Definisi
Pulpitis irreversibel merupakan
inflamasi parah yang tidak akan bisa
pulih walaupun penyebabnya
dihilangkan.
Lambat atau cepat pulpa akan
menjadi nekrosis.
Etiologi
Pulpitis irreversible seringkali merupakan
akibat atau perkembangan dari pulpitis
reversible.
Kerusakan pulpa yang parah akibat
pengambilan dentin yang luas selama
prosedur operatif atau terganggunya
aliran darah pulpa akibat trauma atau
penggerakkan gigi dalam perawatan
ortodonsia dapat pula menyebabkan
pulpitis irreversible.
Klasifikasi
Pulpitis
Irrreversibel Akut
Keluha Rasa sakit muncul
n
tiba-tiba saat malam
hari dan terusmenerus
Tes
Sangat sakit (+)
termal
Sondas Sangat sakit (+)
i
Perkusi (+) atau (-)
Palpasi (+) atau (-)
Pulpitis Irreversibel
Kronis
Rasa sakit bila masuk
makanan
Sakit (+)
Sakit (+)
(+) atau (-)
(+) atau (-)
Gejala
Pulpitis irreversibel biasanya asimtomatik atau
pasien hanya mengeluhkan gejala yang ringan.
Akan tetapi, pulpitis irreversible dapat juga
diasosiasikan dengan nyeri spontan (tanpa stimuli
eksternal) yang intermiten atau terus-menerus.
Nyeri pulpitis irreversible dapat tajam, tumpul,
setempat, atau menyebar, dan bisa berlangsung
hanya beberapa menit atau berjam-jam.
Aplikasi stimulus eksternal seperti dingin dan panas
dapat mengakibatkan nyeri berkepanjangan.
Perawatan
Pulpektomi vital, merupakan tindakan pengambilan
seluruh jaringan pulpa dari seluruh akar dan korona gigi.
Pulpektomi merupakan perawatan untuk jaringan pulpa
yang telah mengalami kerusakan yang bersifat
irreversibel atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan
keras yang luas.
Meskipun perawatan ini memakan waktu yang lama dan
lebih sukar daripada pulp capping atau pulpotomi namun
lebih disukai karena hasil perawatannya dapat diprediksi
dengan baik.
Jika seluruh jaringan pulpa dan kotoran diangkat serta
saluran akar diisi dengan baik akan diperoleh hasil
perawatan yang baik pula.
3. Anestesi Lokal
Pulpektomi vital merupakan suatu
prosedur yang menyakitkan jika dilakukan
tanpa anestesi yang memadai.
Anestesi yang dilakukan pada prosedur ini
adalah anestesi infiltrasi.
Namun, bila anestesi infiltrasi tidak
berhasil maka diberikan anestesi
tambahan seperti injeksi intraosseus,
injeksi intraligamen, atau injeksi
intrapulpa.