02-079
Pembimbing :
Dr. Tumpal Siagian SpS
PENDAHULUAN
Manifestasi utama
meningoensefalitis
viral kejang,
gangguan kesadaran
(acute organic brain
syndrome),
hemiparesis, paralisis
bulbaris
(meningoencephalomy
elitis), gejala-gejala
serebelar dan nyeri
serta kaku kuduk.
50.000/tahun (internasional)
1-10 kasus/ 100.000 orang (lokal)
Epidemi arbovirus
Meningitis adalah
GAMBARAN KLINIS
Klasifikasi
Meningitis serosa
Meningitis purulenta.
Manifestasi
Klinis
Hiperestesi umum, Abdomen tampak
mencekung.
Gangguan saraf otak disebabkan tekanan
eksudat pada saraf-saraf ini.
Afasia motoris atau sensoris, kejang fokal,
monoparesis, hemiparesis, gangguan
sensibilitas.
Khas: apatis, refleks pupil yang lambat dan
refleks-refleks tendo yang lemah.
Penatalaksanaan
2 HRZE 7 RH
2 bulan pertama
INH
:
Rifampisin
:
Pirazinamid :
Streptomisin :
Atau
Etambutol
: 15 20 mg/kg/hari, oral
7 12 bulan berikutnya
INH
: 1 x 400 mg/hari, oral
Rifampisin
: 1 x 600 mg/hari, oral
Steroid
Kesadaran menurun
Defisit neurologist fokal
Deksametason 10 mg bolus intravena,
Meningitis Purulenta
Manifestasi Klinis
Demam tinggi, nyeri
kepala, kaku kuduk,
kesadaran menurun.
Pemeriksaan darah:
leukositosis dengan
pergerakan ke kiri pada
hitung jenis.
LCS :
Keruh, nanah yang merupakan campuran
Penatalaksanaan
Pneumokok, meningokok:
Enterobacteriaceae:
terhadap penisilin>
Sefotaksim atau seftriakson 6-12 gr IV.
KLASIFIKASI
1. Infeksi:
Ensefalitis virus :
Akut
kronis
PATOFISIOLOGI
Vektor, reaktivasi, Inokulasi
Multiplikasi (RES)
Hematogen/limfogen
Otak (ensefalitis)
(inokulasi langsung, Ag Ab)
Otak
MANIFESTASI KLINIS
Bervariasi tergantung dari etiologi
Gejala dan tanda gangguan neurologis
Japanese Ensefalitis
Anamnesis riwayat kontak
, parasit, jamur.
Faktor predisposisi infeksi
paru, otitis media, mastoiditis,
sinusitis, cedera kepala
tembus, akibat operasi bedah
saraf
dan T. pallidum)
intrakranial.
Trias klasik sakit kepala,
demam, defisit neurologis
CT-scan hipodens fokal yang
dikelilingi cincin
Terapi kombinasi antibiotik
parenteral dosis tinggi dan
drainase.
TOXOPLASMOSIS
Etiologi toxoplasma
gondii
Paling sering dijumpai
pada pasien AIDS
Gambaran klinis sakit
kepala, demam,
disorientasi, lethargi,
kejang, palsy saraf
kranial, ataksia,
hemiparesis
INFEKSI CYTOMEGALOVIRUS
CMV virus DNA grup herpes virus sel
pliositosis ringan,
peningkatan protein total dan
IgG.
MRI hidrosefalus dan
peningkatan intensitas di
struktur periventrikuler atau
meningeal.
Pemakaian ganciclovir
tunggal atau kombinasi
meningkatkan angka survival
selama beberapa minggu.
PROGRESSIVE MULTIFOCAL
ENCEPHALOPATHY (PML)
Gangguan progresif
SUBACUTE SCLEROSING
PANENCEPHALITIS (SSPE)
Jarang dijumpai
virus measles.
Gejala klinis mirip
ensefalitis pada
umumnya.
EEG Pola
periodik yang
khas.
PROGRESSIVE RUBELLA
PANENCEPHALITIS
Jarang dijumpai.
Biasanya
mengenai pria
rubela kongenital.
Laten (8-19 thn)
gangguan
neurologi yang
progresif.
DIAGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Pungsi Lumbal (kultur LCS)
CT scan, MRI
Pemeriksaan anti bodi pada fase akut dan
konvalesen
PCR Herpes simleks ensefalitis
PENATALAKSANAAN
Dirawat di rumah sakit.
Pungsi lumbal harus dilakukan
Kultur LCS
Pemberian antivirus spesifik
Tanda vital dimonitor secara berkelanjutan
dan disupport.
IDENTITA
S
Nama
Umur
Alamat
B
Barat
Pekerjaan
Agama
Tanggal masuk
: Tn S
: 35 Tahun
: Komplek BPPT Blok I 11
meruya utara. Jakarta
: Kuli bangunan
: Islam
: 22/9/08
ANAMNESIS
(Alloanamnesis dengan Istri pasien)
Keluhan Utama
: Kejang
Keluhan Tambahan : Demam
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Riwayat jatuh disangkal, Riwayat minum
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum
Kesadaran
GCS
Tekanan darah
Nadi
Suhu
RR
Umur klinis
Bentuk badan
KGB
: 40-an
: astenikus
: kurang
: sawo matang
: tidak sianosis
: tidak teraba
membesar
Turgor
: baik
Gizi
Kulit
Kuku
Status regional
Kepala
: normocephali
Wajah
: tidak ada kelainan, efloresensi (+)
Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung
: bentuk biasa, lapang +/+, sekret -/ Mulut
: tidak ada kelainan
Telinga
: lapang +/+, sekret -/ Leher
: jejas (-), efloresensi (+)
Toraks
: pergerakan dinding dada simetris kanan = kiri,
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran : GCS E1V1M5 = 7
Rangsang meningeal
Kaku kuduk
Brudzinki I
Brudzinki II
laseque
kernig
:
:
:
:
:
+
-/>70o/>70o
-/-
: Tidak dilakukan
: Funduskopi tidak
dilakukan
N.III, IV,VI
: Pupil: bulat, isokor,
3mm/3mm
reflex cahaya langsung +/+
reflex cahaya tidak langsung +/+
Dolls eye phenomen -/pergerakan bola mata sulit dinilai
N.V
Motorik
Derajat kekuatan otot
: Sulit
dinilai
Tonus otot
: normotoni
Trofi otot
: eutrofi
Gerakan spontan abnormal
: -
IV. Koordinasi
Statis
Dinamis
: Sulit dinilai
: Sulit dilakukan
Reflex Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR
Patologis
Babbinski
: -/: -/-
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
2008
RS SILOAM
Leukosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
:
:
:
:
15.000/ul
14,5 g/dl
42,7 %
169.000/ul
Elektrolit
Na
K
: 128
: 4,9
AGD
pH
pCO2
pO2
Bikarbonat
BE
TCO2
Sat O2
: 7,27
: 29,0
: 76,7
: 13,3
: -11,5
: 14,2
: 93 %
UKI
(08.00)
Ureum
: 58 mg/dl
Kadar Kreatinini darah : 1,85 mg/dl
GDS : 87 mg dl
AGD (08.00)
pH
: 7,208
pCO2 : 41,8
Sat O2
: 99%
Kons 02
: 21,3
BE
: -11,1
BB
: 36,8
HCO3: 16,2
TCO2 : 17,5
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
5 mm/jam
15,0 g/dl
22,9 ribu/u
4,93 juta/ul
43 %
103 ribu/ul
87 fl
30,4 pg
35 %
7%
0%
0%
7%
82 %
10 %
1 %
Urinalisa
Warna
: kuning keruh
Berat jenis
: 1,025
pH
: 6,0
Darah
:+3
Leukosit Esterase : negatif
Nitrit
: negatif
Protein urine
: +2
Bilirubin
: negatif
Aseton urin
: negatif
Reduksi
: hegatif
Urobilinogen
: normal
Leukosit
: 8-10/LPB
Eritrosit
: 30-40/LPB
Sel epitel
: +1
Bakteri
: +1
Kristal
: negatif
Bilirubin
total
Bilirubin direk
Protein total
Albumin
SGOT
SGPT
Gamma GT
Asam urat
:
:
:
:
:
:
: 0,8 mg/dl
0,5 mg/dl
6,6 g/dl
3,8 g/dl
504 U/L
: 113 U/L
43 U/L
14,2 mg/dl
Elektrolit
Na
Kalium
Klorida
: 141 mmol/L
: 3,7 mmol/L
: 106 mmol/L
Widal
S.
Typhose H
S Paratyphi A H
S. Paratyphi B H
S. Paratyphi CH
S. Typhose O
S. Paratyphi A O
S. Paratyphi B O
:
:
:
:
:
: + 1/320
+ 1/160
negatif
negatif
: +1/160
negatif
Negatif
DIAGNOSA
:
Diagnosis Klinis : penurunan kesadaran
Diagnosis etiologis
:
Meningoensefalitis
Diagnosis topis
: Meningen + Parenkim
otak
Penatalaksanaan
Rawat inap
IVFD
: I NaCl 0,9 %
I NaCl +6 gr notrofil
Medika mentosa
Kemicetin 4 x 1 gr
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Dexamethasone 3 x 1 amp
Ranitidin 4 x 1 amp
PCT k/p
Valium inj k/p kejang
Dilantin 3 x 100 mg
FOLLOW UP
Pemeriksaan neurologis
GCS E3V5M6 =11
Rangsang meningeal
Kaku kuduk
:+
Brudzinki I
:Brudzinki II
: -/laseque
kernig
: -/-
(PH 1)
: Sakit kepala (+) kejang (-)
:
:
:
:
:
:
:
: >70o/>70o
Pemeriksaan neurologis
GCS E3V5M6 =11
Rangsang meningeal
Kaku kuduk
:+
Brudzinki I
Brudzinki II
laseque
kernig
:
:
:
:
-/>70o/>70o
-/-
Motorik
Derajat kekuatan otot : 5555
5555 3333
Gerakan spontan abnormal
:
Refleks fisiologis
:-/ Refleks Patologis
: -/ Sensibilitas
:
Otonom
:
2222
sulit dinilai
miksi baik dengan kateter
A:
Diagnosis Klinis
: Hemiparese Sinistra +
penurunan kesadaran
Diagnosis etiologis : Meningoensefalitis
Diagnosis topis
: Meningen + Korteks Cerebri
A:
Diagnosis Klinis
: Hemiparese Sinistra
+ penurunan kesadaran
Diagnosis etiologis
:
Meningoensefalitis
Diagnosis topis
: Meningen + parenkim
otak
TERAPI
:
IVFD : I NaCl 0,9 %
I NaCl +6 gr notrofil
Medika mentosa
:
Kemicetin 4 x 1 gr
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Dexamethasone 3 x 1 amp
Ranitidin 4 x 1 amp
PCT k/p
Valium inj k/p kejang
Dilantin 3 x 100 mg
Visit dr Sadek
PCT Dirutinkan 3 x 1
:
Status generalis
Keadaan umum
: tampak sakit berat
Kesadaran
: Apatis
Tekanan darah
: 110/70 mmhg
Nadi
: 80 X/menit
Suhu
: 37,6oC
RR
: 24x/mnt
Pemeriksaan neurologis
GCS E3V3M6 =12
Rangsang meningeal :
Kaku kuduk
:+
Motorik
Derajat kekuatan otot
: 5555 0000
4444 0000
Gerakan spontan abnormal
: Refleks fisiologis
: - /Refleks Patologis
:-/-
Laboratorium tgl
HbsAG
Therapy
Diit
IVFD
Medika mentosa
24/9/08
: negatif
:
: SV 8x 200
: I NaCl 0,9 %
I NaCl +6 gr notrofil
:
Kemicetin 4 x 1 gr
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Dexamethasone 3 x 1 amp
Ranitidin 4 x 1 amp
PCT 3x1
Valium inj k/p kejang
Dilantin 3 x 100 mg
Metronidazole 2x2 tab
0,27)
: non reaktif
: negatif (<
:
Status generalis
Keadaan umum
: tampak sakit berat
Kesadaran
: Somnolen
Tekanan darah
: 110/70 mmhg
Nadi
: 88 X/menit
Suhu
: 37,7oC
RR
: 24x/mnt
Pemeriksaan neurologis
GCS E3V1M6 =10
Rangsang meningeal
:
