Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Zaki Suud
Cakupan Pembahasan
1.
2.
3.
4.
5.
5. Penampang lintang
penangkapan netron
Cross section terhadap jumlah netron:
pada bilangan istimewa harga cross
section ini mengecil menunjukkan tak
menerima netron contoh pada 20Ca40,
208 (double magic).
82Pb
MODEL KULIT
Partikel bergerak dalam potensial yang simetri bola
(V(r))
Asumsi :
a. Tiap nukleon dianggap bergerak bebas dalam
medan nukleon yang digambarkan oleh potensial di
atas. Tiap nukleon merasakan potensial yang sama
b. Keadaan satu nukleon dapat ditetapkan. Level
yang berbeda diisi berdasarkan pada prinsip
eksklusi Pauli
Persamaan Schroedinger
d2
2M
(
rR
)
dr 2
2
l (l 1) 2
E V (r )
(rR) 0
2
2Mr
V(r)
V0 (1 - r 2 /r02 ) untuk r r0
0
untuk r r0
Energy(Mev)
40
30
20
10
3p
1i
2f
3s
1h
2d
1g
2p
1f
2s
1d
1p
1s
HASIL-HASIl
Muncul Bilangan kuantum seperti pada
atom : n, l, j, ml
Untuk infinite square well :
1s 1p 1d 2s 1f 2p 1g 2d 1h 3s 2f 1i 3p
S, p, d, f dst berkaitan dengan l=0, 1, 2, 3,
Osilator Harmonis
1h 2f 3p
n=5
(112)
1g 2d 3s
n=4
(70)
1f 2p
n=3
(40)
1d 2s
n=2
(20)
1p
n=1
(8)
1s
n=0
(2)
Aturan 2: Untuk inti dengan jumlah netron genap dan jumlah proton
ganjil maka sifat ground state hanya ditentukan oleh proton karena
Spin inti ditentukan oleh proton ganjil terakhir J N 0
Sebaliknya untuk inti dengan jumlah netron ganjil dan jumlah proton
genap maka sifat ground state hanya ditentukan oleh netron saja
karena J 0
P
Selanjutnya spin inti ditentukan oleh netron ganjil terakhir
Aturan ini tak menentukan spin untuk netron ganjil dan proton
ganjil. Secara teori harga spin yang dimungkinkan adalah antara
j1 j 2 sampai j1 j 2
dengan j1 adalah spin netron ganjil dan j2 adalah spin proton
ganjil. Hanya kalkulasi eksak yang dapat menentukan mana
yang paling stabil
PREDIKSI SPIN
Netron
1s1/2
Proton
1s1/2
H3
1s1/2
He3
1s1/2
Li7
1p3/2
3/2
Be9
1p3/2
3/2
Be11
1p3/2
3/2
C13
1p1/2
O17
1d5/2
5/2
F17
1d5/2
5/2
F19
1d5/2
1/2 *
Na23
1d5/2
3/2 *
20
Ca43
1f7/2
7/2
23
V51
1f7/2
7/2 -
52
I129
1g7/2
7/2 +
1
2
3
4
5
6
8
9
9
11
l j
j
s j
j
j ( j 1) l (l 1) s ( s 1)
2 j ( j 1)
j ( j 1) s ( s 1) l (l 1)
2 j ( j 1)
1
1
l ( j ) g l g s untuk j l 1/2
2
2
j
3
1
l
( j ) g l g s untuk j l - 1/2
j 1
2
2
MODEL KOLEKTIF
Dalam model kulit bagian inti (kulit tertutup)
dianggap tak memiliki peran)
Dalam model kolektif ini bagian inti tetap
memiliki peran dengan mekanisme deformasi
yang menyebabkan terjadinya penyimpangan
dari bentuk simetri bola
Nukleon-nukleon di inti bergerak indipenden
dalam potensial berbentuk simetri bola V(r )
yang dapat berubah karena deformasi akibat
gerak nukleon-nukleon disekitar inti.
MODEL KOLEKTIF
Gerak yang berpengaruh adalah gerak
rotasi dan gerak vibrasi.
Gerak rotasi lebih penting pengaruhnya.
Inti bola yang mengalami deformasi
berubah bentuk menjadi elipsoid dengan
sumbu deformasi Oz dan parameter
deformasi :
=R/Ro
MODEL KOLEKTIF(lanjutan)
Ro
LEVEL ROTASI
Energi karena rotasi terkuantisasi
I=j+R
R = efek rotasi
Momentum angular karena gerak rotasi :
|R|2h2 =[I(I+1)-|K|2 ]h2
dengan Kh adalah komponen momentum angular
sepanjang sumbu Oz dari nukleon diluar kulit tertutup
Kinetik energi rotasi dari sistem
Erot= w2=[I(I+1)-|K|2 ]h2/(2)
dengan adalah momen inersia inti yang
terdeformasi
INTI GENAP-GENAP
Untuk inti genap-genap maka spin
intrinsik=0 sehingga
Erot= [I(I+1)]h2/(2)
dengan I=0,2,4,6,
Untuk intigenap-genap paritas sistem
adalah genap
P=+
sehingga spin yang mungkin adalah seperti
di atas (ingat (-1)l)
INTI GENAP-GENAP
Meningkatnya deformasi berarti
meningkatnya momen inersia sehingga
level energi rotasi akan berkurang.