Anda di halaman 1dari 12

AUDIT PROSES

MANAJEMEN PERSEDIAAN
Siklus persediaan dimulai dari barang dibeli, disimpan, dan berakhir
ketika barang jadi dikirimkan kepada pelanggan.”

Hal-hal yang berkaitan dengan proses manajemen persediaan :


1. Fungsi Utama
2. Pemisahan tugas kunci
3. Jenis dokumen & catatan
Add.1.Fungsi Utama
Manajemen Persediaan
Dilakukan oleh PPIC,PPR, atau supply chain. Tugas utamanya
bertanggungjawab terhadap keseimbangan persediaan, agar tidak
berlebihan dan sebaliknya. ( suatu bagian penghubung antara : distribusi,/
penjualan dengan fungsi-fungsi di pabrik )

Gudang bahan baku


Berfungsi untuk menerima, menjaga, dan mengeluarkan bahan baku.
Serta mengamankan bahan baku dari kerusakan/usang dan terutama dari
pencurian.
Pabrikasi/Produksi
Bertanggungjawab untuk menghasilkan produk. Dalam
menghasilkan suatu produk, sebaiknya dibuatkan suatu
standar/rumusan baku sebagai acuan untuk menilai
efektif,efisien,dan ekonomis suatu produk.

Gudang barang jadi


Pengiriman barang perlu diantisipasi dari indikasi pencurian
atau penggunaan yang tidak diotorisasi saat akan dikirim ke
pelanggan.
Beberapa Alasan Mengapa Audit Persediaan
Memakan Waktu Cukup Lama & Cukup Rumit

• Persediaan mempunyai nilai yang cukup besar dalam


neraca dan penggunaan modal kerja.
• Kadang berada dalam lokasi yang berbeda, sehingga sulit
dalam pengendalian secara phisik dan perhitungan.
• Keanekaragaman jenis-jenis persediaan menyebabkan
auditor cukup mengalami kesulitan. Mis : sparepart
mesin, bahan kimia,dll.
• Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat
digunakan, tetapi klien harus menggunakan satu metode
secara konsisten.
FUNGSI DALAM SIKLUS &
PENGENDALIAN INTERNAL
• Siklus persedian dan gudang merupakan dua
sistem yang terpisah, tetapi satu sama lain
berhubungan erat. Yang satu menyangkut arus
phisik barang-barang dan yang lain berupa biaya-
biaya yang berhubungan.
Pengendalian Pergerakan Persediaan

• Mengolah order pembelian


• Menerima bahan yang baru
• Menyimpan bahan baku
• Mengolah barang
• Menyimpan barang jadi
• Mengirim barang jadi
Add.II.Pemisahan Tugas Kunci
• Fungsi manajemen persediaan ( Supply
Chain/PPIC/PPR ) harus dipisahkan dengan
fungsi akunting biaya.
• Fungsi gudang persediaan harus dipisahkan dari
fungsi akunting biaya.
• Fungsi akunting biaya harus dipisahkan dari
fungsi buku besar
• Fungsi pengawasan phisik harus dipisah dari
manajemen persediaan dan fungsi gudang.
Add.III. Jenis Dokumen
• Order Pembelian
• Laporan Penerimaan bahan
• Laporan pengeluaran bahan baku
• Laporan Jadwal Produksi
• Laporan Produksi : dari setiap departemen, waste produksi, laporan
sisa produksi, lap.spesifik lainnya.
• Laporan penerimaan barang jadi
• Laporan pengiriman barang jadi.

Catatan :
pengirman dan penerimaan dari setiap bagian harus direview oleh
auditor, setiap kesalahan perlu cermati apakah ada indikasi
kesengajaan atau tidak.
SASARAN DARI AUDIT
PERSEDIAAN
• “ Tujuan dari audit persediaan adalah untuk menetapkan dan
memastikan bahwa bahan baku, barang dalam proses, barang jadi,
dan harga pokok penjualan telah dicatat dengan wajar dalam laporan
keuangan “

Obyek pemeriksaan persediaan :


• Bahan baku, tenaga kerja,dan overhead pabrik.
• Transfer aktiva & biaya
• Mengirim barang & mencatat pendapatan
• Memeriksa persediaan phisik
• Menetapkan harga
Obyek pemeriksaan atas laporan
akuntansi biaya :
• Catatan persediaan perpetual, dilakukan karyawan yang tidak
mempunyai akses langsung terhadap phisik persediaan,
pencatatan perpetual yang baik, memungkinkan auditor
mengaudit sebelum tanggal neraca.
• Laporan transfer antar departemen benar-benar telah dicatat
dan sah.
• Pengendalian internal yang memadai pada penyimpanan
phisik barang.
• Catatan mengenai biaya per unit, untuk menghasilkan biaya
yang akurat dalam semua hasil produksi.
KEPUTUSAN AUDIT :
• Waktu, untuk menentukan apakah dapat dilakukan dengan
interim atau akhir tahun. Kecuali catatan klien akurat, maka
cukup dengan sampling dengan sample yang tidak banyak.
• Besar Sample, dalam pemeriksaan phisik tidak mungkin
menghitung seluruh item barang, tetapi focus pada prosedur
pengendalian internal dari klien. Jika pengendalian lemah perlu
dilakukan oleh tim audit yang banyak dan sebaliknya.
• Pemilihan jenis item barang, perlu teliti untuk mengambil
sample barang yang signifikan dan khas serta perlu ditanya ke
manajemen mengenai barang yang mudah usang dan rusak.
BEBERAPA CONTOH PROSEDUR
AUDIT PHISIK PERSEDIAAN
• Lakukan kunjungan ke fasilitas penyimpanan barang untuk
meyakinkan bahwa barang dan kartu perhitungannya telah
dibuat sebagaimana mestinya.
• Pilih sample kartu persediaan secara acak dan cocokkan
dengan jumlah yang tercantum dalam persediaan actual.
• Amati pada kartu persediaan apakah terjadi mutasi
penerimaan dan pengeluaran samapi saat audit dilakukan.
• Tanyakan kepada manajemen, apakah terdapat barang
konsinyasi atau titipan pihak ketiga pada lokasi persediaan
milik perusahaan.
• Tanyakan kepada manajemen mengenai kebijakan atas waste
produksi atau barang rusak.

Anda mungkin juga menyukai