Anda di halaman 1dari 24

Pembimbing:

Dr. Herny Poluan, SpM

Disusun Oleh:
Mercy Tumundo
Lingkan Roeroe
Jenifer Andalangi

Glaukoma adalah suatu keadaan dimana


terdapat neuropati optik, disertai dengan
penurunan lapang pandang dan bisa atau
tidak terjadi peningkatan tekanan
intraokuli

Glaukoma kongenital adalah glaukoma


yang paling sering terjadi pada anak.
Glaukoma kongenital terjadi karena
saluran pembuangan tidak terbentuk
atau bahkan tidak terbentuk sama sekali

Glaukoma kongenital primer


Anomaly perkembangan
segmen anterior
Berbagai kelainan lain.
Anomaly perkembangan pada
sudut disertai dengan kelainan
ocular dan ekstraokular lain

Kelainan ini akibat terdapatnya


membran kongenital yang menutupi
sudut bilik mata pada saat
perkembangan bola mata, kelainan
pembentukan kanal schlemm dan
saluran keluar cairan mata yang tidak
sempurna terbentuk.

Glaukoma Kongenital juga


berhubungan dengan penyakit
kongenital lainnya. Seperti sturge
weber syndrome, neurofibromatosis,
Lowe syndrome, Pierre Robin
syndrome/sequence, Marfan syndrome,
homocystinuria, aniridia, Axenfeld
anomaly dan Reiger syndrome

Bila ada riwayat Glaukoma pada


keluarga

Riwayat anggota keluarga yang terkena


Glaukoma. Untuk glaukoma jenis
tertentu, anggota keluarga penderita
glaukoma mempunyai risiko 6 kali lebih
besar mengalami glaukoma. Risiko
terbesar adalah kakak-beradik
kemudian hubungan orang tua dan
anak-anak

Obat-obatan
Pemakai steroid secara rutin misalnya:
pemakai obat tetes mata yang
mengandung steroid yang tidak dikontrol
oleh dokter, obat inhaler untuk penderita
asthma, obat steroid untuk radang sendi
dan pemakai obat yang memakai steroid
secara rutin lainnya.
Riwayat trauma (luka kecelakaan) pada
mata.

tiga tanda klasik pada bayi baru lahir:


epifora
fotofobia
blefarospasme

Pengukuran tekanan intra okuler (IOP)


Pengukuran diameter kornea
Gonioskopi
Pengukuran panjang axial dengan
ultrasonografi dan retinoskopi
Ophtalmoskopi

Airmata yang banyak:


obstruksi duktus nasolakrimal
defek epitel kornea
Konjungtivitis
Pembesaran kornea
x-linked megalokornea
miopia tinggi
eksoftalmos

Kekeruhan kornea
trauma waktu lahir
penyakit inflamasi kornea
Abnormalitas nervus optikus

Tujuan pengobatan adalah untuk


mempertahankan tajam penglihatan.
Peninggian tekanan bola mata yang
menetap akan menjurus ke arah
rusaknya N. Optikus dan perubahanperubahan permanent dari kornea yang
akan mengganggu penglihatan.
Pengontrolan tekanan bola mata adalah
tujuan utama dari pengobatan.

Bayi atau anak yang dicurigai mempunyai


glaucoma congenital harus dilakukan
pemeriksaan sesegera mungkin dengan
narkose, terhadap besarnya kornea,
tekanan bola mata, cup/disk ratio dari N.
Optikus, dan sudut COA dengan gonioskopi.

Pengobatan glauloma kongenital primer


yang essensial adalah dengan
pembedahan

Pasien dengan glaukoma kongenital


primer pemeriksaan yang teratur
seumur hidupnya. Peningkatan IOP,
edema cornea, dan ablasio retina dapat
terjadi kapan saja dan harus dideteksi
sedini mungkin dan pengobatan yang
tepat.

Prognosis jangka panjang pada control


IOP yang diobati dengan baik pada
glaukoma kongenital primer adalah
sangat baik, walaupun dapat terjadi
relaps lebih dari 15 tahun kemudian
Kebanyakan pasien dengan glaukoma
kongenital primer yang diobati dengan
baik waktu bayi, tekanan bola mata
dapat terkontrol dengan baik dengan
nervus optikus yang stabil, dan lapangan
pandangan yang baik pada waktu
dewasa

Anda mungkin juga menyukai