Anda di halaman 1dari 18

Askep Pada Pasien dengan Sistem

Perkemihan Pielonefritis

Kmb III
Kelompok :
1. Gani Sila P.
2. Indah
3. Irvan

difinisi
Pyelonepritis merupakan infeksi pada pelvis
renalis.
Penyebabnya adalah jenis kuman penyebab
uretrocistitis. Karena pada dasarnya
pyelonephritis ini merupakan infeksi lanjut
dari saluran kemih bagian bawah. Insidensi
penyakit ini meningkat pada pasien dengan
Diabetes Mellitus dan urolithiasis.

etiologi
1. Bakteri (Escherichia coli, Klebsielle pneumoniac,
Streptococus fecalis, dll). Escherichia coli merupakan
penyebab 85% dari infeksi.
2. Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran
prostat.
3. Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari
kandung kemih kembali ke dalam ureter.
4. Kehamilan
5. Kencing Manis
6. Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan
infeksi.

Patofisiologi
Pelvis adalah tempat penampung urine sebelum disalurkan ke
vesika urinaria melalui ureter dengan adanya proses infeksi di
pelvis akan menyebabkan perubahan berikut ini :
Urine menjadi pekat karena bercampur dengan cairan eksudan
dan pembusukan oleh kuman.
Mukosa edema sehingga mengurangi daya tampung pelvis
Mengenai nepron bila virulensi dan jumlah kuman besar
sehingga menyebabkan kerusakan nephron
Pada kondisi kronis akan menimbulkan jaringan fibrotic yang
luas yang mengakibatkan rusaknya jaringan ginjal dan
penurunan dan hilangnya fungsi akan terjadi.
Pada kondisi lanjut timbul akan berakhir dengan gagal ginjal
kronis.

Patoflow pyelonephritis
Mikroorganisme

Pelvis renalis

Timbul proses peradangan

Leukosit :
PMN, dan Monosit
Edema mukosa (lokal)

ReabsorbsiTubuler

Calix TumpulIntertisial Rusak

Fibrosis

Tanda dan Gejala


1. Pyelonefritis akut ditandai dengan :
Pembengkakan ginjal atau pelebaran ginjal.
Pada pengkajian didapatkan adanya :
. demam yang tinggi, menggigil, nausea,
. nyeri pada pinggang, sakit kepala, nyeri otot dan adanya kelemahan
fisik.
. Pada perkusi di daerah CVA ditandai adanya tenderness.
. Klien biasanya disertai disuria, frequency, urgency dalam beberapa
hari.
. ada pemeriksaan urin didapat urin berwarna keruh atau hematuria
dengan bau yang tajam, selain itu juga adanya peningkatan sel darah
putih.

next
2. Pyelonefritis kronis
Pyelonefritis kronis Terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang,
sehingga kedua ginjal perlahan-lahan menjadi rusak. Tanda dan
gejala:
a. Adanya serangan pielonefritis akut yang berulang-ulang biasanya
tidak mempunyai gejala yang spesifik.
b. Adanya keletihan.
c. Sakit kepala, nafsu makan rendah dan BB menurun.
d. Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia,
asidosis, proteinuria, pyuria dan kepekatan urin menurun.
e. Kesehatan pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien
mengalami gagal ginjal.
f. Ketidaknormalan kalik dan adanya luka pada daerah korteks.
g. Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan
luka pada jaringan.
h. Tiba-tiba ketika ditemukan adanya hipertensi.

Komplikasi pielonepritis
Komplikasi yang sering terjadi pada pielonepritis
antara lain
Abses renal
Abses perineprik
Pielonepritis Emphisematosus
Adanya gas dalam duktus koligentes yang berasal
dari pembusukan gas oleh bakteri seperti E.Coli
atau pseudomonas.
Septikemia

Asuhan keperawatan
Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada klien pielonefritis menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :
Data biologis meliputi :
1.Identitas Klien
2.Identitas penanggung
.Riwayat kesehatan :
1.Riwayat infeksi saluran kemih
2.Riwayat pernah menderita batu ginjal
3.Riwayat penyakit DM, Jantung
.
Pengkajian fisik :
1.Palpasi kandung kemih
2.Infeksi darah meatus
3.Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernian urine
4.Pengkajian pada costovertebralis
.
Riwayat psikososial
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan persepsi terhadap kondisi penyakit mekanisme kopin dan system
pendukung
.
Pengkajian pengtahuan klien dan keluarga
1.Pemahaman tentang penyebab / perjalanan penyakit
2.Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin dijumpai


pada pasien dengan pyelonephritis antara lain:
1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya
bakteri pada ginjal
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria,
dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)
berhubungan dengan infeksi ginjal
3. Nyeri berhubungan dengan infeksi pada
ginjal

Intervensi dan Rasional

Infeksi yang berhubungan dengan adanya


bakteri pada ginjal
Tujuan : tidak terjadi infeksi pada ginjal
Kreteria hasil : klien tidak menunjukkan tandatanda infeksi, tanda-tanda vital normal.

Intervensi
Kaji suhu tubuh pasien setiap 4
jam dan lapor jika suhu diatas
38,50 C
Catat karakteristik urine

Anjurkan pasien untuk minum 2


3 liter jika tidak ada kontra
indikasi
Monitor pemeriksaan ulang urine
kultur dan sensivitas untuk
menentukan respon terapi
Anjurkan pasien untuk
mengosongkan kandung kemih
secara komplit setiap kali kemih.
Berikan perawatan perineal,
pertahankan agar tetap bersih
dan kering.

Rasional
Tanda vital menandakan adanya
perubahan di dalam tubuh
Untuk
mengetahui/mengidentifikasi
indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang
diharapkan.
Untuk mencegah stasis urine
Mengetahui seberapa jauh efek
pengobatan terhadap keadaan
penderita.
Untuk mencegah adanya
distensi kandung kemih
Untuk menjaga kebersihan dan
menghindari

bakteri

membuat infeksi uretra

yang

2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria,


dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)
yang berhubungan dengan infeksi pada
ginjal.
Tujuan : Pola eliminasi baik
Kreteria Hasil : Pola eliminasi klien
membaik, tidak terjadi tanda-tanda
gangguan berkemih (urgensi, oliguri,
disuria)

Intervensi
Ukur dan catat urine setiap kali
berkemih
Anjurkan untuk berkemih setiap 2
3 jam
Palpasi kandung kemih tiap 4 jam

Rasional
Untuk mengetahui adanya
perubahan warna dan untuk
mengetahui input/out put
Untuk mencegah terjadinya
penumpukan urine dalam vesika
urinaria.

Bantu klien ke kamar kecil, memakai


Untuk mengetahui adanya distensi
pispot/urinal
kandung kemih.
Bantu klien mendapatkan posisi
Untuk memudahkan klien di dalam
berkemih yang nyaman
berkemih.
Dorong meningkatkan pemasukan
Supaya klien tidak sukar untuk
cairan
berkemih.
Observasi perubahan status
peningkatan hidrasi membilas
mental:, perilaku atau tingkat
bakteri.
kesadaran
akumulasi sisa uremik dan
Kolaborasi: Awasi- pemeriksaan
ketidakseimbangan elektrolit dapat
laboratorium; elektrolit, BUN,
menjadi toksik pada susunan saraf
kreatininRasional: pengawasan
pusat
terhadap disfungsi ginjal Lakukan
tindakan untuk memelihara asam
urin:- tingkatkan masukan sari buah

Asam urin menghalangi tumbuhnya


kuman. Peningkatan masukan sari
buah dapt berpengaruh dalm

3. Nyeri yang berhubungan dengan infeksi pada


ginjal
Tujuan : nyeri pada ginjal berkurang
Kreteria hasil : Tidak nyeri waktu berkemih,
tidak nyeri pada perkusi panggul

Intervensi
Kaji intensitas, lokasi, dan factor
yang memperberat atau
meringankan nyeri
Berikan waktu istirahat yang
cukup dan tingkat aktivitas yang
dapat di toleran.
Anjurkan minum banyak 2-3 liter
jika tidak ada kontra indikasi
Berikan obat analgetik sesuai
dengan program terapi

Rasional
Rasa sakit yang hebat
menandakan adanya infeksi
Klien dapat istirahat dengan
tenang dan dapat merilekskan
otot-otot
Untuk membantu klien dalam
berkemih
Analgetik memblok lintasan
nyeri
untuk mengidentifikasi indikasi
kemajuan atau penyimpangan
dari hasil yang diharapkan

Pantau haluaran urine terhadap


perubahan warna, baud an pola
berkemih, masukan dan haluaran membantu mengevaluasi
setiap 8 jam dan pantau hasil
tempat obstruksi dan penyebab
urinalisis ulang
nyeri
Catat lokasi, lamanya intensitas
meningkatkan relaksasi,
skala (1-10) penyebaran nyeri
menurunkan tegangan otot.
Berikan tindakan nyaman, seprti
pijatan punggung, lingkungan
istirahat

membantu mengarahkan
kembali

berfokus relaksasi

perhatian dan untuk relaksasi


otot.

Berikan perawatan perineal

untuk mencegah kontaminasi


uretra

Kolaborasi: Konsul dokter bila


sebelumnya kuning gading-urine
kuning, jingga gelap, berkabut
atau keruh. Pla berkemih
berubah, sring berkemih dengan
jumlah sedikit, perasaan ingin
kencing, menetes setelah
berkemih. Nyeri menetap atau
bertambah sakit

Temuan- temuan ini dapat


memeberi tanda kerusakan
jaringan lanjut dan perlu
pemeriksaan luas

ThankS
FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai