Anda di halaman 1dari 22

Metode TOPSIS dalam Sistem Pendukung

Keputusan(SPK)

Oleh Kelompok (kelompok piro ?) :


1. Hizkia Yesarela Sahaduta (12.51.016)
2. Dika Susilo (12.51.033)
3. Ario Wahyu (12.51.0.31)

Bahasan :
Apa itu metode TOPSIS ?
Langkah langkah metode TOPSIS
Hubungan TOPSIS dan AHP (Analytic
Hierarchy Process)
Contoh kasus menggunakan metode
TOPSIS

Pengertian Metode Topsis


Metode TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan
multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada
tahun 1981.Metode ini merupakan salah satu metode yangbanyak
digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis.
TOPSIS memiliki konsep dimana alternatif yang terpilih merupakan
alternatif terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan
jarak terjauh dari solusi ideal negatif Semakin banyaknya faktor yang
harus dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan, maka
semakin relatif sulit juga untuk mengambil
keputusan terhadap suatu permasalahan.Apalagi jika upaya
pengambilan keputusan dari suatu permasalahan tertentu, selain
mempertimbangkan berbagai faktor/kriteria yang beragam, juga
melibatkan beberapa orang pengambil keputusan. Permasalahan yang
demikian dikenal dengan permasalahan multiple criteria decision making
(MCDM). Dengan kata lain, MCDM juga dapat disebut sebagai suatu
pengambilan keputusan untuk memilih alternatif terbaik dari sejumlah
alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Metode
TOPSISdigunakan sebagai suatu upaya untuk menyelesaikan
permasalahan multiple criteria decision making. Hal ini disebabkan
konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan
memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatifalternatif keputusan.

Langkah Langkah Metode Topsis


1. Menggambarkan alternatif (m) dan kriteria (n) ke dalam
sebuah matriks, dimana Xij adalah pengukuran pilihan dari
alternatif ke-i dan kriteria ke-j.Matriks ini dapat dilihat pada
persamaan satu.

2. Membuat matriks R yaitu matriks keputusan ternormalisasi


Setiap normalisasi dari nilai rij dapat dilakukan dengan
perhitungan menggunakan persamaan dua.

3. Membuat pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi


Setelah dinormalisasi, setiap kolom pada matriks R dikalikan
dengan bobotbobot (wj) untuk menghasilkan matriks pada
persamaan tiga.

4. Menentukan nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.


Solusi ideal dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal negatif
dinotasikan A-. Persamaan untuk menentukan solusi ideal
dapat dilihat pada persamaan empat.

5. Menghitung separation measure. Separation measure ini


merupakan
pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif dan
solusi ideal
negatif.
Perhitungan solusi ideal positif dapat dilihat pada
persamaan lima :

Perhitungan solusi ideal negatif dapat dilihat pada


persamaan enam :

6. Menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif. Untuk


menentukan ranking tiap-tiap alternatif yang ada maka perlu
dihitung terlebih dahulu nilai preferensi dari tiap alternatif.
Perhitungan nilai preferensi dapat dilihat melalui persamaan
tujuh.

Setelah didapat nilai Ci+, maka alternatif dapat diranking


berdasarkan urutan Ci+. Dari hasil perankingan ini dapat
dilihat alternatif terbaik yaitu alternatif yang memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal dan berjarak terjauh dari solusi ideal
negatif.

Hubungan TOPSIS dan AHP (Analytic Hierarchy Process)


Pada dasarnya TOPSIS tidak memiliki model inputan yang
spesifik dalam penyelesaian suatu kasus, TOPSIS
menggunakan model inputan adaptasi dari metode lain (ex.
AHP,UTA,ELECTRE,TAGUCHI dll)
Dalam menyelesaikan suatu kasus multikriteria, AHP
membandingkan tiap kriteria menggunakan matriks
perbandingan berpasangan untuk setiap alternatif kemudian
hasilnya adalah sebuah matriks keputusan yang menunjukkan
skor setiap alternatif pada semua kriteria.
Alternatif terbaik adalah alternatif dengan skor tertinggi
setelah dikalikan dengan vektor bobot Sedangkan pada
metode TOPSIS, matriks keputusan yang dihasilkan dari
metode AHP merupakan modal awal/inputan awal dalam
perhitungan selanjutnya.

Contoh Kasus Menggunakan Metode TOPSIS :


Langkah 1 (PERMASALAHAN)
Sebuah perusahaan minuman akan membuat cabang
untuk pabrik produksi di jawa tengah dan sebagai
pilihan (alternatife) didapatkan kawasan industri yang
akan di seleksi berada di 4 kota yaitu:
A1 = Semarang
A2 = Kudus
A3 = Kendal
A4 = Jepara
Dan sebagai Bahan pertimbangan (kriteria) terdapat 5
hal yang digunakan yaitu:
C1 = Harga Tanah
C2 = UMR
C3 = Tarif pajak
C4 = Suplai Air
C5 = SDM

Langkah 2 (MEMBERI NILAI(Membuat Tabel


Keputusan)
Sangat Buruk = 1
Buruk
=2
Cukup = 3
Baik
=4
Sangat Baik
=5
Nilai Keputusan
HARGA
TANAH

UMR

PAJAK

SUPLAI
AIR

SD
M

SEMARANG

KUDUS

KENDAL

JEPARA

Benefit

Benefit

Benefit

Benefit

Benefit

Langkah 3 (Memberi Bobot Setiap Kriteria)


Bobot Criteria
HARG
UMR PAJAK
A
TANAH
4
5
3

SUPLAI SDM
AIR
5

Langkah 4 (MEMBUAT KEPUTUSAN


TERNORMALISASI)
Mencari yang dibutuhkan (akar penjumlahan pangkat
UMR
PAJAK
SUPLAI
SDM
perkriteria)
HARGA
TANAH

SEMARANG
KUDUS
KENDAL
JEPARA
Hasil
Pangakat
perkriteria
Akar hasil
pangkat
perkriteria

AIR

2
4
2
3
4+16+4+9=3
3

2
4
3
4
45

2
3
2
5
42

4
3
4
5
64

5
2
4
3
53

5,7446

6,7082

6,4807

8,1240

7,3485

Rumus menormalisikan

r1.1
=2 :5,7446=
r1.2 =4 :5,7446=
r1.3 =2 :5,7446=
r1.4
:5,7446=
Dan=3seterusnya

r2.1
=2:6,7082=
r2.2 =4 :
0,6963
6,7082=
r2.3 =3 :
0,3482
6,7082=
r2.4 =4 :
0,5222
hingga
didapat6,7082=
:
0,3482

0,2918
0,5963
0,4472
0,5963

Tabel Data Normalisasi


HARGA
TANAH

UMR

PAJAK

SUPLAI
AIR

SDM

SEMARANG

0,3482

0,2981

0,3086

0,4924

0,6804

KUDUS

0,6963

0,5963

0,4629

0,3693

0,2722

KENDAL

0,3482

0,4472

0,3086

0,4924

0,5443

JEPARA

0,5222

0,5963

0,7715

0,6155

0,4082

Langkah 5 (MEMBUAT NORMALISASI BERBOBOT)


Langkah ini cukup mudah karena rumusnya adalah:
(Data normalisasi)x(Bobot criteria)
Bobot Critteria
HARGA
TANAH

UMR

PAJAK

SUPLAI SDM
AIR

Dan didapat Normalisi Berbobot Sebagai berikut:


Tabel Normalisasi Berbobot
HARG
A
TANAH
SEMARA
NG
KUDUS
KENDAL
JEPARA

1,3926
2,7852
1,3926
2,0889

UMR
1,490
7
2,981
4
2,236
1
2,981
4

PAJAK

SUPLA
I AIR

0,9258

2,4618

1,3887

1,8464

0,9258

2,4618

2,3146

3,0773

SDM
1,360
8
0,544
3
1,088
7
0,816
5

Langkah 6(MENCARI MAX DAN MIN DARI


NORMSLISASI BERBOBOT)
HARGA
TANAH
SEMARANG
KUDUS
KENDAL
JEPARA

MAX
MIN

UMR

PAJAK

SUPLAI
AIR

SDM

1,3926

1,4907

0,9258

2,4618

1,3608

2,7852

2,9814

1,3887

1,8464

0,5443

1,3926

2,2361

0,9258

2,4618

1,0887

2,0889

2,9814

2,3146

3,0773

0,8165

2,7852

2,9814

2,3146

3,0773

1,3608

1,3926

1,4907

0,9258

1,8464

0,5443

jika Criteria bersifat Benefit (makin besar makin baik)


maka Y+ = max dan Y- = min
jika Criteria bersifat Cost (makin kecil makin baik)
maka Y+ = min dan Y- = max
berhubung dalam kasus ini semua telah di grade maka
semua sifatnya adalah Benefit

Langkah 7(MENCARI D+ D- DI SETIAP ALTERNATIF)

Rumus Mencari D+

Contoh mencari Mencari D1+

Hingga di dapat :

D1+

2,5434

D2+

1,7433

D3+

2,2083

D4+

0,8838

Rumus Mencari D-

Contoh mencari Mencari D1-

Hingga di dapat :

D1-

1,0225

D2-

2,0919

D3-

1,1093

D4-

2,4950

Langkah 8(mencari V/Hasil)


Rumus Mencari V

Hingga di dapat

Hingga di dapat Kesimpulan :


Dengan Perhitungan mengunakan metode TOPSIS di
dapat keputusan bahwa V4 (JEPARA) yang akan
dijadikan tempat pembangunan cabang pabrik
produksi minuman karena memiliki nilai yang terbaik

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai