F351080131
TAPIOKA
Tapioka adalah tepung pati ubi kayu. Produk ini banyak
digunakan untuk produk makanan, pakan, kosmetika, industri
kimia, dan pengolahan kayu.
Tapioka yang diolah menjadi sirup glukosa dan dekstrin sangat
diperlukan oleh berbagai industri antara lain industri kembang
gula, pengalengan buah, pengolahan es krim, minuman, bahan
pengisi dan pengikat dalam industri makanan. Sedangkan ampas
tapioka dapat digunakan untuk campuran makanan ternak.
SIRUP GLUKOSA
Sirup glukosa adalah suatu larutan jernih dan kental termasuk
monosakarida yang diperoleh dari proses hidrolisis pati. Pati hasil
hidrolisis selanjutnya dipucatkan dan diuapkan sampai diperoleh
kekentalan tertentu. Sirup glukosa mempunyai sifat higroskopis,
kekentalan yang lama dan tidak mudah mengkristal.
Bahan pemanis
Sukrosa
Maltosa
0.5
D-glukosa
0.7
Satuan
Jumlah
Kotoran
Persen
1.00 2.50
Kadar air
Persen
14.00 15.50
pH
Warna larutan
4.15 5.50
Kuning muda - putih
Enzim
-amilase dan glukoamilase sebagai bahan pengkatalis reaksi
perubahan polisakarida menjadi monosakarida dan disakarida.
Karbon Aktif
Digunakan dalam bentuk serbuk.
Filter Aids
Berasal dari jenis tanah diatomae.
Resin Penukar Ion
Digunakan untuk menghilangkan logam yang terdapat dalam larutan
gula.
Bahan kimia
Ditambahkan dalam jumlah kecil untuk proses pengaturan pH,
regenerasi resin dan bahan pengawet. Antara lain NaOH, Natrium
bisulfit dan NH4OH.
Pencampuran
Tapioka
NaOH 5%
Enzim
Likuifikasi
Konverter
NaOH 5%
Netralisasi
Enzim
Karbon aktif
Dekolorisasi
Karbon aktif
Pencampuran
Filtrasi
Ion exchange
Evaporasi
Sirup Glukosa
Sakarifikasi
Sistem enzim
Bubur pati
kekentalan 18 20.5oBe
Penambahan NaOH 5%
Atur pH 6 6.5
TAHAP HIDROLISIS
Konversi asam
Suspensi pati dalam tangki konvertor dimasak dengan steam suhu
1350C, tekanan 3 kg/cm2, 30 menit
Pati terhidrolisis oleh asam menjadi glukosa
Pengaturan suhu 800C, pH 4.5 dengan penambahan NaOH 5% dalam
tangki netralisasi
penetralan pH, menghentikan reaksi hidrolisis dan
menghentikan degradasi pati menjadi sakarida
Konversi enzim
Likuifikasi
proses konversi pati menjadi gula lebih sederhana tapi
masih mengandung oligosakarida dalam jumlah yang cukup banyak
Suspensi pati dipompakan ke holding tank tekanan 4.5 bar, suhu 1200C,
tekanan udara 4 kg/cm2
Dekstrin
(C6H10O5)x
Maltodekstrin
C12H22O11
Dekstrosa (-D-glukosa)
suhu
Warna coklat
Warna biru
Sakarifikasi
hidrolisis lebih lanjut dengan penambahan enzim
glukoamilase. Glukoamilase mengkonversi sirup maltosa menjadi
dextrose dengan nilai DE yang lebih tinggi.
Suspensi pati hasil proses likuifikasi + enzim glukoamilase
Atur suhu 600C, pH 5.2 5.5 selama 24 72 jam
suhu << 60 0C
kecepatan reaksi berkurang dan resiko kontaminasi tinggi, suhu >>
600C kerja enzim terganggu
Penambahan HCl untuk menstabilkan nilai DE
G
G
maltotetrosa
G
G
G
maltotetrosa
maltosa
dekstrin
G
G
G
G
G
G
G
G
G
G
maltosa
G
G
Filter aids
bahan berbentuk tepung dari jenis diatome, dilarutkan
dalam air sebagai pelapis kain filter. Campuran air dan filter aids
dialirkan ke kain saring untuk memperkecil poripori kain agar karbon
tidak terlewatkan. Proses dihentikan jika air yang di-recycle berwarna
jernih.
2R 2SO3H + CaCl2
RNR3OH + H2O
Tahap Evaporasi
mengurangi kadar air pada larutan gula dengan
cara penguapan hingga diperoleh larutan gula dengan kekentalan
tertentu
82 85 brix.
Setelah produk memenuhi spesifikasi, sirup glukosa ditampung untuk
dilakukan pengaturan pH dan pengujian akhir sebelum dikemas dan
dipasarkan.
