Hidung
Faring
Hidung
Faring
Laring
Trakea
Trakea
Bronkus
Bronkus
Paru-paru
Bronkiolus
Alveolus
Laring
Hidung
Pada permukaan rongga hidung terdapat
rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ke dalam rongga hidung.
Faring
Faring digunakan sebagai saluran
alat pernafasan. Pada manusia
faring juga digunakan sebagai
alat artikulasi bunyi. Pada Faring
juga terdapat organ seksual
sekunder pada pria atau lebih
dikenal sebagai jakun
Laring
Laring, atau kotak suara (voicebox),
adalah organ pada leher mamalia yang
melindungi trakea dan terlibat dalam
produksi suara. Laring mengandung pita
suara (vocal cord) dan berada pada
daerah di mana rongga atas terpisah
menjadi trakea dan esofagus. Struktur
laring umumnya terdiri dari tulang rawan
yang diikat oleh ligamen dan otot.
Trakea
Trakea adalah tuba yang memiliki
diameter sekitar 20-25 mm dan
panjang sekitar 10-16 cm. Trakea
terletak dari laring dan terbifurkasi
menjadi
bronkus
utama
pada
mamalia, dan dari faring ke syring
pada burung, yang merupakan jalan
masuk udara menuju paru-paru.
Alveolus
Alveolus merupakan tempat pertukaran
gas oksigen dan karbon dioksida
Mekanisme Pernapasan
Meliputi proses :
Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke
paru-paru
Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara dari
paru-paru
Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan
kontraksi relaksasi otot-otot tulang
rusuk dan otot diafragma.
Inspirasi
Mekanisme Inspirasi :
Otot-otot
interkostal
berkontraksi akibatnya tulang
rusuk terangkat.
Kontraksi otot interkostal
diikuti oleh kontraksi otot
diafragma.
Akibat kontraksi kedua otot
ini, rongga dada menjadi
membesar.
Rongga dada yang bertambah
besar menyebabkan tekanan
udara di paru-paru menjadi
kecil.
Akibatnya udara masuk ke
dalam paru-paru.
Udara
masuk
Diaphragma berkontraksi
(turun)
Inspirasi
Ekspirasi
Mekanisme Ekspirasi :
Otot-otot
interkostal
berelaksasi akibatnya tulang
rusuk turun.
Relaksasi otot interkostal
diikuti oleh berelaksasinya
otot diafragma.
Akibat relaksasi kedua otot
ini, rongga dada menjadi
menjadi mengecil.
Rongga dada yang mengecil
menyebabkan tekanan udara
di paru-paru menjadi besar.
Akibatnya udara keluar dari
dalam
paru-paru
ke
lingkungan.
Udara
keluar
Tulang rusuk
turun karena
otot interkosta
berelaksasi
Diaphragma berelaksasi
(naik)
Ekspirasi
Pernapasan Dada
Pernapasan Dada
Udara
Keluar
Udara
masuk
Tulang rusuk
terangkat karena
kontraksi otot
antar tulang rusuk
Tulang rusuk
turun karena
Otot
interkosta
berelaksasn
Volume
Rongga
Dada
Membesar
INSPIRASI
Volume
Rongga
Dada
Mengecil
EKSPIRASI
Pernapasan Perut
Pernapasan Perut
Udara
masuk
Otot Diafragma
Kontraksi,
diafragma
mendatar
Volume Rongga
Dada Membesar
INSPIRASI
Otot
Diafragma
Relaksasi,
Otot Perut
Kontraksi,
Diafragma
melengkung
ke rongga
dada.
Volume
rongga dada
mengecil EKSPIRASI
Udara
Keluar
A. Pengikatan O2
Gambar 3 : Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen
dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
Pengeluaran CO2
Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.
Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan
akan segera masuk ke dalam darah.
Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO 2 akan
diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3)
20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO 2
dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
Gambar 3 : Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah berada di dalam
darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.
Tuberculosis (TBC)
Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat
penderita batuk.
Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai
batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam
khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu
makan menurun sehingga mengakibatkan badan menjadi kurus.
Pencegahan dan solusi: Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga
yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk
memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan
penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering
dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila
tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.
Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini
sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena
sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita
TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan
penyakitnya.
Asma
Penyebab: Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran pernapasan
yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas. Penyempitan terjadi
pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat berperan pada penyakit ini, bila
ada orangtua atau kakek nenek yang menderita penyakit ini dapat menurun kepada anak
atau cucunya. Alergi terhadap sesuatu seperti debu, perubahan suhu, kelembaban,
gerak badan yang berlebihan atau ketegangan emosi dapat meyebabkan alergi sehingga
selaput yang melapisi pembuluh akan membengkak dan mengeluarkan lendir yang
berlebihan sehingga pembuluh menjadi sempit dan penderita sulit bernapas. Walau
serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani
dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat bernapas.
Gejala: Sesak napas disertai suara mengi (wheezing)
Pencegahan dan solusi: Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada penderita
sehingga terjadi serangan asma. Misalnya dengan membersihkan debu pada kasur,
bantal atau selimut. Hindari suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau
makanan yang dapat menimbulkan alergi.
Pengobatan: Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat pelega
(bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan melakukan terapi yang
akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur napas apabila terjadi
serangan asma. Bila penyakit asma sudah berat, dapat menggunakan obat pelega setiap
hari sampai serangan asma dapat dikontrol. Maka, dianjurkan bagi penderitanya untuk
selalu membawa obat pelega ke manapun dia pergi agar dapat segera digunakan apabila
terjadi serangan.
Nebulizer
THE END