
dapat diobati dengan kuretase yang baik dan
ruang yang tersisa diisi dengan bone graft atau
semen metilmetakrilat.
Tumor yang lebih agresif di mana terdapat
kecenderungan mengalami rekurensi dilakukan
eksisi diikuti dengan bone graft atau pemakaian
protesis. Tumor sel raksasa adalah jenis tumor
yang mempunyai sifat-sifat ganas dan
cenderung untuk bermetastasis sehingga
diperlukan reseksi radikal atau amputasi.
29
Hemangioma
Hemangioma merupakan tumor
jinak yang berasal dari sistem
vaskular dan merupakan
neoplasma tulang yang jarang
didapat.
Kelainan ini bisa bersifat soliter
atau multipel pada tulang,
terutama ditemukan pada tulang
belakang dan tengkorak tanpa
disertai gejala-gejala klinis yang
jelas dan harus dibedakan
dengan hemangioma pada
jaringan lunak.
30