Anda di halaman 1dari 15

DELIRIUM ( F05 )

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

II. Delerium ( F05 )


Delirium adalah st disfungsi metabolisme otak yg
menyeluruh, bersifat sementara dan reversibel, biasanya terjadi
secara akut, kadang2 subakut
Gejala klinis :
Onset mendadak
Bingung ( Confuse ) / Delirium : kesadaran berkabut atau
menyempit /menurun/tidak jernih yg ditandai dengan
ketidakmampuan konsentrasi, mengarahkan, memusatkan,
mempertahankan perhatian pada satu objek. Perhatian mudah
dialihkan., disorientasi.
Gangguan Persepsi : Halusinasi ( terutama Optik lebih sering
daripada Auditorik) dan ilusi
Gangguan Psikomotor : Hiper/Hipoaktivitas, agitasi
Gangguan Mood/ Suasana perasaan : cemas; takut; depresi
iritabvilitas, marah eforia, apati, labil, curiga.
Gangguan pola tidur
3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

Etiologi :

Intoksikasi atau putus Alkohol atau zat/obat lain


Infeksi Sistemik
Gangguan Metabolik seperti Hipoksia, Hipoglikemi
Penyakit Hati atau Ginjal
Gangguan Endokrin
Gangguan Kardiovaskuler
Trauma Kepala
Defisiensi vitamin B1, B12, Asam Folat, Asam Nikotinik,
Niacin
Sesudah Serangan Epilepsi/ ECT
Hipertensi Berat / Encefalopati
Kondisi Pasca Bedah
Kondisi segera setelah ECT

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

Perjalan penyakit dan prognosis


Onset :
Mendadak
Gejala prodromal mungkin sudah timbul beberapa hari
sebelum gejala lengkap Delirium tampak
Delirium akan tetap bertahan selama penyebab /kondisi organik
belum mereda
Bila kondisi organik membaik, Delirium membaik dalam 3 7
hari berikutnya, kadang sampai 2 minggu, pada Penderita dengan
lanjut usia memerlukan waktu lebih lama.
Patofisiologi :
Banyak penelitian menyebutkan akibat Penurunan aktivitas
asetilkholin otak atau,
Hiperaktivitas neuron Nor Epineprin ( NE ) Pada kasus
delirium akibat putus Zat atau Alkohol
3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

Epidemiologi Delirium
Populasi umum :
< 55 tahun 0,4 %
> 55 tahun 1,1 %
Di ICU 30 %
Faktor resiko :
Usia lanjut
Ketergantungan Alkohol
Kerusakan jaringan otak
Kanker
DM
Ggg keseimbangan elektrolit dan malnutrisi
Febris
Riwayat Delirium sebelumnya
Infeksi
Insomnia
Pria
3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

Pemeriksaan dan Diagnosis


Diagnosis berdasarkan adanya gejala2 :
1. Penurunan kesadaran / kewaspadaan dan penurunan
kemampuan utk memusatkan, mempertahanbkan dan
mengalihkan perhatian
2. Perubahan kognitrif : gangguan memori segera dan jangka
pendek. Disorientasi waktu tempat orang, gangguan
berbahasa/ persepsi yg tidak terkait dengan demensia
3. Gejala bersifat fluktuatif
4. Adanya gangguan organik / kondisi medik umum / kondisi
intoksikasi/lepas zat ( anamnestik, pemeriksaan fisik dan
laboratorium)

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ III


Kesadaran berkabut ditandai oleh :
Kesukaran memusatkan, memindahkan dan mem
pertahankan perhatian pd stimulus luar dan dalam
Gangguan kognitif secara umum :
Gangguan persepsi sensorik seperti halusinasi terutama
optik dan ilusi
Hendaya daya pikir, pengertian abstraksi, dgn/tanpa waham
sementara dan inkoherensi ringan
Disorientasi,
Gangguan konsentrasi dan daya ingat ( amnesia )

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ III lanjutan

Gangguan Psikomotor :
hipo/hiperaktivitas,
reaksi terperanjat meningkat
Waktu bereaksi terhadap stimulus lebih panjang
Gangguan siklus tidur bangun
Insomnia
Pola tidur bangun terbalik
Gejala klinis memburuk pada malam hari
Gangguan Emosional : Depresi, Anxietas, Mudah Marah,
Apatis, Euforia dll
Perjalanan gangguannya fluktuatif
Berlangsung kurang dari 6 bulan

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

Delirium akibat Alkohol


Delirium akibat intoksikasi Alkohol
Delirium akibat Putus Alkohol
Delirium akibat intoksikasi Alkohol ditandai oleh
A. Kesadaran berkabut :
Kesukaran memusatkan, memindahkan dan mem
pertahankan perhatian pd stimulus luar dan dalam
B. Gangguan kognitif ( gejala psikologik )secara umum :
Gangguan persepsi sensorik seperti halusinasi terutama
optik dan ilusi
Hendaya daya pikir, pengertian abstraksi, dgn/tanpa
waham sementara dan inkoherensi ringan
Disorientasi,
Gangguan konsentrasi dan daya ingat ( amnesia )
3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

C. Gangguan berlangsung dalam periode waktu singkat biasa


nya beberapa jam sampai beberapa hari
D. Perjalanan gangguannya fluktuatif sepanjang hari
E. Terbukti adanya penggunaan Alkohol dalam jumlah
cukup banyak ( dari riwayat, pemeriksaan fisik dan
laboratorium ) yang mengakibatkan intoksikasi

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

10

Delirium akibat Putus Alkohol = Delirium Tremens


Ditandai
oleh :
A. Terdapat gejala Delirium seperti pada Delirium akibat
intoksikasi Alkohol ( A; B ; C ; D )
B. Timbul di dalam waktu 1 minggu setelah penghentian atau
pengurangan penggunaan yang berat dari Alkohol
C. Hiperaktivitas susunan saraf autonom, misalnya
takikardia; berkeringat dan peninggian tekanan darah

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

11

Delirium akibat berbagai penyebab ditandai oleh :


A. Terdapat gejala Delirium seperti pada Delirium akibat
intoksikasi atau putus Alkohol ( A; B ; C ; D )
B. Hasil pemeriksaan dari Anamnesis ( Riwayat ), Pemeriksaan
fisik dan Laboratorium didapatkan lebih dari satu penyebab
delirium, seperti adanya lebih dari satu Penyakit fisik;
Penyakit fisik bersamaan dengan Intoksikasi zat atau
Penyakit fisik bersamaan denga timbulnya efek samping dari
pengobatan
.

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

12

Diagnosis banding :
1. Demensia
2. Skizofrenia
3. Psikosis akut dan sementara
4. Gangguan suasana perasaan : episode manik atau depresi
5. Histeria dan Isolasi sensorik
Penatalaksanaan :
6. Perlu kerjasama dengan bidang2 lain yang terkait sesuai
dengan etiologinya
7. Mengatasi penyakit organik yg mendasarinya (memperbaiki
fungsi fisiologis tubuh )
8. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan dugaan etiologi dan
segera mengatasi kausanya sedapat mungkin.

3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

13

Penatalaksanaan lanjutan......
4. Medikamentosa dan manipulasi lingkungan :
1. Terapi thdp toksisitas Antikholinergik (penyebab turunnya
Asetilkholin ) : Physostigmin 1-2 mg iv /im, dapat
diulang15 30 menit kemudian
2. Terapi simptomatis :
1. haloperidol : 0,5 1 mg tiap 4 jam oral/iv kp
2. Risperidon 0,5 1 mg tiap 4 jam oral kp
3. Lorazepam 0,5 1 mg tiap 4 jam oral kp
3. Manipulasi lingkungan
1. Tempatkan Px di ruang tidak berisik, tenang dan
nyaman
2. Suasana familiar
3. Selalu didampingi oleh orang yang dikenal/caregiver
3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

14

Kepustakaan
1. American Psychiatric Association; 2000; Quick reference to the
Diagnostic Criteria from DSM-IV-TR; 8th printing 2004; Wilson
Boulevard, Arlington.
2. Bag./SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman Penggolongan
Diagnose dan Terapi; edisi III;RSUD Dr. Soetomo Surabaya
3. Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI
4. Dirjen Yanmed Depkes RI; 2000; Pedoman Terapi Pasien
Ketergantungan Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya
5. Maramis WF dan Maramis AA; 2009; Catatan Ilmu Kedokteran
Jiwa; Ed 2; Airlangga University Press
6. Sadock BJ and Sadock VA, 2007 Kaplan & Sadocks Synopsis of
Psychiatry; 10th ed; Lippincott Williams & Wilkins
7. Wang W.W.; 2009; Comprehensive Psychiatry Review;
Cambridge University Press
3/9/15

Dr.Fattyawan Kintono Sp.KJ. ( K )

15

Anda mungkin juga menyukai