Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

CA OVARIUM
HERU AGUSMAN
09310112
PEMBIMBING
DR. ANWAR SIREGAR SP.OG

Pendahuluan
Kanker ovarium (kanker indung telur)
merupakan penyebab nomor satu dari
seluruh kematian yang disebabkan
kanker pada saluran reproduksi.
Penderita kanker ini umumnya
didiagnosis terlambat, karena belum
adanya metode deteksi dini yang akurat

Anatomi Dan Fisiologi


Ovarium
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk
buah kenari terletak di kiri dan kanan
uterus, di bawah tuba uterine dan terikat
di sebelah belakang oleh ligamentum
latum uterus.
Ovarium mempunyai 3 fungsi, yaitu :
Memproduksi ovum,
Memproduksi hormone estrogen,
Memproduksi hormone progesterone

Definisi
Kanker ovarium merupakan kumpulan
tumor dengan histogenesis yang
beraneka ragam, dapat berasal dari
ketiga dermoblast (ektodermal,
endodermal, dan mesodermal) dengan
sifat-sifat histologis maupun biologis
yang beraneka ragam.

Etiologi
belum diketahui secara pasti,
1. Genetik
Kurang dari 10% kasus merupakan kanker ovarium herediter
dengan pola klasik dominan autosomal. HBOC ( hereditary
breast ovarian cancer) merupakan kelainan herediter yang
paling banyak ditemukan dan merupakan 85-90% kanker
ovarium herediter.
2. Hormonal
Terdapat hubungan antara hormon dengan terjadinya kanker
ovarium. Hormon mempunyai pengaruh tidak langsung yaitu
merangsang ovulasi yang selanjutnya akan menimbulkan
proliferasi sel epitel ovarium.
3. Diet
Diet tinggi lemak hewani dan laktosa ( pada penderita dengan
defisiensi enzim galactose-L-phospateuridyltransferase) diduga
berhubungan dengan risiko kanker ovarium.

Klasifikasi

1.

2.
3.

Kanker ovarium biasanya terjadi pada tiga jaringan di bawah ini:


Germ cells (sel germinal), yaitu pada sel-sel yang
memproduksi telur. Setiap bulan, sejak masa puber hingga
menopouse, perempuan selalu memproduksi sebuah telur.
Telur ini keluar dari permukaan indung telur dan menuju rahim
melalui melalui saluran telur.
Stromal cells (stromal sel), yaitu sel-sel yang menghasilkan
hormon estrogen dan prosgesteron pada perempuan.
Epithelial cells (sel epitel), yaitu pada sel-sel pembungkus
indung telur. Walaupun, kanker indung telur dapat bermula dari
setiap sel tersebut, menurut Lembaga Kanker Amerika atau
American Cancer Society (ACS), pada 85 sampai 90 persen
kasus menunjukkan, pertumbuhan kanker biasanya bermula di
jaringan sel-sel pembungkus indung telur (eptihelial cells).

Stadium

Stadium
I
IA
IB
IC
II
IIA
IIB
IIC
III
IIIA
IIIB
IIIC

IV

Deskripsi
Tumor terbatas pada ovarium
Pada1 ovarium,tidak ada asites, tidak ada tumor pada permukaan luar, kapsul intak
Pada kedua ovarium, tidak ada asites, tidak ada tumor pada permukaan luar, kapsul intak
Tumor sesuai stadium IA atau IB tetapi dengan tumor pada permukaan luar pada 1 atau kedua ovarium, atau
dengan ruptur kapsul atau dengan asites yang mengandung sel-sel ganas atau dengan peritonel washing positip
Tumor pada satu/kedua ovarium dengan ekstensi pelvis
Ekstensi dan / atau metastase pada uterus dan / atau tuba
Pada satu/ kedua ovarium dengan ekstensi pelvis
Tumor sesuai stadium IIA atau IIB dengan tumor pada permukaan luar 1 atau kedua ovarium, atau dengan ruptur
kapsul atau dengan asites yang mengandung sel-sel ganas atau dengan peritonel washing positip
Tumor pada satu atau kedua ovarium dengan penyebaran pada peritoneum di luar pelvis dan / atau kelenjar
retroperitoneal atau inguinal positip.Metastase ke hati yang superficial termasuk stadium III.
Tumor terbatas pada rongga pelvis,tetapi disertai ekstensi ke usus halus dan omentum
Tumor terbatas pada rongga pelvis ,kelenjar getah bening negatip, tetapi adanya penyebaran mikroskopis
(terbukti secara histopatologi) pada permukaan peritoneum abdominal
Tumor pada satu /kedua ovarium dengan implan pada permukaan peritoneum abdominal (terbukti
secara histopatologis), tidak ada yang melebihi diameter 2 cm, tidak ada kelenjar getah bening
Implan abdominal dengan diameter >2cm dan / atau kelenjar getah bening retroperitoneal / inguinal positip
Tumor pada satu / kedua ovarium dengan metasta sejauh. Bila didapatkan efusi pleura, harus disertai
pemeriksaan sitologis positip. Metastase pada parenkhim hati termasuk stadium IV.

PATOFISIOLOGI

Manifestasi Klinik
Stadium Awal
Gangguan haid
Konstipasi (pembesaran tumor ovarium menekan rectum)
Sering berkemih (tumor menekan vesika urinaria)
Nyeri spontan panggul (pembesaran ovarium)
Nyeri saat bersenggama (penekanan / peradangan daerah panggul)
Melepaskan hormon yang menyebabkan pertumbuhan berlebihan padalapisan
rahim, (pembesaran payudara atau peningkatan pertumbuhan rambut)

2. Stadium Lanjut
Asites
Penyebaran ke omentum (lemak perut)
Perut membuncit
Kembung dan mual
Gangguan nafsu makan
Gangguan BAB dan BAK
Sesak nafas
Dyspepsia

Diagnosa
Anamnesa
Rasa tidak nyaman dan rasa penuh diperut,
serta cepat merasa kenyang adalah mudah
lelah, perut membuncit, sering kencing dan nafas
pendek
Pemeriksaan fisik ginekologi
Dengan melakukan pemeriksaan bimanual akan
membantu dalam memperkirakan ukuran, lokasi,
konsistensi dan mobilitas dari massa tumor.

Pemeriksaan penunjang
Tumor marker
USG Ginekologi
CT-Scan
Laparoskopi

Penatalaksanaan

Pembedahan
Terapi standar terdiri atas histerektomi
abdominal total (TAH),
salpingoooforektomi bilateral (BSO).
Radioterapi
Kemoterapi

Prognosis

Angka kelangsungan hidup 5 tahun


(Five years survival rate) penderita
kanker ovarium stadium lanjut hanya
kira-kira 20-30%.

STATUS ORANG SAKIT

IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Rospita M.
Umur
: 41 Tahun
Agama
: Kristen
Suku
: Batak
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
Nama Suami : Johan M.
Umur
: 45 Tahun
Agama
: Kristen
Suku
: Batak
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jln. Pulau Nias,Maden Lama Belawan Bahari
Tgl Masuk
: 18 Agustus 2013, Jam 20.00 WIB
Nomor MR
: 20.23.19

ANAMNESIS PENYAKIT
KU : Perut membesar
Telaah
: Hal ini dialami os sejak + 1tahun terakhir ini, awalnya terasa kecil
kemudian lama kelamaan dirasakan semakin membesar. Riwayat penurunan berat
badan (+), riwayat penurunan nafsu makan (+), riwayat keluar darah dari kemaluan
diluar siklus menstruasi (-), riwayat keputihan (-), riwayat campur dengan suami
berdarah (-). Os mengeluhkan BAK dan BAB terganggu 1 bulan terakhir ini.
RPT
: (-)
RPO
: (-)
Riw KB
: (+) pil
Riwayat Menarche : Menarche umur 12 tahun, siklus + 28 hari, lama 5 7 hari,
volume 2 3 kali ganti pembalut/hari, nyeri haid (-)
Riwayat Perkawinan: Menikah umur 20 tahun, suami umur 25 tahun, lama menikah
21 tahun
Riwayat Kehamilan : P6A0
Berat Badan : 54 kg
Tinggi Badan : 146 cm

PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
Sensorium
: Compos Mentis
Tekanan Darah
: 130/80 mmHg
Frekwensi Nadi
: 96 x/i
Frekwensi Nafas
: 22 x/i
Suhu
: 36,6C

Anemis : (-)
Ikterus
: (-)
Cyanosis : (-)
Dyspnoe : (-)
Edema : (-)

Status Ginekologi :
Abdomen
: Membesar simetris, teraba massa padat dengan batas sulit
ditentukan, permukaan rata, mobile, nyeri tekan (-)
Acites (+), peristaltik usus(+) lemah.
Inspekulo
: Portio licin, erosi (-), F/A (-), darah (-).
VT :
Uterus antefleksi besar biasa
Adnexa kiri dan adnexa kanan teraba massa padat, mobile, permukaan rata,
nyeri (-)
Parametrium kiri dan kanan lemas

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium tanggal 19-08-2013
Darah rutin
Hemoglobin
Hitung eritrosit
Hitung leukosit
Hematokrit
Hitung trombosit

11,2
3.9
12,700
34,6
236.000

12 16
g/dl
3,9 - 5,67
10*5/l
4,000- 11,000
/l
36-47
%
150,000-450,000 /l

Hasil foto thorax : Cor dan Pulmo dalam batas normal


EKG
: Dalam Batas Normal
Pemeriksaan USG TAS
Kesan
: Tampak masa tumor bersepta-septa dari cavum pelvic sampai epigaster
Kesimpulan : Susp. Tumor ovarium

DIAGNOSIS :
Tumor ovarium susp malignancy
TERAPI :
IVFD RL/NaCL 0,9% 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Metronidazol drip /8jam
Rencana LSS Tanggal 20 Agustus 2013 pukul 13.00 WIB

LAPORAN OPERASI LSS


a/i Tumor Ovarium susp Malignancy
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik
Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan povidon iodin 10% dan alcohol 70 % pada dinding
abdomen lalu ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi
Dibawah general anatesi dilakukan insisi midline mulai dari kutis, subkutis pada 2 jari atas simfisis
sampai 3 jari diatas pusat, perdarahan dikontrol dengan kauter,
Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia digunting ke atas dan ke bawah, otot
dikuakkan secara tumpul, Peritoneum dijepit dengan klem, diangkat, lalu digunting diantaranya dan
diperlebar keatas dan kebawah, kemudian dipasang hack blast.
Evakuasi cavum abdomen, cairan acites (+) 5liter, uterus dalam batas normal, tampak massa
ovarium kanan 15x10x10 cm dan ovarium kiri 10x8x8 cm, masa padat permukaan rata, tuba
kanan dan kiri dalam batas normal
Lalu diputuskan untuk dilakukan TAH-BSO
Evaluasi perdarahan, kesan tidak ada perdarahan
Rongga abdomen di cuci dengan NaCl 0,9% hangat, dibersihkan dari sisa darah dengan kassa
sebersih mungkin.
Peritoneum dijahit secara continuous dengan plain catgut no. 3.0
Otot di jahit dengan catgut no. 2.0 secara simple.
Facia di jahit secara continuous dengan vycril no. 1.0
Subkutis dijahit dengan catgut no. 2.0
Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vycril no. 4.0
Luka operasi dibersihkan, diberi betadin, ditutup kasa steril dan hypafix
KU ibu post operasi : baik

Jaringan kedua oavrium, uterus, KGB ,cairan peritonium dan omentum dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan PA
INSTRUKSI :
Bed rest
Awasi VS, tanda tanda perdarahan, cek HB jika < 8 gr/dllakukan transfusi.
Hasil laboratorium tanggal 20-08-2013 post op
Darah rutin
Hemoglobin 7,8 12 16 g/dl
Hitung eritrosit 3.6 3,9 - 5,67 10*5/l
Hitung leukosit 13,600 4,000- 11,000 /l
Hematokrit
20,7 36-47
%
Hitung trombosit
176.000 150,000-450,000

/l

TERAPI :
IVFD RL/NaCL 0,9% 20 gtt/i
Transfusi WB 3 bag
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Metronidazol drip 500mg/8 jam
Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi
Kesimpulan : Cyst Adenocarcinoma Serosum Papillare ovarii duplex

Follow up Tgl 21 Agustus 2013


S : Nyeri luka operasi
O : SP : Sens : Compos Mentis Anemis : TD: 130/80 mmHg Ikterik : HR : 92x/i Sianosis: RR : 20x/i Dypsnoe : T : 36,8 oC Oedem : SL : Abd: Soepel, peristaltik (+) Normal
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban, kesan kering
BAK : (+) via kateter, warna kuning jernih
BAB : (-)
Flatus : (+)
Hasil laboratorium tanggal 11-07-2013
Darah rutin
Hemoglobin 10,1 12 16 g/dl
Hitung eritrosit 3.7 3,9 - 5,67 10*5/l
Hitung leukosit 11,300 4,000- 11,000 /l
Hematokrit 30,7 36-47 %
Hitung trombosit 186.000 150,000-450,000/l
A : Post LSS a/i Adenocarcinoma Ovarium + H1
Th/ :
IVFD RL/D5% 20gtt/i
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Metronidazol drip 500mg/8 jam

Follow up Tgl 22 Agustus 2013


S
O

: Nyeri luka operasi


: SP : Sens
: Compos Mentis
Anemis
: TD : 120/80 mmHG
Ikterik : HR : 84x/i
Sianosis
: RR : 20x/i
Dypsnoe
: T
: 37 oC
Oedem
: SL : Abd
: Soepel, peristaltik (+) Normal
P/V
: (-)
L/O
: Tertutup verban, kesan kering
BAK
: (+) via kateter , warna kuning jernih
BAB
: (-)
Flatus
: (+)
Hasil laboratorium tanggal 12-07-2013
Darah rutin
Hemoglobin
10,2
12 16
g/dl
Hitung eritrosit
3.7
3,9 - 5,67
10*5/l
Hitung leukosit
9,700
4,000- 11,000
/l
Hematokrit
38,7
36-47
%
Hitung trombosit 176.000
150,000-450,000 /l
A
Th/

: Post LSS a/i Adenocarcinoma Ovarium + H2


:
IVFD RL/D5% 20gtt/i
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
advis : aff infus, aff cateter
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Metronidazol drip 500mg/8 jam

Follow up Tgl 23 Agustus 2013


S : Nyeri luka operasi
O : SP : Sens : Compos Me ntis Anemis : TD : 130/80 mmHg Ikterik : HR : 84x/i Sianosis : RR : 24x/i Dypsnoe : T: 36,5 C Oedem : SL : Abd : Soepel, peristaltik (+) Normal
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban, kesan kering
BAK : (+) N
BAB : (-)
Flatus: (+)
A : Post LSS a/i Adenocarcinoma Ovarium + H3
Th/ : Metronidazol tab 3x500mg
Asam Mefenamat tab 3 x 1
Becom C 1 x 1

Follow up Tgl 24 Agustus 2013


S : O : SP : Sens : Compos Mentis Anemis : TD : 120/70 mmHg Ikterik : HR : 80x/i Sianosis : RR : 20x/i Dypsnoe : T: 36,8 oC Oedem : SL : Abd : Soepel, peristaltik (+) Normal
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban, kesan kering
BAK : (+) N
BAB : (-)
Flatus: (+)
A : Post LSS a/i Adenocarcinoma Ovarium + H4
Th/ : Metronidazol tab 3x500mg
Asam Mefenamat tab 3 x 1
Becom C 1 x 1
Advis

: GV kering, Pasien berobat jalan

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Paper PUD
    Paper PUD
    Dokumen12 halaman
    Paper PUD
    Made Sukmawati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Made Sukmawati
    Belum ada peringkat
  • Paper Ko
    Paper Ko
    Dokumen13 halaman
    Paper Ko
    Reebero
    Belum ada peringkat
  • Paper CA Ovarium
    Paper CA Ovarium
    Dokumen17 halaman
    Paper CA Ovarium
    Reebero
    Belum ada peringkat
  • Paper Ginek Kista
    Paper Ginek Kista
    Dokumen16 halaman
    Paper Ginek Kista
    Reebero
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Reebero
    Belum ada peringkat