Pencampuran
Likuifikasi
Sakarifikasi
Dekolorisasi
Sirup glukosa
mikroorganisme
glukosa
Lemak
Sumber nitrogen
N anorganik
N organik
INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
DEFINISI BIOTEKNOLOGI :
Penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen biologis
untuk menghasilkan bahan dan jasa (Indrawati, 1983)
Teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian organisme untuk
membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau
mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus (Purwo,
1983)
Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan
dengan bantuan mikroba, bagian-bagian mikroba atau sel dan
jaringan organisme yang lebih tinggi dalam penerapannya secara
teknologis dan industri (Wulf and Anneliese, 1982 )
Sterilisasi
Optimasi kondisi
(bioreaktor)
Teknik
separasi
Isolasi
produk
Formulasi
MEDIA FERMENTASI
Media padat
pertumbuhan
mikrobial
dan
pembentukan produk terjadi pada
atau dekat permukaan substrat
Media cair
alkohol
Kelemahan :
butuh waktu lebih lama
butuh waktu dan tenaga kerja yang lebih banyak untuk sterilisasi
peralatan
Keuntungan :
komposisi dan konsentrasi media dapat diatur
memberi kondisi optimum bagi pertumbuhan dan aktivitas
mikroorganisme
PRODUK BIOTEKNOLOGI
MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT)
Likuifikasi
Maltodekstrin
Sirup maltosa
Sirup glukosa
Sirup campuran
Sirup fruktosa
Maltosa
Siklodekstrin
Amilase Khusus
Starch Syrup
(4)
(2)
Asam/
(1)
(4)
Coupling sugar
PATI
(1) & (3)
Glukosa
(5)
Fruktosa
Hidrogenasi
Manitol
Hidrogenasi
Sorbitol
Enzim :
(1) -amilase
(2) -amilase
(3) Glukoamilase
(4) CGT-ase (cyclodextrin glukanotransferase)
(5) Glukosa-Fruktosa, Isomerase
INDUSTRI KECAP
Kecap
bahan penyedap makanan yang berguna untuk meninggikan
rasa, mengubah keadaan bahan dan memperbaiki tampilan bahan makanan
serta menambah aroma makanan.
Bahan baku
kedelai
Industri kecap cukup potensial
Gandum
Bungkil kedelai
(kedelai hitam)
Sangrai
pemasakan
Pendinginan
Proses Produksi
Kecap
Penggilingan
Pencampuran
Pembibitan
(Proses Koji 48 jam)
Pencampuran
Larutan
Garam 23%
FermentasiGaram
(4-6 bulan)
Moromi
Pengepresan
Sari Kecap
Air
Aspergillussp.
Bekatul/
Dedak dll
Fungi Aspergillus
niger
Air
Asam/Kapur
Onggok
Pencampuran Bahan Baku
Pemasakan Bahan Baku
Proses Fermentasi
Penyaringan
Pencampuran
Penyaringan
Asam Sulfat
Pencampuran
Penyaringan
Diagram alir
proses produksi
asam sitrat
Pengeringan
Kristalisasi
Pengeringan
Pengeringan
Kristalisasi
Pemisahan Cairan & Padatan
Pengeringan
Pengemasan
Asam Sitrat
Casitrat
ETANOL
Spesies ragi yang mempunyai daya konversi gula menjadi etanol
yang sangat tinggi adalah Saccaromyces cerevisiae.
C6H12O6
(2) Fermentasi
C6H12O6
2 C2H5OH + 2 CO2
Zimase
+ C6H12O6
ANTIBIOTIK
Antibiotik adalah suatu senyawa organik yang dihasilkan oleh
suatu mikroorganisme yang terdapat pada cairan dalam jumlah
yang
kecil,
menghambat
pertumbuhan
atau
membunuh
mikroorganisme lain
Beberapa contoh antibiotik antara lain :
Paromomisin
Basitrasin
Penisilin
Kanamisin
Neomisin
Sefalosporin
Spektinomisin
Framisetin
Strepptomisin
Colistin
Tobramisin
Tetrsiklin
Eritromisin Gramisidin
Gentamisin
Lincomisin
Vionisin
Kloramfenikol
Clindamisin
Thiostrepton
Polimiksin
Novobiosin
Virginiamisin
Tiamulin
STRUKTUR PENISILIN
O
R
NH
CH
CH
CO
C(CH3)2
CHCOOH
OONH
S
OH
O
HO2C
HO
CH3
O
N
HO
Penisilin
H+
CH3
COOH
R
OH
OH
CH3
O
CH3
OH
COOH
Asam Penilat
O
RCO
NH
HO2C
H
O
H3O
S
HO
OHH3O
CO
CH
O
HN
Asam Penisiloat
NH
HN
CH3
CH
Asam Peniloat
CH3
COOH
P.
Tabung
Chrysogenum kocok
Kolom
purifikasi
Ekstrak
kedua
Ekstrak
pertama
Tangki
pemindah
Kristal Petasium
Penisilin G
Tangki
penumbuh
Penyaring
Tangki
Fermenta
si
Tangki Penyaring
Ekstrak vakum keramik
Larutan N ketiga
Garam
Penyaring
keramik
Kristal
Tekan
vakum
GUM XANTHAN
Fermentasi
Pasteurisasi
Recovery gum dengan pelarut
Pengeringan
Penggilingan
Pengemasan
KESIMPULAN
Proses pembuatan sirup glukosa dapat dilakukan dengan proses
hidrolisis menggunakan katalis asam maupun enzim
Keuntungan hidrolisis dengan katalis asam antara lain menghasilkan
derajat konversi yang lebih tinggi daripada hidrolisis enzimatis,
katalis asam lebih mudah didapatkan, harganya lebih murah
dibandingkan katalis enzim dan memerlukan penanganan yang lebih
mudah
Keuntungan hidrolisis dengan katalis enzimatis adalah dapat
mempertahankan (mencegah) kehilangan warna dan bau. Sedangkan
kerugiannya adalah mempunyai resiko kegagalan yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan hidrolisis secara asam
TERIMA KASIH