Identitas pasien
Nama : Ny. F
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : P
Pekerjaan : Ibu rumahtangga
Alamat : Tanggal pemeriksaan : 12/9/2014
Tanggal masuk RS : 11/8/2014
ANAMNESIS
1.Keluhan utama
Keluhan utama
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 100 x/menit
Suhu
: 36C
Frekuensi nafas
: 20x/menit
Kepala
Mata
Leher
Toraks
IV. LABORATORIUM
Tanggal 9/8/2014
Darah rutin
Hb
: 12,3 g/dl
Lekosit
: 13,3 ribu/mm3
Hematokrit
: 36 %
Trombosit
: 235 ribu/mm3
BT
: 1.3 menit
CT
: 10 menit
GDS
: 118 mg/dl
Pitogin 20 IU
Methergin 200 mcg
Ondansetron 8 mg
Ketorolac 30 mg
Cairan Masuk:
Ring As : 500 ml
Hes
: 500 ml
Cairan Keluar
Perdarahan kurang lebih 350 ml
Urin kurang lebih 400 ml
X. POST OPERASI
Pasca bedah di ruang pulih sadar
Keluhan pasien: mual (+), muntah (-), pusing (-), nyeri (+)
Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : 2 (sadar penuh)
Respirasi : 2 (dapat bernafas dalam)
Sirkulasi : 2 (Tekanan darah naik/turun berkisar 20%)
Warna kulit: 2 (merah muda, capirally refill <3 detik)
Aktivitas : 1 (2 anggota tubuh bergerak aktif/diperintah)
Terpasang cateter no 16, BAK spontan (+), urin warna kuning (+)
Tekanan darah 110/70 mmHg, CRT <3dtk.
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
efek vasokonstriksi
Kontraindikasi
absolut
Indikasi
Bedah ekstremitas
bawah
Bedah panggul
Tindakan sekitar
rektum perineum
Bedah obstetricginekologi
Bedah urologi
Bedah abdomen
bawah
Pada bedah
abdomen atas dan
bawah pediatric
biasanya
dikombinasikan
dengan anesthesia
umum ringan.
Pasien menolak
Infeksi pada
tempat suntikan
Hipovolemia berat,
syok
Koagulapatia atau
mendapat terapi
koagulan
Tekanan
intracranial
meningkat
Fasilitas resusitasi
minimal
Kurang
pengalaman tanpa
didampingi
konsulen anestesi.
Kontraindikasi relatif
Infeksi sistemik
Infeksi sekitar
tempat suntikan
Kelainan neurologis
Kelainan psikis
Bedah lama
Penyakit jantung
Hipovolemia ringan
Nyeri punggung
kronik
2-
Setelah resensi menghilang, mandarin jarum spinal dicabut dan keluar likuor,
pasang semprit berisi obat dan obar dapat dimasukkan pelan-pelan
(0,5ml/detik) diselingi aspirasi sedikit, hanya untuk meyakinkan posisi jarum
tetap baik. Kalau anda yakin ujung jarum spinal pada posisi yang benar dan
likuor tidak keluar, putar arah jarum 90 biasanya likuor keluar.
Anastetik local yang sering digunakan adalah jenis hiperbarik diperoleh dengan
mencampur anastetik local dengan dextrose. Untuk jenis hipobarik biasanya
digunakan tetrakain diperoleh dengan mencampur dengan air injeksi.
Konsentrasi obat
Barbotase
Kecepatan penyuntikan
Maneuver valsava
Tempat pungsi: pengaruhnya besar pada L4-5 obat hiperbarik cenderung berkumpul ke
kaudal(saddle blok) pungsi L2-3 atau L3-4 obat cenderung menyebar ke cranial.
Bila dengan cairan infuse cepat tersebut masih terjadi hipotensi harus
diobati dengan vasopressor seperti efedrin intravena sebanyak 25mg
diulang setiap 3-4 menit sampai mencapai tekanan darah yang
dikehendaki.
Komplikasi respirasi:
Analisa gas darah cukup memuaskan pada blok spinal tinggi,bila fungsi paru-paru normal.
Penderita PPOM atau COPD merupakan kontra indikasi untuk blok spinal tinggi.
Apnoe dapat disebabkan karena blok spinal yang terlalu tinggi atau karena hipotensi
berat dan iskemia medulla.
Komplikasi gastrointestinal:
Nausea dan muntah karena hipotensi, hipoksia,tonus parasimpatis berlebihan, pemakaian
obat narkotik, reflek karena traksi pada traktus gastrointestinal serta komplikasi
delayed,pusing kepala pasca pungsi lumbal merupakan nyeri kepala dengan ciri khas terasa
lebih berat pada perubahan posisi dari tidur ke posisi tegak.
Mulai terasa pada 24-48jam pasca pungsi lumbal,dengan kekerapan yang bervariasi.
Pada orang tua lebih jarang dan pada kehamilan meningkat.
POST ANESTESI
Hidrasi adekuat
Hindari mengejan
THANK YOU