MOLA HIDATIDOSA
KOMPLIT
Pembimbing
Penyaji
: dr.Wegig Widjanarko
: dr.Dewangga Leonita
FK.UWKS
PENDAHULUAN
Kasus ini merupakan kasus asli yang terjadi pada
22 Januari 2015 di IGD RSU Aisyiyah dr. Sutomo
Ponorogo.
Kasus ini diajukan karena banyaknya kasus mola
hidatidosa di negara berkembang, salah satunya di
Indonesia dengan perbandingan 1:141 kehamilan.
15-20% mola hidatidosa akan berlanjut menjadi
keganasan, sehingga diperlukan edukasi yang tepat
kepada pasien.
Kasus ini sering disertai komplikasi seperti, syok
hipovolemik, tirotoksikosis, dan preeklampsia
sehingga diperlukan identifikasi dini dan
penanganan yang tepat.
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS
Nama Pasien
Umur
Suku/Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Ny. Musarrofah
: 29 tahun
: Jawa/Indonesia
: Islam
: SMA
: Ibu rumah tangga
: Babadan, Ponorogo
Jam masuk
: 20.30 WIB
ANAMNESA
Keluhan Utama
Perdarahan lewat Vagina, banyak, sejak pukul 19.00, Perut mules
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengaku tidak menstruasi. Hari Pertama Haid Terakhir
tanggal 15 November 2014, tanggal 22 Januari 2015 (HMRS) pukul
19.00 WIB terjadi perdarahan, di bawa ke UGD RSU Aisyiyah
Ponorogo pukul 20.00 WIB.
Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi
Menarche umur 12 tahun, siklus teratur (28 hari) denggan jumlah
darah relatif sedikit selama 6-7 hari.
Riwayat Kehamilan/nifas sebelumnya :
Pasien sebelumnya belum pernah mengalami hal ini.
Pasien sudah memiliki 2(dua) anak.
ANAMNESA
Riwayat KB
Saat ini pasien tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Kebutuhan Dasar Khusus
Pola Nutrisi
Pasien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran;
Pasien mengalami gangguan nafsu makan, pasien tidak
berpantang makan.
Pola Aktivitas dan latihan
Sebagai ibu rumah tangga, Pasien menjalankan aktivitas
seperti biasanya dan menambah waktu istirahat karena
Pasien merasa bahwa dirinya hamil. Saat ini Pasien merasa
nyeri pada perut bagian bawah dan perdarahan. Nyeri yang
timbul terasa lebih berat saat merubah posisi tubuh dengan
cepat dan tiba-tiba.
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Pembesaran relatif abdomen
Linea alba tidak ada
Striae pada perut sedikit
PALPASI
AUSKULTASI
: 4,1 g% (Lab)
: Gambaran mola Sarang Tawon
Diagnosa Masuk :
Mola Hidatidosa + Anemia
PLANNING DIAGNOSIS
Pemeriksaan histopatologi
Pemeriksaan kadar HCG
Pemeriksaan T4 dan TSH
Pemeriksaan rontgen thorax
MANAGEMENT
Transfusi PRC 2 kolf sampai Hb >
8g%
Infus RL 20 tpm
Injeksi Calnexi 3x1 amp
Injeksi Cefotaxim 3x1 g
Pro courettage bila Hb > 8 g%
TINDAKAN
TGL/JAM
PERJALANAN PENYAKIT
INSTRUKSI
22-01-15/ 20.30
Transfusi
160x/mnt, Hb 4,1g. Palp : DJJ (-), TFU 3 jari bawah Pusat. Lapor
dr.SpOG
Infus RL
USG
20.55
23.00
23-01-15/
Keluar gelembung mola dan plasenta (+) banyak, sisa (+) banyak,
01.30
Terapi Tetap
Puasakan
Tambah Lasik
Siapkan Courettage
06.00
Tx tetap
A/P dr.SpOG
17.30
20.00
Company Logo
Tensi : 110/70 mmHg, Nadi 84x/mnt, S: 36,6oC
21.00
SGOT 76
Inj Cefotaxim 1 g
SGPT 25
BUN 19,5
Kreatinin 0,76
Hb 11,3
24-01-15/
Courettage :
Infus stop
12.10
Cefadroxil 3x500 mg
Janin (-)
16.00
20.00
25-01-15/
06.00
12.00
16.00
20.00
26-01-15/
06.00
12.00
16.00
20.00
27-01-15/
08.00
Company Logo
Pulang
Mola Hidatidosa
Definisi
EPIDEMIOLOGI
Tidak ada ras atau etnis khusus yang menjadi
predileksi bagi suatu kehamilan mola, Mola
Hidatidosa sering terjadi pada wanita usia
reproduktif. Wanita dewasa muda atau
perimenopause berisiko tinggi untuk kehamilan
mola. Wanita dengan usia lebih dari 35 tahun 2 kali
lipat lebih beresiko. Dan wanita dengan usia lebih
dari 40 tahun beresiko 7 kali lipat dibandingkan
dengan wanita yang usianya lebih muda.
ETIOLOGI
Teori dari ACOSTA SISON yaitu
defisiensi protein, karena kenyataan
membuktikan bahwa penyakit ini
lebih banyak ditemukan pada wanita
dari golongan sosial ekonomi rendah
Teori Sitogenetika
KLASIFIKASI
1
Spesimen Mola
Hidatidosa Inkomplit
Spesimen Mola
Hidatidosa komplit
(Klasik)
GEJALA KLINIK
Terdapat gejala- gejala hamil muda
Kadangkala ada tanda toksemia gravidarum
Terdapat perdarahan yang sedikit atau
banyak, tidak teratur, warna tengguli tua atau
kecoklatan seperti bumbu rujak.
Pembesaran uterus tidak sesuai (lebih besar)
dari usia kehamilan seharusnya
Keluar jaringan mola seperti anggur atau
mata ikan yang merupakan diagnosa pasti
PEMERIKSAAN FISIK
1
PEMERIKSAAN FISIK
6
10
Gelembung mola
Sejumlah vili chorialis
memiliki panjang
sekitar 3 cm
USG
RONGENT
X-ray of the
lung field may
show one large
shadow
(cannon ball
metastasis) or
numoerous
trophoblastic
emboli (snow
storm)
KOMPLIKASI
1
PERDARAHAN
HEBAT
PERFORASI
KARENA
KEGANASAN
& KARENA
TINDAKAN
MENJADI GANAS
ANEMIA
SYOK
Emboli udara
Koagulopati
MOLA
HIDATIDOSA
CHORIONIC
Ca
DIAGNOSIS BANDING
KEHAMILAN GANDA
HIDRAMNION
ABORTUS
DIAGNOSIS
1
Diagnosa Klinik
1. Non Metastatik
2. Metastatik
a. Lokal (pelvis)
b. Ekstrapelvik
Diagnosa Morfologik
Mola Hidatidosa
Non Invasif
Invasif
Chorionic Ca
PENATALAKSANAAN
Terapi
Manual
Therapy
Medicine
Therapy
Operation
Therapy
Follow Up
/ minggu pada
triwulan pertama
/2 minggu pada
ThemeGallery is a
triwulan
ke 3
Design Digital
/bulan&pada
6 bulan
Content
Contents
mall developed by
berikutnya
Guild
Design
Inc. tahun
/2 bulan
pada
berikutnya
Selanjutnya / 3
bulan
Sitostatika
profilaksis
Pemberian
Methotrexate
ThemeGallery is a
(MTX)Digital
20-25 mg
Design
IM/hari
Content &selama
Contents5
mall developed
hari by
Guild Design Inc.
Dactinomisin
1012 g/kg IV/hr
selama 5 hari
THERAPY
MANUAL THERAPY
MANUAL DIGITAL COURETTAGE
Sebelum courettage lakukan pemeriksaan TSHS, free T4 terlebih dahulu
hati2 hyperthyroid
MEDICINE THERAPY
ANTIBIOTIKA, UTERO TONIKA, 10 IU oksitosin dalam 500 mL N/RL
dengan kecepatan 40-60 TPM, O2, transfusi bila Hb< 8g%
OPERATION THERAPY
HISTEREKTOMI TOTAL PADA MOLA DENGAN RESIKO TINGGI YAITU :
Usia > 30 tahun
G4 atau lebih
Mola besar (setinggi pusat atau lebih)
FOLLOW UP
hCG tidak hamil nilai normalnya 5
Radio immunoassay serum hCG setiap 7 10 hari, bila
terdapat penurunan secara serial maka tidak perlu diberi obat.
hCG hilang pada minggu ke 12 14
Bila kadar hCG mejadi normal dalam waktu 3 minggu,
lanjutkan evaluasi setelah 6 bulan
Bila kadar hCG menjadi normal dalam waktu 6 minggu,
hentikan follow-up
Hindari kehamilan selama masa follow-up dengan KB
hormonal
Bila kadar hCG plateau 3 kali pemeriksaan berturutan
meningkat atau terdeteksi metastase (di paru ) berikan
methrotexate atau actinomycin D
KESIMPULAN
Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir seluruh villi Korialisnya mengalami
perubahan hidrofobik
Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika dan Amerika Latin
Mola hidatidosa terbagi menjadi :
Mola hidatidosa sempurna
Mola hidatidosa parsial
Perdarahan pervaginaan dari bercak sampai perdarahan berat merupakan gejala utama dari mola
hidatidosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan Anamnesa, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam,
laboratorium, radiologik dan histopatologik
Penatalaksanaan :
Evakuasi : Kuret atau kuret isap
Pengawasan lanjut : Periksa ulang selama 2-3 tahun
Terapi profilaksis : Pemberian Metotreksat (MTX)
Komplikasi
Syok
Anemia
Infeksi Sekunder
FK.UWKS