Anda di halaman 1dari 19

Manajemen

Pariwisata & Biro Perjalanan


Ihsan Pramana Putra

Pengertian Pariwisata
Pengertian pariwisata secara luas dapat di definisikan sebagai
berikut :
Umum
Keseluruhan kegiatan pemerintahan, dunia usaha dan
masyarakat untuk
mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan.
Teknis
Rangkaian kegiatan yang dilakukan manusia, baik secara
perorangan
maupun kelompok di dalam wilayah negara sendiri atau
di negara lain
dengan menggunakan kemudahan, jasa dan faktor
penunjang lainnya
yang diadakan oleh pemerintah dan masyarakat agar
dapat diwujudkan
keinginan wistawan

Pariwisata melibatkan pergerakan seseorang.


Pergerakan tersebut mungkin berada dalam
negara mereka sendiri atau yang biasa disebut
pariwisata domestik atau dari negara lain atau
yang biasa disebut pariwisata mancanegara.
Dalam kedua kasus tersebut, gerakan orang
tersebut melibatkan perjalanan, dengan cara
yang berbeda (dapat menggunakan
transportasi darat, laut maupun udara) dengan
jarak yang dekat maupun jauh. Maka dari itu,
pariwisata dan perjalanan saling berhubungan
atau saling berkaitan.

Definisi Pengunjung (Visitor,Wisatawan dan


Pelancong) Menurut World Tourism
Organization (WTO) dan UU Republik
Indonesia No.9 Tahun 1990
Pengertian Wisatawan :
Setiap orang yang melakukan perjalanan dan
persinggahan di luar tempat tinggalnya untuk
keperluan apapun kecuali mencari nafkah.

Ciri-ciri wisatawan :
Berbagai keperluan seperti rekreasi, liburan, ilmu
pengetahuan, ibadah, olahraga, misi kesenian,
tugas pekerjaan, usaha/bisnis serta konferensi
dan pameran.
Tanpa bermaksud menetap di tempat yang
dikunjungi.
Tidak untuk memperoleh penghasilan tetap yang

Menurut WTO :
Visitor : adalah pengunjung sementara yang datang ke suatu
negara (daerah, kota) dengan maksud bukan untuk
menetap dan bekerja.
Visitor dibagi menjadi 3 kategori :
1. EXCURSIONIST (Pelancong)
adalah pengunjung yang tinggal kurang dari 24 jam di
suatu negara
(misalnya awak kapal, penumpang kapal pesiar).
2. TOURIST (Wisatawan)
adalah pengunjung yang tinggal sekurang-kurangnya 24
jam (maksimal
1 tahun) dengan tujuan waktu luang (rekreasi, olahraga,
ibadah) dan
bisnis (misi, pertemuan, konferensi, pameran).
3.

DAY TRIPPER

Perbedaan dasar antara


wisatawan (Tourist) dan Traveller
Non Wisatawan :
Tourism always includes travel activities
but not all travel always include tourism
activities
Pariwisata selalu mencakup kegiatan
perjalanan tetapi tidak semua perjalanan
mencakup kegiatan pariwisata

Latar Belakang Timbulnya


Kegiatan Pariwisata Motivations

Seseorang melakukan suatu perjalanan dengan berbagai


alasan dan motivasi yang berbeda-beda.
Secara garis besar motivasi perjalanan wisata diabagi menjadi
2:
Internal Motivations (Motivasi Internal)
Dorongan dari dalam diri sendiri, pengembangan diri
(personal development)

External Motivations (Motivasi Eksternal)


Pengaruh dari luar seperti teman, tetangga, kerabat, media
massa (iklan, promosi, artikel, brosur, pamphlet, dan lainlain)

Basic Travel Motivator Menurut


Robert Mc Intosh :
1. Physical Motivations (Motivasi Fisik)
Motivasi ini erat hubungannya dengan hasrat untuk
mengembalikan
kondisi fisik, beristirahat, santai dan berolahraga atau
pemeliharaan
kesehatan agar kegairahan bekerja timbul kembali.
Contoh : wisata olahraga, wisata bahari, dan lain-lain
2. Cultural Motivations (Motivasi Budaya)
Motivasi ini erat hubungannya dengan keinginan pribadi
seseorang untuk
melakukan perjalanan wisata agar dapat melihat dan
mengetahui negara
lain, penduduknya, tata cara hidupnya serta adat istiadat
yang berbeda

3. Interpersonal Motivations (Motivasi Interpersonal)


Disini motivasinya, didorong oleh keinginan seseorang mengunjungi
sanak saudara, kawan-kawan, atau ingin menghindarkan diri dari
lingkungan kerja, mencari teman-teman baru dan lain-lain. Secara singkat
motivasi ini erat hubungannya dengan keingan untuk melarikan diri dari
kesibukan rutin sehari-hari.
Contoh : Group tour package, wisata konvensi (MICE)
4. Status and Prestige Motivations (Motivasi Status dan Gengsi)
Di sini motivasinya untuk suatu show/pamer, maksud seseorang ingin
untuk memperlihatkan siapa dia, kedudukannya, statusnya dalam
masyarakat tertentu demi prestige pribadinya. Jadi sifat perjalanan ini
emosional dan ada kalanya dihubungkan dengan perjalanan bisnis,
perjalanan dinas, perjalanan profesi, dan lain-lain.
Contoh : wisata belanja ke luar negeri, sekolah di luar negeri, dan lain-lain.

2. Infrastructure (Sarana Prasarana)


Contoh : jalan tol, jalanan, dan lain-lain
3.

Transportation (Transportasi)
Contoh : mobil, motor, bus, dan lain-lain.

4. Superstructure (Suprastruktur)
Welcoming spirit : menerima orang dan budaya dari luar yang
positif.
Warmth : ramah
Cultural wealth : kekayaan budaya (wayang, batik)
Syarat-syarat keberhasilan suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW) :
. Daya tarik / atraksi wisata.
. Aksesibilitas (accessibility)
Contoh : jalanan memadai, kendaraan memadai, dan lain-lain.
. Fasilitas / amenitas.
. Pusat informasi wisata.

Industri Pariwisata dan Komponen


Pariwisata (Tourism Industry and
Tourism Component)
Industri Pariwisata
Adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang
secara bersama menyediakan barang-barang dan jasa (goods
and service) kepada wisatawan semenjak ia meninggalkan
tempat kediamannya, dalam perjalanan dan kembali ke
tempat tinggalnya.
Pengertian pariwisata sebagai suatu industri :
Komponen Sumber Pariwisata Sebagai Syarat
Pembangunan Pariwisata di Suatu Negara.
Tourism component and supply :
1. Natural Resources (Sumber daya alam)
Contoh : Pegunungan, air terjun, sungai, dan lain-lain.

Atraksi / daya tarik wisata mencakup :

Cultural (Kultur/Budaya) :

Situs dan bidang arkeologi yang diminati, Bangunan dan monument


bersejarah
Tempat-tempat sejarah yang bermakna, Museum, Budaya tradisional
dan modern,
Agama, Lembaga politik dan pendidikan.

Traditions (Tradisi-tradisi) :

Festival Nasional, Kesenian dan kerajinan tangan, Musik, Cerita


Rakyat, Kehidupan
adat istiadat.

Scenic (Permai) :

Panorama yang luar biasa dan daerah yang penuh dengan keindahan
alam, Taman
nasional, Flora dan fauna, Alam liar, Resort di pegunungan,Resort di
pantai

Entertainment (Hiburan)

Taman rekreasi dan hiburan, Kebun binatang dan aquarium


samudera, Kehidupan
malam, Kuliner, Bioskop

Macam Usaha-usaha Pariwisata


Main Business / Related Business :

Akomodasi
Restaurant
Industri makanan dan catering
Operator tur dan agen perjalanan wisata
Transportasi
Konsultan agen perjalanan wisata
Event organizer
Supporting business / Non related business :
Souvenir / Kerajinan tangan
Money changers / banks
Tempat berbelanja
Pengecer (retailers)
Pusat informasi wisata

Hospitality Industry (Industri Hospitaliti)


Adalah industri yang menyediakan pelayanan (service)
dan jasa kepada konsumen dengan penuh
keramahtamahan, sopan santun dan kehangatan.

Tourism industry, Hospitality Industry dan


kaitannya dengan Leisure Industry :
Ketiga hal tersebut di atas sangat erat kaitannya,
produk dari tourism industry harus disajikan melalui
hospitality industry untuk memperoleh/menghasilkan
leisure industry.

Produk Pariwisata dan Pelayanannya


A. Produk Industri Pariwisata
Adalah keseluruhan pelayanan yang dinikmati wisatawan
semenjak ia
meninggalkan tempat kediamannya di mana biasa ia
tinggal, selama di
perjalanan di daerah tujuan wisata (dtw) yang
Perusahaan yang termasuk
Produk yang dihasilkan masingdikunjunginya
hingga
ia
kelompok
masing perusahaan
pariwisata
kembali Industri
ke tempat
asalnya semula.
Tour Operator / Travel
Agencies
Airlines / Cruise Ship / Train
Taxi / Coach Bus / Tourist Bus
Accomodations / Hotels
Restaurants
Entertainment
Local Tour Operators
Department Store / Mall /
Handicraft
Bank / Money Changers
Impresatiate
Secara keseluruhan dapat
disebut sebagai
INDUSTRI PARIWISATA

Information / Tour packages


Seats and other services
Transfer services
Room and other services
Food and beverages
Shows and performances
Sightseeing / tours
Souvenirs and others

Foreign exchanger
Art and cultural shows
Secara keseluruhan dapat disebut
sebagai
PRODUK PARIWISATA

Produk industri pariwisata merupakan FRAGMENTED SUPPLY and


COMPOSITE DEMAND
Fragmented Supply
Berarti bahwa produk industri pariwisata tidak dihasilkan secara
utuh oleh satu perusahaan saja, tetapi dalam bentuk satu paket
yang terdiri dari produk-produk yang dihasilkan perusahaanperusahaan yang kepemilikan, fungsi, manajemen, lokasi dan
karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Composite Demand
Permintaan terhadap produk industri pariwisata dalam
bentuk satu paket wisata (inclusive tour), di mana di dalam
paket tersebut sudah termasuk transportasi, akomodasi,
makan/minum dan tour ke obyek-obyek wisata (bukan
membelinya secara retail).

B.

Ciri-ciri produk Pariwisata

Karakteristik produk pariwisata :


Intangible product (services) & tangible product (F&B, Souvenirs)
Intangible product (product tidak nyata) & tangible product (produk
nyata) merupakan 2 hal
yang tidak dapat dipisahkan, ke duanya saling terkait dan saling
mendukung, tidak akan
berhasil jika hanya ada salah satu dari dua produk tersebut.
Spontaneity of the product (difficult to measure)
Produksi dan konsumsi bersamaan.
Perishability of the product (cannot be stored)
Mudah hilang / sirna , puas / tidak puas
Fixity of the operating cost
Biaya operasional yang tetap dan beresiko tinggi.
Contoh : biaya hotel, listrik, dan lain-lain.
Totality of the product, heterogen (quality control)
Emotional than rational
Pembeli menggunakan emosinya daripada rasionya (brand loyalty,
pelanggan setia)

C. Syarat-syarat Karyawan Bidang Pariwisata


Sikap-sikap yang perlu dimiliki dan dikembangkan :
Sikap terhadap diri sendiri
Sikap terhadap orang lain
Sikap terhadap bidang pariwisata

Keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki dan


dikembangkan :
Human relation skills
Social skills
Technical skills
Behavior skills
Ke empat keterampilan tersebut di atas untuk mencapai
kepuasan tamu.

Ciri-ciri Sumber Daya Manusia (SDM) model


futuris (yang akan datang) :
Tinggi penguasaan matra kognitif (daya pikir),
yaitu seorang spesialis namun mampu berpikir
ensiklopedis.
Tinggi penguasaan matra efektif, yaitu
berperilaku terpuji.
Tinggi dalam penguasaan psikomotorik, yaitu
terampil dalam teknis kerja.
Tinggi dalam penguasaan keterampilan kultur
dan bahasa global, serta mampu memanfaatkan
ilmu pengetahuan & teknologi dalam
memberikan nilai lebih kepada kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai