Anda di halaman 1dari 31

KRISTALOGRAFI

PERTEMUAN 1+2

KRISTALOGRAFI
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang
bentuk-bentuk
kristal
(geometri),
struktur kristal
Kristal : Padatan yang dibatasi oleh bidang datar
(bidang muka) yang teratur dan mempunyai
susunan atom atau molekul dalam keadaan
teratur (bidang-bidang datar terbentuk secara
alami)
Kata krialografi berasal dari Yunani: crystallon =
tetesan dingin beku; dan graphein = menulis

TUJUAN MEMPELAJARI KRISTAL

Pengenalan
bentuk-bentuk
kristal
yang
banyak macamnya
Dapat menggolongkan dalam kelompokkelompok klasifikasi kristal (sistem dan klasklasnya)
Mengetahui struktur dalam dan susunan
atomnya
Menentukan jenis permukaan bidang kristal
Struktur dalam dari kristal
Bidang kristal
Titik simetri
Sistem kristal
Sumbu kristalografi
Konsistensi sudut bidang kristal
Miller indeces

TUJUAN UTAMANYA ADALAH

Struktur dalam dari mineral


Bidang kristal
Simetri
Sistem kristal
Sumbu kristalografi
Konsistensi sudut bidang
kristal
Miller indeces

PUSTAKA
Berry, LG; Mason, B.
Mineralogy, WH. Freeman and Campany, San
Francisco and London
Hurlburt
Danas manual of mineralogy, John Willy & Sons,
London
Rogers : Introduction to the study of mineral. Mc.
Graw Hill Book Company, London
William
HB; William HD: Principle of
mineralogy, WCB Publication

STRUKTUR DALAM KRISTAL

Dalam mineralogi dan kristalografi, struktur kristal adalah


suatu susunan khas atom-atom dalam suatu kristal. Suatu
struktur kristal dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom
yang tersusun secara khusus, yang secara periodik
berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi. Spasi antar
sel unit dalam segala arah disebut parameter kisi. Sifat
simetri kristalnya terwadahi dalam gugus spasinya. Struktur
dan simetri suatu emmainkan peran penting dalam
menentukan sifat-sifatnya, seperti sifat pembelahan,
struktur pita listrik, dan optiknya

Gambar 1: menunjukkan
bentuk dari molekul, bagian
kiri dan tengah menunjukkan
molekul trepenoid atisane.

Gambar 2.: struktur atom


dari sodium chloride dan
caesium cloride

. BENTUK BENTUK KRISTAL


Bentuk Umum
Bentuk Umum Bentuk Tunggal atau Bentuk
Dasar yaitu : Kristal yang mempunyai bidang
muka yang sama; Contohnya : Kubus, Prisma,
Piramid

kristal bentuk
sederhana

Prisms

Bentuk Kembar:
Pertumbuhan secara teratur dua atau lebih bentuk
kristal tunggal atau kombinasi dari bentuk yang
sama sehingga didapat unsur unsur simetri
persekutuan yang sama

kristal bentuk
kembaran

Bentuk Kombinasi
Bentuk kristal yang mempunyai bidang muka
yang tidak sama bentuknya atau mempunyai
dua atau lebih bidang muka yang tidak sama
bentuknya.
Contohnya : Cube Octahedron, Octahedron
and Dodecahedron

Bentuk Kombinasi

BERDASARKAN PRINSIP
GEOMETRI
Geometri artinya memandang kristal sebagai

kumpulan
atom atau molekul yang tersusun secara teratur dalam
ruang. Berdasarkan prinsip geometrinya, bentuk kristal
dibagi atas sebelas macam, yaitu :
a. Pedion: Bentuk yang terdiri dari satu bidang datar.
b. Pinakoid: Bentuk yang terdiri dari dua bidang datar yang
sejajar
c. Prisma: Bentuk yang terdiri dari 3, 4, 6, 8 atau 12 bidang
datar yang sejajar pada suatu sumbu yang sama ( kecuali
monoklinik prisma )

Pedion

Pinakoid

Prisma

d. Piramid: Bentuk yang terdiri dari 3, 4, 6, 8 atau 12 bidang


datar yang tidak sejajar dan berpotongan di satu titik.
e. Dome: Dua bidang datar yang tidak sejajar yang simetris
bila dilalui oleh sebuah bidang simetri.
f. Disphenoid: Bentuk empat bidang datar merupakan upper
sphenoid diselingi dengan dua bidang datar dari lower
sphenoid .

Dome
Disphenoi
d

Piramid

g. Dipyramid: Bentuk tertutup dari 6, 8, 12, 16 atau


24 bidang datar.
h. Sphenoid: Dua bidang datar yang tidak sejajar,
simetri bila dilalui dua atau empat sumbu simetri.
i. Scalenohedron: Delapan bidang datar atau dua
belas bidang datar dalam bentuk tertutup.
Sphenoid

Dipiramid

Scalenohedr
on

j. Trapezohedron: Bentuk dari 6, 8, atau 12 bidang datar yang


mana 3, 4 atau 6 bidang datar di atas adalah cabang dari
3, 4, atau 6 bidang datar yang di bawah.
k. Rhombohedron: Bentuk tertutup yang terdiri dari 6 bidang
datar berpotongan ujung-ujungnya tidak pada sudut sikusiku.

Trapezohedron

Rhombohedron

ELEMEN SISMETRI:
Simetri adalah perulangan bentuk / kedudukan dimana :
Bentuk

kedua diperoleh dengan memutar bentuk pertama,


sehingga bila bentuk kedua itu diputar berlawanan arah
menurut sudut putar diperoleh bentuk pertama tadi.
Bentuk

kedua merupakan refleksi dari bentuk pertama

Unsur-unsur simetri kristalografi terdiri dari :


Bidang

simetri ( Planes of Symetri ), disimbolkan dengan

huruf P
Sumbu

Simetri ( Axis of Symetri ), disimbolkan dengan huruf

A
Titik

simetri ( Center of Symetri ), disimbolkan dengan huruf

TITIK SIMETRI (C)

Titik simetri merupakan suatu titik dalam suatu kristal,


dimana titik tersebut akan mempunyai jarak yang sama
dengan bidang-bidang kristal yang saling berhadapan,
ataupun dengan sudut-sudut yang dibentuk oleh bidangbidang kristal yang juga saling berhadapan.

BIDANG SIMETRI (P)


Bidang simetri adalah bidang yang membagi dua kristal atas
dua bagian yang sama besar dimana kedua bagian tersebut
akan mencerminkan satu sama lain. Dengan kata lain bidang
simetri mempunyai 2 syarat :
Membagi

dua kristal atas dua bagian yang sama besar

Bagian-bagian

tersebut akan mencerminkan satu sama lain

Bidang simetri dibagi menjadi dua bagian:


1. Bidang simetri utama
Merupakan

bidang simetri pada bidang datar kristal

Bidang

simetri utama ada dua yaitu bidang simetri utama


vertikal dan bidang simetri utama horizontal.
2. Bidang simetri tambahan
Disebut

juga dengan bidang simetri diagonal ( bidang simetri


tambahan ) dimana bidang simetri pada bidang ruang.

Macam-macam
bidang simetri

SUMBU SIMETRI ( A )
Merupakan garis yang ditarik melalui pusat kristal,
dimana bila kristal diputar melalui garis tersebut
dan sebesar sudut tertentu maka akan terjadi
perulangan bentuk.
Besar sudut sumbu putar = 360/n
Dimana n = 1, 2, 3, 4, dan 6 dan diberi simbol seperti
dibawah ini
2:

3:

4:

6:

Ada 3 jenis sumbu simetri, yaitu :


a. Gire ( Sumbu Simetri Biasa )
Sumbu simetri dimana nilai sumbu didapat bila kristal tersebut
diputar 3600 ( satu putaran penuh ), maka akan terjadi
perulangan bentuk beberapa kali. Bila terdapat dua kali
perulangan yang sma dinamakan Digire, bila tiga Trigire, bila
empat Tetragire dan seterusnya.
b. Giroida
Cara penilaian sumbu dimana selain melakukan pemutaran /
rotasi, juga disertai dengan proyeksi kristal tersebut pada bidang
horizontal. Dalam gambar, nilai simetri giroida disingkat
tetragiroida ( ) dan heksagiroida ( )
Contoh : Tetrahedral / Disphenoid
c. Inversi Putar
Merupakan sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai
simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan
mencerminkannya melalui pusat kristal. Penulisan nilai
simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri
itu.

Masing-masing poros kristalografi selanjutnya


mempunyai satuan panjang atau parameter.
Parameter ini tidak harus sama pada ketiga
poros kristalografi tersebut
Arah suatu bidang muka kristal ditentukan
oleh arah kutub. Kutub suatubidang adalah
arah garis yang ditarik dari pusat kristal dan
menembus tegak lurus bidang tersebut
Letak suatu bidang tidak begitu penting tetapi
yang terpenting adalah arah bidangnya.
Suatu bidang dengan arah tertentu akan
memotong ketiga poros kristal utama tadi.
Perpotongan ketiga poros tadi dengan bidang
tersebut merupakan arah bidangnya.

PERTEMUAN 2

PARAMETR DAN PARAMETER


RATIO

Parameter: cara mencari perpotongan


antara bidang kristal dengan sumbusumbu kristalografi

Bidang ABC, memotong sumbu-sumbu


kristalografinya pada titik-titik a, b
dan c

Parameter bidang ABC


OA = a; OB = b; OC=c

Parameter ratio ada dua yaitu


menurut Weiss dan Miller

Weiss: 2a : b : 3c;

Miller: : 1/1 : 1/3 = 3 : 6 : 2;

2a : b : 5c

: 1/1 : 1/5 = 5 : 10 : 2

Tanda koefisien ratio (indises):


untuk bidang ( ......)
untuk bentuk { ..... }

HUKUM KRISTALOGRAFI
(HUKUM INDISES
Indises yang dikenal adalah
RASIONAL)
OLEH:
HAUY,
1784
indises
yang

diusulkan oleh
Miller dan biasa disebut
INDISES MILLER
Indises
adalah
cara
pemberian singkatan suatu
bidang muka kristal, dimana
bidang kristal muka kristal
ini
didalam
ruang
mempunyai arah tertentu.
Ada tiga arah dasar dalam
koordinat
ruang
seperti
gambar dibawah ini:

Arah poros-poros kristal :


a, b, c

Contoh Gambar:

SUSUNAN SALIB SUMBU DALAM SISTEM


KRISTAL

Berdasarkan sudut antara bidang kristal dan


panjangnya
sumbu-sumbu
kristal
maka
terdapat 7 buah sistem kristal, yaitu: sistem
isometrik,
sistem
tetragonal
,
sistem
rhombik/orthorhombic, sistem monoklin, sistem
triklin, sistem heksagonal dan sistem trigonal

Sistem
Iometrik/Cubic:
a=b=c;==
= 90
= sdt antara c dan

Sistem
Sistem Tetragonal: Orthorhombik:
a=bc;== abc;==
= 90
= 90

Sistem Triklin:
Sistem Monoklin:
abc;
abc;= =
Cara menggambar :
90;
Sdt antara a+ & c 90
dibuat 45; sdt antara
b+ & c- dibuat 80

Sistem Trigonal:
a = b =d c ; = =
= 90
Untuk sistim ini yang
diambil hanya sumbu
positip
Sistem Heksagonal:
a = b =d c ; = =
= 90

Dalam sistem heksagonal dan trigonal dimana


mempunyai 4 sumbu maka berlaku H + K +L = 0
Ketentuan:
Pada sistem heksagonal dan
trigonal, maka jumlah ketiga
sumbu adalah = O[(p1 + p2 + p3

abc

Anda mungkin juga menyukai