Anda di halaman 1dari 14

Desain Model Percepatan

ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI


Program Unggulan Badan Litbang Pertanian

Rachmat Hendayana, A.Gozali, N., Enrico Syaefullah,


Achmad Djauhari dan R.Sad Hutomo

BBP2TP
2009

11/2/21 1
Latar Belakang
Inovasi teknologi unggulan Balitbang
Pertanian sudah banyak dihasilkan,
mendukung Tanpang (padi, jagung, kedelai),
Horti (manggis), Ternak (sapi potong).
Terbukti mendorong pertumbuhan usaha
berbagai komoditas
Ada indikasi kecepatan pemanfaatannya
cenderung melambat, bahkan menurun
(Simatupang,2004)

11/2/21 2
Permasalahan:
Bagaimanakah model percepatan adopsi
inovasi teknologi yang efektif
Faktor-faktor apa saja yang menjadi
faktor determinan?

Tujuan:
Merancang model percepatan adopsi
inovasi teknologi program unggulan
Badan Litbang Pertanian, serta
mengungkap faktor2 determinasinya.
11/2/21 3
Metodologi
Sumber Data: Primer dan Sekunder

Pengumpulan data: Wawancara dg


petani manggis (15 org; padi 30 org;
jagung, 30 org, kedelai 30 org, dan
sapi potong 30 org); Diskusi
mendalam di BPTP terkait.

Lokasi: 4 Prov :Jabar, Jateng, Jatim


dan Sulsel; 13 kec., 29 desa
11/2/21 4
Perancangan Model Dan Analisis Data
Diagram: bagan alir yang menghubungkan
simpul-simpul komunikasi, dianalisis dg
SCP.
Ekonometrik: Fungsi Binary Logit
Pi n m

ln ──── = α + Σ βj Xji + Σ γk Dki + ei


(1 - Pi) j=1 k=1
Dalam hal ini:
Pi = Peluang petani mengadopsi teknologi lebih cepat. (Pi = 1, jika petani
mengadopsi teknologi kurang dari 1 tahun; Pi = 0 jika petani mengadopsi
teknologi lebih dari 1 tahun
1 - Pi = Peluang petani mengadopsi teknologi lebih dari 1 tahun
Xj = vektor peubah bebas (j = 1, 2, ... , n)
Dk = vektor peubah dummy (k = 1, 2, ... , m)
α, βj,dan γk = ei = parameter-parameter dugaan fungsi logistik galat acak

11/2/21 5
Hasil dan Pembahasan
Teknologi yg diadop petani:

(1) PTT Padi, Jagung dan Kedelai:


7 komponen, diketahui dan diterapkan 90
– 100 % resp.
3 komp oleh 50 – 70 %
(2) Horti: hanya 2 dari 20 komponen
(3) Sapi Pot: kecuali inseminasi buatan

11/2/21 6
Simpul-simpul Alur Komunikasi

No. Pemangku Kepentingan % Partisipasi


1. Peneliti BPTP 87
2. Penyuluh BPTP 40
3. Penyuluh BPP 33
4. Bakorluh/Bapeluh 20
5. Dinas terkait 33
6. Sesama petani dari dalam desa 27
7. Sesama petani dari luar desa 27

11/2/21 7
Perilaku Komunikasi Dalam Mengadopsi
Teknologi (Kasus Jagung)
Identifikasi
Resp. memperoleh informasi bekerjanya beberapa
teknologi pada tahun , 2005 -2007 faktor yg mendorong
percepatan inovasi
teknologi
7% Resp.
mencari 93% Resp. Langsung
informasi mencoba dlm kurun waktu ,
tambahan <1 tahun

60% Resp. mencari 40% Resp. menerapkan dalam skala


pembanding yg lebih luas dalam kurun waktu :
< 1 tahun (53%)
1-≤ 2 tahun (20%)
> 2tahun (13%)

11/2/21 8
Perilaku Adopsi
inovasi
Level adopsi

waktu

Adoption Lag

11/2/21 9
Inisiasi Model Diagramatic

Alur penyebaran Infotek Oleh BPTP

11/2/21 10
Model ekonometrik
Table 1: Dugaan Koefisien Peubah Model Percepatan Adopsi
Variable Koefisien Std error
Umur petani -0.01579* 0.0037
Lama pendidikan formal yang diikuti 0.07901*** 0.0257
Skala usaha - 0.02251 0.0194
Status penguasaan lahan 0.00004 0.0009
Jarak ke sumber informasi - 3.84710 3.2121
Aksesibilitas wilayah 0.00045 0.0008
Jenis Teknologi Komoditas (dummy) 0.01142 0.0153
Produktivitas usahatani 0.10951** 0.0442
Pengalaman bertani 2.20342* 1.1796
Alur Infotek -0.21925*** 0.0678
* Significant at 10%; ** significant at 5%; *** significant at 1%

Catata: Kasus Horti

11/2/21 11
Kesimpulan
Formulasi model percepatan adopsi
dengan mengintensifkan koordinasi,
membangun komitmen dengan pemangku
kepentingan yang terkait.
Memutus atau memperpendek alur
infotek, langsung ke pengguna.
Model percepatan dengan
pengawalan/pendampingan teknologi
mengatasi kendala kelemahan individu
(usia tua, pendidikan kurang, dll)
11/2/21 12
Saran
Mebangun model percepatan adopsi
inovasi teknologi perlu diikuti langkah
kongkrit koordinasi antar pemangku
kepentingan, sehingga tumbuh komitmen
semua pihak untuk mempercepat adopsi
inotek pertanian.

11/2/21 13
Terimakasih

11/2/21 14

Anda mungkin juga menyukai