Kaku kuduk
:+
Motorik
Derajat kekuatan otot
: 5555 0000
4444 0000
Gerakan spontan abnormal : Refleks fisiologis
: KPR -/
APR -/Refleks Patologis
: -/-
A:
Diagnosis Klinis
: Hemiparese
Sinistra + penurunan kesadaran
Diagnosis etiologis
:
Meningoensefalitis
Diagnosis topis
: Meningen +
Korteks Cerebri
Terapi
Diit
IVFD
Medika mentosa
: SV 8x 200
: I NaCl 0,9 %
I NaCl +6 gr notrofil
:
Kemicetin 4 x 1 gr
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Dexamethasone 3 x 1 amp
Ranitidin 4 x 1 amp
PCT 3x1
Valium inj k/p kejang
Dilantin 3 x 100 mg
Pemeriksaan neurologis
GCS E2V2M4 =8
Rangsang meningeal :
Kaku kuduk
:+
Motorik
Tidak ada lateralisasi
Gerakan spontan abnormal
Refleks fisiologis
Refleks Patologis
Hb
: 14,1
Leukosit
Ht
: 40,8
Trombosit
Ureum darah
Creatinin
Na
: 127
Kalium
Klorida
: 10.500
: 91000
: 85
: 1,83
: 4,4
: 101
A:
Diagnosis Klinis
Diagnosis etiologis
Diagnosis topis
: penurunan kesadaran
: Meningoensefalitis
: Meningen + parenkim otak
IVFD :
Diit
: SV 8x 200
IVFD : I NaCl 0,9 %
I NaCl +6 gr notrofil
Medika mentosa
:
Kemicetin 4 x 1 gr
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Dexamethasone 4x1 amp
Ranitidin 4 x 1 amp
PCT 3x1
Valium inj k/p kejang
Dilantin 3 x 100 mg
Urispas 2x1
Visit dr Chyntia M Sahetapy
Lp besok
Px BTA LCS
RESUME
7 hari SMRS pasien batuk +pilek+ demam+. 3 hari
Status generalis
KU
Kesadaran
TD
Nadi
RR
Pemeriksaan jasmani
Statius generalis
GCS
(22/9/08) : E1V1M5
(23/9/08) : E3V5M6
(24/9/08) : E3V3M6
(25/9/08) : E3V1M6
(26/9/08) : E2V2M4
7 (sopor)
14 (Composmentis)
12 (Apatis)
10 (somnolen)
8 (sopor)
(23/9/08)
5555 2222
5555 3333
(24/9/08)
5555 0000
4444 0000
Pemeriksaan neurologis
Rangsang meningeal
: Kaku kuduk +
Laboratorium
22/9/08
Leukosit
Leukosit
: 15.000/ul
: 22.900/ul
Trombosit : 169.000
Trombosit : 103.000
26/9/08
Leukosit : 10.500
Trombosit : 91.000
22/9/08
Ureum
: 58 mg/dl
Kreatinin : 87 mg/dl
22/9/08
AGD
pH : 7,208
HCO3
: 16,2
TC)2 : 17,5
Urine
Leukosit : 8-10/LPB
Eritrosit
: 30-40/LPB
Kimia darah
SGOT
: 504 U/L
SGPT : 113 U/L
22/9/08
Widal
S Typhosa H
: +1/320
S Paratyphi A H : +1/160
S Typhosa O
: +1/160
24/9/08
HIV
: non reaktif
IgM anti toxiplasma
: negatif (0,27)
Laboratorium
Leukosit
: 15.000/ul
AGD
pH
: 7,27
pCO2
pO2
Bikarbonat
BE
: 29,0
: 76,7
: 13,3
: -11,5
TCO2
Sat
O2
: 14,2
: 93 %
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad sanationum : dubia ad bonam
Ad functionum : dubia ad malam
Analisa kasus
Meningoensefalitis demam, kejang, dan
kesadaran menurun .
pemeriksaan neurologis didapatkan rangsang
meningeal, kaku kuduk(+)
Saran :