Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT


(SANIMAS) TA 2012

Kementerian Pekerjaan
Umum

A. Pendahuluan
Target MDGs, setengah dari warga yang belum memiliki

akses sanitasi tahun 2015 dapat memiliki akses sanitasi


yang baik target MDGs Indonesia (2015) 62,41%.
Kementerian PU melalui Dit. Cipta Karya telah
mereplikasi program Sanitasi Berbasis Masyarakat
(SANIMAS) sejak tahun 2006, dan s.d 2012 telah
dibangun hampir di 571 lokasi di 30 Provinsi
SANIMAS diutamakan bagi MBR di kawasan padat,
kumuh & miskin perkotaan (urban)
Keterlibatan masyarakat : persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan operasi & pemiliharaan
sarana KSM
Dalam proses SANIMAS, KSM dibantu oleh Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL)
2

B. Sumber Dana
APBN

APBD

Swaday
a Masy.

1. Melalui
Bansos;
terdiri
dari:
bahan
bangunan/material, upah tukang dan tenaga
kerja;
2. Biaya Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL);
3. Biaya Gaji TFL Teknis, TFL Pemberdayaan
masyarakat, dan TFL Senior
1. Proses pemberdayaan masyarakat, berupa
sosialisasi, rembug warga, proses survei cepat
partisipatif (RPA), dsb;
2. Penyusunan RKM (termasuk DED)
3. Pelatihan KSM dan Mandor
4. Pelatihan O&P kepada operator dan calon
pengguna
5. Pendampingan dan pembinaan keberlanjutan
SANIMAS (dana O&P, pemeriksaan kualitas air,
penyedotan
lumpur
1. Dana
tunai (on
cash)tinja
untuk membuka rekening
KSM dan biaya awal operasional dan pemeliharaan
selama kurang lebih 3 bulan; dan
2. Dana non tunai (in kind) berupa lahan
(diutamakan), barang, material, tenaga kerja,
konsumsi, dan lain-lain.

C. Tahapan Kegiatan
SANIMAS
1. Persiapan (Seleksi Kota/Kabupaten)
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
4

Seleksi kampung melalui Rapid


Participatory Assessment (RPA)/Survey
Cepat
Rencana Kerja Masyarakat (RKM)
Pembentukan KSM
Pilihan Teknologi
Dokumen RKM
Perjanjian Kerjasama
Penyaluran Dana
Konstruksi
Penguatan Kelembagaan
Operasi & Pemeliharaan

1. PERSIAPAN
1.

Sosialisasi melalui Surat Pemberitahuan rencana


kegiatan SANIMAS dari Pemerintah kepada Pemerintah
Daerah

2.

Surat Pernyataan Minat dari Kepala Daerah (Kota/Kab


peserta PPSP)
a. Daftar panjang (longlist lokasi) dalam SSK
b. Menyediakan dana pendamping
c. Menyediakan lahan

3.

Penyiapan TFL

4.

Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)

5.

Sosialisasi kepada masyarakat (longlist) tentang


program SANIMAS

2. RPA/SELEKSI KAMPUNG/MASYARAKAT (1)


Merupakan alat untuk mengkaji

secara cepat tentang kondisi


suatu kampung yang siap
menerima program SANIMAS
RPA dilakukan hanya jika ada

undangan atau permintaan


dari masyarakat setelah mereka
memahami konsep Sanitasi
Berbasis Masyarakat melalui
presentasi
Sesuai dengan pendekatan

Demand Responsive Approach


(DRA), dimana
undangan/permintaan menjadi
salah satu indikator kebutuhan.
6

2. RPA/SELEKSI KAMPUNG/MASYARAKAT (2)


Tujuan RPA:
Teridentifikasi masalah sanitasi dan keinginan
masyarakat (baik perempuan, laki-laki, manula,
anak-anak, kaya miskin, tokoh masyarakat
maupun tuna daksa) untuk memecahkan masalah
sanitasi atas dasar kemampuan sendiri yang dilakukan
secara partisipatif, sistematis, dan cepat
Variabel kesiapan masyarakat :
1. Pengalaman membangun infrastruktur kampung;
2. Kesiapan masyarakat untuk berkontribusi;
3. Kelayakan teknis untuk infrastruktur sanitasi;
4. Kesiapan lembaga setempat untuk mengelola sarana;
5. Prioritas perbaikan sanitasi.
7

TEKNIK PENERAPAN RPA


TIME LINE
MENGENALI & MENGKAJI
PENGALAMAN MASYARAKAT
DALAM PEMBANGUNAN
SANITASI KAMPUNG YANG
PERNAH DILAKSANAKAN

TRANSECT WALK
MENGENALI & MENGKAJI
KONDISI SARANA SANITASI
KAMPUNG YANG ADA DENGAN
OBSERVASI LANGSUNG

LADDER 1

VENN DIAGRAM

MENGENALI & MENGKAJI


MANFAAT & NILAI IURAN
YANG DIRASAKAN MASY.
DALAM PEMBANGUNAN
SARANA SANITASI KAMPUNG

MENGENALI & MENGKAJI


KEBERADAAN LEMBAGA
LOKAL YANG ADA DALAM
MASYARAKAT

SANITATION PROBLEM TREE

88

MENGENALI & MENGKAJI MASALAH SANITASI MASYARAKAT,


HUBUNGAN SEBAB AKIBAT YANG DITIMBULKAN, DAN PRIORITAS
MASYARAKAT UNTUK MEMECAHKAN MASALAH SANITASI

Variabel kesiapan masyarakat (5 variabel) tsb

dikonversikan ke dalam skoring.


Kampung yang mencapai skoring tertinggi
adalah kampung terseleksi

KAMPUNG TERSELEKSI

3. R K M ( Rencana Kerja
Masyarakat )
TUJUAN

10

Teridentifikasinya kebutuhan masyarakat (baik


perempuan, laki-laki, manula, anak-anak,
kaya miskin, tokoh masyarakat maupun
tuna daksa) untuk memecahkan
permasalahan sanitasi yang ada berdasarkan
kemampuan masyarakat itu sendiri.

Tahapan RKM:
1.

2.

3.

4.

5.

6.
11

KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN
Mengklasifikasi jumlah penduduk kampung ke dalam kategori
tingkat kesejahteraan (kaya, menengah, miskin) dan
manula/tuna daksa menurut kriteria khusus dan istilah
setempat.
PEMETAAN SANITASI KAMPUNG OLEH MASYARAKAT
Mempelajari keadaan masyarakat terkait sarana air bersih dan
sanitasi.
TRANSECT WALK II
Mempelajari akses masyarakat terhadap sarana sanitasi
eksisting.
PARTISIPASI & KONTRIBUSI
Menilai dan menganalisa kesetaraan dan transparansi
pengguna saat dan pasca pembangunan sarana.
SIAPA MELAKUKAN APA
Mengetahui peranan laki-laki dan perempuan pada tahap
perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan sarana
PEMBAGIAN KERJA BERDASARKAN GENDER (LADDER II)
Menilai dan menganalisa pembagian kerja, jenis pekerjaan, dan

Tahapan Dokumen RKM

12

4. Pembentukan KSM
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dibentuk

melalui musyawarah mufakat masyarakat, dg


bentuk & susunan pengurus sesuai musyawarah
tsb, dan ditetapkan melalui surat keputusan (SK)
Lurah yang diketahui oleh kecamatan setempat.
Tugas KSM adalah merencanakan, melaksanakan,

mengawasi/memonitor, mengelola kegiatan


pembangunan, serta OP sarana SANIMAS yang
telah dibangun.
KSM membentuk tim swakelola, terdiri dari : tim
13

perencana, tim pelaksana, tim pengawas dan


panitia/pejabat pengadaan.

TIM SWAKELOLA KSM

14

5. Pilihan Teknologi Sanitasi


MCK umum
1. Bangunan Atas
2. Perpipaan
3. Bangunan bawah
a) Anaerobic Baffled Reactor (ABR)
b) Anaerobic Filter
c) Aerobic Reactor
2. Sistem Perpipaan Komunal
1. Perpipaan
2. Bangunan Bawah (IPAL)
a) Anaerobic Baffled Reactor (ABR)
b) Anaerobic Filter
c) Aerobic Reactor
1.

15

ALGORITMA PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI

Dalam merencanakan, menyusun DED dan


membangun
prasarana
MCK,
perlu
mempertimbangkan
kelompok
masyarakat
rentan sanitasi :

17

- Akses jalan ke MCK bagi manula & tuna daksa


- Pembuatan grid pada lantai atau keramik MCK
untuk tuna daksa,
- Pembuatan lantai MCK yang landai bagi manula
dan anak-anak,
- Toilet duduk,
- Pegangan tangan sekeliling MCK dan KM/WC
bagi ibu hamil, orang sakit, manula dan tuna
daksa
- Ukuran KM atau WC bagi wanita sedikit lebih
besar
karena
umumnya
wanita
sering
membawa anak masuk ke dalam KM/WC

Hasil evaluasi World Bank 2012, terhadap


sarana SANIMAS terbangun,
1.MCK Umum lebih sesuai dibangun pada
kondisi :
a) Tidak ada lahan untuk membangun jamban
pribadi dan mengelola air buangan
(effluent) dari rumah
b) Daerah rawan banjir dan amblas,
c) Tingkat populasi yang tinggi;
d) Sumber air yang melayani MCK umum

seharusnya sumber air setempat yang


dapat diandalkan dari segi kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas.
18

2. Sarana sanitasi dapat dikembangkan menjadi

lebih menarik, bernilai manfaat lebih, dan


berkelanjutan, jika dilengkapi dengan PUSAT
SANITASI MASYARAKAT
Tempat pertemuan
Tempat berjualan
Bisnis air bersih
Tempat olah raga
Taman
Pengecatan tembok yang menarik,

19

Willingness (kemauan) dan


tanggung jawab untuk
memelihara dan menjaga
kebersihan

6. Dokumen RKM
1. Profil Lokasi
2. Organisasi dan Struktur KSM dilengkapi dengan SK

pembentukan oleh Lurah


3. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga KSM
4. Ketersediaan Lahan (Surat Hibah/Jual Beli)
5. Dokumen dan Berita Acara Seleksi Kampung
6. Surat penetapan penerima manfaat dari Satker/PPK PPLP
provinsi
7. Penentuan Calon Pengguna
8. Pilihan Teknologi
9. DED dan RAB disertai deng kurva S
10.Rekening Bank Bersama
11.Pengelolaan Keuangan Sanitasi Berbasis Masyarakat
12.Rencana Kerja Masyarakat
1. Rencana Konstruksi
2. Rencana Pendampingan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
3. Rencana Pembiayaan Operasional dan Pemeliharaan oleh

Masyarakat Pengguna

20

13.Surat Perjanjian Kerjasama antara Satker/PPK Provinsii deng KSM


14.Jaminan dari masyarakat pengguna terhadap kesedian dalam

O&P

7. Perjanjian Kerjasama Satker dan KSM


PPK membuat perjanjian kerjasama dengan KSM
Isi perjanjian kerjasana antara lain :
1. Para Pihak
2. Lokasi pekerjaan
3. Jangka waktu pekerjaan
4. Lingkup pekerjaan
5. Sumber dan jumlah dana
6. Hak dan Kewajiban Para Pihak
7. Mekanisme pembayaran
8. Keadaan memaksa (force majeure)
9. Sanksi
10. Perselisihan
11. Penutup
21

12. Lampiran (dokumen lengkap RKM, DED - RAB)

8. Pola penyaluran dana

APBN

Rekening
Bersama KSM

(Belanja
Sosial)
PPK PPLP provinsi)

22

Persiapan Penyaluran Dana

23

1.

KSM telah disahkan melalui SK Lurah

2.

Dokumen RKM telah disusun dan disahkan

3.

Pembukaan rekening Bank bersama antara


ketua KSM, TFL, dan PPK (Satker)

4.

Perjanjian Kerjasama antara PPK dan KSM

5.

Dokumen lainnya (Rencana penggunaan


dana, dokumen pengadaan barang dan jasa)

6.

Pengajuan Pencairan Dana dari KSM kepada


PPK

Penyaluran Dana dibagi Tiga Tahap (PerPres RI


Nomor 70 Tahun 2012)
A. Tahap 1 sebesar 40% dari nilai kontrak (perjanjian
kerjasama KSM dan PPK)
jika proses perencanaan telah selesai
(RKM telah disetujui, rencana penggunanan
dana 40% dan dokumen pengadaan barang dan
jasa)
B. Tahap II sebesar 30% dari nilai kontrak (perjanjian
kerjasama KSM dan PPK)
jika pelaksanaan fisik seperti pekerjaan bagian
bawah (IPAL ABR dan Digester) telah dilakukan
C. Tahap III sebesar 30% dari nilai kontrak
jika pelaksanaan fisik pekerjaan bagian atas seperti
pekerjaan toilet, mekanikal, dan elektrikal telah
dilakukan
24

Lampiran Dokumen
Pencairan Dana
a) Tahap I (sebesar 40% dari nilai kontrak) melampirkan :
Kontrak Perjanjian
Dokumen RKM
Rencana penggunaan dana
Dokumen pengadaan barang dan jasa
b) Tahap II (sebesar 30% dari nilai kontrak) melampirkan :
Rencana penggunaan dana tahap II
Bukti-bukti pengeluaran tahap I
Laporan kemajuan fisiki dan keuangan
c) Tahap III (sebesar 30% dari nilai kontrak) melampirkan
Rencana penggunaan dana tahap III
Bukti-bukti pengeluaran tahap II
Laporan kemajuan fisik dan keuangan
25

9. K o n s t r u k s i
1. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi
Tahapan konstruksi dilaksanakan setelah RKM disahkan
KSM dan PPK bertugas dan kewajiban melaksanakan

kegiatan sesuai dengan Kontrak dan RKM yang telah


disepakati
Dalam melaksanakan persiapan konstruksi, KSM difasilitasi
oleh TFL pada forum rembug kampung meliputi :
a) Mengecek atau merubah Jadwal Pelaksanaan yang
disesuaikan dengan kondisi terkini
b) Mengidentifikasi tenaga terampil dan pendaftaran
calon pekerja untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakan sendiri.
c) Menyusun panitia pembangunan: kepala pelaksana,
mandor dan bendahara
26

2. Pelaksanaan Konstruksi

27

Pelaksanaan konstruksi dilakukan secara


swakelola oleh kelompok masyarakat meliputi:
a) Swakelola oleh masyarakat sendiri
b) Subkontraktor/Pemasok untuk kegiatan
yang membutuhkan keahlian khusus yang
tidak dapat dilakukan oleh masyarakat
Pelaksanaan secara swakelola tetap mengikuti
Perpres 70/2012 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa.
KSM membentuk Panitia Pengadaan
Panitia Pengadaan secara swakelola oleh
masyarakat diperbolehkan non PNS.

Hal-hal yang perlu


diperhatikan dalam
Pelaksanaan Konstruksi:
1.Papan Informasi
2.Lokasi Papan Informasi
3.Tenaga Pelaksana
4.Administrasi &

Pelaporan

28

10. Pelaporan
KSM membuat Laporan Keuangan tiap

minggu dan diumumkan (ditempel dipapan


pengumuman/tempat strategis) yang
mudah dilihat masyarakat.
KSM membuat laporan bulanan (laporan
penggunaan dana dan laporan harian sesuai
format yang ditentukan) kepada PPK.
KSM menyusun Laporan akhir keuangan
setelah seluruh pekerjaan konstruksi selesai
yang disertai dengan bukti-bukti semua
transaksi.
KSM harus menyiapkan daftar hadir pekerja
29

11. Penguatan Kelembagaan


Upaya peningkatan kapasitas/pengetahuan

maupun keterampilan aparat Pemda penangung


jawab kegiatan sanitasi berbasis masyarakat,
fasilitator dan KSM, masyarakat penerima manfaat
Sanitasi Berbasis Masyarakat.
Pelatihan :
1. Pelatihan KSM
2. Pelatihan Tukang & Mandor
3. Pelatihan Operasi & Pemeliharaan
4. Pelatihan Kewirausahaan
30

PELATIHAN KSM

31

12. Operasi & Pemeliharaan


KSM membentuk Badan Pengelola operasional dan

pemeliharaan sarana terbangun, yang berasal dari penerima


manfaat, dan disahkan oleh Lurah setempat.
Keterlibatan perempuan
Tugas-tugas pokok Badan Pengelola OP:
a) Iuran Pengguna :
1. Membicarakan tentang besarnya iuran pemanfaatan
sarana
2. Mengumpulkan iuran, membuat perencanaan belanja,
membukukan dan melaporkan secara rutin.
b) Pengoperasian & Pemeliharaan
1. Mengoperasikan dan memelihara sarana fisik SANIMAS
2. Mengontrol semua saluran pemipaan secara rutin
3. Mengembangkan mutu pelayanan & jumlah sarana
pengguna
c) Penyuluhan Kesehatan
Kampanye tentang kesehatan rumah tangga dan
lingkungan.
32

TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai