BAB 1. PENDAHULUAN
DEFENISI
Abses serebri adalah infeksi purulen pada
parenkim otak yang diikuti kerusakan jaringan
dan edema di sekitarnya serta terdapat lesi
desak ruang
ETIOLOGI
a. Penyebaran langsung infeksi
b. Trombosis sinus septik
c. penyebaran hematogen
Gejala Klinis
a. Tanda neurologis fokal
b. Epilepsi
c. Demam
d. Tanda peninggian intrakranial
Diagnosis
a. Anamnesis5
Kemungkinan ada infeksi akut atau kronis di
telinga tengah, mastoid, sinus paranasalis,
paru-paru dan jantung.
Gejala peningkatan tekanan intracranial
Adanya gejala fokal serebral dan sereberal.
b. Pemeriksaan fisik dan neurologik untuk
konfirmasi hasil anamnesis5
Pemeriksaan Penunjang
Leukosit ( > 10.000 sel/mm)
Laju Endap Darah (LED) meningkat pada 60% kasus
C reactive protein meningkat 85-90%
Kultur darah/ abses
Scanning
Arteriografi
Lumbal punksi
Funduskopi
Foto thoraks dan tengkorak
EEG
CT-Scan
MRI
Penatalaksanaan
1. Terapi konservatif yaitu dengan antibiotik 4-8 minggu, bila
pasien dalam kondisi imunosupresi dapat diberikan antibiotik
sampai 1 tahun, seperti Ampisilin dengan dosis 4x3-4 gram tiap
hari atau kloramfenikol dengan dosis 4x1 gram perhari.
2. Tindakan bedah ada 2 cara : eksisi atau drainase dengan
cara steriotaktik untuk menghindari kerusakan sekecil mungkin.
Biasanya ukuran abses lebih dari 2,5 cm atau menimbulkan lesi
desak ruang.
3. Peran steroid untuk meredakan edema di sekitar abses
diberikan selama 3-7 hari tapering off dan nilai per individu
seperti deksametason atau kortison
4. Manitol dapat diberikan bila tekanan intra kranial meningkat,
dengan dosis awal 0,5-1 gr/kgbb selama lebih dari 10 menit,
kemudian diikuti dengan dosis 0,25-0,5 gr/kgbb tiap 6 jam.
Nama : WD
Umur: 14 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Keadaan umum : pasien tampak sakit berat
Kesadaran
: komposmentis
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 108x/menit, nadi teraba kuat,
teratur,
Nafas
: 22x/menit, torakoabdominal,
teratur
Suhu
: 38oC
Status Neurologis :
Kesadaran : komposmentis kooperatif, GCS :
E4 M6 V5 : 15
Tanda rangsangan meningeal : - Kaku kuduk
(-)
- Brudzinsky I (-)
- Brudzinsky II (-)
- Kernig (-)
Tanda peningkatan tekanan intracranial :
muntah proyektil (-)
- sakit kepala progresif (+)
Nn Kranialis :
- N I : penciuman baik
- N II : reflek cahaya +/+
- N III, IV, VI : pupil isokor, bulat, diameter 3 mm, gerakan bola
mata bisa digerakkan ke segala arah
- N V : bisa membuka mulut, menggerakkan rahang ke kiri dan
ke kanan
- N VII : bisa menutup mata, mengangkat alis : simetris, plica
nasolabialis kanan dan kiri simetris dan perasaan 2/3 lidah
depan normal.
- N VIII : fungsi pendengaran baik, nistagmus tidak ada
- N IX, X : arcus faring simetris, uvula di tengah, refleks muntah
(+), perasa 1/3 belakang lidah baik.
- N XI : bisa mengangkat bahu dan bisa melihat kiri dan kanan
- N XII : kedudukan lidah dalam dan dijulurkan simetris/di
tengah, tremor (-).
Motorik
Sensorik
- Eksteroseptif : baik
- Proprioseptif : baik
Fungsi otonom
BAK dan BAB normal
DIAGNOSA KERJA :
Diagnosa Klinis : hemiparesis sinistra +
acute symptomatic Seizure
Diagnosa Topik : supratentorial serebri
hemisfer dextra
Diagnosa Etiologi : SOL Intrakranial et
causa susp Abses serebri
Diagnosis Diferensial: Tumor intrakranial
Diagnosis Sekunder : epistaksis et
causa ???
TERAPI
Umum :
Infus RL 12 jam /kolf
Diet MB
Khusus :
Cefriaxon 2x2gr IV
Metronidazol 4x50mg iv
Paracetamol 4x500 mg p.o
Carbamazepin 2x200mg iv
Pemeriksaan Anjuran :
Konsul THT
EKG
LP
Brain Ct-scan